Koper limited edition yang sama

Ayesha menaiki pesawat dengan rute Melbourne Bali. Ia melakukan perjalanan cukup jauh dan membosankan, karena biasanya ketika mengunjungi adik ibunya yang berada di Bali dan Jakarta, ia selalu bersama ibu dan ayahnya, atau paling tidak ia bersama Vinza, sang kakak.

Rea memiliki dua adik bernama Thia dan Nisa. Thia memiliki suami seorang pilot dan menetap di Bali, sementara dirinya adalah seorang apoteker dan bekerja di sebuah rumah sakit terkemuka. Thia memiliki dua anak berusia tujuh balas tahun dan empat belas tahun. Sedangkan adik kedua Rea yang bernama Nisa menetap di Jakarta. Dia dan suaminya bekerja sebagai dosen di universitas berbeda. Nisa juga memiliki dua anak yang berusia dua belas dan delapan tahun.

Rea sungguh bersyukur menikah dengan Vicky, karena pria itu tak tanggung-tanggung menyekolahkan kedua adiknya, hingga selesai strata dua dan mereka menjadi seperti saat ini. Ternyata feeling Thia dan Nisa terbukti. Rea juga berterima kasih kepada kedua adiknya yang telah merencanakan pernikahan dadakannya dulu.

Rencananya, setelah beberapa minggu di Bali, Ayesha akan ke Jakarta untuk menemui Aunty Nisa.

Setelah empat belas jam lima belas menit di perjalanan dengan satu kali transit, akhirnya Ayesha sampai di I Gusti Ngurah Rai. Pesawatnya landing tepat pukul 13.45. Di luar, Bagas dan Ayu sudah menunggu untuk menjemput kakak sepupunya.

“Mana Kak Ay, Mas? Kok belum muncul.” Tanya Ayu, anak kedua Thia.

Bagas, anak pertama Thia, melihat jam di tangan kanannnya dan menjawab, “baru juga landing, belum pemeriksaan bagasi.”

“Uh, masih lama dong, Mas?’

“Sabar, Dek.”

Walau Thia dan keluarganya sudah empat tahun di Bali, tetapi bahasa daerah Jawa Tengah-nya masih kental, karena sebelumnya mereka menetap di Jogja dan ayah mereka pun berasal dari sana.

Di dalan bandara, Ayesah masih menunggu koper yang keluar dari bagasi. Ia mengaktifkan selularnya dan memberi kabar pada sang ibu melalui chat. Ayesha sibuk dengan ponselnya sambil berjalan ke arah koper-koper besar yang sedang berputar.

Bugh

Tanpa sengaja, Ayesha menubruk punggung belakang seorang pria dengan cukup kencang. untung saja, pria itu memiliki tubuh atletis sehingga ia tak terjatuh.

Pria itu pun menoleh ke belakang dengan tampang tak bersahabat.

“Eh, Maaf Sir.” Ayesha tersenyum dan membungkukkan sedikit tubuhnya.

Pria itu tak tersenyum dan hanya menggelengkan kepalanya. Lalu, mereka pun berdiri di tempat berbeda.

“Kenapa, Bro?” tanya Sean.

“Tuh cewek nabrak gue.”

Sontak Sean menoleh ke arah wanita yang menabrak Kevin tadi. Ya, pria itu adalah Kevin.

“Cantik, tapi sayang agak sedikit overload,” kata Sean.

Kevin tertawa. “Lu kira muatan barang.”

Sean pun tertawa.

“By the way, Kayla sama Aldi di mana?”tanya Kevin lagi.

“Hmm ... tadi Kayla minta Aldi nganterin dia ke toilet.”

“Oh.”

Tak lama kemudian koper hitam dengan merk ternama muncul. Koper limited edition keluaran Christian Dior.

Ayesha langsung melihat koper yang ia yakini adalah miliknya dan segera mengangkat dari alat yang berputar itu. Lalu, ia menaruh koper itu ke troly. Sean dan Kevin melihat Ayesha pergerakan Ayesha karena kebetulan Ayesha berdiri di posisi pertama kali koper muncul.

“Eh itu koper gue bukan sih?” tanya Kevin pada Sean ketika melihat koper dengan warna dan bentuk yang ia yakini sebagai miliknya dibawa Ayesha.

“Tuh, koper lu di belakangnya.”

Kevin pun mengangguk, saat ia melihat lagi warna dan bentuk yang sama muncul.

“Katanya koper limited adition, ternyata ada yang punya juga,” ledek Sean pada Kevin saat mengangkat koper bosnya.

Pasalnya koper miliki Kevin dan Ayesha memang benar-benar sama.

“itu nyokap gue yang beliin. Beliau bilang sih begitu.”

“Ah, elu. Apa juga dibeliin nyokap. Sampe celana d*l*m aja dibeliin nyokap. Parah,” ledek Sean lagi.

“Ssst ...” Kevin menutup mulut Sean. “Jaga mulut lu!”

Sontak Sean pun tertawa.

“Eh koper gue udah ada ya?” tanya Aldi yang jalan bersama Kayla menghampiri Sean dan Kevin.

“Telat, lagian lama amat sih di toilet,” jawab Sean yang memang sudah menaruh koper Aldi dan Kayla di troli.

“Kalian ngga ngapa-ngapain kan di sana?” tanya Kevin, melihat tajam ke arah Aldi.

“Ngga lah, Kev. Lagian Kayla ngga bisa dimacem-macemin,” jawab Aldi, membuat Kayla memukul lengan kekasihnya.

Sean hanya tersenyum dan Kevin meminta mereka untuk melanjutkan perjalanan. Kayla dan Aldi berjalan di depan Kevin dan Sean. Kayla tak melepaskan tangannya di lengan Aldi. Mereka bercanda dan saling tertawa.

“Kak Ay,” teriak ayu ketika melihat kakak sepupunya.

Ayesha langsung menoleh ke sumber suara itu dan berteriak. “Aaaa ...”

Mereka pun berhambur peluk.

“Ayu makin cantik aja,” kata Ayesha melihat adik sepupunya yang sudah beranjak dewasa.

“Kak Ay juga makin cantik,” jawab Ayu. “Walau sedikit. Hmm ...” Ayu menggelembungkan pipinya.

“Hush ...” Bagas memberi peringatan pada adiknya dan Ayu pun nyengir.

“Iya, nih. Susah banget diet,” rengek Ayesha.

“Tenang, Kak. Nanti, aku ajak Kak Ay main anggar,” ucap Bagas yang memang menyukai olahraga itu sejak SMP.

Ayesha menggeleng. “Ogah, takut. Setiap ke sini pasti main anggar sama kamu dan berakhir lecet dimana-mana.”

Bagas dan Ayu tertawa.

“Itu bagus, Kak. Melatih keseimbangan dan gerak.”

Kemudian, Bagas dan Ayu membawa Ayesha untuk menaiki mobilnya.

“Eh, kamu udah dibolehin nyetir? Emang udah punya SIM?” tanya Ayesha pada Bagas.

“Baru dapet, Kak. Tenang.” Bagas membuka pintu mobilnya untuk Ayesha, lalu untuk adiknya. Putra sulung Thia itu memang so sweet.

****

Ayesha di sambut oleh Thia dan suaminya. Kebetulan ia datang dihari libur kerja, sehingga Thia bisa memasak enak untuk menyambut keponakannya.

“Semoga kamu betah di sini ya, Ay. Soalnya tante ngga bisa ajak kamu jalan-jalan karena di rumah sakit lagi banyak kerjaan,” kata Thia sambil menggandeng bahu keponakannya yang baru sampai.

“Ngga apa-apa, Aunty. Lagi pula ada Bagas dan Ayu kok.” Ayesha melihat Ayu yang menunjukkan ibu jarinya ke atas dan Bagas pun demikian.

Kedua remaja itu sepertinya siap menjadi Guide untuk Ayesha.

“Kebetulan om juga dinas besok,” ucap suami Thia yang akan membawa pesawat ke Kanada.

“Iya om, tidak apa-apa,” jawab Ayesha tersenyum.

Lalu, mereka bercengkerama sebentar sebelum Ayesha masuk ke dalam kamar dan istirahat sambil menunggu makan malam.

Di tempat berbeda, Kevin, Sean, Kayla, dan Aldi sampai di hotel. Mereka akan berada di kota ini sekitar empat hari. itu pun karena urusan pekerjaan. Kevin meng-akuisisi salah satu hotel yang berada di sini, sekaligus mengecek laporan perputaran pengiriman udang di kota ini.

“Ini kamar lu, Kay dan itu kamar Aldi.”

“Ck. Gue sekamar sama Sean? Ya ampun, Kev. Masih aja sih, gue sekamar sama Sean. Gue kira, gue dipesenin kamar sendiri,” keluh Aldi.

Kevin menggeleng. “Sorry, gue ga percaya kalo lu pesen kamar sendiri. Kalo berdua Sean kan bisa ada yang ngawasin.”

Kayla tertawa. Seperti inilah Kevin menjaga dirinya. Protektif.

“Yank, kamu bilang dong ke sepupu kamu. Kita tuh udah dewasa. Masa iya begini terus,” kata Aldi kesal.

“Tapi lu bedua belom nikah,” ucap Sean.

Kevin mengangguk. “Makanya cepet nikahin Kayla.”

“Mau gue juga gitu, Kev. Tapi lu tahu sendiri bokap Kayla masih ga setuju sama gua.”

“Ya udah kalau gitu, tahan,” jawab singkat Kevin yang langsung memasuki kamarnya.

“Tahan, Bro!” ledek Sean pada Aldi.

Dan, Kayla hanya tertawa. lalu, masuk ke dalam kamarnya juga.

Aldi mengikuti Sean yang masuk ke kamar Kevin. Meeka bertiga berada di dalam kamar itu.

“Ah, akhirnya sampe juga.” Kevin langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

Sedangkan Sean dan Aldi duduk di sofa.

“Terus, kapan Kevin ketemu sama model yang lu kenalin itu, Al?” tanya Sean.

“Nanti malam,” jawab Aldi.

“Ah, serius?” Kevin bangkit dari tidurnya. “Gue mau istirahat dulu. Capek!”

“Dia bisanya nanti malam, Kev. Lagian dia juga mau kok nemuin lu di sini,” jawab Aldi.

“Oh. Oke lah kalau begitu.” Kevin mengangguk dan menghampiri kopernya. Ia ingin mengambil sesuatu di dalam sana.

Kevin mengangkat koper itu ke atas tempat tidur. Namun, saat ia terkejut saat membuka benda itu.

“What? Apa-apaan ini?” Tanya Kevin dengan suara cukup keras membuat Sean dan Aldi menghampirinya.

Sean langsung tertawa dan mengambil isi di dalam koper itu. “Hahahaha ... hotpants?”

Aldi pun ikut tertawa. “Gila nih CD nya gede amat.”

Sean ikut tertawa saat Aldi mengangkat kain yang disinyalir adalah sebuah underware.

“Gambarnya hello kitty lagi.” Sean kembali tertawa.

Kevin pun mengaduk-ngaduk isi koper itu yang semua adalah milik wanita.

“Gila, BH-nya aja ukuran berapa nih?” tanya Aldi tertawa.

Sean menoleh ke arah Aldi dan melihat benda yang dipegang sahabatnya itu. “Wiuh, mantep. Bisa kenyang dapet susu kek gini.”

Kevin langsung menarik benda yang dipegang Aldi. “Dasar lu berdua, otak mesum.”

Kevin memasukkan kembali benda-benda keramat itu ke tempat semula dan mengunci kembali koper itu.

Sean dan Aldi masih tertawa geli, hingga mereka memegang perutnya masing-masing. Tapi tidak dengan Kevin, ia tak tampak tertawa sama sekali sejak melihat isi koper itu. Justru ia tengah berpikir, sepertinya kopernya tertukar dengan wanita subur itu.

Terpopuler

Comments

May Keisya

May Keisya

setres 🤣🤣

2024-10-13

0

May Keisya

May Keisya

🤣🤣🤣

2024-10-13

0

Fastabiqul Khairat

Fastabiqul Khairat

masak penerbangan Australia - Bali 14 jam Thor. seharusnya cuma 4 jam

2024-06-09

1

lihat semua
Episodes
1 Ayesha Putri Prayoga
2 Kevin Putra Adhitama
3 Sakitnya dikhianati
4 Tidak menarik
5 Kebagian subur
6 Selamat tinggal
7 Welcome to Bali
8 Pesona Kevin
9 Koper limited edition yang sama
10 Apa aku akan mati di sini?
11 Terkontaminasi
12 Mas, terima kasih.
13 Perjodohan Ayesha dan Kevin
14 Perjodohan Ayesha da Kevin 2
15 "Ka ... mu ..."
16 Gara-gara bibir manis
17 Menyetujui perjodohan
18 Menentukan tanggal pernikahan
19 Cantik
20 Apa aku keterlaluan?
21 Selera kita sama
22 Kepribadian ganda
23 Dasar polos!
24 Beruang kutub yang menyebalkan
25 Mau mandi bareng?
26 Semangat Ayesha ...
27 Sedikit perubahan
28 Jangan sia-siakan dia!
29 Rasa kesal itu mendadak hilang
30 Ayesha and the bear
31 Satu persatu kebaikan itu terlihat
32 Baru saja mulai melunak
33 Tidak sedang bermimpi
34 Aku panggil Ndut
35 Perang lagi
36 Sebentar-sebentar baik, sebentar-sebentar marah
37 Wanita berhati malaikat
38 Menyadarkan posisinya kembali
39 Gengsi untuk meminta hak
40 Ayesha ... Aku cinta kamu
41 Melepas kepergian
42 Rindu itu berat
43 Beruang kutub yang mengemaskan
44 Bertemu mantan
45 Rasa yang sulit diartikan
46 Meluapkan kerinduan
47 Permintaan Oma
48 Aku merasakan sesuatu. Apa kamu juga?
49 Menjadi pusat perhatian
50 Terjebak permintaan Oma
51 Gengsi itu pun runtuh
52 Jebakan membawa nikmat
53 Rencana para tetua
54 Mengulang aktivitas tadi
55 Sikap yang semakin hari semakin jauh berbeda
56 Ayesha Putri Prayoga adalah istri saya
57 Mencari mantan terindah
58 Kembali membuat cemburu
59 You're mine
60 Berharap mengatakan cinta
61 Lelah menjadi orang yang tertindas
62 Nervous
63 Keputusan Kevin
64 Me-refresh diri
65 Kali pertama menginjak Club malam
66 Selingan (promo karya)
67 Macan ngamuk
68 Sisi liar Ayesha
69 berterima kasih pada bocah tengil itu
70 Tidak mudah luluh
71 Mbak Ayesha selingkuhan Pak Kevin?
72 Masih cuek
73 Menginginkannya kembali
74 Berencana mengumumkan status
75 Merindukan wanita yang sama
76 Perubahan besar
77 Menjunjung tinggi ikatan suci
78 Tidak ada cincin kawin tersemat di jari manismu
79 Layak untuk dibanggakan
80 Kamu milik Mas
81 Bunga dari siapa?
82 Keanehan sikap Kevin
83 Susah mengatakan cinta
84 Mengetahui fakta
85 Menyesali keputusan
86 Rencana bertemu empat mata
87 Perang di mulai
88 Memakai cincin pernikahan
89 Adu perhatian
90 Adu perhatian 2
91 Menanti jawaban
92 Pernyataan Ayesha
93 Keputusan Ayesha
94 Kamu masa lalu yang menjadi masa depanku
95 Tertawa bahagia
96 Belum beruntung
97 Sekali mengutarakan, berkali-kali diucapkan
98 Menampar wajah Tian
99 Si pencuri hati
100 Siap pulang dan kembali bekerja
101 Like father like son
102 Bos edan
103 Merasakan yang sama
104 Membungkam para biang gosip
105 Semakin pengertian
106 Adek selalu buat Mas hilang akal
107 Di balik kebesaran hati Tian
108 Mas tidak suka perempuan tipis
109 Meminta bertemu untuk yang terakhir kali
110 Semangat empat lima
111 Pemandangan tak mengenakkan
112 Aku memang bodoh
113 Mas juga minta maaf
114 Mas akan berubah untukmu
115 Akhir bahagia
116 Hamil
117 Nyali besar Nindi
118 Perjuangan Aldy - 1
119 Perjuangan Aldy - 2
120 Terlalu asyik bercinta
121 Terkadang demi cinta, seseorang harus berkorban
122 Walau tubuhmu kembali seperti dulu, Mas tetap suka
123 Seperti inikah rasanya memiliki istri?
124 Mencoba tidak bermain hati
125 Persahabatan yang unik
126 Sean dan Nindi mulai dekat
127 Aku akan temani Mas hingga tua
128 Tidak sulit menyukai pria seperti Sean
129 Seperti punguk merindukan bulan
130 Virus merah jambu
131 Apa kamu mau jadi pacar sungguhanku?
132 Piyama couple
133 Pelukan hangat
134 Kebahagiaan keluarga Adhitama
135 Beruang kutub sudah berubah menjadi beruang madu
136 Hampir saja
137 Bertemu keluarga Sean
138 Dasar playboy!
139 Posisi Kinara di hati Sean
140 Permintaan ibu hamil
141 Justin Bieber masuk kampung
142 Kultur berbeda
143 Empat bulanan Ayesha
144 Dua insan saling cinta yang belum bersatu
145 Firasat aneh (Sean dan Nindi)
146 Mulai memperjuangkan (Sean dan Nindi)
147 Hanya sekedar tanggung jawab
148 Terjebak pesona mantan cassanova
149 Wanita masa lalu Sean
150 Selalu bisa membuat luluh
151 Tidak percaya diri
152 Cinta tak harus memiliki
153 Mencari Nindi
154 Kamu adalah wanitaku
155 Eneng, Mas akan menjemputmu
156 Sean minta kawin
157 Sah ... Sah ... Sah ...
158 Karya Lama
159 Bonchap 1
160 Bonchap 2
161 Bonchap 3
162 Bonchap 4
163 Bonchap 5
164 Bonchap 6
165 Bonchap 7
166 Bonchap 8
167 Bonchap 9
168 Bonchap Sepuluh
169 Bonchap sebelas
170 Bonchap duabelas
171 Bonchap tigabelas
172 Bonchap empatbelas
173 Ayo dong ke sini!
174 Bonchap limabelas
175 Bonchap enambelas
176 Bonchap tujuhbelas
177 Bonchap delapanbelas
178 Bonchap sembilanbelas
179 Bonchap duapuluh
180 Bonchap dua puluh satu
181 Bonchap duapuluh dua
182 Bonchap duapuluh tiga
183 Bonchap duapuluh empat
184 Bonchap duapuluh lima
185 Bonchap duapuluh enam
186 Bukan Bonchap
187 Sean dan Nindi
188 Sean dan Nindi
189 Sean dan Nindi
190 Sean dan Nindi
191 Sean dan Nindi
192 Sean dan Nindi
193 Sean dan Nindi
194 Ayesha and the bear
195 Ayesha and the bear 2
196 Sean dan Nindi
197 Bonchap dua puluh tujuh
198 Bonchap dua puluh delapan
199 Promo Author - SkySal -
200 Promo Author - Ridz -
201 Sean dan Nindi
202 Sean dan Nindi
203 Sean dan Nindi
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Ayesha Putri Prayoga
2
Kevin Putra Adhitama
3
Sakitnya dikhianati
4
Tidak menarik
5
Kebagian subur
6
Selamat tinggal
7
Welcome to Bali
8
Pesona Kevin
9
Koper limited edition yang sama
10
Apa aku akan mati di sini?
11
Terkontaminasi
12
Mas, terima kasih.
13
Perjodohan Ayesha dan Kevin
14
Perjodohan Ayesha da Kevin 2
15
"Ka ... mu ..."
16
Gara-gara bibir manis
17
Menyetujui perjodohan
18
Menentukan tanggal pernikahan
19
Cantik
20
Apa aku keterlaluan?
21
Selera kita sama
22
Kepribadian ganda
23
Dasar polos!
24
Beruang kutub yang menyebalkan
25
Mau mandi bareng?
26
Semangat Ayesha ...
27
Sedikit perubahan
28
Jangan sia-siakan dia!
29
Rasa kesal itu mendadak hilang
30
Ayesha and the bear
31
Satu persatu kebaikan itu terlihat
32
Baru saja mulai melunak
33
Tidak sedang bermimpi
34
Aku panggil Ndut
35
Perang lagi
36
Sebentar-sebentar baik, sebentar-sebentar marah
37
Wanita berhati malaikat
38
Menyadarkan posisinya kembali
39
Gengsi untuk meminta hak
40
Ayesha ... Aku cinta kamu
41
Melepas kepergian
42
Rindu itu berat
43
Beruang kutub yang mengemaskan
44
Bertemu mantan
45
Rasa yang sulit diartikan
46
Meluapkan kerinduan
47
Permintaan Oma
48
Aku merasakan sesuatu. Apa kamu juga?
49
Menjadi pusat perhatian
50
Terjebak permintaan Oma
51
Gengsi itu pun runtuh
52
Jebakan membawa nikmat
53
Rencana para tetua
54
Mengulang aktivitas tadi
55
Sikap yang semakin hari semakin jauh berbeda
56
Ayesha Putri Prayoga adalah istri saya
57
Mencari mantan terindah
58
Kembali membuat cemburu
59
You're mine
60
Berharap mengatakan cinta
61
Lelah menjadi orang yang tertindas
62
Nervous
63
Keputusan Kevin
64
Me-refresh diri
65
Kali pertama menginjak Club malam
66
Selingan (promo karya)
67
Macan ngamuk
68
Sisi liar Ayesha
69
berterima kasih pada bocah tengil itu
70
Tidak mudah luluh
71
Mbak Ayesha selingkuhan Pak Kevin?
72
Masih cuek
73
Menginginkannya kembali
74
Berencana mengumumkan status
75
Merindukan wanita yang sama
76
Perubahan besar
77
Menjunjung tinggi ikatan suci
78
Tidak ada cincin kawin tersemat di jari manismu
79
Layak untuk dibanggakan
80
Kamu milik Mas
81
Bunga dari siapa?
82
Keanehan sikap Kevin
83
Susah mengatakan cinta
84
Mengetahui fakta
85
Menyesali keputusan
86
Rencana bertemu empat mata
87
Perang di mulai
88
Memakai cincin pernikahan
89
Adu perhatian
90
Adu perhatian 2
91
Menanti jawaban
92
Pernyataan Ayesha
93
Keputusan Ayesha
94
Kamu masa lalu yang menjadi masa depanku
95
Tertawa bahagia
96
Belum beruntung
97
Sekali mengutarakan, berkali-kali diucapkan
98
Menampar wajah Tian
99
Si pencuri hati
100
Siap pulang dan kembali bekerja
101
Like father like son
102
Bos edan
103
Merasakan yang sama
104
Membungkam para biang gosip
105
Semakin pengertian
106
Adek selalu buat Mas hilang akal
107
Di balik kebesaran hati Tian
108
Mas tidak suka perempuan tipis
109
Meminta bertemu untuk yang terakhir kali
110
Semangat empat lima
111
Pemandangan tak mengenakkan
112
Aku memang bodoh
113
Mas juga minta maaf
114
Mas akan berubah untukmu
115
Akhir bahagia
116
Hamil
117
Nyali besar Nindi
118
Perjuangan Aldy - 1
119
Perjuangan Aldy - 2
120
Terlalu asyik bercinta
121
Terkadang demi cinta, seseorang harus berkorban
122
Walau tubuhmu kembali seperti dulu, Mas tetap suka
123
Seperti inikah rasanya memiliki istri?
124
Mencoba tidak bermain hati
125
Persahabatan yang unik
126
Sean dan Nindi mulai dekat
127
Aku akan temani Mas hingga tua
128
Tidak sulit menyukai pria seperti Sean
129
Seperti punguk merindukan bulan
130
Virus merah jambu
131
Apa kamu mau jadi pacar sungguhanku?
132
Piyama couple
133
Pelukan hangat
134
Kebahagiaan keluarga Adhitama
135
Beruang kutub sudah berubah menjadi beruang madu
136
Hampir saja
137
Bertemu keluarga Sean
138
Dasar playboy!
139
Posisi Kinara di hati Sean
140
Permintaan ibu hamil
141
Justin Bieber masuk kampung
142
Kultur berbeda
143
Empat bulanan Ayesha
144
Dua insan saling cinta yang belum bersatu
145
Firasat aneh (Sean dan Nindi)
146
Mulai memperjuangkan (Sean dan Nindi)
147
Hanya sekedar tanggung jawab
148
Terjebak pesona mantan cassanova
149
Wanita masa lalu Sean
150
Selalu bisa membuat luluh
151
Tidak percaya diri
152
Cinta tak harus memiliki
153
Mencari Nindi
154
Kamu adalah wanitaku
155
Eneng, Mas akan menjemputmu
156
Sean minta kawin
157
Sah ... Sah ... Sah ...
158
Karya Lama
159
Bonchap 1
160
Bonchap 2
161
Bonchap 3
162
Bonchap 4
163
Bonchap 5
164
Bonchap 6
165
Bonchap 7
166
Bonchap 8
167
Bonchap 9
168
Bonchap Sepuluh
169
Bonchap sebelas
170
Bonchap duabelas
171
Bonchap tigabelas
172
Bonchap empatbelas
173
Ayo dong ke sini!
174
Bonchap limabelas
175
Bonchap enambelas
176
Bonchap tujuhbelas
177
Bonchap delapanbelas
178
Bonchap sembilanbelas
179
Bonchap duapuluh
180
Bonchap dua puluh satu
181
Bonchap duapuluh dua
182
Bonchap duapuluh tiga
183
Bonchap duapuluh empat
184
Bonchap duapuluh lima
185
Bonchap duapuluh enam
186
Bukan Bonchap
187
Sean dan Nindi
188
Sean dan Nindi
189
Sean dan Nindi
190
Sean dan Nindi
191
Sean dan Nindi
192
Sean dan Nindi
193
Sean dan Nindi
194
Ayesha and the bear
195
Ayesha and the bear 2
196
Sean dan Nindi
197
Bonchap dua puluh tujuh
198
Bonchap dua puluh delapan
199
Promo Author - SkySal -
200
Promo Author - Ridz -
201
Sean dan Nindi
202
Sean dan Nindi
203
Sean dan Nindi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!