Bab 3

"Nasya,"

Panggilan sebuah suara diiringi ketukan pintu mengejutkan Arka yang baru akan memakai pakaian namun tersentak ketika tak ada pakaian untuknya.

"Nasya!" lagi, panggilan itu terdengar, suara ketukan pintu semakin keras.

Tak kunjung mendapat jawaban, akhirnya pintu sedikit demi sedikit terbuka. Arka segera meraih selimut tipis yang tersampir di atas sofa, menutupi tubuh setengah tel*njangnya.

"Arka?!"

"Ya, Bu?" Arka menjawab dengan gelagapan. Terus berusaha menutupi tubuhnya dengan selimut tipis itu.

"Kenapa tidak memakai pakaian?"

"Mungkin Ibu lupa, aku ke sini tidak membawa apapun,"

Bu Mira tersentak, ia lupa bahwa pernikahan Arka dan Nasya terjadi dengan sangat tiba-tiba.

"Ya sudah, kamu tunggu di sana. Mommy akan mencarikan pakaian untukmu."

Pintu di tutup rapat, namun beberapa detik kemudian terbuka kembali.

"Oh iya," Bu Mira menyembulkan kepalanya dari celah pintu yang terbuka. "Katakan pada Nasya untuk menemui Mommy di kamar Daddy, ya? Kamu juga ikut nanti sesudah memakai pakaian!"

Kalimat Bu Mira berakhir beriringan dengan kembalinya pintu tertutup rapat.

"Huft," Arka menghela napas panjang. Kesal, itulah mungkin yang kini ia rasakan. Masalah diminta menikah selesai, kini masalah dalam kehidupan pernikahan dadakan yang melebar.

Klek...

Pintu kamar mandi terbuka perlahan, menampilkan Nasya yang terbalut handuk hanya menutupi dari dada hingga setengah bagian p*hanya saja.

Deg—

Arka membuang pandang, berusaha menetralisir perasaan yang tiba-tiba menjalar di tubuhnya.

Sementara Nasya terlihat acuh, entah ia sengaja, atau memang melupakan adanya Arka di dalam kamarnya.

Sreett...

Handuk terjatuh, memampangkan tubuh mulus nan indah.

"Kau sengaja, ya?!" bentak Arka.

"Haaahh ...?!" kepanikan melanda, Nasya segera berjongkok, meraih handuk dan berusaha membelitkannya kembali menutupi tubuh indahnya.

Beberapa detik,

Arka membuka selimut tipisnya, berjalan dan melemparkannya menutupi seluruh tubuh Nasya.

"Kau sengaja?!" bentak Arka. "Aku juga manusia! Memiliki hasrat dan nafsu!"

Nasya tertunduk dalam selimut.

"Pakai pakaianmu cepat! Aku akan masuk ke kamar mandi lagi!" langkah cepat di ambilnya, mengunci kamar mandi rapat-rapat dan menghidupkan guyuran air shower.

Berharap air dingin bisa meredam gejolak aliran darahnya yang memanas, Arka terus berdiri di bawah air shower.

"Gadis tidak punya akhlak!" gerutunya samar-samar tidak terdengar karena berpadu dengan gemercik suara air yang keluar dari shower.

Di luar kamar mandi, Nasya masih terdiam. Saat sadar ia langsung memakai pakaiannya, khawatir Arka keluar dan melihatnya masih polos tertutupi selimut tipis saja.

Tok tok tok

Pintu di ketuk, kemudian terbuka.

"Arka, ini—"

Bu Mira terkejut ketika melihat Nasya dengan rambut basahnya. Pikiran yang di pikirkan orang tua yang baru menikahkan putrinya sudah masuk ke dalam kepalanya.

"Ada apa, Mom?"

Bu Mira tersadar, kemudian memberikan satu stel pakaian laki-laki.

"Berikan pada Arka, tadi dia belum memakai pakaian."

Nasya menerimanya, kemudian meletakannya di atas tempat tidur begitu saja.

Klek...

Arka keluar dengan rambut basah, dada bidang dan perut yang bergaris terbagi menjadi empat itu terpampang jelas.

Seakan menghipnotis, Nasya tidak bisa mengalihkan pandangannya.

"Aku memang tampan," ucap Arka sambil tersenyum sombong.

"Terlalu percaya diri!" umpat Nasya tersenyum sinis.

Bruk...

Di lemparkannya pakaian yang diberikan ibunya pada Arka.

"Pakailah!" perintah Nasya.

Arka mengambilnya, satu stel kemeja berwarna navy dan celana jeans coklat siap di gunakan. Membuka handuk yang melilit Arka lakukan dengan sengaja.

"Kau!" Nasya membuang pandangannya.

"Kau tadi melakukan ini, sekarang giliranku!" ucap Arka tersenyum seringai.

"Sial!"

Nasya melangkahkan kakinya, bermaksud keluar dari kamar.

"Hei!"

Arka meraih lengan Nasya, menyentakannya hingga mereka saling berhadapan dalam jarak dekat.

Di raihnya leher Nasya, di dekatkannya wajahnya.

Hembusan napas Arka bisa di rasakan Nasya. Matanya terpejam, merasakan hembusan napas itu semakin dekat dan terasa segar.

Bahkan bisa di rasakannya Arka meniup telinga Nasya.

"Ibu menyuruh kita ke kamarnya!" bisik Arka ke telinga Nasya.

Deg—

Nasya tersadar, kemudian mendorong Arka hingga hampir terjungkal ke lantai.

"Jangan coba-coba mendekatiku, apalagi menyentuhku!"

......................

Lanjut? Aku usahakan nanti malam, kalau enggak dusta, hehe... Tunggu besok saja kalau malam tidak update lagi...

Terpopuler

Comments

mur ciyu...ah

mur ciyu...ah

lanjuttrussss

2022-03-15

0

Fitriani Astuti

Fitriani Astuti

lanjut tor

2022-03-15

0

Kusmiati

Kusmiati

lanjut💪💪

2022-02-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!