Alex meminta Sophia pergi menemui keluarganya. Sore itu mereka tak punya banyak waktu karena besok hari pernikahan mereka. Itu sebabnya Alex harus segera mengenalkan Sophia pada anggota keluarganya. Alex menunggu kedatangan Sophia di teras rumahnya. Seorang casanova seperti Alex sangat jarang mau menunggu, tapi kali ini dia menurunkan egonya menunggu sang malaikat tak bersayap. Gadis sholeha yang membuatnya mampu berdiri di teras untuk satu dua jam.
Tak lama mobil Sophia memasuki parkiran rumah besar Keluarga Sebastian. Alex terlihat arogant memandang Sophia yang turun dari mobil berjalan ke arahnya. Seperti biasa, wajah Sophia terlihat bersinar memancarkan ketenangan, mungkin karena air wudhu yang sering membasuh wajahnya membuat wajah Sophia bercahaya. Siapa yang melihat Sophia pasti ingin kembali melihatnya. Senyuman ramahnya selalu terlihat menghangatkan suasana.
"Assalamu'alaikum." Sophia memberi salam, dia berdiri di depan Alex, tapi sang casanova terlihat kesal karena Sophia datang terlambat.
"Kenapa kau tidak membalas salamku?" tanya Sophia.
"Sophia jam berapa ini? aku tak pernah berdiri selama ini hanya untuk seorang wanita," jawab Alex kesal.
"Aku minta maaf, tadi ada urusan mendadak," ujar Sophia.
"Kau akan memberiku hadiah apa untuk memaafkanmu?" Alex menginginkan sesuatu untuk mengganti rasa lelahnya yang menunggu Sophia dari tadi.
"Kau mau apa?" tanya Sophia.
Alex mendekat, Sophia berusaha mundur. Dia terus berjalan mendekati Sophia hingga Sophia tersudut di tepi dinding.
"Aku mau yang hangat dan membuatku mendesah lama," ucap Alex.
"Kalau begitu aku akan memasak sup atau mie rebus untukmu," sahut Sophia.
"Sophia kau membuatku tak sabar, aku ingin melihat rambutmu, tubuh mulusmu," ujar Alex. Dia membelai hijab Sophia, hendak menariknya namun Sophia menegurnya.
"Alex, hijab untuk wanita muslim adalah kehormatannya. Jika kau membukanya sama saja kau melecehkannya, mempermalukannya dan merendahkannya. Kau boleh membukanya saat menjadi suamiku," ucap Sophia.
Alex tersenyum. Dia pikir Sophia akan mau membuka hijabnya jika Alex memaksa, ternyata Sophia tetap mempertahankannya.
"Sophia, aku akan membayarmu berapapun, pakailah baju seksi yang membuat nafsuku naik ubun-ubun," ujar Alex.
"Alex bahkan jika kau memberiku dunia seisinya, aku tidak akan melakukannya," sahut Sophia.
"Kalau begitu masaklah! aku lapar Sophia," ketus Alex yang lelah menggoda Sophia. Percuma menggoda Sophia, dia akan teguh pada keyakinannya sebagai seorang muslim.
Sophia mengangguk. Alex mendekati wajahnya, hendak menciumnya, tangan Sophia langsung menutup wajahnya.
Alex tersenyum, betapa Sophia sangat menjaga dirinya tak ingin disentuh.
"Oke, aku menyerah sayang, besok aku akan melakukan apapun yang ku mau," ujar Alex.
Sophia lega akhirnya Alex berhenti, sang casanova berbalik, berjalan menuju pintu rumah.
"Sophia jangan diam di situ, ayo masuk!" perintah Alex.
"Iya," sahut Sophia.
Segera Sophia berjalan membuntuti Alex di belakangnya. Mereka masuk ke dalam, menuju ruang keluarga. Di sana seluruh anggota keluarga Alex sudah berkumpul. Mereka semua terkejut saat Alex membawa Sophia.
Karya Andropist|Casanova Dipinang Sholeha|NT
"Assalamu'alaikum." Sophia mengucapkan salam untuk semua orang di ruangan. Tak seorangpun membalas salamnya.
"Kenapa kalian diam? jawablah salamnya Sophia!" Alex langsung marah dan memerintah semuanya untuk membalas salam Sophia.
"Wa'alaikumsallam." Semua orang di ruangan itu akhirnya membalas salam Sophia.
"Ini Sophia Thalia, tentunya kalian semua mengenalnya. Besok kami akan menikah," ucap Alex.
Semua orang terkejut dengan pernyataan Alex. Mereka terlihat sinis melihat ke arah Sophia yang justru memberi mereka senyuman.
"Papa tidak setuju."
"Mama juga tidak setuju."
"Aku juga gak setuju."
Semua orang di ruangan itu tidak setuju. Hanya satu orang yang tiba-tiba datang dan mengucapkan kata persetujuaannya.
"Kakek setuju."
"Terimakasih Kek."
Alex senang mendapat dukungan dari kakeknya. Dari dulu hanya beliau yang selalu mendukungnya. Kakeknya bernama David Sebastian. Pemilik Perusahaan Big Lion Group. Dia sengaja meminta cucunya untuk memimpin perusahaan bukan anaknya, itu dikarenakan anaknya tukang judi dan main perempuan. Ayah Alex bernama Ferdi Sebastian. Dia memiliki banyak wanita di luaran. Istrinya Marisa Nadia yang merupakan ibu kandung Alex. Dari pernikahan mereka berdua, melahirkan tiga anak. Alex Sebastian sebagai anak pertama, Gavin Sebastian anak kedua dan Claudya Nesa anak ketiga mereka. Rumah tangga mereka berdua hanya sebuah status untuk mendapatkan fasilitas dari Kakek David. Selebihnya mereka punya hubungan lain di luar rumah.
Karya Andropist|Casanova Dipinang Sholeha|NT
"Aku tidak peduli kalian tidak setuju, restu kakek sudah cukup," tegas Alex.
"Alex ini terlalu cepat, kau harus membicarakan semua ini dulu dengan keluargamu, apalagi kau akan meminang gadis kaya, tentunya membutuhkan banyak uang untuk biaya pernikahannya," ucap Pak Ferdi.
"Iya, benar kata Papamu, berapa biaya pernikahan yang akan dikeluarkan nantinya, calon istrimukan pebisnis hebat. Mana mungkin nikah sederhana," tambah Ibu Marisa.
"Aku bahkan belum keluar uang sedikitpun, semuanya Sophia yang menyiapkan, bahkan dia yang melamarku," ujar Alex.
Semua orang semakin terkejut. Mereka tak menyangka Sophia akan melakukan semua itu hanya untuk menikah dengan Alex.
"Puas? kalian tidak akan keluar uang sedikitpun," ucap Alex.
"Alex tak perlu memikirkan soal biaya, perusahaan kita perusahaan besar, dengan keuntungan cukup besar, hanya untuk biaya pernikahan itu bukan hal yang sulit," ujar Kakek David.
"Makasih Kek," ucap Alex.
"Maaf sebelumnya, saya tidak bermaksud ikut campur, mungkin ini mendadak, tapi soal biaya pernikahan semuanya saya tanggung, karena sayalah yang meminang putra bapak dan ibu."
Sophia menjelaskan semuanya pada kedua orangtua Alex.
"Sophia jangan merendahkan dirimu di depan mereka," ucap Alex.
"Sudah lebih baik kau ajak Sophia ke dapur, kakek ingin merasakan masakan buatan Sophia," ucap Kakek David.
"Iya Kek," sahut Alex.
Alex membawa Sophia ke dapur. Dia membantu Sophia menyiapkan semua bahan. Di dapur Sophia juga dibantu asisten rumah tangga yang memang bekerja di dapur untuk memasak dan mengurus semua keperluan dapur.
"Sophia, perkataan ayah dan ibuku jangan diambil hati."
"Iya, Alex saat aku memutuskan melamarmu, saat itu juga aku akan menerima semua konsekuensinya."
Alex tertegun mendengar pernyataan Sophia. Ada seorang wanita yang begitu menerimanya, padahal dia tahu apa yang akan ditanggung olehnya dengan menikahi lelaki tak setia sepertinya.
"Bi Siti, keluar dulu!" Alex memerintah pembantunya ke luar dari dapur.
"Iya Tuan muda."
Bi Siti keluar dari dapur. Tinggal Sophia dan Alex berada di dapur.
"Sophia aku ini brengsek, kau yakin? akan banyak wanita yang hadir di hidupku."
"Yakin."
Sophia menjawab tanpa keraguan.
"Aku lapar sekali, kau masak apa?"
"Kau mau makan apa?"
Alex meletakkan ayam, daging, udang dan kepiting di atas meja dapur. Sophia melihat semua bahan yang diletakkan Alex.
"Kau mau makan semua itu?"
"Iya."
"Banyak sekali yang akan kau makan."
"Aku ingin makan masakan calon istriku." Alex mulai merayu Sophia, dia sudah biasa meluluhkan hati wanita. Siapa tahu Sophia terlena dan mau memberinya satu dua ciuman.
"Pantas banyak wanita terperangkap, ternyata begitu caramu menjerat mereka."
"Aku jarang merayu, tatapan mataku sudah membuat mereka mabuk, kau ingin melihatnya?"
"Tidak, kau akan mesum lagi. Aku mau masak."
Alex membawa bahan makanan itu ke tempat cuci piring. Dia mencuci semua bahan itu. Sophia melihat Alex, dia tersenyum melihat sang casanova sibuk membantunya memasak.
"Alex apa kau pernah memasak?"
"Sophia jangankan memasak, menyentuh bahannya saja tidak, ini pertama kalinya untukku, semuanya demi kamu."
"Aku tidak akan termakan gombalanmu, ayo selesaikan pekerjaanmu."
Alex menarik Sophia ke pelukannya.
"Alex lepas!"
"Sophia, tubuhmu harum."
Sophia berusaha melepas tangan Alex.
"Alex, jangan membuatku marah."
Alex tersenyum, melepas tanggannya dari tubuh Sophia. Segera Sophia menjauh dari Alex.
"Alex, ini yang terakhir. Kalau kau seperti tadi, lebih baik aku pulang." Sophia marah. Dia tidak suka dengan perbuatan Alex yang tadi memeluknya.
"Oke sayang," ucap Alex sambil mengangkat tangannya tanda menyerah.
Sophia segera memasak sambil sesekali melihat ke arah Alex yang bisa saja melakukan yang aneh seperti tadi. Semua bahan di meja dimasak oleh Sophia. Disela-sela itu, Alex menyicipi semua masakannya Sophia.
"Sayang, masakanmu enak. Aku akan selalu makan masakanmu nantinya."
"Iya, nanti aku akan masak untuk setiap hari."
Alex membantu Sophia menyajikan semua masakan itu di meja makan. Satu persatu anggota masuk ke ruang makan. Mereka duduk di kursi masing-masing. Sophia duduk bersebelahan dengan Alex.
Karya Andropist|Casanova Dipinang Sholeha|NT
"Mari kita makan! makanannya terlihat lezat, Sophia yang memasaknya," ajak Kakek David.
Sophia tersenyum. Semua anggota keluarga yang tidak menyukai kehadiran Sophia, bermalas-malasan saat mengambil piring dan makanan yang tersaji.
"Sebelum makan, bolehkah Alex memimpin doa?" tanya Sophia pada semua orang yang ada di meja makan.
Alex terkejut dan melihat ke arah Sophia dengan mengernyitkan alisnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Sweet Girl
Tunjukkan pesonamu Lex....
2024-04-04
0
Sweet Girl
Luar biasa.
Tenang aja Kleyan...
2024-04-04
0
Sweet Girl
Keluarga amburadul, bertolak belakang sama keluarga nya Sopiah.
2024-04-04
0