Sup Kacang Merah

"Kinan, makan siang bareng yuk," ajak Mitha.

"Iya mbak, tunggu sebentar ya," Kinan menjawab sambil membereskan kertas-kertas di mejanya.

Walaupun hari pertama kerja, namun Mitha adalah pembimbing Kinan dan tidak butuh waktu lama mereka sudah lumayan akrab.

Kantin kantor terletak di lantai dasar. Kantin sudah penuh dengan karyawan saat Kinan dan Mitha masuk ke dalam. Mereka berdua mengambil makanannya.

Wow ... Ada sup kacang merah favoritku. Bisa habis dua mangkok nih aku ...

Dengan lahap Kinan menghabiskan sup kacang merah plus sambal bawang. Lalu dia teringat sesuatu.

"Mbak Mitha, emang siapa sih nama Pak Bos kita?" tanya Kinan.

"Ya ampun ... Kamu belum tau? Namanya Ardian Hermansyah. Ganteng plus keren ya hahaha ... Katanya sih masih jomblo. Kamu naksir?" mulut Mitha penuh makanan.

"Enggaklah Mbak, mana berani aku naksir. Liat mukanya aja sudah ciut nyali aku," kata Kinan manyun.

"Tapi meskipun Bos kita galak, banyak lho karyawan sini yang berusaha merebut perhatian Pak Ardian. Sayangnya aku udah nikah jadi aku nggak ikutan deh hehehe," Mitha senyum-senyum sendiri membayangkan Pak Ardi di kepalanya.

"Ngeri ah aku kalau ikut bersaing sama pegawai lain. Menyerah aja deh. Pak Ardi keren sih tapi judes kayak cabe rawit. Aduh perutku kenyang banget," Kinan memegang perutnya yang kelihatan membuncit

"Ya iyalah ... Kamu habis dua mangkok. Kok bisa sih kamu makannya banyak tapi tetap kurus? Padahal aku yang diet mati-matian badanku masih kayak kulkas dua pintu begini," kata Mitha sewot.

"Mungkin karena faktor u ya mbak wkwkwk ... Bercanda lho ya jangan marah. Lagian Mbak Mitha kan sudah punya anak jadi wajarlah. Kalau aku kan masih jomblo masih ting tong," saut Kinan senyum-senyum.

Setelah selesai makan siang, mereka kembali ke ruangannya masing-masing. Sisa hari ini harus mereka lewati dengan setumpuk pekerjaan yang tiada habisnya.

Sampai saat akan pulang, Pak Bos ternyata sama sekali tidak keluar dari ruangannya.

Kinan pun bisa bernapas lega tidak melihat tampang galak bosnya. Saat akan pulang tiba-tiba hujan deras datang. Karena ini memang musim hujan ya ... Hahaha.

Apes bener nih ... lengkap sudah indahnya hari pertama kerjaku. Mana bawa motor lagi ...

Terpaksa Kinan berhujan ria menaiki motornya.

Sesampainya di apartemen, Kinan langsung mandi dan duduk santai di depan tv ditemani secangkir coklat panas.

Lelahnya hari ini. Ternyata begini kehidupan karyawan. Pulang kerja badan serasa sudah remuk tak bertenaga. Ah ... Malam ini mau ngapain ya? Cuaca hujan lagi ... Aku nggak bisa kemana-mana. Apakah aku akan begini terus selama setahun ke depan ya? Aduh, kira-kira kuat nggak ya aku?

Hadeuh ... Ternyata enak banget kehidupanku yang dulu. Tapi demi hadiah yang menanti, aku harus semangat.

Karena kelelahan Kinan pun tertidur di sofa.

Paginya Kinan bangun lalu bersiap berangkat ke kantor naik motor maticnya. Sesampainya di kantor rutinitas pagi sudah terasa luar biasa sibuk.

Pagi ini ada meeting dengan Pak Ardi jadi semuanya sibuk menyiapkan laporan. Hanya Kinan yang santai karena hari ini dia hanya mengikuti meeting saja.

Saat Kinan membawa berkas-berkas laporan tiba-tiba gedubrakkk ... Berkas berhamburan jatuh ke lantai.

Tanpa melihat siapa yang menabrak dirinya Kinan sudah menyumpahi.

Shit! Pagi-pagi bikin perkara aja!

Saat kepala Kinan mendongak matanya terpejam oh my God ... Kenapa harus Pak Ardi yang menabrakku ... Mati aku ...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***