BECAUSE OF YOU
"kenapa sih anak basket harus basah keringat?! kan savage jadinya" ucap Debby frustasi di tengah sorak sorai penonton yang menggema di gedung stadion SMA DUA LIMA
"please ya deb, pertanyaan lo ngotak dikit napa?! kita aja yang mecahin senyawa kimia nervous sampe ke ubun ubun. lah apa kabarnya mereka yang lari larian rebutin bola buat pertandingan. selain menguras tenaga juga nguras otak" jawaban levita setengah protes.
elsa yang berada di tengah tengah mereka cuek aja. moodnya kurang baik hari ini. entahlah, dia berada di tengah hiruk pikuk pertandingan juga karena di seret oleh ke dua sahabatnya. perutnya rada mules dan syndrom moody menyerangnya. Akhirnya pertandingan yang membosankan bagi elsa selesai juga dengan kemenangan tim sekolahnya.
"Balik yuk!" ajak elsa saat para supporter masih enggan berdiri dari tribun dan menikmati melihat para cowok basket selonjoran di tengah lapangan.
"bentaran dikit el, rugi nih lewatin yang kek ginian" elsa berdecak kesal mendengar jawaban debby yang memang penggila cogan
"lev, sebagai yang paling waras lo mau balik sekarang gak?!"
"males el yang mau desak desakan, pintu keluarnya masih rame gitu. tunggulah bentaran"
"ya udah lah gue balik duluan mau ke toilet. kayaknya gue lagi dapet deh, entar kalo gue telat di jam pak heru ijinin ya?!"
"iya buru dah"
"mau di temenin gak el?!"
"gak usah deb kasian lo takut ble'e kalo gak liat anak basket"
Debby hanya bersungut sambil nyengir. elsa buru buru karena sepertinya syndrom mentruated benar benar tengah menyerangnya. saat hendak tengah berbelok dari stadion sebuah teriakan sukses menghentikan langkahnya
"Hei, tunggu!!!" setengah ragu elsa berbalik. ia mendapati seorang cowok yang tengah berdiri di hadapannya dengan tas punggung yang bersanding di sisi kirinya, satu tangannya memegang sebuah jaket hitam. seragam basketnya penuh keringat dan rambutnya sedikit berantakan. keren!!! oke, itu penilaian sekilas elsa
"gue?" tanya elsa pada akhirnya setelah sedikit terbengong
"yup" cowok itu tersenyum. iya, senyum 1000 watt yang bikin melted "Brian!" katanya sambil mengulurkan tangannya. elsa mengernyit heran tapi pada akhirnya ia mengulurkan tangannya
"Elsa!" elsa berusaha memberikan senyum terbaiknya. iyalah diajak kenalan sama kapten basket sekolah lain?! lebih lebih cowoknya modelan tampang cover boy gini. yaaa... meski keadaan dirinya jauh dari kata baik baik saja untuk saat ini.
"kayaknya lo butuh jaket gue deh"
"ya??" tanya elsa bingung
"sorry yaa..." tiba tiba cowok itu mengikatkan jaketnya kepinggang elsa dengan menutupi rok bagian belakang elsa "lo... ekhem!"
cowok itu agak kikuk, menggaruk bagian belakang rambutnya dengan berusaha menjelaskan. elsa di tengah kebingungannya berusaha mengerti dan berusaha tidak percaya dengan apa yang tengah di pikirkannya sekarang. oh oke, sekarang elsa mengerti.
blushing!!!
"thanks!!!" kata elsa pada akhirnya
"it's okay! boleh pinjem handphone nya gak?!" elsa memberikannya tanpa pertimbangan dia terlalu malu untuk berpikir lebih jauh lagi. cowok itu mengetikkan dial nomor
"nomor gue. gak apa apa kan gue misscall nomor lo. anggap aja simbiosis mutualisme. lo butuh jaket gue dan gue butuh nomor lo" ucapnya sambil tersenyum menawan.
elsa hanya bisa pasrah, bisa bisa nya cowok itu mengambil kesempatan dalam situasi elsa yang kurang kondusif saat ini.
"bro!!! masih betah disini?!?!" teman temannya datang menghampiri brian dengan tersenyum tengil. Brian hanya tersenyum ke arah teman temannya lalu menoleh lagi ke elsa
"oke, see you!!! mungkin kita bisa bertemu tanpa sebuah ramalan" elsa mengangguk tersenyum sebagai jawaban.
brian berlalu bersama rombongan timnya. elsa hanya bisa merutuki dirinya sambil bersandar ke tembok gedung
"sial sial, bisa bisanya lo elsa ngeflek di keramain kek gini, gak lucu tauk"
oh, ayolah... siapa yang tidak malu dengan pertemuan pertama yang menyebalkan seperti itu?!?!?!
"gak usah kesenengan" suara yobi berdiri di depan elsa diikuti dengan sebuah jitakan dikeningnya, elsa meringis.
"apa sih?! don't disturb my life for today" elsa memegangi keningnya "sirik aja" yobi mencebikkan bibirnya sambir bersedekap dada "minggir!" yobi hanya mengedikkan bahunya tanpa beranjak dari hadapan elsa "sorry ya bi, hari ini gue gak mood berantem ma lo. udah cukup hari gue berantakan jangan tambah makin buruk dengan berantem sama lo. hari ini gue absen kalo lo ngajak berantem"
"terserah, gue hanya berusaha bahagia tanpa berniat mengganggu hidup siapapun dan sialnya gue seneng kalo liat lo bete" spontan elsa menginjak kaki yobi dengan keras hingga membuat si kapten basket itu berseru kesakitan
"anggun dikit napa jadi cewek ?!" protes yobi
"gak bisa! kalo cowoknya lo yang harus gue adepin" elsa berlalu meninggalkan yobi
"mana mau gue sama lo el"
"sorry, gue juga gak minat sama lo!" teriak elsa tanpa menoleh ke arah yobi
"hati hati entar naksir mampus!!!!"
"sebelum itu terjadi i want to kill you!" teriak elsa sambil mengacungkan jari tengahnya tanpa menoleh ke yobi
"****!"
****
Elsa benar benar sedikit terlambat saat pelajaran pak heru.
bahasa inggris adalah pelajaran yang tepat saat mood nya berantakan barusan, setidaknya bahasa inggris tidak akan terlalu memakan otaknya.
pelajaran sudah berlangsung sejak 20 menit yang lalu tiba tiba suara ketukan pintu mengalihkan fokus seisi kelas ke pintu
"maaf pak saya terlambat!" ucap yobi yang langsung di persilahkan masuk oleh pak heru. iyalah, timnya kan habis menang melawan SMADA. so, sangat mudah 'di maafkan' oleh guru dengan bakatnya.
tapi sekarang yang menjadi fokus seisi kelas bukan soal kemenangan tim basket sekolah melainkan sang kapten basket yang sekarang baru muncul dengan rambut basah entah oleh keringat atau dia habis mandi, 2 kancing seragamnya di biarkan terbuka hingga terlihatlah kaos putih di dalamnya. dasinya di biarkan bergelantungan di kerahnya tanpa berniat merapikannya
"yobi, masukkan bajumu!" tegur pak heru
"baik, pak!" jawab yobi yang diikuti dengan gerakannya seolah pura pura memperbaiki penampilannya
"anj*r... si yobi damage nya bukan maen!" bisik debby, elsa hanya memutar bola matanya malas.
saat yobi hendak duduk di bangkunya dengan sengaja dia mengambil buku catatan elsa dan di jadikannya sebagai kipas. yobi langsung duduk di belakang elsa dan mengipas ngipas wajahnya.
"balikin gak?!" elsa berbalik melihat yobi, setelah memastikan pak heru dalam manual aman
"ck, pinjem bentar. gerah!"
"pake buku sendiri, enak aja buku gue mau di rusakin"
"tas gue ketinggalan di ruang ganti, males yang mau balik"
"niat sekolah gak sih?!"
"gue sekolah juga karna mau gangguin lo!"
"yaudah beli buku sana!!!"
"gak usah beli el, bokap gue punya pabrik kertas di kalimantan"
"ya udah bawa aja pabriknya ke sini"
"mana bisa bego" lagi, yobi lagi lagi menjitak kepala elsa
"auuwww!!!" seru elsa setengah berteriak.
"ELSA!!! YOBI!!!" tegur pak heru tiba tiba. spontan elsa menoleh ke depan
"ya pak???" jawabnya setengah panik
"jangan pacaran di dalam kelas!"
"siapa yang pacaran sih pak?!"
pppffttt.... seisi kelas menahan tawa kecuali jevier dan Ardi yang tawanya sudah pecah
"pak... kalo bapak masih mau planet bumi berputar sesuai porosnya jangan biarkan yobi dan elsa pacaran"
"bisa bisa kiamat pak kalo mereka beneran pacaran"
koor seisi kelas. yobi cuek aja, ia hanya tersenyum simpul. tidak membenarkan dan tidak menyanggah teman temannya. yobi memukul kepala jevier dan ardi yang duduk di sampingnya dengan buku elsa lalu melemparkan buku elsa tepat kemejanya
"thanks" bisiknya tepat di telinga elsa
tuh... tuh... kan,
elsa memejamkan matanya geram. setelah tadi dia repot repot merebut bukunya hingga ketahuan pak heru sekarang dia tanpa dimintapun langsung lemparin tuh buku seenaknya. waaahhhh, anda berhasil membuat elsa darting, yobi!!!
"sekarang kita lanjutkan esai ke dua!" lanjut pak heru saat kelas sudah hampir gaduh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments