4#Kemarahan Tuan Victor

Victor telah sampai kembali ke rumahnya,setelah mendapat kabar Nyonya Tetua jatuh sakit,Victor segera pulang,dan membatalkan semua projek kerja hari ini .

"Tuan ..! Nyonya Tetua ada di kamar belakang ..!"

Victor hanya menganggukkan kepala nya saja,setiap kali Oma Armani jatuh sakit,Dia selalu akan istirahat di kamar belakang.Kamar itu adalah kamar pengantin kedua orang tua Victor,Oma Armani belum bisa melupakan Anak dan menantunya,dalam sebuah kecelakaan.

Ceklek..!

Tap..Tap..Tap..!Langkah kaki besar itu melangkah masuk kedalam kamar besar itu,interior didalam kamar itu tidak pernah berubah meskipun sudah beberapa tahun lewat setelah kematian anak dan menantu nya,Oma tidak pernah mengubah kamar itu.

"Tuan..!" Beberapa pelayan berbaris menyambut Victor didalam kamar,yang sedang merawat Oma.

"Kalian boleh pergi..!"

Semua pelayan terlihat meninggalkan kamar itu.

"Oma....!" Victor duduk di tepi ranjang,memegang tangan Oma Armani.

"husss...! Pelan kan suara Mu,istri Mu sedang tertidur ..!"Oma melirik ke sebelah kiri,ada Maria yang sedang tidur.

"Wanita ini kenapa tidur disini,apa Dia mengganggu Oma..?" ucap Victor bangun dari duduk nya dan mendekati Maria.

"Tidak ! Dia yang semalaman merawat Ku,Dia adalah gadis baik,tidak salah Aku menikahkan Dia dengan Kamu,Kamu harus tau Dia seperti ibu mu,selalu setia merawat Ku,disaat ibu Mu masih ada,Dia juga senang merawat Ku,tapi sekarang ada Maria sebagai gantinya" jelaskan Oma mengusap kepala Maria,dan membuat gadis ini bangun .

"eemmmhoaamm..."Maria tanpa sadar kalau dia masih berada dikamar Oma,dan langsung menguap dengan tidak sopan,Maria merenggangkan otot - otot nya,yang dilihat oleh Victor,dengan memicingkan matanya.

"Ah..maaf - maaf Nyonya " Maria belum menyadari kalau Victor ada di belakang nya.

"Tidak apa- apa" Ucap Oma tersenyum .

"Oma,Aku dan Maria akan kembali ke kamar Kita,Oma istirahat yang banyak ya" Maria menoleh kearah suara,benar saja itu Victor yang sedari tadi berdiri di belakang nya.

huuusss,Victor menarik lengan Maria dengan kuat,"Oma ,A..ku permisi dulu " ucap Maria berlalu di depan Oma karena di tarik oleh Victor,Oma hanya bisa tersenyum melihat tingkah mereka berdua.

Bugh...!

Victor melempar tubuh Maria keatas ranjang tempat tidur mereka berdua,Maria menoleh melihat kearah Victor,dengan raut wajah yang memerah,dan netra coklat berubah menjadi merah sedang menahan amarah di depan Maria.

"Siasat apa yang sedang Kamu mainkan..?Apa Kamu sedang mencoba menggantikan posisi Mu dengan ibu Ku? Haah?Jawab !"Teriak Victor mencengkram dagu Maria dengan kuat .

"Apa maksud Mu?Apa yang sedang Kau bicarakan,bahkan Aku tidak tau apa-apa?"

"Jangan bermain sandiwara denganKu,Kau tidak akan tau seberapa kejam nya Aku,jika Kau membuat Aku marah !" Bugh !Victor menghempas kembali tubuh Maria keatas ranjang.

"Tuan Victor Bagaskara,Pria muda yang punya banyak prestasi,dan bahkan diusia yang muda ini,Kamu sudah memiliki banyak aset kekayaan.Tapi,sayang nya otak Mu terlalu sempit berpikir tentang orang lain..!"Cibir Maria berdiri di depan Victor dengan tangan melipat di dada nya

Bugh..!"Jangan pernah memancing emosi Ku..!"Victor kembali mendorong tubuh Maria keatas ranjang dan membuat wanita ini menahan sakit di pergelangan tangan,akibat cengkraman kuat dari Victor.

"Apa yang sedang Kau lakukan..!lepas..! itu sakit ..!" Teriak Maria berusaha melepaskan dirinya.

Cup..!Victor mencium paksa wanita didepannya,dan Maria memelototi Victor yang sedang berbuat me sum kepadanya.

"eeeemm....eemmm" Dengan bibir yang masih tertutup rapat oleh Victor,Maria masih berusaha untuk melepaskannya.Namun,tenaga nya begitu lemah,wanita ini sudah berusaha sekuat tenaga nya,namun tangan besar milik Pria yang ada diatas nya lebih kuat dari tenaganya.

Entah se tan mana yang datang merasuki tubuh Pria ini,Dia begitu semangat untuk mencium gadis ini,dan bahkan sangat bersemangat men jilati leher Maria.

"Aku harus melakukan sesuatu,jika tidak Pria ini akan benar-benar gila"batin Maria mencari akal,dan benar saja,Dia mengambil gelas yang berada di nakas.

Prang..!lalu memukul tepat di kepala Victor,membuat Pria ini bangkit dan melepaskan cengkraman nya.

"Kau..!" Tatapan mengerikan dari raut wajah Victor,menggambarkan sebuah kematian akan segera terjadi didalam kamar pengantin ini.

"Aagrrh..." Maria merasakan sakit yang luar biasa,saat Victor mencekik leher Maria,dan darah mengalir dari kepala Pria ini dan menetes mengenai wajah Maria.

"da...darah..!" Ucap Maria terbata,mata nya melotot kearah Victor.Netra coklat nya mengeluarkan aura iblis pembantaian para musuh.

"Uuuhuuk....uhuuk..!" Maria merasa susah untuk bernafas,setelah Victor melepaskan tangan di leher Maria.

"Jangan sesekali Aku melihat Mu memancing emosi Ku ..!atau Kamu akan merasakan lebih sakit dari ini..!"Ucap Victor pergi meninggalkan Maria sendiri didalam kamarnya.

"Aku harus kabur dari sini,jika tidak Pria ini akan membuat Ku tinggal nama..!"Gumam Maria turun dari ranjang,dan mengintip Victor dari jendela kamar,sebuah mobil keluar dari halaman rumah besar tersebut,mobil itu milik Victor,tapi tidak ada yang tau Dia pergi kemana.

Setelah melihat mobil Victor menghilang dari pandangannya,Dia segera keluar dari kamar,dan di depan kamar sudah ada pelayan yang berdiri di depan pintu kamar nya .

"Nyonya Muda..!" Sapa mereka dengan menundukkan kepala nya,Maria segera pergi dari hadapan Mereka.Di depan pintu utama sudah ada beberapa para pengawal yang berdiri di depan pintu.

"Nyonya Muda,Anda tidak bisa keluar dari sini..!" Ucap para pengawal itu.

"Aku ingin pergi kerumah sakit,biarkan Aku pergi ..!"

"Maaf Nyonya,ini perintah Tuan Victor,Anda tidak diperbolehkan keluar dari sini " para pengawal tetap kekeh tidak memperbolehkan Maria pergi.

"Apa yang terjadi,kenapa ribut - ribut " ucap Oma yang baru saja keluar dari kamar nya,dan berjalan mencari suara keributan yang dibantu oleh pelayan .

"Biar kan Aku pergi,Aku harus kerumah sakit,Aku sudah lama tidak melihat papa Ku..!" Teriak Maria lagi.Namun,pengawal ini tetap tidak memperbolehkan Maria pergi.

"Apa yang Kalian lakukan..!Biarkan Dia pergi..!" Titah Oma Armani

"Oma..." Maria berjalan mendekati Oma Armani,dan mencoba memohon kepada Nya agar membiarkan Dia pergi.

"Oma,Aku hanya pergi kerumah sakit,Aku sudah lama tidak melihat Papa Ku,biarkan Aku pergi ..!" Maria memegang tangan Oma

"Minta sopir untuk mengantarnya, jangan pergi sendiri,sekarang Kamu adalah tanggung jawab kelurga ini" ucap Oma,namun Maria merasa bingung,jika Sopir mengantar nya bagaimana Dia bisa kabur.

"Baik lah Oma,Aku akan pergi dengan sopir" Akhir nya Maria hanya bisa setuju dengan saran Oma,agar bisa segera pergi dari rumah tersebut.

"Mark...!"Panggil Oma,seketika Pria dengan tubuh kekar,dan juga tampan datang kehadapan Nyonya Tetua,Maria baru mengetahui ada pria tampan lainnya yang tinggal di kediaman Bagaskara.

"Oma..!Apa yang membuat Oma pagi-pagi berteriak..?" Pria itu bersikap sangat lembut didepan Oma

"Maria,Mark ini adalah sepupunya Victor,Dia baru kembali dari Turki tadi malam,kalian pasti belum pernah bertemu" Mendengar ucapan Oma,Maria hanya tersenyum .

"Mark,hantarkan kakak ipar Mu kerumah sakit,Dia ingin melihat orang Tuanya"

"Baik Oma,mari ikut Aku..!" Mark ini perawakannya lebih sopan dari Victor,wajahnya juga tampan,tubuhnya tidak kalah bagus dari Victor.

Maria segera mengikuti Mark dari belakang menuju garasi mobil.Maria melihat banyak sekali mobil yang berbaris di gudang penyimpanan mobil,dan ada banyak pilihan disana ,dari yang biasa hingga yang sport,dari yang tertutup atas hingga yang buka atas,Maria melihat nya dengan takjub,sungguh orang kaya tidak ada tandingannya .

Maria berdiri tidak jauh dari gudang tersebut,Dia menunggu Mark keluar dari garansi itu.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***