Apa aku keterlaluan?

Ayesha menarik kursi dan duduk di hadapan Kevin beserta asistennya. Ia mencoba menetralisir detak jantungnya yang sedari berdebar kencang karena berlari sekaligus menahan malu. Ingin rasanya ia pergi dari hadapan Kevin atas insiden memalukan tadi.

Sean masih tertawa, tapi kali ini lebih tipis dan pelan. “Kamu mau pesan makanan atau minum, Ay?” tanyanya.

Ayesha menggeleng. “Ngga, Kak. Terima kasih.”

“Jangan gitu, ayo pesan makanan saja dulu! Sebelum kita mulai berbincang,” jawab Sean.

Sementara Kevin hanya diam.

Ayesha tetap menggeleng. Walau sebenarnya perut itu terasa lapar, tapi ia gengsi makan di depan Kevin, sementara pria itu hanya memesan minuman.

“Saya minum aja, Kak,” jawab Ayesha.

“Oke.” Sean langsung menepukkan tangannya untuk memanggil pelayan, hingga pelayan itu pun menghampiri meja yang diduduki Ayesha.

“Kamu pesan apa, Ay?” tanya Sean lagi. Padahal seharusnya, Kevin yang menjamu calon istrinya, karena dia yang meminta Ayesha bertemu.

“Apa aja, Kak.”

“Beneran apa aja?” tanya Sean meeldek. “Nanti kalau aku pesenin wine, mau?”

Ayesha langsung menggelengkan kepalanya. “Ngga ... Ngga ...”

Sean tertawa melihat wajah lucu Ayesha.

“Sean,” panggil Kevin dengan nada memperingatkan agar sahabatnya itu tidak mengoda Ayesha.

“Sorry.” Lalu, Sean memesan minuman yang sama dengan dirinya dan Kevin untuk Ayesha.

Ayesha diam, menunggu Kevin atau Sean bicara. Arah matanya menatap kedua pria di depannya ini bergantian ketika mereka sedang berdiskusi.

“Oh iya, Ay Aku butuh tanda tangan kamu untuk berkas pernikahan kalian.” Sean menyodorkan beberapa lembar kertas.

Ayesha mengangguk.

“Maaf, kita ketemu di sini, karena aku ga mungkin meminta tanda tangan kamu dikantor,” kata Sean lagi.

Ayesha kembali mengangguk dan menerima pulpen dari tangan Sean. Ia pun membubuhkan tanda tangannya di setiap lembar yang Sean tunjukkan.

“Satu lagi, Kevin ingin ada perjanjian pra nikah,” ucap Sean.

“Perjanjian pra nikah? Maksudnya?” tanya Ayesha bingung.

Ia menerima perjodohan ini dengan tulus. Ayesha memang tak mau lagi berpacaran, mengingat apa yang telah ia alami sebelumnya dengan sang mantan pacar sangatlah menyakitkan. Ayesha pikir dengan menerima perjodohan ini, akan membantunya untuk menyembuhkan luka hati. Tapi entahlah, karena pernikahan ini pun tidak atas dasar sama-sama cinta.

“Kita menikah karena dijodohkan. Dan, ini begitu cepat untukku juga untukmu pastinya. Walau kita bukan orang asing dan kenal sejak kecil tapi kita dua orang yang tidak saling mencintai. Benar?” Kevin bersuara.

Ayesha mengangguk.

Ya benar, mereka memang tidak saling mencintai. Kalau pun Ayesha menyukai Kevin dengan pembawaannya yang tenang dan dewasa, tapi untuk cinta, dihati Ayesha masih terukir nama Christian, pria yang menjadi pacarnya selama tiga tahun kemarin. Tiga tahun bagi Ayesha waktu yang cukup lama untuk dekat dengan pria yang hingga saat ini masih berada di negara kanguru itu. Walau Tian menorehkan luka dalam untuknya, tetapi sebagai wanita yang sulit membuka hati, nama Tian tak bisa begitu saja ia usir dari hatinya. Semua butuh proses. Dan, Ayesha berharap sosok Kevin mampu mengusir nama pria brengs*k itu di hatinya.

“Right, ternyata apa yang kita pikirkan sama. Jadi saya ingin kita menyepakati beberapa hal setelah ijab wobul selesai.”

Ayesha kembali mengangguk. “Apa kesepakatan itu harus dengan tanda tangan?”

“Ya ... Pertanyaan yang bagus, Ayesha,” teriak Sean hingga Ayesha kaget.

Sean melirik ke arah Kevin. “Sepertinya tidak perlu ada kesepakatan hitam putih dan tanda tangan di atas materai, Kev. Itu berlebihan.”

“Itu harus, Sean. Supaya Ayesha tidak menuntut ini itu padaku nantinya.”

Kedua pria itu berdiskusi tepat di depan Ayesha.

“Saya tidak akan menuntut apa pun ke Mas Kevin,” celetuk Ayesha membuat Kevin dan sean tak lagi bersahutan.

“See,” kata Sean.

“Saya tidak akan melanggar kesepakatan itu, walau tidak di atas materai,” ucap Ayesha lagi.

Kevin menatap ke kedua mata Ayesha yang sebenarnya meneduhkan, hanya saja belum ada cinta untuk wanita itu membuat Kevin tak menyadarinya.

“Oke. Saya pegang janjimu, Ay. Tapi sekalinya kamu melanggar kesepakatan ini, kita seelsai.”

Sontak Ayesha syok. Belum saja, pernikahan ini di mulai, Kevin sudah menyebut kata selesai. Sungguh terlalu.

“Oke,” jawab Ayesha lantang.

Kevin meneganggak tubuhnya. Sean pun melakukan hal yang. Ketiganya tampak serius dengan pembicaraan ini.

“Sean menjadi saksi kesepatakan ini.” Kevin menunjuk ke arah asistennya dan Ayesha pun mengangguk.

“Pertama, tidak ada satu pun orang yang ada di gedung Adhitama tahu bahwa kita pasangan suami istri. Kedua, di dalam rumah kita memang tinggal satu atap dan berstatus suami istri, tapi ketika di luar rumah kita adalah manusia asing yang tidak saling kenal. Ketiga ...”

Ayesha mendengarkan dengan seksama setiap kata yang keluar dari mulut Kevin. Sadis memang, tapi biarlah, ia hanya butuh tempat untuk berlindung saja dari pada harus kembali ke Australia dan mengingat lagi kenangan buruk itu.

Lalu, Kevin melanjutkan perkataannya. “Ketiga, tidak ada kewajiban untuk memberi nafkah batin, tapi saya tetap memberimu nafkah lahir.”

Ayesha mengangguk. “Hanya itu?” tanyanya dengan menatao Kevin. “Ada lagi?”

Kevin melirik ke arah Sean yang juga tengah meliriknya.

“Wah, nantangin.” Kata Kevin dalam hati sambil memberi kode pada Sean yang juga ingin mengatakan yang sama.

Sesaat kemudian, Sean menyungging senyum. Lalu, Kevin kembali menatap Ayesha.

“Itu cukup,” jawab Kevin.

Ayesha kembali menganggukkan kepalanya. “Saya setuju dengan kesepakatan ini.”

“Waw, kamu penurut sekali, Ay.” Sean memberi aplouse pada wanita yang duduk di depannya ini.

Tidak wanita yang suka rela dimanfatkan seperti ini, dan Ayesha pun tahu itu. Jelas-jelas di dalam pernikahan ini, keuntungannya hanya untuk keluarga Adhitama, terutama Kevin dan Kenan.

“Anggap saja ini bentuk terima kasih saya karena Mas Kevin telah menyelamatkan nyawa saya waktu itu.”Ayesha tersenyum.

Senyum terpaksa. Ayesha tak mengira bahwa Kevin sama saja seperti pria-pria yang lain yang melihat wanita dari penampilannya saja. Padahal sejauh ini, Ayesha melihat sesuatu yang berbeda di diri pria yang sebentar lagi akan menjadi suaminya. Di tambah kegagahan Kevin saat menolongnya waktu itu, membuat Ayesha merasa tersanjung. Tapi ternyata, Kevin melakukan itu atas dasar kemanusiaan saja, dan kini ia pun tak meliriknya. Apa memiliki tubuh XL itu buruk? Tidak pantas dicintai? Sepertinya benar apa yang dikatakan ibunya.

“Turunkan berat badanmu, Nak! Jaga pola makan! Pria tidak akan melirikmu, jika penampilanmu seperti ini,” kata Rea setiap waktu.

“Ayesha pintar, Ma. Banyak pria yang memilih wanita karena kepintarannya dan bukan karena fisiknya saja,” jawab Ayesha pada sang ibu.

“Mungkin untuk wanita, memilih pria tidak dari penampilan, asalkan baik dan bertanggub jawab. tapi untuk pria yang pertama kali mereka pilih adalah fisik, jika ditambah kecantikan yang ada didalamnya, maka wanita itu akan menjadi dambaan kaum pria."

Ayesha mengingat percakapannya dengan sang ibu, sejenak.

“Baiklah, jika tidak ada lagi yang ingin dibicarakan. Saya pamit,” ucap Ayesha tegas, membuat kedua pria di depannya saling melirik.

“Oke, semua berkas sudah ditanda tangani,” sahut Sean.

“Baik kalau begitu, saya permisi.” Ayesha undur diri. Sungguh ia ingin sekali mampir ke restoran enak dan memakan semua menu makanan di sana. selain karena perutnya lapar, saat ini ia pun sedang kesal dengan sikap Kevin.

“Kata Kevin, dihabiskan dulu minumanmu,” ucap Sean yang langsung mendapat pelototan dari Kevin, karena pria itu tidak meminta asistennya untuk berkata seperti ini.

Sementara Sean hanya berbasa-basi dengan mengatasnamakan Kevin.

Ayesha tersenyum dan meminum minuman itu, lalu pergi.

Kevin menatap punggung lebar itu dari belakang. Sesungguhnya, ia tidak ingin melakukan hal kejam ini pada Ayesha, tapi saat ini ia memang tidak memiliki perasaan apa pun pada wanita itu. Bukan karena tubuh Ayesha yang berukuran XL tapi memang karena ia tak bisa berbasa basi, apalagi dengan lawan jenis yang tidak ia cintai.

Sean ikut menatap punggung belakang gadis malang itu yang semakin lama tak terlihat.

“Apa gue keterlaluan?” tanya Kevin pada Sean.

“Menurut lu?” Sean balik bertanya, membuat Kevin terdiam.

Terpopuler

Comments

SeoulganicId

SeoulganicId

heh kepin lu bucin gue ketawa paling depan ye

2023-02-28

2

💫ᵐᵃʰᵐᵘᵈᵃR𝓮𝓪ﺎᵐᵉ🦋💞

💫ᵐᵃʰᵐᵘᵈᵃR𝓮𝓪ﺎᵐᵉ🦋💞

berarti kamu salah paham ay,,,Kevin itu bukan gk cinta sama kamu karena fisik kamu,tapi karena belum ada cinta aja dia sama kamu,tapi sadis banget sih kamu kev🤭🤭

2023-02-21

0

Nur Inuhan

Nur Inuhan

Ayoo semangat Ay, kamu bs kho ngurusin badan, bikin Kevin bucin tingkat dewa, sampai klepek-klepek

2022-11-10

0

lihat semua
Episodes
1 Ayesha Putri Prayoga
2 Kevin Putra Adhitama
3 Sakitnya dikhianati
4 Tidak menarik
5 Kebagian subur
6 Selamat tinggal
7 Welcome to Bali
8 Pesona Kevin
9 Koper limited edition yang sama
10 Apa aku akan mati di sini?
11 Terkontaminasi
12 Mas, terima kasih.
13 Perjodohan Ayesha dan Kevin
14 Perjodohan Ayesha da Kevin 2
15 "Ka ... mu ..."
16 Gara-gara bibir manis
17 Menyetujui perjodohan
18 Menentukan tanggal pernikahan
19 Cantik
20 Apa aku keterlaluan?
21 Selera kita sama
22 Kepribadian ganda
23 Dasar polos!
24 Beruang kutub yang menyebalkan
25 Mau mandi bareng?
26 Semangat Ayesha ...
27 Sedikit perubahan
28 Jangan sia-siakan dia!
29 Rasa kesal itu mendadak hilang
30 Ayesha and the bear
31 Satu persatu kebaikan itu terlihat
32 Baru saja mulai melunak
33 Tidak sedang bermimpi
34 Aku panggil Ndut
35 Perang lagi
36 Sebentar-sebentar baik, sebentar-sebentar marah
37 Wanita berhati malaikat
38 Menyadarkan posisinya kembali
39 Gengsi untuk meminta hak
40 Ayesha ... Aku cinta kamu
41 Melepas kepergian
42 Rindu itu berat
43 Beruang kutub yang mengemaskan
44 Bertemu mantan
45 Rasa yang sulit diartikan
46 Meluapkan kerinduan
47 Permintaan Oma
48 Aku merasakan sesuatu. Apa kamu juga?
49 Menjadi pusat perhatian
50 Terjebak permintaan Oma
51 Gengsi itu pun runtuh
52 Jebakan membawa nikmat
53 Rencana para tetua
54 Mengulang aktivitas tadi
55 Sikap yang semakin hari semakin jauh berbeda
56 Ayesha Putri Prayoga adalah istri saya
57 Mencari mantan terindah
58 Kembali membuat cemburu
59 You're mine
60 Berharap mengatakan cinta
61 Lelah menjadi orang yang tertindas
62 Nervous
63 Keputusan Kevin
64 Me-refresh diri
65 Kali pertama menginjak Club malam
66 Selingan (promo karya)
67 Macan ngamuk
68 Sisi liar Ayesha
69 berterima kasih pada bocah tengil itu
70 Tidak mudah luluh
71 Mbak Ayesha selingkuhan Pak Kevin?
72 Masih cuek
73 Menginginkannya kembali
74 Berencana mengumumkan status
75 Merindukan wanita yang sama
76 Perubahan besar
77 Menjunjung tinggi ikatan suci
78 Tidak ada cincin kawin tersemat di jari manismu
79 Layak untuk dibanggakan
80 Kamu milik Mas
81 Bunga dari siapa?
82 Keanehan sikap Kevin
83 Susah mengatakan cinta
84 Mengetahui fakta
85 Menyesali keputusan
86 Rencana bertemu empat mata
87 Perang di mulai
88 Memakai cincin pernikahan
89 Adu perhatian
90 Adu perhatian 2
91 Menanti jawaban
92 Pernyataan Ayesha
93 Keputusan Ayesha
94 Kamu masa lalu yang menjadi masa depanku
95 Tertawa bahagia
96 Belum beruntung
97 Sekali mengutarakan, berkali-kali diucapkan
98 Menampar wajah Tian
99 Si pencuri hati
100 Siap pulang dan kembali bekerja
101 Like father like son
102 Bos edan
103 Merasakan yang sama
104 Membungkam para biang gosip
105 Semakin pengertian
106 Adek selalu buat Mas hilang akal
107 Di balik kebesaran hati Tian
108 Mas tidak suka perempuan tipis
109 Meminta bertemu untuk yang terakhir kali
110 Semangat empat lima
111 Pemandangan tak mengenakkan
112 Aku memang bodoh
113 Mas juga minta maaf
114 Mas akan berubah untukmu
115 Akhir bahagia
116 Hamil
117 Nyali besar Nindi
118 Perjuangan Aldy - 1
119 Perjuangan Aldy - 2
120 Terlalu asyik bercinta
121 Terkadang demi cinta, seseorang harus berkorban
122 Walau tubuhmu kembali seperti dulu, Mas tetap suka
123 Seperti inikah rasanya memiliki istri?
124 Mencoba tidak bermain hati
125 Persahabatan yang unik
126 Sean dan Nindi mulai dekat
127 Aku akan temani Mas hingga tua
128 Tidak sulit menyukai pria seperti Sean
129 Seperti punguk merindukan bulan
130 Virus merah jambu
131 Apa kamu mau jadi pacar sungguhanku?
132 Piyama couple
133 Pelukan hangat
134 Kebahagiaan keluarga Adhitama
135 Beruang kutub sudah berubah menjadi beruang madu
136 Hampir saja
137 Bertemu keluarga Sean
138 Dasar playboy!
139 Posisi Kinara di hati Sean
140 Permintaan ibu hamil
141 Justin Bieber masuk kampung
142 Kultur berbeda
143 Empat bulanan Ayesha
144 Dua insan saling cinta yang belum bersatu
145 Firasat aneh (Sean dan Nindi)
146 Mulai memperjuangkan (Sean dan Nindi)
147 Hanya sekedar tanggung jawab
148 Terjebak pesona mantan cassanova
149 Wanita masa lalu Sean
150 Selalu bisa membuat luluh
151 Tidak percaya diri
152 Cinta tak harus memiliki
153 Mencari Nindi
154 Kamu adalah wanitaku
155 Eneng, Mas akan menjemputmu
156 Sean minta kawin
157 Sah ... Sah ... Sah ...
158 Karya Lama
159 Bonchap 1
160 Bonchap 2
161 Bonchap 3
162 Bonchap 4
163 Bonchap 5
164 Bonchap 6
165 Bonchap 7
166 Bonchap 8
167 Bonchap 9
168 Bonchap Sepuluh
169 Bonchap sebelas
170 Bonchap duabelas
171 Bonchap tigabelas
172 Bonchap empatbelas
173 Ayo dong ke sini!
174 Bonchap limabelas
175 Bonchap enambelas
176 Bonchap tujuhbelas
177 Bonchap delapanbelas
178 Bonchap sembilanbelas
179 Bonchap duapuluh
180 Bonchap dua puluh satu
181 Bonchap duapuluh dua
182 Bonchap duapuluh tiga
183 Bonchap duapuluh empat
184 Bonchap duapuluh lima
185 Bonchap duapuluh enam
186 Bukan Bonchap
187 Sean dan Nindi
188 Sean dan Nindi
189 Sean dan Nindi
190 Sean dan Nindi
191 Sean dan Nindi
192 Sean dan Nindi
193 Sean dan Nindi
194 Ayesha and the bear
195 Ayesha and the bear 2
196 Sean dan Nindi
197 Bonchap dua puluh tujuh
198 Bonchap dua puluh delapan
199 Promo Author - SkySal -
200 Promo Author - Ridz -
201 Sean dan Nindi
202 Sean dan Nindi
203 Sean dan Nindi
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Ayesha Putri Prayoga
2
Kevin Putra Adhitama
3
Sakitnya dikhianati
4
Tidak menarik
5
Kebagian subur
6
Selamat tinggal
7
Welcome to Bali
8
Pesona Kevin
9
Koper limited edition yang sama
10
Apa aku akan mati di sini?
11
Terkontaminasi
12
Mas, terima kasih.
13
Perjodohan Ayesha dan Kevin
14
Perjodohan Ayesha da Kevin 2
15
"Ka ... mu ..."
16
Gara-gara bibir manis
17
Menyetujui perjodohan
18
Menentukan tanggal pernikahan
19
Cantik
20
Apa aku keterlaluan?
21
Selera kita sama
22
Kepribadian ganda
23
Dasar polos!
24
Beruang kutub yang menyebalkan
25
Mau mandi bareng?
26
Semangat Ayesha ...
27
Sedikit perubahan
28
Jangan sia-siakan dia!
29
Rasa kesal itu mendadak hilang
30
Ayesha and the bear
31
Satu persatu kebaikan itu terlihat
32
Baru saja mulai melunak
33
Tidak sedang bermimpi
34
Aku panggil Ndut
35
Perang lagi
36
Sebentar-sebentar baik, sebentar-sebentar marah
37
Wanita berhati malaikat
38
Menyadarkan posisinya kembali
39
Gengsi untuk meminta hak
40
Ayesha ... Aku cinta kamu
41
Melepas kepergian
42
Rindu itu berat
43
Beruang kutub yang mengemaskan
44
Bertemu mantan
45
Rasa yang sulit diartikan
46
Meluapkan kerinduan
47
Permintaan Oma
48
Aku merasakan sesuatu. Apa kamu juga?
49
Menjadi pusat perhatian
50
Terjebak permintaan Oma
51
Gengsi itu pun runtuh
52
Jebakan membawa nikmat
53
Rencana para tetua
54
Mengulang aktivitas tadi
55
Sikap yang semakin hari semakin jauh berbeda
56
Ayesha Putri Prayoga adalah istri saya
57
Mencari mantan terindah
58
Kembali membuat cemburu
59
You're mine
60
Berharap mengatakan cinta
61
Lelah menjadi orang yang tertindas
62
Nervous
63
Keputusan Kevin
64
Me-refresh diri
65
Kali pertama menginjak Club malam
66
Selingan (promo karya)
67
Macan ngamuk
68
Sisi liar Ayesha
69
berterima kasih pada bocah tengil itu
70
Tidak mudah luluh
71
Mbak Ayesha selingkuhan Pak Kevin?
72
Masih cuek
73
Menginginkannya kembali
74
Berencana mengumumkan status
75
Merindukan wanita yang sama
76
Perubahan besar
77
Menjunjung tinggi ikatan suci
78
Tidak ada cincin kawin tersemat di jari manismu
79
Layak untuk dibanggakan
80
Kamu milik Mas
81
Bunga dari siapa?
82
Keanehan sikap Kevin
83
Susah mengatakan cinta
84
Mengetahui fakta
85
Menyesali keputusan
86
Rencana bertemu empat mata
87
Perang di mulai
88
Memakai cincin pernikahan
89
Adu perhatian
90
Adu perhatian 2
91
Menanti jawaban
92
Pernyataan Ayesha
93
Keputusan Ayesha
94
Kamu masa lalu yang menjadi masa depanku
95
Tertawa bahagia
96
Belum beruntung
97
Sekali mengutarakan, berkali-kali diucapkan
98
Menampar wajah Tian
99
Si pencuri hati
100
Siap pulang dan kembali bekerja
101
Like father like son
102
Bos edan
103
Merasakan yang sama
104
Membungkam para biang gosip
105
Semakin pengertian
106
Adek selalu buat Mas hilang akal
107
Di balik kebesaran hati Tian
108
Mas tidak suka perempuan tipis
109
Meminta bertemu untuk yang terakhir kali
110
Semangat empat lima
111
Pemandangan tak mengenakkan
112
Aku memang bodoh
113
Mas juga minta maaf
114
Mas akan berubah untukmu
115
Akhir bahagia
116
Hamil
117
Nyali besar Nindi
118
Perjuangan Aldy - 1
119
Perjuangan Aldy - 2
120
Terlalu asyik bercinta
121
Terkadang demi cinta, seseorang harus berkorban
122
Walau tubuhmu kembali seperti dulu, Mas tetap suka
123
Seperti inikah rasanya memiliki istri?
124
Mencoba tidak bermain hati
125
Persahabatan yang unik
126
Sean dan Nindi mulai dekat
127
Aku akan temani Mas hingga tua
128
Tidak sulit menyukai pria seperti Sean
129
Seperti punguk merindukan bulan
130
Virus merah jambu
131
Apa kamu mau jadi pacar sungguhanku?
132
Piyama couple
133
Pelukan hangat
134
Kebahagiaan keluarga Adhitama
135
Beruang kutub sudah berubah menjadi beruang madu
136
Hampir saja
137
Bertemu keluarga Sean
138
Dasar playboy!
139
Posisi Kinara di hati Sean
140
Permintaan ibu hamil
141
Justin Bieber masuk kampung
142
Kultur berbeda
143
Empat bulanan Ayesha
144
Dua insan saling cinta yang belum bersatu
145
Firasat aneh (Sean dan Nindi)
146
Mulai memperjuangkan (Sean dan Nindi)
147
Hanya sekedar tanggung jawab
148
Terjebak pesona mantan cassanova
149
Wanita masa lalu Sean
150
Selalu bisa membuat luluh
151
Tidak percaya diri
152
Cinta tak harus memiliki
153
Mencari Nindi
154
Kamu adalah wanitaku
155
Eneng, Mas akan menjemputmu
156
Sean minta kawin
157
Sah ... Sah ... Sah ...
158
Karya Lama
159
Bonchap 1
160
Bonchap 2
161
Bonchap 3
162
Bonchap 4
163
Bonchap 5
164
Bonchap 6
165
Bonchap 7
166
Bonchap 8
167
Bonchap 9
168
Bonchap Sepuluh
169
Bonchap sebelas
170
Bonchap duabelas
171
Bonchap tigabelas
172
Bonchap empatbelas
173
Ayo dong ke sini!
174
Bonchap limabelas
175
Bonchap enambelas
176
Bonchap tujuhbelas
177
Bonchap delapanbelas
178
Bonchap sembilanbelas
179
Bonchap duapuluh
180
Bonchap dua puluh satu
181
Bonchap duapuluh dua
182
Bonchap duapuluh tiga
183
Bonchap duapuluh empat
184
Bonchap duapuluh lima
185
Bonchap duapuluh enam
186
Bukan Bonchap
187
Sean dan Nindi
188
Sean dan Nindi
189
Sean dan Nindi
190
Sean dan Nindi
191
Sean dan Nindi
192
Sean dan Nindi
193
Sean dan Nindi
194
Ayesha and the bear
195
Ayesha and the bear 2
196
Sean dan Nindi
197
Bonchap dua puluh tujuh
198
Bonchap dua puluh delapan
199
Promo Author - SkySal -
200
Promo Author - Ridz -
201
Sean dan Nindi
202
Sean dan Nindi
203
Sean dan Nindi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!