EPISODE 2

HAPPY READING!

JANGAN LUPA LIKE,KOMEN, FAVORIT DAN VOTE!

DGN MELAKUKAN HAL TERSEBUT AUTHOR JUGA AKAN SEMANGAT UPNYA...

DAN INI CERITA FIKSI YG TIDAK NYATA YA GUYS!

OKE CUKUP BASA BASINYA YUK CUSS KITA READING

...👀👀👀👀👀👀...

Diba sudah rapi sejak tadi ia sekarang tengah membaca lagi surat lamaran pekerjaan nya siapa tahu ada yang salah.

Jakarta, 31Januari2021

Kepada

HRD ADYM.Crop

JL

Jakarta 59346

Dengan hormat,

Berdasarkan koran harian yang dimuat oleh Tribun jakarta, yang menyatakan bahwa ADYM.Crop telah membuka lowongan pekerjaan dalam Bidang Cleaning Service. Maka saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama: Adiba khanza Adira

Tempat, Tanggal Lahir :

Jenis Kelamin: Perempuan

Agama:

Pendidikan Terakhir: SMA

Alamat :

No Telp: +62**********

Dengan dibuatnya surat ini untuk menyampaikan permohonan kepada Bapak/Ibu, agar kiranya dapat mengangkat Saya menjadi Cleaning Service di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin.

Sebagai bahan pertimbangan Bapak/Ibu. bersama surat ini saya lampirkan:

Fotocopy Ijazah pendidikan terakhir

Fotocopy Kartu identitas penduduk

Fotocopy surat SKCK dari kepolisian

Daftar riwayat hidup

Pas foto ukuran 4×6

Surat pengalaman kerja

Demikian surat permohonan ini dibuat dan disampaikan, besarnya harapan Saya sekiranya Bapak/Ibu, dapat mempertimbangkannya terlebih dahulu, sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.(kalau ada yang salah koreksi yaa)

Setelah merasa sudah yakin dengan surat lamaran kerja nya Nea langsung berpamitan dengan pakde dan bu de nya untuk berangkat melamar kerja.

la berangkat menggunakan ojek online.

Skip

Skip

Skip

Diba, baru keluar dari kantor ia sekarang merasa sangat senang karena telah di terima bekerja di perusahaaan nomor satu di Asia.

"Telpon bapak ah" guman Diba.

"Halo pak, AKU DI TERIMA KERJA PAK!" Teriak Diba kegirangan dan mendapatkan tatapan menyelidik dari beberapa kariawan yang lewat,ia yang merasa di tatap pun tersenyum kik kuk.

"Oh ya alhamdulillah nduk,selamat ya semoga kamu betah di sana" ucap bapak dari dalam telpon.

"Iya pak aku seneng banget"

"Iya pak makasih somoga bapak selau sehat" ucap Diba

"Waalaikumsallam" ucap Diba, lalu mematikan telponnya.

Hari ini adalah hari pertama nya bekerja,ia menjalani nya dengan suka cita karena ia mendapatkan teman baru yang sangat menyenang kan tapi ada juga sih yang nggak menyenangkan.

Saat Diba sedang mengepel "Hai kamu anak baru ya??" sapa seorang gadis dengan membawa nampan yang berisi secangkir kopi.

la yang tadinya fokus mengepel lalu mendongak kan kepalanya. "Iya,nama ku Adiba Khanza Adira, panggil aja Diba" ucap Diba mengulurkan tangan nya namun tidak di balas.

"Maaf aku sedang bawa ini" ia mununjuk nampannya dengan bibirnya.

"Ah iya nggak papa" jawab Diba.

"Nama ku  Beatrix  " ujar nya.

"Salam kenal ya".

"Aku boleh minta bantuan nggak?"tanya Beatrix.

"Boleh".

"Tolong antar ini ke lantai paling atas ke ruangan CEO"ucap nya. "Aku kebelet nih udah di ujung" imbuh nya.

"Iya deh,tapi ini gimana?"tanya nea sambil menunjuk ke pel-pel an yang ia pegang.

"Itu biar nanti aku yang lanjutin".

"Oh iya udah sini".

Diba pun memasuki lift kariawan menekan lantai 35.

Saat ia sudah di depan pintu yang bertulisan Chief Executive Officer (CEO) la merasa gugup dan ragu untuk memasuki ruangan itu.

Nea mengetuk pintu

"Tok"

"Tok

"Tok"

Sampai tiga kali belum ada jawaban la memberanikan diri untuk mendorong pintu yang sedikit terbuka itu dengan satu tangan.

"Akkhh" betapa terkejutnya ia saat meliat dua orang sedang bercumbu. Yang satu pria dengan tampan nan gagah dengan jas navy nya sedangkan yang satu seorang wanita dengan pakaian sexy nya.

Saat Diba berteriak sotak membuat dua orang yang sedang bercumbu itu kaget lalu menghentikan aksinya.

"Siapa kamu berani-beraninya masuk ruangan saya?" Tanya pria ber jas itu dengan suara beratnya.

Sebelum ini belum pernah ada orang yang berabi mamasuki ruangan ini tanpa ijin,kecuali sekretarisnya William,. Dan sekarang gadis di depan nya ini dengan lancang nya memasuki ruangan nya tanpa ini dari nya.

"Ee..em.. maaf pak saya cleaning service yang baru"ucap Nea sambil menunduk.

"Pecat dia sayang,di udah berani-beraninya ganggu kita" ucap wanita bertubuh sexy itu dengan manja dan tak segan mengalungkan tangan nya leher pria itu.

Namun bukan nya melakukan apa yang wanita itu mau ia malah mengambil telpon yang ada di atas meja kerjanya dan menghubungi seseorang.

"Wil datang keruangan saya!" Serunya pada orang yang ada di dalam telpon.

Tak berselang berapa lama pitu pun terbuka dan menampilkan sosok pria tampan juga berjas namun tak segagah pria berjas navy itu dan keliahatan nya juga agak lebih muda sedikit.

"Tuan memanggil saya?" tanya pria itu.

"Usir gadis itu dari ruangan saya!" Serunya sambil menunjuk ke arah Diba.

"Memang kenapa?" Tanya pria itu.

"Jangan banyak tanya,pokok nya kamu usir dia kalau perlu pecat sekalian".

Tanpa bertanya lagi pria yang baru datang tadi menggiring Diba untuk keluar dari ruangan Ceo tadi.

Di luar ruangan.

"Kamu tadi ngapin sampai membuat tuan Noah marah?" tanya pria itu.

"Ma maaf pak, tapi saya tadi hanya mau mengantarkan kopi ini ke ruangan tadi" jawab Diba dengan gugub.

"Lalu?" la bertanya lagi karena tak mungkin tuan Noah sampai marah seperti itu jika hanya itu saja dan tidak ada kejadian lain.

"E em tadi setelah saya ketuk beberapa kali tidak ada jawaban lalu saya ber inisiatif untuk membukanya dan-" kata-kata Diba menggantung.

"Dan?dan apa?" Tanya pria itu.

"Dan dan saya melihat dua orang tadi sedang...em sedang um" ucap nya sambil memonyongkan bibirnya lucu namun pria itu tidak tertawa entah selera humornya yang tinggi atau ekspresi nea kurang lucu. "Lalu saya refleks berteriak pak" ucap nya dengan polos.

"Lain kali jangan kamu ulangi lagi!" seru pria itu lalu pergi meninggalkan Diba sendirian.

Diba hanya bisa menghela napasnya panjang lalu melangkah pergi dan menaiki lift menekan tombol dimana ruang pantry.

Ke datangan Diba langsung di sambut oleh Beatrix.

"Gimana  Diba?"tanya Beatrix

"Em eh aku di marahin" jawab Diba.

"Hah kok bisa? Maaf ya harus nya aku sendiri yang kesana" ucap Beatrix  kaget dan juga menyesal.

"Nggak papa tenang aja santuy,ya disini emang aku sih yang salah" ujar Diba.

"Salah apa?? Crita deh!" Tanya Beatrix  kepo dan menduduk kan  Diba di bangku.

 Diba pun menceritakan adegan ciuman barusan dan membuat  Beatrix syok.

"Apah? Jadi lo liat pak  Noah ciuman sama cewek nya?" Tanya  Beatrix antusias setengah berteriak.

"Syussstttt jangan keras-keras" pinta Diba

"Iya-iya sorry" ucap Beatrix  memelankan suaranya.

"Pasti cewek yang lo maksud itu cewek yang biasa kesini itu yang pakean nya kurang bahan kayak ****** itu" cibir  Beatrix pedas.

"Syutt jangan ngomong gitu, emangnya kamu nggak takut kalau ada yang dengar dan kamu di aduin?"tanya Diba polos.

"Alah itu mah udah biasa semua orang disini emang nggak suka sama pacar nya pak  Noah " ucap  Beatrix dengan enteng.

"Owh gitu ya".

"He'em".

"Trus laki-laki yang di surung ngusir aku tadi kamu tau siapa?"tanya Diba

"Itu pasti pak William asisten pribadinya pak Noah"

"000".

Saat pulang kantor.

Sekarang  Diba dan Beatrix selesai berganti baju di kamar mandi sekarang mereka berdua sedang berkaca dan membereskan barang-barang mereka.

"Diba lo naik apa?" tanya Beatrix

"Aku tadi berangkat naik ojol"

"Pulang bareng yuk" ajak Beatrix

"Yuk tapi naik apa?"tanya Diba

"Gue bawa motor ayo gue anter dari pada lo naik ojol".

"Nggak ngerepotin nih?" Tanya dDiba

"Enggak kok, kuy" setelah mengatakan itu Beatrix ngacir pergi.

"Beatrix tunggu" teriak  Diba lalu berlari mengusul Beatrix

Namun "bruk" Diba menabrak tubuh tegap dan dada bidang seseorang namun karena kokoh nya tubuh itu ia tidak bergeser atau mergerak sedikitpun melainkan nea lah yang tersungkur di lantai.

"Auwh" pekik Diba tejatuh.

"Kamu punya mata atau tidak?"tanya pria itu dengan suara beratnya.

 Diba mendongak dan, oh tidak Diba menabrak orang yang salah,ia menabrak orang yang memarahinya tadi.

Tanpa di bantu Nea berdiri sendiri dan menundukkan kepalanya seraya meminta maaf kepada pria tersebut.

"Maaf pak" ucap nya dengan lirih dan menunduk kan kepalanya.

"Tidak sopan" cibirnya yang membuat bulu kuduk nea merinding.

"Kalau berbicara tatap orang nya!" Seru pria

itu lalu nea mendongak dengan perasan takut

hingga membuat tubuh nya gemetar.

"Ma maaf pak" guman  Diba lirih dengan mencoba menatap pria itu.

"Apa kamu bilang? Kalau bicara itu yang jelas!"

"Saya minta maaf pak soal yang tadi pagi dan yang barusan"ucap Diba memberanikan diri.

Pria itu tidak menanggapi,ia malah tersenyum licik.

"Semua itu ada hukuman nya,tapi tidak sekarang saya akan memberika hukuman jika saya sudah menemukan hukuman yang cocok untuk mu"

'Hah apa? Hukuman yang cocok? Emang ada ya yang seperti itu?' Rutuk Diba dalam hati

Setelah mengatakan itu pria tersebut langsung pergi menunggalkan  Diba sendirian.

'Nggak CEO nggak asistenya sama-sama suka ninggalin orang cibir Diba dalam hati.

lalu  Diba ikut pergi juga menyusul  Beatrix  yang mungkin sudah meninggalkan dia.

Tapi ternyata enggak dong, Beatrix masih setia menunggunya diatas motor matic nya.

"Lama banget si lo ngapain aja sih di dalem?"gerutu Beatrix

"Sorry tadi ada pohon gede di tengah jalan jadi gue nabrak deh" ucap Nea setengah bergurau.

"Hah pohon? Mana ada pohon di dalem kantor, ngacok lo!".

 Diba menaiki motor Beatrix dan Beatrix melajukan motornya.

" Beatrix kamu tinggal di mana?" tanya Diba

"Hah apa?"tanya  Beatrix  tidak kedengeran karena hembusan angin yang kencang juga kendaraan yang berlalu lalang. "KALAU NGOMONG TU YANG KERAS!" Teriak Beatrix.

"KAMU TINGGAL DI MANA?" Tanya  Diba lagi dengan mengeraskan volume suaranya.

"Oh aku tinggal di deket sini, ngekos".

"HAH KAMU NGEKOS!" Teriak Diba

"Jangan keras-keras  Diba!"

"Tadi katanya suruh keras"

"Itu kan tadi sekarang udah nggak rame lagi".

"Iya-iya, btw di tempat kos kamu ada nggak yang masih kosong gitu?" tanya Diba.

"Hem ada sih, lo mau ngekos?" tanya  Beatrix

"Iya".

"Dari pada lo ngekos sediri mending ngekos bareng gue aja, jadi kita bayarnya setengah-setengah kan irit" tawar Beatrix

"Emang boleh ya kayak gitu?"tanya Diba

"Ya boleh lah" jawab Beatrix

Beruntung sekali  Dida baru datang ke kota jakarta sudah dapat temen seperti Beatrix, tak tahu lagi ia harus bilang apa teman barunya itu memang sangat baik.

SAMPAI SINI AJA DULU JANGAN LUPA LIKE,KOMENT,VOTE,DANFAVORIT.

SUPORT : Adiba khanza Adira

                 Beatrix

                William

                Noah Aditama

Terpopuler

Comments

Lilis Hasanah

Lilis Hasanah

semoga ceritanya bagus

2022-03-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!