3. Annoying Student

pelajaran matematika di jam pertama MIPA 2 cukup membuat konsentrasi penuh. setelah menjelaskan cukup alot bu lifa memberikan mereka soal latihan.

suasana kelas sedikit gaduh. maklum, bu lifa adalah satu dari sekian banyak guru favorite yang asyik buat di jailin. beliau akan berteriak dengan suara imutnya kepada siapapun yang terjangkau penglihatannya, wajah putih porselennya akan memerah dan kacamatanya akan melorot ke bawah

"Arsya... berhenti menengok ke luar kelas, istirahat masih lama"

"percayalah bu pemandangan di luar kelas sangat panas" jawabnya sambil tersenyum tengil. ardi, jevier, nando dan beberapa siswa lainnya ikut ikutan menengok ke jendela kelas

"anj*r... lo ngepoin anak ips olahraga?!"

"alamakkk si depi makin seksoy eiy!!!"

"kapan lagi liatin cipa lari larian dengan keadaan padat dan berisi"

"hush sudah sudah, kalian duduk yang benar. adam tutup pintunya. jevier kordennya di tutup sekalian"

"yaaa buuuuu ngapain kita di kurung kek dalam gua ???"

"biar mata kalian masih waras!" adam benar benar menutup pintu kelas tp tidak dengan jevier yang mengabaikan korden itu dan kembali duduk. bu lifa membiarkannya. semua siswa kembali sibuk mengerjakan soalnya lagi, meski masih ada suara kasak kusuk.

"novi... buku paketmu terbalik. bagaimana caramu mengerjakan soal latihan dengan rumus terbalik?!"

"santuy buuu... minggu depan saya sudah akan menguasainya!"

"dengan cara buku paket terbalik?!"

"enggak lah bu, saya akan les matematika ke jepang lusa"

"yaaa silahkan di percepat semoga kamu tidak pingsan mengetahui jam belajar siswa siswi di jepang"

"evan... cuci muka sana, jangan masuk ke kelas dengan wajah mengantuk"

"maaf bu semalam war nya seru!"

"istirahat yang cukup, jangan bergadang dengan game ataupun berkeliaran malam hari"

"emang saya kelelawar bu?!"

"sudah cuci muka sana!"

"baiklah, permisi bu!!"

"segera kembali sebelum bel pergantian pelajaran" evan beranjak dari bangkunya dan mengerling kepada nando

"buu... saya ijin bu mau ke toilet"

"tunggu setelah evan kembali baru kamu boleh ke toilet"

"yaaahhh... saya sudah kebelet buu, ibu mau saya buang hajat disini?"

"silahkan, ada fresti yang memperhatikanmu!" oke nando nyerah pada akhirnya saat nama fresti di sebut. seisi kelas tertawa mengetahui hubungan aneh mereka.

yaaa itulah bu lifa, yang semua siswa dalam pandangannya hampir kena semprot, termasuk hal hal kecil yang harusnya di luar ranahnya. saat suasana kelas tengah lengang mengerjakan tugas darinya beliau akan berceloteh ria dengan sendirinya.

beliau akan mengoceh tanpa bisa membiarkan keadaan kelas sunyi diikuti sahutan sahutan nakal dari para siswa. suasana kelas akan hidup dengan kegaduhan mereka, mungkin itulah satu hal yang menyenangkan saat bersekolah.

dan ketahuilah, mengerjakan soal dengan di awasi bu lifa 100% tidak akan fokus dan berkonsentrasi. tugas yang harusnya di selesaikan sebelum bel ujung ujungnya pasti tetap akan menjadi pekerjaan rumah (PR).

semua siswa sudah mengetahui kebiasaan baik itu, maka ketika waktunya bu lifa memberikan latihan soal keadaan kelas akan sedikit gaduh dan banyak yang menjadikan ajang curcol (curhat colongan) terhadap teman se bangku. mereka akan dengan senang hati menjawab teguran bu lifa dengan berbagai macam guyonan.

"yobi... berhenti ngobrol dengan ardi, cepat selesaikan tugasmu!"

"biasa aja dong bu, dari tadi ibu juga ngomong di depan, kita diem aja"

"itu beda. ibu sedang menjelaskan otomatis ibu di wajibkan harus berbicara ekstra, agar otak kamu bisa meresap penjelasan ibu"

"ini kita juga sedang berdiskusi tentang riset yang mempengaruhi sistem kerja otak bu"

"halah gayamu yobi sok ilmuan"

"waahhh ibu ngeremehin lo yob, jelasin kita ngebahas apa?" tantang ardi

"sudah ibu tidak mau dengar teori konyol kalian. kalo kamu sudah bekerja di NASA baru ibu mau mendengarkan risetmu itu"

"serius bu, ibu gak mau dengar?"

"gak!"

"yaaaa..... padahal kita sedang meriset biologi. hubungan timbal balik antar cewek dan cowok yang menghasilkan anak anak cerdas di masa depan dengan kerja keras otak dan tenaga dalam..."

"Sudah! sudah! hentikan! kamu ini... pelajarannya apa??? ngebahasnya apa???"

ardi dan yobi tertawa, para siswi hanya geleng geleng kepala melihat tingkah mereka.

iya itu si annoying yobi!!! kapten basket sekolah yang katanya peranakan kanada-china, bayangin sendiri sekelas apa tampang cover boy-nya?!?! tampang cool ala model tapi sikapnya??? Naudzubillah, nakalnya bikin rusuh bersama sahabat gilanya. iya ardi, jevier dan rafil bersama yobi mereka ber-4 sering di sebut f-4 nya kelas MIPA 2. tapi kan yobi sebagai gu jun pyo harusnya cool, cuek, galak dan jual mahal tapi yobi malah tengil, receh parah dan anaknya benar benar apa adanya. tapi justru itu yang membuat kakak senior mengaguminya "just the way you are" kata mereka

"elsa... sebaiknya gunakan pensil dulu saat mengerjakan soal latihan, kalau salah kan gampang ngapusnya"

"pensil saya patah bu, lupa gak bawa serutan"

"ini pakai punya ibu" bu lifa mengambil alat serut dalam tasnya dan memberikannya pada elsa

"makasih bu" elsa tersenyum. aksi itu langsung mendapat protes dari yobi

"giliran sama elsa aja, ibu sok sok an lembut"

"elsa kan juga lembut anaknya yobi, wajar dong ibu memperlakukan hal yang sama. pinter lagi, nilai matematikanya konsisten di atas 90"

"lembut dari mana elsa sih bu??? gak tau aja dia kalo lagi PMS"

"wajar dong kalo cewek pms, itu hormonnya naik turun"

"gak pms aja dia tiap hari nyakar saya bu"

"karna lo emang pantes buat di cakar" jawab elsa menoleh ke yobi yang duduk di belakangnya sambil memukul kepalanya dengan pensil yang hendak elsa serut, spontan yobi memegang tangan elsa dan mengambil pensilnya

"eh jangan ngacau ya, siniin gue mau beresin tugas"

"mana??? biar gue yang nyerut pensilnya"

"gak, gue gak percaya sama lo"

"ya udah percaya aja sekarang sama gue"

"tapi gue tetep gak percaya kalo lo mau baik sama gue"

"sama, gue juga gak percaya bisa baik sama lo. makanya buru sini, sebelum gue berubah pikiran"

elsa terpaksa memberikan penyerut pensil bu lifa kepada yobi dengan cara sedikit melempar.

"awas ya lo!!!"

"tuh, liat sendiri kan bu gimana galaknya si princess elsa?!" perkataan yobi hanya di jawab gelengan kepala dari bu lifa. yobi benar benar menyerut pensil elsa, elsa tidak melanjutkan mengerjakan tuganya.

bel sebentar lagi akan berbunyi. anak anak yang lain masih asyik berceloteh satu sama lain. tiba tiba evan masuk setelah sekian puluh menit dia cuci muka dan bel sebentar lagi akan melengking. evan masuk sambil tersenyum tengil, bu lifa tidak terlalu mempedulikannya beliau membereskan buku bukunya ke dalam tas.

"anjay... lo cuci muka atau cuci piring di kantin? udah se windu baru balik" tegur nando

"pasti ngintilin depi yang ganti baju habis olahraga"

"kagak njing" sahut evan sambil menoyor kepala radit "gak nafsu gue sama mama muda"

kriiiinggg!!!

suara bel yang di tunggu akhirnya memekik di telinga para siswa.

"balikin nih sama bu lifa!" tanpa protes elsa langsung merampasnya dan memberikan pada bu lifa. saat elsa maju ke meja guru yobi meletakkan pensil elsa di bangkunya dan buru buru yobi keluar menunggu guru selanjutnya memasuki kelas di luar kelas bersama beberapa murid laki laki lainnya. saat kembali ke bangkunya mata elsa membulat dia melihat levita yang tersenyum miris melihat keadaan pensil elsa. elsa memejamkan matanya dan menggeram

"YOBIIIIII!!!!!" teriaknya lalu berlari keluar mencari keberadaan yobi, cowok itu ternyata sedang tebar pesona di koridor depan kelas bersama temen temennya

"ganti gak?!" elsa melemparkan pensilnya yang tersisa seujung jari kelingking dan sampah serutannya juga ia lemparkan kepada yobi

"lah??" yobi sok bingung

"harusnya gue gak pernah percaya sama lo!"

"kan lo gak bilang sampe mana??? ya udah gue terusin MENYERUT. salah gue dimana???"

"really, i want to kill you now!!!" elsa menjambak rambut yobi dan yobi berusaha menghindar. mereka menjadi tontonan orang orang yang berlalu lalang di koridor

"you can't do it, elsa!!"

"why??? i hate you so bad!"

"gue kok berasa liat suami istri berantem ya?" seru jevier

"oke, gue ramal mereka bakal lamaran" jawab ardi yang dapat protes dari rafil

"mana mungkin?! bisa perang dunia ke empat"

"f*ck you, you dead now!!! i hate you!"

"yeach!!! i hate me too!!!" yobi memegang tangan elsa yang terus mengincar rambutnya "rambut gue bisa rontok el. sumpah ya lo cewek pertama yang berani jambak rambut gue. cewek gue aja lom pernah tuh megang rambut gue"

"bodoh', mati aja lo"

"gue sihh ma..."

"elsa..." panggil seseorang tiba tiba. dia melihat yobi dan elsa dengan alis berkerut, elsa yang mendapati cowok itu berdiri di depannya segera bersikap sok lembut. yobi yang melihat hal itu hanya memutar bola matanya malas

"eh hai... kak yudha mau kemana?"

"ini mau balikin proposal ke ruang guru. kamu ngapain di luar kelas?"

"lagi nunggu guru ganti"

"oh... yaudah sebaiknya tunggu di dalam aja" elsa mengangguk sambil tersenyum "gue duluan ya, entar istirahat kita ke kantin bareng" elsa melingkarkan jari jempol dan telunjuknya sambil berseru oke. yudha berlalu setelah sedikit mengusap puncak rambut elsa. yobi yang melihat itu semua acuh

"kayak gak da cowok laen aja?!"

"masalahnya buat lo apa??!" elsa langsung berlalu memasuki kelas tidak lama kemudian guru bahasa memasuki kelas diikuti cowok cowok yang tadi nongkrong depan kelas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!