16. Elsa's apartment

Hujan kembali mengguyur daerah jabodetabek yobi terpaksa kembali membawa rubiconnya. sesampainya di parkiran sekolah sudah ada ardi dan jevier tampak sudah menunggu. yobi menghampiri keduanya

"rafil mana???"

"lo gak tau atau gimana??"

"mana tau dia jev dari kemaren kan yobi ngilang"

"emang kenapa rafil???"

"sahabat rasa pacarnya kecelakaan"

"zevanya???"

"siapa lagi...???"

"emang parah sampe rafil gak masuk?"

"zevanya sih gak apa apa, rafilnya yang sekarang sakit"

"kenapa?"

"zevanya amnesia, rafil stres karna zeva juga lupa sama dia"

"wajarlah namanya juga orang lupa ingatan. kecelakaan apa sih sampe pake acara amnesia segala???"

ardi mengedikkaan bahunya "tau... habis study tour katanya kemaren"

"rafil sampe gak masuk sekolah??? gila!!!" protes yobi

"namanya juga bucin akut, lo pasti juga bakalan gitu"

"mana ada??? waktu sheryl pingsan gue tetep stay di sekolah" keduanya mencebikkan bibir, mengumpati yobi. tau gimana perasaan yobi sesungguhnya dan menyumpahi yobi akan tau gimana rasanya khawatir ketika seorang yang di sayang sakit "tengokin jangan nih??"

"rafil udah ngelarang kita ke rumah sakit, cuman bikin rusuh katanya. padahal kan sebenarnya dia takut kita punya kans sama zeva"

ketiganya tergelak mendengar argumen jevier padahalkan ketiganya tidak mungkin mengambil kesempatan mendekati zeva jika tau rafil menyukainya dan bodohnya rafil dia selalu berlindung di balik kata sahabat untuk menunjukkan perhatiannya pada zevanya.

ketiganya langsung melangkah menuju kelas dengan obrolan rusuh mereka.

pelajaran sudah berlangsung sejak dua jam yang lalu tapi seseorang tak nampak batang hidungnya. hal itu mengganggu yobi terlebih setelah levita memberikan surat ijin elsa yang sedang sakit.

pikiran yobi berkelana. ....

jangan jangan elsa sakit gara gara main hujan kemaren???

tapi itukan bukan salah yobi dia yang minta jadi untuk apa yobi memikirkannya dan merasa bersalah??? tapi... dia sendirian....

siapa yang memberinya obat??? siapa yang memeriksa suhu tubuhnya??? siapa yang membuatkannya bubur??? dan siapa yang menemaninya saat dia sakit??? yobi hanya merasa kasihan....

bel istirahat seperti pesta untuk yobi kali ini. ia buru buru menghampiri debby dan levita yang hendak kekantin

"elsa sakit apa??" keduanya sedikit heran yobi menanyakan elsa

"cuma flu dan pusing katanya..."

"kalian gak ada yang nemenin dia??"

"dia gak ngebolehin jadi pulang sekolah nanti kit..."

belum selesai omongan debby yobi langsung beranjak kebangkunya. levita menggeleng gelengkan kepalanya melihat aksi yobi sedangkan debby mengedikkan bahunya. heran aja, ada partner enemy sekhawatir itu. iya tadi itu khawatir kan melihat wajah yobi gelisah??

"gue cabut ya..." kata yobi sambil membereskan buku kedalam tasnya. jevier dan ardi terlihat bingung

"mau kemana lo?? maen cabut aja!"

"tau nih..." tapi...tiba tiba ardi menggebrak mejanya dengan mata membulat dan berdiri dari duduknya "jangan bilang lo....!!!!" ardi langsung tertawa

yobi berdecak "terserah lo. i don't care" yobi meninggalkan mereka dengan pikiran freak di otak ardi. ardi yang masih menertawainya sambil menjelaskan sesuatu pada jevier, jevier yang awalnya kebingungan jadi ikutan tertawa

*****

Elsa berendam di bath up dengan air hangat. semalam kepalanya terasa berat, hidungnya memang pilek tapi suhu tubuhnya tidak terlalu panas. dia hanya pilek dan pusing setelah minum paracetamol dan tidur saat terbangun pagi hari dia sudah merasa mendingan. hanya saja dia tidak ingin sekolah, mengistirahatakan tubuh dan hatinya yang merasa lelah.

elsa sudah mengumumkan di group wannable bahwa dia gak sekolah suruh ijinin dengan alasan sakit. saat kedua sahabatnya memaksa buat menemaninya elsa jelas saja menolak karna menurutnya itu hanya meriang biasa. mereka berjanji sepulang sekolah akan ke apartmentnya

elsa mengenakan bathrobe dan mengusap ngusap rambutnya yang basah dengan handuk. bel apartement nya berbunyi, mood elsa sudah memburuk dia yakin mamanya yang datang dan betapa malasnya ia untuk menemui mamanya kali ini.

dia bingung harus bereaksi seperti apa lagi??? menunjukkan kalau dia sangat marah atau pura pura menerimanya???

oh elsa dosa mana yang harus kau tunjukkan dan tersadar surga tetap di telapak kaki ibu. ber kali kali dia harus menelan kekecewaan oleh orang orang yang hadir dalam hidupnya

elsa membuka apartment dengan perasaan gontai. tapi seketika matanya membulat mendapati yobi didepannya

"ngapain lo disini??"

"mastiin lo beneran sakit atau gak?!"

elsa berdecak lalu masuk, membiarkan pintu terbuka. yobi mengikutinya kedalam lalu duduk di sofa yang di depannya terdapat layar tv 40 in. pikiran yobi hanya satu, elsa tinggal sendirian di apartment se elite ini?? benar benar kesepian hidupnya.

elsa memberinya minum namun fokus yobi bukan pada minuman bersoda yang tidak ia sukai di genggaman elsa melainkan penampilan elsa yang hanya mengenakan bathrobe dengan rambut basahnya yang berantakan. yobi berdecak, cewek cantik di rumah penampilannya kok nggak banget. iya, nggak banget untuk memacu adrenaline-nya.

"gue mau ganti baju. lo diem disini. jangan coba coba bergerak dari tempat duduk lo"

"lo pikir gue manekin???"

"ngerti gak ucapan gue barusan?"

"iya bawel. buruan sana..."

mata yobi juga jengah melihat penampilan elsa . ia lalu merebahkan tubuhnya di sofa. apa dirinya keterlaluan sampai bolos hanya karna ingin memastikan elsa baik baik saja, padahal yang di khawatirkan ternyata tidak se parah itu sakitnya.

yobi berdecak ia merasa di bodohi dirinya sendiri.

tiba tiba bel apartment kembali berbunyi, elsa belum juga keluar dari kamarnya "woiy elsa.... ada yang datang tuh!" yobi berteriak

"tunggu... lo gak boleh bukain!"

yobi bangun dari tidurnya ia kesal di mana mana orang minta tolong minta di bukain pintu ini malah dilarang yobi kan jadi penasaran. karna bel terus terusan berbunyi yobi menengok lewat monitor siapa yang datang. seketika seringai tipis hadir di wajahnya

elsa tiba tiba datang di belakangnya "siapa??"

"yudha" yobi berbisik dan tersenyum evil

mata elsa membulat. kenapa cowok itu harus datang?? "serius!" sedikit panik, elsa juga mengecek layar monitor. kemudian ia mendorong tubuh yobi ke dalam "pokoknya lo harus ngumpet dan jangan keluar sampe kak yudha pulang. ngerti?" yobi hanya mengedikkan bahunya yang membuat elsa khawatir cowok itu berulah "ngerti kan lo?! jawab yobi!"

"iya iya, sana bukain pintunya. gue ngumpetnya di mana??"

"terserah yang penting lo jangan nongol" elsa kembali mendorong tubuh yobi. dia membereskan sepatu yobi yang berserakan agar tidak ketahuan. tidak, elsa hanya tidak ingin yudha salah paham. elsa membuka pintunya dengan perasaan gelisah, gelisah takut yobi ketahuan. dia tidak sedang marah, dia sadar dia tidak berhak marah kepada yudha. dan seharusnya dia tidak sepantasnya kecewa seperti kemaren...

"el lo baik baik aja?? ya ampunn kemaren gue nyariin lo, temen temen lo juga gak ada yang tau. tadi gue juga ke kelas lo dan ternyata lo sakit. sakit apa??" yudha nampak khawatir, ia memeriksa kening elsa dengan punggung tangannya tapi elsa buru buru menghindar "kok bisa sakit??"

"gak apa apa kak cuma flu biasa. masuk kak..."

elsa melangkahkan kakinya dengan perasaan gundah, ia seperti orang yang habis kena razia saja. tegang... mana yobi tidak bisa di percaya lagi.

elsa mengambilkan yudha minum. tapi seketika matanya membulat mendapati tas yobi yang tergeletak di sofa dan minumnya di meja. ia memejamkan matanya dan merutuki kebodohannya. ya, kejahatan memang meninggalkan jejak. tapi, dia tidak sedang melakukan kejahatan apa apa

"lo ada tamu?"

"gak ada kok kak..." yudha tampak tersenyum dengan sedikit mau mengerti dan tidak ingin banyak bertanya. tujuannya kesini hanya untuk menjelaskan keadaannya kepada elsa

"elsa.... sebenarnya kemaren...."

BRAKKK!!!

kamar elsa terbuka, terlihat yobi yang sedang panik, elsa seketika menahan amarahnya. "tuh kan... di bilangin juga....." yudha berdiri dari duduknya mendapati yobi keluar dari kamar elsa.

"lo..." tunjuk yudha kepada yobi. sudah merasa tidak akan tertolong lagi yobi berusaha menetralisir keadaan. ia ingin menguasai tubuhnya untuk tidak panik terlebih dulu, kemudian melangkah ke arah elsa dan duduk di sebelahnya dengan santai

"oh dia tamu yang lo maksud, babe?!" ucap yobi sambil tersenyum menawan ke arah elsa, elsa membulatkan matanya shock "babe???" senyum evil yobi rasanya ingin membunuh elsa "kenapa gak bilang sih kalau dia tamunya... jadi kita gak perlu merasa terganggu!" yobi melihat ke arah yudha yang mengepalkan tangannya

yudha ingin marah dan menghajar yobi tapi kenyataan bahwa yobi baru saja keluar dari kamar elsa membuatnya harus sadar diri. yudha sudah terlambat dan harus melangkah mundur.

"sorry, kayaknya gue gak harus ada disini sekarang..."

"ya, lo di tempat yang salah sekarang dan waktu yang sangat tidak tepat. karna lo... ganggu!"

"el... gue pergi! cepat sembuh!" elsa menatap punggung yudha yang sudah melangkah keluar. ingin rasanya ia menjelaskan semuanya kepada yudha bahwa ia dan yobi tidak seperti apa yang sedang yudha pikirkan sekarang tapi apa gunanya menjelaskan itu semua kepada orang yang jelas jelas sudah mempunyai kekasih. tapi setidaknya pandangan yudha terhadap citra dirinya tidak seburuk itu....

ekor mata elsa melihat yobi yang hendak kabur, elsa langsung mencubit telinga yobi, yobi memekik dan minta ampun

"lo tuh... di bilangin juga... argh..." elsa melepaskan telinga yobi dan menggeram, tidak tau lagi dia harus apain yobi buat menghilangkan kekesalannya.

"biar gue jelasin dulu... gue punya alasan...."

"bodoh! lo tuh pengacau paling sempurna dalam hidup gue"

elsa memukul yobi dengan bantal sofa, yobi menghindar hingga tertidur di sofa dan elsa tetap memburu mangsanya

"tadi tuh..." yobi memegang tangan elsa, tubuh elsa sedikit menindih yobi "gue mau baringan di ranjang lo... eh taunya ada bulu halus nyentuh kaki gue, awalnya gue pikir itu hanya boneka taunya gerak el, panik lah gue. tanpa mikir apa apa gue langsung keluar. bayangin el, ada makhluk lembut gerak, geli gue..."

elsa kembali memukul yobi "itu pussy bego'?"

"pussy???" yobi mengernyit

"kucing phercy gue, di beliin bokap dari australi"

"sorry... tapi insiden barusan bagus sih buat lo. yudha jadi mikir lo udah move on, setidaknya lo gak kelihatan menyedihkan di depan dia. kan udah ada gue, jadi yang korban sesungguhnya disini tuh gue"

" dan siapa yang minta lo ngelakuin hal bodoh tadi??"

"gue kasihan sama lo..."

elsa menatap yobi intimidasi sambil menyipitkan kedua matanya "katakan!!! lo mau apa??" yobi mengernyit "lo baik sama gue karna ada maunya kan???" yobi berdecak "lo kan selalu gitu sama gue. lo selalu sengaja bikin gue kesel dan lo sok baik sama gue kalo ada maunya. freak! gak jelas! ada apa sih lo sama gue??"

"gue suka sama lo..." yobi mengucapkannya sambil tertawa. yobi memang selalu bikin kesel tapi dia gak pernah bilang kata kata manis kepada elsa meskipun itu hanya becanda. elsa menatap yobi intens, ia tau yobi tidak serius. "eits... WARNING!!! jangan baper"

"diare gue denger kata baper!" elsa menepuk yobi pake bantal sofa lagi. yobi melihat jam tangannya dan bangkit dari serangan elsa

"udah jam 1 numpang sholat gue el..."

"lo sholat???"

"lo pikir???"

"gue pikir cuman numpang status di KTP doang!" yobi menjitak kepala elsa

"gara gara bokap gue mualaf, gue bisa habis di gebukin kalo sholat gue bolong!"

"jadi lo sholat karna takut di hajar doang?"

"awalnya iya tapi sekarang karena emang kewajiban" yobi berdiri meninggalkan elsa tapi tiba tiba ia berbalik dan tersenyum evil "el... mau gue kasih tau satu rahasia??"

"apa??"

"gue sama yudha.... sepupuan!!!" yobi tampak sangat menikmati keterkejutan elsa yang melongo tidak percaya

"serius???"

yobi hanya menaik naikkan kedua alisnya lalu berlalu ke kamar mandi, elsa yang sedikit penasaran mengejar yobi. elsa menghadang langkah yobi di depannya dan bersedekap dada seolah perlu penjelasan

"KALIAN NGAPAIN???" levita tiba tiba berteriak di belakang yobi dan debby menjatuhkan sekantong plastik yang dia bawa. elsa dan yobi spontan menoleh.

"ini pertama kalinya yobi ke apartment gue dan lihat sudah berapa orang yang harus jadi korban ke salah pahamannya??? please bi... jelasin!!"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!