Kebagian subur

Setelah kejadian malam itu, Ayesha sering melihat Tian jalan bersama dengan Jessi. Kini, ia dan Jessi tidak lagi bersahabat. Jessi sendiri yang memilih untuk menghindari Ayesha. Semua orang di kampus mengira bahwa Ayesha dan Tian sudah putus.

“Ya iya lah diputusin. Cewek ga menarik kaya gitu,” ujar salah seorang yang Ayesha lewati ketika berjalan.

Ayesha menoleh ke sumber suara itu dan orang-orang itu malah menertawainya. Ia cukup kebal dengan semua lontaran perkataan itu. ia berlari ke toilet dan menangis di sana, hingga ada seseorang yang memberikan tisu dari belakang.

“Nih!”

Ayesha menoleh untuk melihat pria itu. Lalu, mengambil benda yang dia sodorkan. Pria itu juga merupakan mahasiswa indonesia yang cukup Ayesha kenal. Namanya Henry.

“Makasih, Hen,” ucap Ayesha.

“Udah, ga usah di dengerin omongan orang. Toh, sebentar lagi juga kita wisuda. Kamu ga akan ketemu dengan orang-orang itu.”

Ayesha mengangguk sembari mengusap air mata yang mengalir di pipinya. “Ya, kamu benar.”

“Ayo, makan siang denganku!” ajak Henry.

Ayesha pun mengangguk. Ia dan Henry memang pernah terlibat projek bersama. Ketika itu, mereka satu kelompok pada salah satu mata kuliah untuk melakukan sebuah riset. Henry pria yang tak banyak bicara, sehingga Ayesha tidak tahu banyak tentangnya.

“Kamu tidak malu jalan denganku?” tanya Ayesha pada Henry saat mereka berjalan beriringan menuju sebuah Cafe.

Henry menggeleng. “Kenapa harus malu?” tanyanya.

Ayesha tersenyum menatap wajah Henry, lalu mengalihkan lagi lurus ke depan.

Sedangkan Henry hanya bersikap datar. Namun hatinya bergumam ketika melirik ke arah Ayesha saat wanita itu memandang lurus ke depan. “Sebenarnya kamu cantik, Ay.”

Beberapa menit kemudian. Ayesha dan Henry duduk di sebuah Cafe. Tanpa mereka sadari, ternyata Tian dan Jessi pun berada di dalam sana. hanya saja Tian dan Jessi duduk di dalam Cafe, sementara Ayesha dan Henry duduk di luar cafe.

Tanpa Tian sadari, arah matanya sedari tadi terus melirik ke arah luar, membuat Jessi ikut melihat apa yang sedang Tian perhatikan.

“Katanya udah ga peduli sama cewek gendut itu,” ujar Jessi.

Tian menyeruput kopi di cangkir yang tengah ia pegang. “Emang ngga.”

“Terus kenapa dari tadi melirik ke luar terus?” tanya Jessi.

“Mau tau aja siapa cowok duduk sama Ayesha,” jawab Tian santai. Padahal di balik itu, entah mengapa ia sedikit kesal. Pasalnya Ayesha tidak pernah memiliki teman laki-laki selain dirinya.

“Kenapa sih kamu ga putusin dia aja, Yan? Lagian kalian juga udah ga pernah komunikasi lagi kan?” tanya Jessi lagi, mengompori kekasih Ayesha.

“Aku pantang mutusin perempuan, Jes.”

“Tapi selingkuhin bisa,” sahut Jessi, membuat Tian membulatkan matanya ke arah wanita itu.

“Ini kan karena kamu yang menggodaku duluan.”

“Tapi kamu juga ga nolak tubuh aku.”

“Kucing kalau dikasih ikan pasti ga nolak, Jes.” Jawab Tian.

Mereka terus berdebat. Sementara di luar, Ayesha dan Henry justru malah tengah asyik berbincang hingga perlahan Ayesha mulai tersenyum dan sedikit tertawa ketika perbincangan itu ada yang sedikit lucu.

“Ck.” Jessi berdecak kesal dan meninggalkan Tian yang masih duduk di sana. Ia pun keluar dari Cafe dengan memandang sinis Ayesha ketika sampai di luar.

Tian mengikuti Jessi tanpa menoleh ke arah Ayesha seolah ia tak melihat gadis berkacamata dan bertubuh tidak proporsional itu.

Ayesha melirik ke arah Jessi tadi, lalu ke arah Tian yang sedang mengejar sahabat yang sudah tak lagi menjadi sahabatnya. Sampai kapan ia tak dianggap seperti ini? Sepertinya ia memang harus mengambil keputusan, karena tidak ada itikad baik dari Tian. Walau sudah dimaafkan Tian seperti sudah tidak ingin melanjutkan hubungan ini lagi.

Sesampainya di rumah. Ayesha langsung berlari menuju dapur. Ia minum seperti orang kesetanan, hingga satu botol yang berisi satu liter air itu ditenggak habis.

“Kamu haus, Ay?” tanya sang ibu.

“Haus, Ma. Lapar juga. Mama masak apa?” Ayesha balik bertanya sambil menggeledah isi meja makan.

“Ay, makan pelan-pelan. Ngga ada yang minta kok,” ujar Rea yang melihat putrinya makan dengan cepat.

“Ay, lagi kesel, Ma. Jadi bawaannya laper terus.”

Rea tertawa. Ayesha memang mirip seperti dirinya dulu. Saat kesal dan stres, Rea memang melampiaskannya dengan makan, tapi untungnya dia tidak besar seperti putrinya. Entah mengapa Ayesha tumbuh subur? Padahal dari keluarga Rea tidak ada keluarganya yang memiliki postur subur seperti putrinya. Hanya kata Vicky, suami Rea sekaligus ayah Ayesha, almarhum ibu Vicky dulu memang berbadan subur. Berarti Ayesha menuruni perawakan neneknya.

“Memang kamu kesal sama siapa?” tanya Rea.

“Tian.”

“Oh, iya. Apa kabar dia?” tanya rea lagi.

“Buruk.”

“Maksudnya?” Rea menarik kursi meja makan itu untuk bicara lebih dekat dengan putrinya.

Sore ini, Vicky dan Vinza belum pulang kerja, hanya ada Rea, Ayesha dan dua orang asisten rumah tangga saja. Sehingga mereka leluasa untuk berbincang, karena biasanya Vinza dan sang ayah menjadi pengganggu obrolan para wanita.

Ayesha melirik ke arah ibunya. Sedari kemarin ia memang ingin sekali mengadu pada sang ibu, tetapi sang ibu selalu didominasi oleh ayahnya yang sedang berada di rumah beberapa hari. Ia menelan semua makanan yang ada di mulutnya, lalu minum dan mengusap bibirnya.

“Ma,” panggil Ayesha. “Mama pernah dikhianati pacar?” tanya Ayesha lirih.

Rea tersenyum. “Kamu dikhianati Tian?” tanyanya.

Ayesha mengangguk. “Rasanya sakit sekali, Ma.” Tiba-tiba gadis itu kembali menangis.

Rea refleks memeluk putrinya. Ia memang pernah merasakan apa yang putrinya rasakan saat ini. “Ya, memang sakit, Ay. Tapi itu lebih baik.”

“Maksud, Mama?” Ayesha melonggarkan pelukannya dan menatap sang ibu.

“Lebih baik kamu mengetahuinya sekarang saat kalian belum menikah, dibanding kamu mengetahui kebrengs*kan dia setelah kalian menikah. Itu akan lebih sakit dan lebih sulit.”

Ayesha terdiam dan berkata lagi, “Tian selingkuh dengan Jessi, Ma.”

Rea tidak terkejut. Beberapa kali Jessi datang ke rumah ini dan bertemu dengan sahabat putrinya itu. ia memang melihat bahwa Jessi adalah wanita yang agresif dan berani. Sempat Jessi menggoda Vinza, ketika ia main ke rumah ini dan Abang Ayesha sedang di rumah.

Ayesha menangis di pelukan ibunya.

“Lebih baik bersama mantan cowok nakal, di banding cowok yang baru mulai nakal,” ujar Rea sambil mengusap punggung belakang putrinya.

Ayesha melonggarkan pelukan. “Seperti Papa?”

Rea tertawa. “Ya, bisa dibilang begitu.”

Ayesha pun tertawa. “Tapi Ay ga percaya kalau Papa dulunya nakal.”

Rea ikut tertawa. “Karena sekarang Mama sudah menjinakkannya.”

Kedua wanita itu pun tertawa. Rea senang melihat putrinya kembali tertawa, pasalnya beberapa minggu terakhir ia selalu murung.

“Ma, kira-kira Ayesha bakal dapet suami kaya Papa ngga ya? Yang baik, perhatian, dan bucin ke Ay.”

Rea tersenyum dan mengelus rambut putrinya yang sudah dewasa, tetapi tingkahnya masih saja seperti anak kecil. Maklum bungsu.

“Bisa. Percayalah bahwa orang baik akan bertemu yang baik juga. begitu pun sebaliknya,” jawab Rea.

Ayesha tersenyum dan memeluk sang ibu. “Terima kasih, Ma. Aku sayang Mama.”

“Mama juga sayang kamu.”

****

Hari wisuda Ayesha pun tiba. Semua orang bersorak senang karena akhirnya mereka mendapat gelar magister. Hari bahagia itu dihadiri oleh para orang tua tak terkecuali Tian. Orang tua Tian dan Ayesha pun duduk bersebelahan.

“Dia kekasihmu kan, Yan?” tanya ayah Tian.

Tian mengangguk.

“Kalian tidak sedang ada masalah kan? Kok Mami lihat kalian berjauhan?” tanya ibu Tian.

Pasalnya ayah dan Ibu Tian setuju putranya berpacaran dengan Ayesha, karena mereka tahu Ayesha juga dari keluarga kaya dan memiliki bibit bebet bobot yang bagus.

Tian menggeleng. “Tidak, Mam.”

Mereka kembali fokus pada acara di depan.

Tak lama kemudian, nama Ayesha disebut karena termasuk dalam mahasiswa dengan nilai cumlaude.

“Yeaay ... anak Papa hebat.” Vicky bertepuk tangan dengan kencang.

“Siapa dulu yang lahirin,” kata Rea berbisik di telinga suaminya.

“Bibitnya siapa dulu? Ini karena kita melakukannya setiap malam.”

“Mas,” rengek Rea sambil mencubit pinggang suaminya.

“Aww, sakit sayang.” Vicky meringis karena cubitan itu dan tersenyum melihat istrinya manyun.

Walau Ayesha kebagian subur dari segi postur tubuh, ternyata otaknya juga subur.

Terpopuler

Comments

💫R𝓮𝓪lme🦋💞

💫R𝓮𝓪lme🦋💞

bener kata mama rea,,ay mending sama mantan orang nakal daripada yg baru mulai nakalny🤩

2023-02-15

1

Putri Minwa

Putri Minwa

cerita yang menarik

2022-11-13

0

Putri Minwa

Putri Minwa

kita saling dukung ya thor tetap semangat

2022-11-12

0

lihat semua
Episodes
1 Ayesha Putri Prayoga
2 Kevin Putra Adhitama
3 Sakitnya dikhianati
4 Tidak menarik
5 Kebagian subur
6 Selamat tinggal
7 Welcome to Bali
8 Pesona Kevin
9 Koper limited edition yang sama
10 Apa aku akan mati di sini?
11 Terkontaminasi
12 Mas, terima kasih.
13 Perjodohan Ayesha dan Kevin
14 Perjodohan Ayesha da Kevin 2
15 "Ka ... mu ..."
16 Gara-gara bibir manis
17 Menyetujui perjodohan
18 Menentukan tanggal pernikahan
19 Cantik
20 Apa aku keterlaluan?
21 Selera kita sama
22 Kepribadian ganda
23 Dasar polos!
24 Beruang kutub yang menyebalkan
25 Mau mandi bareng?
26 Semangat Ayesha ...
27 Sedikit perubahan
28 Jangan sia-siakan dia!
29 Rasa kesal itu mendadak hilang
30 Ayesha and the bear
31 Satu persatu kebaikan itu terlihat
32 Baru saja mulai melunak
33 Tidak sedang bermimpi
34 Aku panggil Ndut
35 Perang lagi
36 Sebentar-sebentar baik, sebentar-sebentar marah
37 Wanita berhati malaikat
38 Menyadarkan posisinya kembali
39 Gengsi untuk meminta hak
40 Ayesha ... Aku cinta kamu
41 Melepas kepergian
42 Rindu itu berat
43 Beruang kutub yang mengemaskan
44 Bertemu mantan
45 Rasa yang sulit diartikan
46 Meluapkan kerinduan
47 Permintaan Oma
48 Aku merasakan sesuatu. Apa kamu juga?
49 Menjadi pusat perhatian
50 Terjebak permintaan Oma
51 Gengsi itu pun runtuh
52 Jebakan membawa nikmat
53 Rencana para tetua
54 Mengulang aktivitas tadi
55 Sikap yang semakin hari semakin jauh berbeda
56 Ayesha Putri Prayoga adalah istri saya
57 Mencari mantan terindah
58 Kembali membuat cemburu
59 You're mine
60 Berharap mengatakan cinta
61 Lelah menjadi orang yang tertindas
62 Nervous
63 Keputusan Kevin
64 Me-refresh diri
65 Kali pertama menginjak Club malam
66 Selingan (promo karya)
67 Macan ngamuk
68 Sisi liar Ayesha
69 berterima kasih pada bocah tengil itu
70 Tidak mudah luluh
71 Mbak Ayesha selingkuhan Pak Kevin?
72 Masih cuek
73 Menginginkannya kembali
74 Berencana mengumumkan status
75 Merindukan wanita yang sama
76 Perubahan besar
77 Menjunjung tinggi ikatan suci
78 Tidak ada cincin kawin tersemat di jari manismu
79 Layak untuk dibanggakan
80 Kamu milik Mas
81 Bunga dari siapa?
82 Keanehan sikap Kevin
83 Susah mengatakan cinta
84 Mengetahui fakta
85 Menyesali keputusan
86 Rencana bertemu empat mata
87 Perang di mulai
88 Memakai cincin pernikahan
89 Adu perhatian
90 Adu perhatian 2
91 Menanti jawaban
92 Pernyataan Ayesha
93 Keputusan Ayesha
94 Kamu masa lalu yang menjadi masa depanku
95 Tertawa bahagia
96 Belum beruntung
97 Sekali mengutarakan, berkali-kali diucapkan
98 Menampar wajah Tian
99 Si pencuri hati
100 Siap pulang dan kembali bekerja
101 Like father like son
102 Bos edan
103 Merasakan yang sama
104 Membungkam para biang gosip
105 Semakin pengertian
106 Adek selalu buat Mas hilang akal
107 Di balik kebesaran hati Tian
108 Mas tidak suka perempuan tipis
109 Meminta bertemu untuk yang terakhir kali
110 Semangat empat lima
111 Pemandangan tak mengenakkan
112 Aku memang bodoh
113 Mas juga minta maaf
114 Mas akan berubah untukmu
115 Akhir bahagia
116 Hamil
117 Nyali besar Nindi
118 Perjuangan Aldy - 1
119 Perjuangan Aldy - 2
120 Terlalu asyik bercinta
121 Terkadang demi cinta, seseorang harus berkorban
122 Walau tubuhmu kembali seperti dulu, Mas tetap suka
123 Seperti inikah rasanya memiliki istri?
124 Mencoba tidak bermain hati
125 Persahabatan yang unik
126 Sean dan Nindi mulai dekat
127 Aku akan temani Mas hingga tua
128 Tidak sulit menyukai pria seperti Sean
129 Seperti punguk merindukan bulan
130 Virus merah jambu
131 Apa kamu mau jadi pacar sungguhanku?
132 Piyama couple
133 Pelukan hangat
134 Kebahagiaan keluarga Adhitama
135 Beruang kutub sudah berubah menjadi beruang madu
136 Hampir saja
137 Bertemu keluarga Sean
138 Dasar playboy!
139 Posisi Kinara di hati Sean
140 Permintaan ibu hamil
141 Justin Bieber masuk kampung
142 Kultur berbeda
143 Empat bulanan Ayesha
144 Dua insan saling cinta yang belum bersatu
145 Firasat aneh (Sean dan Nindi)
146 Mulai memperjuangkan (Sean dan Nindi)
147 Hanya sekedar tanggung jawab
148 Terjebak pesona mantan cassanova
149 Wanita masa lalu Sean
150 Selalu bisa membuat luluh
151 Tidak percaya diri
152 Cinta tak harus memiliki
153 Mencari Nindi
154 Kamu adalah wanitaku
155 Eneng, Mas akan menjemputmu
156 Sean minta kawin
157 Sah ... Sah ... Sah ...
158 Karya Lama
159 Bonchap 1
160 Bonchap 2
161 Bonchap 3
162 Bonchap 4
163 Bonchap 5
164 Bonchap 6
165 Bonchap 7
166 Bonchap 8
167 Bonchap 9
168 Bonchap Sepuluh
169 Bonchap sebelas
170 Bonchap duabelas
171 Bonchap tigabelas
172 Bonchap empatbelas
173 Ayo dong ke sini!
174 Bonchap limabelas
175 Bonchap enambelas
176 Bonchap tujuhbelas
177 Bonchap delapanbelas
178 Bonchap sembilanbelas
179 Bonchap duapuluh
180 Bonchap dua puluh satu
181 Bonchap duapuluh dua
182 Bonchap duapuluh tiga
183 Bonchap duapuluh empat
184 Bonchap duapuluh lima
185 Bonchap duapuluh enam
186 Bukan Bonchap
187 Sean dan Nindi
188 Sean dan Nindi
189 Sean dan Nindi
190 Sean dan Nindi
191 Sean dan Nindi
192 Sean dan Nindi
193 Sean dan Nindi
194 Ayesha and the bear
195 Ayesha and the bear 2
196 Sean dan Nindi
197 Bonchap dua puluh tujuh
198 Bonchap dua puluh delapan
199 Promo Author - SkySal -
200 Promo Author - Ridz -
201 Sean dan Nindi
202 Sean dan Nindi
203 Sean dan Nindi
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Ayesha Putri Prayoga
2
Kevin Putra Adhitama
3
Sakitnya dikhianati
4
Tidak menarik
5
Kebagian subur
6
Selamat tinggal
7
Welcome to Bali
8
Pesona Kevin
9
Koper limited edition yang sama
10
Apa aku akan mati di sini?
11
Terkontaminasi
12
Mas, terima kasih.
13
Perjodohan Ayesha dan Kevin
14
Perjodohan Ayesha da Kevin 2
15
"Ka ... mu ..."
16
Gara-gara bibir manis
17
Menyetujui perjodohan
18
Menentukan tanggal pernikahan
19
Cantik
20
Apa aku keterlaluan?
21
Selera kita sama
22
Kepribadian ganda
23
Dasar polos!
24
Beruang kutub yang menyebalkan
25
Mau mandi bareng?
26
Semangat Ayesha ...
27
Sedikit perubahan
28
Jangan sia-siakan dia!
29
Rasa kesal itu mendadak hilang
30
Ayesha and the bear
31
Satu persatu kebaikan itu terlihat
32
Baru saja mulai melunak
33
Tidak sedang bermimpi
34
Aku panggil Ndut
35
Perang lagi
36
Sebentar-sebentar baik, sebentar-sebentar marah
37
Wanita berhati malaikat
38
Menyadarkan posisinya kembali
39
Gengsi untuk meminta hak
40
Ayesha ... Aku cinta kamu
41
Melepas kepergian
42
Rindu itu berat
43
Beruang kutub yang mengemaskan
44
Bertemu mantan
45
Rasa yang sulit diartikan
46
Meluapkan kerinduan
47
Permintaan Oma
48
Aku merasakan sesuatu. Apa kamu juga?
49
Menjadi pusat perhatian
50
Terjebak permintaan Oma
51
Gengsi itu pun runtuh
52
Jebakan membawa nikmat
53
Rencana para tetua
54
Mengulang aktivitas tadi
55
Sikap yang semakin hari semakin jauh berbeda
56
Ayesha Putri Prayoga adalah istri saya
57
Mencari mantan terindah
58
Kembali membuat cemburu
59
You're mine
60
Berharap mengatakan cinta
61
Lelah menjadi orang yang tertindas
62
Nervous
63
Keputusan Kevin
64
Me-refresh diri
65
Kali pertama menginjak Club malam
66
Selingan (promo karya)
67
Macan ngamuk
68
Sisi liar Ayesha
69
berterima kasih pada bocah tengil itu
70
Tidak mudah luluh
71
Mbak Ayesha selingkuhan Pak Kevin?
72
Masih cuek
73
Menginginkannya kembali
74
Berencana mengumumkan status
75
Merindukan wanita yang sama
76
Perubahan besar
77
Menjunjung tinggi ikatan suci
78
Tidak ada cincin kawin tersemat di jari manismu
79
Layak untuk dibanggakan
80
Kamu milik Mas
81
Bunga dari siapa?
82
Keanehan sikap Kevin
83
Susah mengatakan cinta
84
Mengetahui fakta
85
Menyesali keputusan
86
Rencana bertemu empat mata
87
Perang di mulai
88
Memakai cincin pernikahan
89
Adu perhatian
90
Adu perhatian 2
91
Menanti jawaban
92
Pernyataan Ayesha
93
Keputusan Ayesha
94
Kamu masa lalu yang menjadi masa depanku
95
Tertawa bahagia
96
Belum beruntung
97
Sekali mengutarakan, berkali-kali diucapkan
98
Menampar wajah Tian
99
Si pencuri hati
100
Siap pulang dan kembali bekerja
101
Like father like son
102
Bos edan
103
Merasakan yang sama
104
Membungkam para biang gosip
105
Semakin pengertian
106
Adek selalu buat Mas hilang akal
107
Di balik kebesaran hati Tian
108
Mas tidak suka perempuan tipis
109
Meminta bertemu untuk yang terakhir kali
110
Semangat empat lima
111
Pemandangan tak mengenakkan
112
Aku memang bodoh
113
Mas juga minta maaf
114
Mas akan berubah untukmu
115
Akhir bahagia
116
Hamil
117
Nyali besar Nindi
118
Perjuangan Aldy - 1
119
Perjuangan Aldy - 2
120
Terlalu asyik bercinta
121
Terkadang demi cinta, seseorang harus berkorban
122
Walau tubuhmu kembali seperti dulu, Mas tetap suka
123
Seperti inikah rasanya memiliki istri?
124
Mencoba tidak bermain hati
125
Persahabatan yang unik
126
Sean dan Nindi mulai dekat
127
Aku akan temani Mas hingga tua
128
Tidak sulit menyukai pria seperti Sean
129
Seperti punguk merindukan bulan
130
Virus merah jambu
131
Apa kamu mau jadi pacar sungguhanku?
132
Piyama couple
133
Pelukan hangat
134
Kebahagiaan keluarga Adhitama
135
Beruang kutub sudah berubah menjadi beruang madu
136
Hampir saja
137
Bertemu keluarga Sean
138
Dasar playboy!
139
Posisi Kinara di hati Sean
140
Permintaan ibu hamil
141
Justin Bieber masuk kampung
142
Kultur berbeda
143
Empat bulanan Ayesha
144
Dua insan saling cinta yang belum bersatu
145
Firasat aneh (Sean dan Nindi)
146
Mulai memperjuangkan (Sean dan Nindi)
147
Hanya sekedar tanggung jawab
148
Terjebak pesona mantan cassanova
149
Wanita masa lalu Sean
150
Selalu bisa membuat luluh
151
Tidak percaya diri
152
Cinta tak harus memiliki
153
Mencari Nindi
154
Kamu adalah wanitaku
155
Eneng, Mas akan menjemputmu
156
Sean minta kawin
157
Sah ... Sah ... Sah ...
158
Karya Lama
159
Bonchap 1
160
Bonchap 2
161
Bonchap 3
162
Bonchap 4
163
Bonchap 5
164
Bonchap 6
165
Bonchap 7
166
Bonchap 8
167
Bonchap 9
168
Bonchap Sepuluh
169
Bonchap sebelas
170
Bonchap duabelas
171
Bonchap tigabelas
172
Bonchap empatbelas
173
Ayo dong ke sini!
174
Bonchap limabelas
175
Bonchap enambelas
176
Bonchap tujuhbelas
177
Bonchap delapanbelas
178
Bonchap sembilanbelas
179
Bonchap duapuluh
180
Bonchap dua puluh satu
181
Bonchap duapuluh dua
182
Bonchap duapuluh tiga
183
Bonchap duapuluh empat
184
Bonchap duapuluh lima
185
Bonchap duapuluh enam
186
Bukan Bonchap
187
Sean dan Nindi
188
Sean dan Nindi
189
Sean dan Nindi
190
Sean dan Nindi
191
Sean dan Nindi
192
Sean dan Nindi
193
Sean dan Nindi
194
Ayesha and the bear
195
Ayesha and the bear 2
196
Sean dan Nindi
197
Bonchap dua puluh tujuh
198
Bonchap dua puluh delapan
199
Promo Author - SkySal -
200
Promo Author - Ridz -
201
Sean dan Nindi
202
Sean dan Nindi
203
Sean dan Nindi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!