"Ya, sepertinya koper lu tertukar dengan wanita itu,” ujar Sean.
“Wanita mana?” tanya Aldi tidak tahu karena saat Kevin bertemu Ayesha, ia sedang mengantar Kayla ke toilet.
“Lu lagi nganter Kayla. Jadi ga lihat orangnya,” jawab Sean.
Sementara, Kevin masih duduk diam dan berpikir.
“Orangnya cantik?” tanya Aldi lagi.
“Cantik.” Sean menganggukkan kepalaya sambil mengingat wajah Ayesha yang memang cantik sebenarnya.
“Ck, pesenin gue baju, Sean. Kalau seperti ini, gue mau salin gimana? Padahal semua yang ada dikoper itu, nyokap gue yang siapin,” kata Kevin.
“Jangan-jangan, lu jodoh sama dia, Kev.” Sean tertawa.
Sedangkan Kevin langsung membulatkan matanya, membuat Sean kembali tertawa, begitu pun Aldi.
“Ah, sayang banget gue ngga liat cewek itu,” ujar Aldi.
“Enak, Kev. Empuk. Lu ga perlu pake kasur,” ledek Sean yang langsung mendapat lemparan bantal dari Kevin.
“Pokoknya, lu cari cewek itu sampe ketemu. Gue ngga mau kehilangan barang-barang gue,” ucap Kevin, karena sebagian barang miliknya itu dipilihkan sang ibu.
“Ya ... Ya ...” Sean masih terkekeh geli.
****
“Kak Ay, mau lihat sunset ngga?” tanya Bagas.
Ayesha langsung mengangguk antusias.
“Yuk, bagas anterin.”
“Ikut.” Ayu langsung berlari menghampiri abang dan kakak sepupunya.
“Loh, kalian mau kemana? Bunda udah masak nih,” tanya Thia.
“Sebentar, Bun. Cuma mau liat sunset terus pulang,” jawab Bagas.
“Tapi makan malamnya di rumah ya!”
“Iya, Bun.”
“Siap, Aunty.”
Ayesha yang merasa sudah beristirahat sejenak pun ikut bersama Bagas dan Ayu ke sebuah pantai yang memang tidak jauh dari tempat tinggal mereka.
“Kak, bawa baju ganti kan?” tanya Ayu di dalam mobil.
“Kita berenang?” Ayesha balik bertanya.
“Sekalian lah, Kak. Sayang kalau ngga renang.”
“Oke.” Ayesha mengangguk. Ia memang sudah membawa pakaian ganti.
Sesampainya di pantai, Ayesha berlari ke arah laut. Ia sangat senang berada di sini. lalu, ia teriak sambil tertawa. seketika, ia kembali menangis saat mengingat tentang Tian. Untungnya sore ini, pantai tidak terlalu ramai, sehingga Ayesha dapat leluasa meluapkan ekspresinya yang selama ini dipendam.
Bagas dan Ayu saling melirik. Mereka tahu kakak sepupunya sedang tidak baik-baik saja, tapi mereka sungkan bertanya.
“Kak, selancar yuk! Anginnya lagi bagus nih.”
Ayesha menggeleng. “Ngga bisa.”
“Ya udah kalau gitu sewa motor boat aja, kak,” sahut Ayu.
“Ide bagus. Yuk!” Bagas berlari ke tempat penyewaan motor-motoran untuk berada di laut itu.
Kemudian Bagas duduk di depan untuk mengendarai benda itu dan Ayu langsung nangkring di belakangnya.
“Aku muat ngga?” tanya Ayesha yang memang tidak mahir berenang.
“Muat, kak. Di belakang Ayu. Kita jalan bertiga sampai tengah sana,” ucap Bagas menunjuk ke arah laut.
“Oke.” Ayesha menurut dan mengangguk. Ia duduk di balakang Ayu.
“Siap ya. Go!” Bagas melajukan motor boat itu dengan kencang hingga kedua wanita yang duduk dibelakangnya tertawa karena hembusan angin dan cipratan air laut yang mengenai tubuh dan wajah mereka.
Ketiganya tampakl asyik dan seru bermain di atas laut.
Di kamar hotel, Kevin juga sudah mulai bosan. Ia berjalan keluar untuk menikmati keindahan pantai. Seperti biasa, jika ke kota ini, ia tidak akan melewati sunset.
“Gas, balik. Udah makin sore,” teriak Ayesha dari belakang.
“Oke.” Bagas mengangguk.
Mereka pun kembali menuju daratan. Saat sedikit lagi motor boat itu sampai ke daratan, tiba-tiba ombak dari belakang menerpa kendaraan yang mereka naiki.
Byur
Seketika kekuatan air menghempas motor boat yang dikemudi Bagas. Sontak motor itu pun terjatuh, begitu pun dengan penumpangnya. Tetapi, Bagas masih bisa memegang kendaraan itu sehingga ia tidak jatuh ke laut. Begitu pun Ayu yang memegang kuat pinggang kakaknya. Namun, tidak dengan Ayesha yang sudah terlanjur jatuh dan nyebur ke laut.
“Mas, Kak Ay mana?” tanya Ayu yang panik karena tidak melihat Ayesha muncul ke permukaan.
Bagas pun ikut panik dan mengerlingkan pandangan ke hamparan luas itu.
“Kak Ay,” teriak Ayu dan Bagas bersamaan.
“Kak Yesha ....” teriak Ayu lagi.
Lalu, Bagas langsung melambaikan tangan ke udara untuk meminta bantuan. Untung saja, tepat di daratn ada seorang pria yang tengah berdiri menghadap ke laut, persisnya menghadap Bagas dan Ayu yang sedang meminta tolong.
“Tolong,” teriak Bagas dengan kencang.
Pria itu pun langsung menceburkan diri ke pantai untuk menolong Bagas dan Ayu. Ia berenang dengan cepat ke arah Bagas dan Ayu.
“Kalian baik-baik saja?” tanya pria itu.
Pria itu adalah Kevin.
Bagas dan Ayu mengangguk. “Kami tidak apa, Om. Tapi kakak kami hilang.”
Dengan sigap, Kevin kembali menyelamkan tubuhnya dan mencari keberadaan orang yang dimaksud Bagas.
“Oh, Tuhan. Apa aku akan mati di sini?” tanya Ayesha dalam hati ketika ia berusaha untuk memunculkan kepalanya ke permukaan. Tetapi itu sulit.
Panik. Ayesha sangat panik. Memang Ayesha sedang patah hati, tapi ia ke sini bukan untuk bunuh diri, melainkan berlibur.
“Tuhan, tolong aku,” gumam Ayesha di benaknya, hingga beberapa detik kemudian ia merasakan sebuah tangan besar meraih tubuhnya dan ia pun tak sadarkan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Jasreena
pakaian ganti Ayesha ambil dmn ? kan kopernya ketuker sm kevin 🙄
2023-02-28
1
💫R𝓮𝓪lme🦋💞
kuat gak kev😁😁😁
2023-02-17
0
Putri Minwa
Ayesha sedang sekarat thuh
2022-11-13
0