Episode 7 - Orang-orang baru

"Namaku Alea Kirana. Aku tujuh belas tahun. Asal ku dari Jakarta." Alea memperkenalkan diri secara singkat. Tidak ada yang terlihat istimewa. Semua orang biasa saja.

"Selamat bergabung di Sekolah ini, Alea. Kamu boleh duduk. Kalau ada yang tidak kamu mengerti, jangan sungkan untuk bertanya. Boleh pada ibu atau pada teman-teman kamu."

"Terimakasih, Bu."

Alea berjalan menuju bangku kosong yang berada paling belakang. Pastinya, bangku itu sudah di siapkan untuk dirinya.

"Alea matanya sehat, kan? Gak minus? Gak apa-apa duduk di belakang?" Tanya bu Harum--guru yang sedang mengajar saat itu.

"Enggak, Bu."

"Baiklah, silahkan duduk dan mengikuti pelajaran."

Selanjutnya, aktivitas belajar mengajar berlangsung seperti biasa.

***

Jam istirahat,

Dua gadis menghampiri Alea. Mereka terlihat saling dorong-dorong berjalan menuju gadis itu.

"Koe nganah, ya!" Ucap salah seorang gadis itu.

"Ih! Koe baen, lah!" Balas gadis satunya.

Alea kebingungan menatap mereka berdua yang cengengesan.

"Maaf." Ucap gadis berambut keriting lebat itu yang bernama--Olin.

"Maaf, ya. Bocah siji kie tah emang mandan-mandan." Balas temennya yang bernama--Ivi.

Alea menyunggingkan senyum dan hanya tersenyum.

Olin dan Ivi menyodorkan tangan secara bersamaan, dan menyebutkan nama mereka masing-masing.

Alea meyambut tangan itu secara bergantian dan juga menyebutkan namanya.

"Koe temenan sekang jakarta, yah? Terus nang kene, koe karo sapa?" Tanya Olin yang mulai duduk di bangku depan Alea. Ivi tak mau kalau hanya berdiri diam di sana. Tanpa ragu ia menyeret sebuah kursi dan menempatkan posisi di sebelah Alea.

"Koe tembe pindah apa priwe? Apa nang kene ngekos? Biasane kan kaya kue mbok, ya?"

"Koe wis madang, urung? Pada ngaring kantin yuh, bareng!"

Alea mengernyitkan dahi. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kepriwe?" Tanya Olin.

"Itu ... maaf, aku gak ngerti apa yang kalian omongin." Alea tersenyum getir.

"Allahu! Iya juga, sih. Deweke kan udu wong kene." Olin menepuk jidat.

"Dudul , Olin!" Celetuk Ivi.

"Koe ya pada baen!"

Alea tertawa memperhatikan tingkah keduanya yang saling menyalahkan.

"Bearti harus ngomong lu gua lu gua, ya?" Tanya Olin.

"Gak juga. Aku kamu juga gak apa-apa, kok." jawab Alea di sertai senyum canggung.

"Lu gua aja, biar keren!"

Lagi-lagi Alea tertawa.

"Itu. Tadi itu gua nanya. Lu di sini tinggal sama siapa?" Jelas Olin.

Alea gelagapan mendengar pertanyaan Olin.

"Gua tinggal sama Abang." Jawab Alea.

"Abang kandung?"

"I--iya,"

"Berdua doang? Emang ortu kemana?"

"I--ya, cuma berdua. Ortu kami ... lagi ada kerjaan di luar pulau."

"Jadi kalian baru pindah di Kota ini?"

"Iya."

"Oh. Oke. Santai aja. Di sini orangnya baek-baek. Jangan takut." Ivi memegang pundak Alea.

"Jangan ngerasa sendiri. Kalau gak ada temen, kita ada, kok. Iya kan, Vi?" Sambung Olin.

"Yajelas!"

"Makasih, ya."

"Selow!"

Mereka ngobrol banyak hal. Dan sesekali kedua gadis itu menunjukkan kekonyolan yang membuat Alea terbahak-bahak. Tapi, ada juga kerinduan yang melintas ... merindukan suasana di kelas lamanya. Melihat tingkah Olin dan Ivi mengingatkan Alea pada Bella dan Cika.

***

[Udah pulang belom?]

Sebuah pesan WA dari nomor baru masuk di HP Alea saat ia baru saja keluar dari gerbang sekolah.

"Siapa?" Gumam Alea sembari meng-klik foto profilnya.

Seketika wajah Alea masam kala melihat foto cowok terpampang di sana. Foto cowok sendirian yang memakai hoodie putih--Arez.

"Lha? Sejak kapan dia punya nomor gua?" Ucap Alea heran. Ia mulai mengetik untuk membalas pesan itu.

[Udah. Terus aku pulangnya gimana?]

Sesaat Alea menunggu balasan.

[Naek angkot aja. Ntar gua share alamatnya. Gua masih kerja. Jadi gak bisa jemput.]

[Iya!]

[Jangan salah. Angkotnya yang warna putih. Ntar lu nyasar lagi!]

[Iya!]

[Duit ada?]

[Ada.]

[Yaudah hati-hati. Langsung pulang ke rumah. Jangan kelayapan. Gua pulang jam 4.]

[Iya.]

[Kalo laper beli aja di depan rumah banyak warteg.]

[Iyaaaaaaaaa!]

[Yaudah! Sonoh, lu!]

Alea membaca pesan itu tanpa membalasnya. Segera ia memasukan HP ke dalam saku baju dan berjalan menuju jalan raya untuk menunggu angkutan umum.

Kalau dulu ia biasa di jemput oleh pak Hendi, sekarang ia harus membiasakan diri pulang sendiri dengan angkutan umum.

Tak lama kemudian, angkutan datang.

"Pak, anter ke alamat ini, ya." Ucap Alea menyodorkan HP, sebelum naik.

"Siap, Dek." Ucap sopir dengan senyuman.

HP Alea kembali mendapat notifikasi pesan masuk.

Jantung Alea berdetak kala melihat nama yang tertera di layar HP.

"Melisa ..."

Terpopuler

Comments

bunga

bunga

ngakak aku thor.. bacane.. pdhl ak tiap hari dnger bahasa ky gitu..

2022-05-24

1

Lena Lena

Lena Lena

lanjut

2022-05-22

1

Irawan Radiansyah

Irawan Radiansyah

lanjutin LG donk KK crta'y.

2022-02-18

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Tidak Terduga
2 Episode 2 - Pindahan
3 Episode 3 - Tanggung Jawab
4 Episode 4 - Pamit
5 Episode 5 - Halo, Purwokerto
6 Episode 6 - Kembali Beraktivitas
7 Episode 7 - Orang-orang baru
8 Episode 8 - Mengapa?
9 Episode 9 - Mencari Kos
10 Episode 10 - Alea Hilang!
11 Episode 11 - Perdebatan
12 Episode 12 - Nongki-nongki
13 Episode 13 - Dia siapa?
14 Episode 14 - Kesiangan
15 Episode 15 - Malu
16 Episode 16 - Gibahan
17 Episode 17 - Di antar pulang
18 Episode 18 - Cinta dalam diam
19 Episode 19 - Masih Asing
20 Episode 20 - Malam Minggu
21 Episode 21 - Bertemu
22 Episode 22 - Hampir Saja
23 Episode 23 - Keributan Di Telpon
24 Episode 24 - Warteg Depan Rumah
25 Episode 25 - Motor Baru
26 Episode 26 - Penipu
27 Episode 27 - Kecelakaan
28 Episode 28 - Pasar Malam
29 Episode 29 - Di Ikuti
30 Episode 30 - Kabar
31 Episode 31 - Pesan
32 Episode 32 - Motor Rusak
33 Episode 33 - Ribut
34 Episode 34 - Jangan Marah
35 Episode 35 - Makasih
36 Episode 36 - Hangat
37 Episode 37 - Sebagai Permintaan Maaf
38 Episode 38 - Mengintai
39 Episode 39 - Hancur
40 Episode 40 - Cinta, Tapi...
41 Episode 41 - Perpisahan
42 Episode 42 - Pagi Berbeda
43 Episode 43 - Liburan semester 1
44 Episode 44-Sampai Di Rumah
45 Eoisode 45- Pulang Gak Pamit!
46 Episode 46 - Ada hubungan?
47 #Episode 47 - Party
48 Episode 48 - Keributan
49 Episode 49 - Kedatangan yang tiba-tiba
50 Episode 50 - Balik
51 Episode 51 - Kembali Sekolah
52 Episode 52 - Tidak Lama Lagi
53 Episode 53 - Sibuk Masing-masing
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Episode 1 - Tidak Terduga
2
Episode 2 - Pindahan
3
Episode 3 - Tanggung Jawab
4
Episode 4 - Pamit
5
Episode 5 - Halo, Purwokerto
6
Episode 6 - Kembali Beraktivitas
7
Episode 7 - Orang-orang baru
8
Episode 8 - Mengapa?
9
Episode 9 - Mencari Kos
10
Episode 10 - Alea Hilang!
11
Episode 11 - Perdebatan
12
Episode 12 - Nongki-nongki
13
Episode 13 - Dia siapa?
14
Episode 14 - Kesiangan
15
Episode 15 - Malu
16
Episode 16 - Gibahan
17
Episode 17 - Di antar pulang
18
Episode 18 - Cinta dalam diam
19
Episode 19 - Masih Asing
20
Episode 20 - Malam Minggu
21
Episode 21 - Bertemu
22
Episode 22 - Hampir Saja
23
Episode 23 - Keributan Di Telpon
24
Episode 24 - Warteg Depan Rumah
25
Episode 25 - Motor Baru
26
Episode 26 - Penipu
27
Episode 27 - Kecelakaan
28
Episode 28 - Pasar Malam
29
Episode 29 - Di Ikuti
30
Episode 30 - Kabar
31
Episode 31 - Pesan
32
Episode 32 - Motor Rusak
33
Episode 33 - Ribut
34
Episode 34 - Jangan Marah
35
Episode 35 - Makasih
36
Episode 36 - Hangat
37
Episode 37 - Sebagai Permintaan Maaf
38
Episode 38 - Mengintai
39
Episode 39 - Hancur
40
Episode 40 - Cinta, Tapi...
41
Episode 41 - Perpisahan
42
Episode 42 - Pagi Berbeda
43
Episode 43 - Liburan semester 1
44
Episode 44-Sampai Di Rumah
45
Eoisode 45- Pulang Gak Pamit!
46
Episode 46 - Ada hubungan?
47
#Episode 47 - Party
48
Episode 48 - Keributan
49
Episode 49 - Kedatangan yang tiba-tiba
50
Episode 50 - Balik
51
Episode 51 - Kembali Sekolah
52
Episode 52 - Tidak Lama Lagi
53
Episode 53 - Sibuk Masing-masing

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!