"Baik, kamu apa kabar.. kemarin kamu bilang ada urusan kerjaan ke New York, gimana disana?" tanya Aurel
"Aku juga baik kak, aku tiba dua hari yang lalu dan masih sibuk kerja jadi aku belum tau bagaimana New York" jawab Sabel lalu keduanya tertawa ringan
"Semoga kamu happy ya di sana, dan jangan lupa oleh-oleh untuk kakak" sambung Aurel
"Kak Aurel mau apa?" tanya Sabel
"Becanda, kamu jangan boros ya. Kamu sukses aja kakak udah seneng kok" jawab Aurel
"Baiklah, tapi aku akan membawa sesuatu untuk kakak nanti" lanjut Sabel
"Ya sudah, bye sayang" tutup Aurel
Melihat Isabella meletakkan ponsel nya Reygan berdehem karena Isabella tidak menyadari kehadiran nya
"Eh.. pak Reygan, maaf saya tidak tau ada bapak di sini. Ada yang bisa saya bantu pak?" tanya Sabel
"Tidak usah terlalu formal, panggil Reygan saja" jawab Reygan
"Tapi pak-" ucapan Sabel terpotong karena di sela Reygan
"Ini perintah" ketus Reygan
"Baiklah.. Kak Reygan" jawab Sabel
"Siapa yang menelpon mu?" tanya Reygan
"Itu tadi kakak aku, kemarin aku pamit tapi sampai dia menelpon tadi aku belum ada menghubungi nya lagi" jawab Sabel
"Boleh aku sedikit bercerita?" tanya Reygan
"Boleh, tapi kenapa saya Kak?" tanya Sabel balik
"Karena hanya ada kamu di sini, biasanya saya akan bercerita dengan Dimas" jawab Reygan
"Oh, silahkan kak.. mau cerita apa? Saya akan menjadi pendengar yang baik" kata Sabel
"Kamu tidak hanya menjadi pendengar saja, kamu harus memberikan saran kepada saya" kata Reygan
"Sebisa saya pak.. eh kak" jawab Sabel
"Ini tentang masa lalu saya, ketika mendengar kamu menyebut nama Aurel tadi saya teringat kepada seorang perempuan yang saya tidak tau kabarnya sudah hampir 8 tahun"
"Siapa dia kak?" tanya Sabel pura-pura tidaj tau
"Ya bisa dibilang cinta pertama atau cinta monyet yang tak kesampaian" jawab Reygan
"Namanya Aurel, saat pertama mendengar suara kamu saya juga teringat suara Aurel, hampir mirip. Mungkin saja Aurel yang saya maksud sama dengan yang baru saja menelpon kamu" lanjut Reygan
"Boleh saya melihat foto kakak kamu yang bernama Aurel itu?" tanya Reygan
"Boleh, ini kak" kata Sabel menunjukkan foto profil WA kakaknya Aurel yang berfoto dengan suaminya
"Aurel Dafrosa.." ujar Reygan
"Iya kak dan itu suaminya kak Jansen" jawab Sabel
"Delapan tahun aku menanti kabar darinya dan ternyata dia sudah menikah" kata Reygen
"Mungkin kalian tidak berjodoh kak, pasti ada orang yang akan lebih baik dan lebih cocok untuk mendampingi kak Reygan nanti" ucap Sabel
"Aku hanya kecewa, karena Aurel menghilang seperti menghindari saya. Saya memang pernah menyatakan perasaan saya kepadanya, tapi saya tidak memaksa dan saya bilang saya akan menunggunya sampai dia siap untuk menjalin hubungan" jawab Reygan lalu pergi meninggalkan Isabella
"Kasian juga ya kak Reygan, tapi apa boleh buat kalau tidak berjodoh" gumam Sabel lalu melanjutkan masak memasaknya yang tertunda
"Saya keluar, tidak usah menunggu saya untuk makan malam" ujar Reygan langsung keluar dari apartemen tanpa menunggu jawaban dari Sabel
"Ciri-ciri orang patah hati" ucap Sabel setelah Reygan keluar
Sejak saat itu Reygan acuh kepada Isabella dan berbicara hanya seperlunya saja. Sampai mereka kembali ke Indonesia Reygan menjadikan Dimas menjadi perantara.
Sebenarnya pada saat Isabella menyiapkan sarapan pertama ketika mereka di New York Reygan sudah jatuh cinta, ditambah lagi dengan terampilnya Isabella dalam berkerja tapi setelah mengetahui bahwa isabella adalah adik dari orang yang sudah membuatnya sakit hati membuat Reygan ingin menghapus perasaan nya dengan cara menghindari Isabella
"Rey.. elo kenapa sih, sepulang dari New York makin aneh" kata Dimas
"Aneh apa?" tanya Reygan
"Elo kalau ada perlu kepada isabella kenapa harus melalu gue, elo kan bisa ngomong langsung sama dia" jawab Dimas
"Masalah buat elo?" tanya Reygan
"Gak masalah sih, tapi aneh aja.. jangan-jangan elo nembak dia terus dia nolak elo kayak kakaknya ya?" tebak Dimas
"Elo tau kalau Isabella itu adiknya Aurel?" tanya Reygan balik
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments