Episode 19 - Masih Asing

"Abang udah pulang?" Tanya Alea sedikit kaget mendapati Arez yang sedang duduk di ruang tamu.

"Dari tadi,"

"Kok aku gak tau? Kok gak manggil-manggil dulu, sih?"

"Ngapain? Toh juga gak penting, kan?" Jawab Arez sekenanya.

"Kan setidaknya biar aku tau kalo abang dah pulang."

"Udah. Lu urus saja urusan lu. Gua mau keluar bentar, beli nasi."

"Iya," jawab Alea singkat.

"Mau lauk apa? Buruan."

"Terserah Abang aja."

"Kenapa ya cewek-cewek kok ribet amat? Tinggal jawab gitu pengen apa. Kalau di sebutkan kan enak tinggal di beli."

"Namanya juga cewek. Kalo gak gitu ya bukan cewek namanya."

"Iya. Rata-rata cewek itu ribet."

"Gak semua cewek kek gitu. Tapi kalo yang kek gitu sudah pasti cewek." Alea cekikikan.

Tak mau pusing, Arez berlalu meninggalkannya.

Malam itu mereka lalui dengan diam-diaman, karena memang tidak ada topik yang akan di bicarakan.

Menjalani hari bak orang asing. Satu rumah tapi tapi tak saling bertegur sapa. Dekat seperti jauh. Ada seperti tak ada. Mereka sama-sama menyibukkan diri dengan urusan masing-masing dan tak saling mencampuri. Bicara hanya seperlunya. Selebihnya tetap ada jarak yang membentang jauh. Dan kalaupun bicara yang ada hanya pertengkaran.

Seperti sebelumnya. Mereka adalah orang asing. Orang asing yang yang tak sengaja di pertemukan dan harus menjalani keasingan ini entah sampai kapan.

*****

Pagi kembali menjelang. Matahari mulai merangkak naik ke permukaan.

Tampak seorang sudah stay di depan rumah Arez dan Alea. Ia adalah Nathan yang sudah datang menjemput gadis itu.

Arez yang sedari tadi duduk ngopi di teras hanya memperhatikan. Hingga tak lama Alea keluar dari pintu, ia terlihat sudah siap dengan seragamnya dan juga sangat wangi.

"Hari ini Abang gak perlu anter aku. Aku berangkat sama temen." Ucap Alea pada Arez.

"Oh, jadi cowok yang dari tadi nunggu di depan itu temen lu?"

Alea mengangguk. "Iya. Dia Kak Nathan. Temen satu sekolah."

"Baguslah. Jadi gua gak perlu repot-repot."

Alea menyunggingkan senyum kecil.

"Berteman sewajarnya jangan terlalu berlebihan." Sambung Arez kemudian.

"Iya. Aku berangkat dulu."

"Iya hati-hati."

Alea bergegas.

"Alea!" Panggil Arez membuat Alea menoleh.

"Kemari!"

Alea kembali menemui Arez.

Arez kemudian menyerahkan beberapa lembar uang berwarna merah.

"Buat lu jajan." Ucap Arez tanpa ekspresi.

Sempat diam sejenak, akhirnya Alea menerima uang itu. "Makasih, Bang."

"Iya. Sana berangkat. Ntar telat lagi."

Kali ini Alea benar-benar berlalu dari hadapan Arez. Arez hanya memperhatikan hingga Alea dan Nathan hilang dari pandangan.

Arez masuk ke dalam rumah. Ia juga harus siap-siap berangkat kerja.

****

"Itu tadi siapa?" Tanya Nathan di sela kefokusannya menyetir.

"Itu Abang ku."

"Oh. Jadi kamu di rumah cuma berdua?"

"Iya. Ortu kerja di luar pulau."

"Tapi Abang kamu gak marah, kan?"

"Enggak. Abang ku gak pernah larang aku mau ngapain juga. Lagian aku juga gak aneh-aneh."

"Kapan-kapan kenalin, ya. Siapa tau kita se frekuensi." Ucap Nathan.

"I--ya. Nanti," Alea sedikit gugup. Dalam hatinya berkecamuk. Sudah banyak kebohongan yang sudah ia lakukan untuk menutupi statusnya. Akankan orang-orang akan memaafkan jika mengetahui kebenaran di hidupnya?

Alea akui semua ini adalah salah. Tapi harus bagaimana. Tekadnya sudah bulat, tidak boleh ada yang tau. Dan sebisa mungkin ia harus menutupi semua itu rapat-rapat hingga semuanya berakhir.

"Aku juga berhak menata hidup ku sendiri. Lagian pernikahan ini karena terpaksa. Untuk apa aku jalani kalau hatiku saja tidak bisa menerima."

Kebanyakan melamun membuat Alea tak sadar mereka sudah sampai di sekolah. Nathan hanya tersenyum melihat wajah Alea yang seperti orang kebingungan.

"Makanya jangan banyak ngelamun." Ucap Nathan tertawa.

Alea tersenyum getir sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Terpopuler

Comments

Bunda satria

Bunda satria

aq berharap aries Ama alea jadian

2022-03-21

1

Yosi Erdawati

Yosi Erdawati

ljutt thor

2022-03-21

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Tidak Terduga
2 Episode 2 - Pindahan
3 Episode 3 - Tanggung Jawab
4 Episode 4 - Pamit
5 Episode 5 - Halo, Purwokerto
6 Episode 6 - Kembali Beraktivitas
7 Episode 7 - Orang-orang baru
8 Episode 8 - Mengapa?
9 Episode 9 - Mencari Kos
10 Episode 10 - Alea Hilang!
11 Episode 11 - Perdebatan
12 Episode 12 - Nongki-nongki
13 Episode 13 - Dia siapa?
14 Episode 14 - Kesiangan
15 Episode 15 - Malu
16 Episode 16 - Gibahan
17 Episode 17 - Di antar pulang
18 Episode 18 - Cinta dalam diam
19 Episode 19 - Masih Asing
20 Episode 20 - Malam Minggu
21 Episode 21 - Bertemu
22 Episode 22 - Hampir Saja
23 Episode 23 - Keributan Di Telpon
24 Episode 24 - Warteg Depan Rumah
25 Episode 25 - Motor Baru
26 Episode 26 - Penipu
27 Episode 27 - Kecelakaan
28 Episode 28 - Pasar Malam
29 Episode 29 - Di Ikuti
30 Episode 30 - Kabar
31 Episode 31 - Pesan
32 Episode 32 - Motor Rusak
33 Episode 33 - Ribut
34 Episode 34 - Jangan Marah
35 Episode 35 - Makasih
36 Episode 36 - Hangat
37 Episode 37 - Sebagai Permintaan Maaf
38 Episode 38 - Mengintai
39 Episode 39 - Hancur
40 Episode 40 - Cinta, Tapi...
41 Episode 41 - Perpisahan
42 Episode 42 - Pagi Berbeda
43 Episode 43 - Liburan semester 1
44 Episode 44-Sampai Di Rumah
45 Eoisode 45- Pulang Gak Pamit!
46 Episode 46 - Ada hubungan?
47 #Episode 47 - Party
48 Episode 48 - Keributan
49 Episode 49 - Kedatangan yang tiba-tiba
50 Episode 50 - Balik
51 Episode 51 - Kembali Sekolah
52 Episode 52 - Tidak Lama Lagi
53 Episode 53 - Sibuk Masing-masing
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Episode 1 - Tidak Terduga
2
Episode 2 - Pindahan
3
Episode 3 - Tanggung Jawab
4
Episode 4 - Pamit
5
Episode 5 - Halo, Purwokerto
6
Episode 6 - Kembali Beraktivitas
7
Episode 7 - Orang-orang baru
8
Episode 8 - Mengapa?
9
Episode 9 - Mencari Kos
10
Episode 10 - Alea Hilang!
11
Episode 11 - Perdebatan
12
Episode 12 - Nongki-nongki
13
Episode 13 - Dia siapa?
14
Episode 14 - Kesiangan
15
Episode 15 - Malu
16
Episode 16 - Gibahan
17
Episode 17 - Di antar pulang
18
Episode 18 - Cinta dalam diam
19
Episode 19 - Masih Asing
20
Episode 20 - Malam Minggu
21
Episode 21 - Bertemu
22
Episode 22 - Hampir Saja
23
Episode 23 - Keributan Di Telpon
24
Episode 24 - Warteg Depan Rumah
25
Episode 25 - Motor Baru
26
Episode 26 - Penipu
27
Episode 27 - Kecelakaan
28
Episode 28 - Pasar Malam
29
Episode 29 - Di Ikuti
30
Episode 30 - Kabar
31
Episode 31 - Pesan
32
Episode 32 - Motor Rusak
33
Episode 33 - Ribut
34
Episode 34 - Jangan Marah
35
Episode 35 - Makasih
36
Episode 36 - Hangat
37
Episode 37 - Sebagai Permintaan Maaf
38
Episode 38 - Mengintai
39
Episode 39 - Hancur
40
Episode 40 - Cinta, Tapi...
41
Episode 41 - Perpisahan
42
Episode 42 - Pagi Berbeda
43
Episode 43 - Liburan semester 1
44
Episode 44-Sampai Di Rumah
45
Eoisode 45- Pulang Gak Pamit!
46
Episode 46 - Ada hubungan?
47
#Episode 47 - Party
48
Episode 48 - Keributan
49
Episode 49 - Kedatangan yang tiba-tiba
50
Episode 50 - Balik
51
Episode 51 - Kembali Sekolah
52
Episode 52 - Tidak Lama Lagi
53
Episode 53 - Sibuk Masing-masing

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!