Elsa dan Debby tiba di sekolah tepat ketika bel masuk berdering. Tidak ada yang bangun kesiangan, semuanya baik baik saja hanya saja sedikit macet. Beberapa murid juga tampak baru tiba meski di koridor sekolah lebih banyak yang berkeliaran. Elsa berjalan lebih cepat dari parkiran ke koridor sekolah
"cepetan deb..."
"sabar elah, baru bel juga..."
debby nampak lebih santai dari elsa yang berjalan lebih cepat di depannya. elsa membiarkan debby yang sedikit tertinggal di belakang.
memasuki koridor elsa melihat beberapa siswa masih nongkrong didepan kelasnya. ia sedikit berlari menuju kelas
saat baru tiba di depan pintu kelas langkahnya di hentikan oleh badan tegap yang berdiri di depannya, wangi yang familiar. parfum yang sering elsa hirup baunya.
"di larang lari larian di koridor"
"gak ada tulisannya tuh"
elsa hendak melangkah lagi tapi cowok itu menghalangi jalannya saat elsa ke kanan dia juga ke kanan, saat elsa ke kiri dia ke kiri. elsa berhenti mencoba melangkah dan menatap cowok yang sedang menahan tawanya itu dengan sorot mata tajam
"bisa gak?!"
"gak bisa!"
elsa menarik dasi sekolah yobi hingga cowok itu terlihat lebih dekat ke wajahnya. yobi mengangkat sebelah alisnya "mau lo apa???" bisik elsa dengan penekanan
"mau minta jawaban!"
"soal apa?" elsa melepaskan dasi yobi dengan kasar berubah jadi elsa jutek seperti biasanya.
"matematika yang kemaren bodoh!" yobi mendorong kening elsa dengan jari telunjuknya.
"kalo gue bodoh lalu lo apa?? goblok??? tolol?"
"apapun, terserah.... yang penting jawabannya sekarang"
elsa memejamkan matanya sebentar nampak lelah "ketinggalan lagi..." gumam elsa pelan "lupa"
"tapi udah lo kerjain??"
"udah"
"jawabannya??"
"tapi cara memecahkannya gue gak mau ngulang sama lo ya.."
"gak penting itu mah, yang penting jawabannya"
elsa berdecak. apa coba maksudnya??? ngerjain soal matematika cara memecahkannya itu yang penting buat di pahami "enam belas" ucap elsa malas
yobi tersenyum lalu mengacak rambut elsa "woooww..... kerja bagus girl, thanks"
"eh eh.... pak heru datang!!!" seru beberapa siswa dan buru buru kedalam begitupun dengan elsa. ia masuk dengan sengaja membentur bahu yobi, yobi tidak merespon apa apa, sudah biasa.
saat memasuki kelas, yobi berteriak ke arah ardi yang sedang duduk di bangkunya "ar... jam 4"
"pagi atau sore"
"mau lo??" tanya yobi sambil menduduki bangkunya di samping ardi
"maunya sih jemputnya sunset nganternya sunrise?!" yobi menoyor kepala ardi sedangkan ardi sudah tertawa
"anj*r... anaknya pak mentri dia, men!!!"
"selamat pagi anak anak!!!" ucap pak heru yang membuat ekspresi seisi kelas berubah serius
****
suasana kantin saat jam istirahat ramai tertib seperti biasa. beberapa siswi memandang elsa dengan pandangan berbeda sebagian lainnya biasa saja. mengingat platform media massa sekolah pagi ini sudah di suguhi oleh berita yobi yang nge-like fotonya. elsa tidak terlalu memperhatikan hal yang menurutnya kurang penting. elsa duduk dengan debby dan levita di dekat tembok memakan mie ayam ceker mereka.
"jadi kenapa lo gak kabur ke rumah gue kali ini ?" tanya levita setelah debby menceritakan kronologi kaburnya dari rumah
"please... lo pasti tau banyak alasan kenapa gue lebih memilih apartment elsa" debby meminum minumannya " selain karena elsa emang butuh di temenin, di rumah lo.... gue gak mau ketemu okta lagi ya ampunnn sumpah gue malu banget, mana tuh cowok ketawa lagi waktu itu.... kan lesung pipinya bikin gue meleleh"
levita dan elsa tertawa mendengar penuturan debby.
waktu itu debby menginap di rumah levita. mereka melakukan pajama's party. saat seru serunya debby meminta ke dua temannya untuk merekamnya yang berjoget seksi erotis dengan piyama lucunya.
tentu saja itu bukan untuk di posting hanya sekedar konsumsi pribadi. masalahnya waktu itu debby melakukannya di balkon kamar levita di mana okta yang notabene sepupu levita rumah mereka bersebelahan dan dari balkon kamarnya okta menyaksikan jelas keanehan tingkah debby.
dance debby jatuhnya emang gak jelas dan aneh banget.
okta yang waktu itu sedang ngumpul bersama teman temannya di balkon kamarnya melihat jelas betapa absurd nya tingkah debby dari cewek cewek pada umumnya.
sedangkan levita dan elsa tidak melihat keberadaan okta dkk karna mereka merekamnya dari dalam kamar levita. tapi, akhirnya mereka keluar karena mendengar suara okta dkk tertawa sedangkan debby kejang di tempat sembari berteriak menutupi wajahnya "AAAAAAA!!!!!"
lalu menerobos ke kamar levita dan menutupi wajahnya dengan bantal sambil berteriak mengumpat
sedangkan elsa dan levita yang sempat kebingungan langsung tertawa menyadari apa yang terjadi. okta tertawa hingga keluar air mata lalu berteriak kepada levita "bilangin sama temen lo... thanks udah ngehibur di malam gabut kita" yang diikuti suara tawa temen temennya
"el bokap lo belum balik juga?" tanya levita yang di jawab gelengan oleh elsa dan tarikan nafas berat setelahnya
"lo gak niat mau nyusulin ke malaysia??"
"buat apa??"
"hai...." sapa seseorang tiba tiba. semuanya menoleh
"eh kak yudha...." sapa debby yang memang super ramah kepada siapapun
"waahhh kayaknya lagi pada serius nih, gue ganggu ya..."
"ngak kok kak duduk aja!"
yudha duduk bergabung bersama ketiganya. elsa nampak sedikit canggung dan tidak nyaman enatah ada apa dengan perasaannya yang tidak nyaman berada di samping yudha seperti biasanya.
terlebih ketika yudha mengajaknya pergi untuk menemaninya pergi bertemu teman temannya elsa tanpa pikir panjang langsung menolak
hal itu dapat senyum kemenangan dari bibir debby yang sedari tadi memelototinya tiada henti. levita ikut tersenyum kecil mendengar penolakan elsa
****
mereka tengah menyusuri koridor kelas 10 menuju ke kelasnya. banyak adek kelas tersebut berjejer di depan kelas dengan matanya yang menatap kagum kearah lapangan
terlihatlah tim basket inti sedang bermain basket di tengah lapangan. saat itulah elsa, levita dan debby mendengar obrolan mereka entah yang di sengaja atau emang tidak di sengaja
"*kak yobi damage-nya emang beda ya, pemeran utama dia mah..."
"bintang lapangan basket dengan gaya cueknya yang bikin meleyoott"
"beneran kak yobi pacaran sama kak elsa. iiihh gue gak rela ...."
"mereka gak pacaran mereka musuhan"
"iya kak elsa tuh benci banget sama kak yobi. kak yobi juga..."
"tapi kenapa kak yobi follow kak elsa?"
"follow bukan berarti pacaran kan?"
"iihhh vino g. bastian cuma follow istrinya doang. apa kabarnya kak yobi yang cuma follow kak elsa doang???? serius musuhan????"
"aaaagh... gue gak rela kak yobi pacaran. gue bakar tiap orang yang macarin kak yobi"
"gak apa apa lagi kak elsa kan cantik"
"iya angkatan kelas 11 tuh kak elsa yang paling cantik..."
" cantik itu relatif ya guys tapi kak elsa tipe cewek yang semua orang sekali lihat pasti akan langsung mengatakan cantik"
"tetep aja kak yobi tuh masih belum boleh pacaran diakan pacar sejuta umat di dua lima*"
elsa cuek tidak mau peduli, terserah apa kata dunia . mereka yang nge fans sama yobi mungkin kesal karena merasa insecure pada dirinya bukan karena cemburu.
elsa memperhatikan yobi di tengah lapangan yang tengah memegang bola dengan keringat membasahi rambutnya dan wajah lelah yang menggoda. sekarang elsa mengerti kenapa setiap yobi meng-up sesuatu di sosmednya pasti bakalan langsung viral sedua lima
"el..." panggil debby "bukannya zodiak lo pisces ya?"
"iya mungkin. kenapa?"
"kayaknya suatu saat lo bakal jadian sama yobi deh"
"what?? ngaco. kalo ramalan lo sampe beneran terjadi bisa bisa 5 miliar kubik es di kutub mencair karena kepanasan denger gue dan yobi ribut tiap detik"
"terserah tapi yang pasti yobi tuh cowok gemini. dan asal lo tau...gemini tuh couple nya pisces"
"sayangnya... gue gak peduli dan gak percaya gituan debby!"
"sama gue juga gak percaya"
"lah? terus...."
"cuma ngasih tau..."
debby berjalan lebih dulu sambil cengengesan. elsa hanya mengangkat kedua alisnya heran dengan tingkah temennya yang satu itu pantas saja sih okta menertawakannya habis habisan. levita hanya menggeleng geleng kepala
"kok bisa sih okta suka sama debby???"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments