Mata penuh kesedihan.

Episode 8 : Mata penuh kesedihan.

***

Saat melihat semua kengerian di belakang rumahnya, Gordon Brown melangkah mundur dengan tubuh yang gemetaran, semua pelayan telah berhenti berteriak namun ketakutan di wajah mereka masih kelihatan dengan jelas.

"Bereskan semuanya, jangan sampai berita ini tersebar keluar!" Gordon tak lagi ingin melihat kengerian itu lebih lama.

Sembari menutup mulut dengan tubuh yang sudah gemetaran dan wajah pucat, Gordon melangkah pergi dengan langkah yang terburu-buru.

"Baik Tuan," kepala pelayan yang memang bertugas untuk menjaga dan memastikan mansion dalam keadaan tenang dan bersih tak bisa menolak permintaan Tuannya.

Dia segera memanggil semua pelayan berjenis kelamin laki-laki berserta semua keamanan untuk segera membereskan Kengerian itu segera.

Lalu agar menjaga rahasia ini jangan sampai keluar.

Gordon Brown adalah seseorang yang memiliki jabatan penting di pemerintahan, dan image nya di publik harus tetap bersih dan baik, jika kejadian mengerikan ini sampai tercuat keluar maka akan terjadi kekacauan yang tak akan bisa dibendung.

Bagaimana pun semua kejadian ini memiliki garis merah nya sendiri, kematian 20 orang yang sia-sia itu diakibatkan remeh nya Gordon kepada Adam Duke.

Seorang lelaki yang terlalu misterius dan mengerikan.

Akhirnya Gordon mengerti mengapa nama Adam Duke begitu tersohor dan terkenal mengerikan dan tak terkalahkan, hanya karena gerakan kecil darinya saja sudah 20 orang kehilangan nyawanya.

Bisa-bisa, jika Gordon salah langkah lagi nyawanya lah kali ini yang akan terancam.

"Tring ... Tring ... Tring!"

Baru saja Gordon melangkah menuju ruangannya, seseorang sedang menghubungi dirinya dan saat ia melihat siapa yang menghubungi, matanya melebar dan wajahnya menjadi semakin pucat.

Tetapi dia segera menenangkan dirinya, menghela nafasnya dalam-dalam.

Dia tidak ingin terprovokasi oleh lelaki mengerikan ini, setidaknya dia tetap harus bersikap tenang.

“Ini peringatan ku, biasanya aku tidak memberikan kesempatan kedua kepada seseorang yang mengusikku dan orang-orang ku, akan tetapi karena anda adalah ayah mertuaku, aku anggap perbuatan kemarin adalah sebuah kecelakaan, kerjasama kita tetap berlangsung dan jika sesuatu terjadi lagi di masa depan, jangan salahkan aku, saat itu yang berjejer di belakang kediaman mu adalah tubuhmu dan anggota keluargamu!”

Ucapan yang sangat mengerikan, di pagi itu sebuah ancaman yang memekik dan tak bisa dibalas oleh Gordon.

Adam tidak berbasa-basi, sama seperti kabarnya, dia memang tak pandai berkata-kata dan sikapnya sangat menyeramkan, Gordon akhirnya tahu mengapa orang-orang menyebutnya demikian.

Sebelum Gordon menyahuti ucapannya, Adam langsung menutup panggilan itu.

Ketakutan dan rasa khawatir segera memenuhi dada Gordon, dia tidak tahu jika sikapnya melenyapkan salah satu musuhnya akan membuatnya berada di sarang harimau, kapanpun dia salah mengambil tindakan dia akan dicabik tak berbelas kasih.

***

“Bos ….” Kai sedang datang ke ruangan pribadi Bosnya.

Mereka sekarang berada di perusahaan Adam, perusahaan yang susah payah dibangun dari dasar, tentu saja menggunakan banyak hal dan mengorbankan banyak hal, tetapi apapun itu, yang jelas perusahaannya sekarang begitu menggema dan tak satupun lawan bisnis yang berani mengusik, sebab jika salah satu perusahaan mencoba mengusik mereka maka malapetaka akan segera menghampiri.

“Berikan kepadaku ...." Adam menerima berkas yang sedang dibawakan oleh Kai, lalu melanjutkan ucapannya.

“Dan satu lagi, pastikan suruhan kita yang berada di kediaman Gordon mengawasi seluruh pelayan dan semua orang yang terlibat dengan insiden pagi ini di kediaman Gordon menutup mulutnya,” perintah Adam kepada Kai yang merupakan kaki tangan dan kepercayaan langsung Adam.

Adam Duke tentu tetap harus waspada dan memiliki rencana cadangan, jika salah satu pelayan di mansion itu membuka mulut dan menggosip di luaran sana, maka akan menimbulkan curiga publik dan akan mempengaruhi namanya yang akan mencalonkan diri menjadi DPR.

Adam segera membaca laporan keuangan tahunan yang dibawakan oleh Kai, dia membacanya secara rinci dan detail, semua keuangan dan laba rugi diperiksa langsung olehnya, dan jika ada yang menyimpang, maka Adam akan segera tahu dan menindaklanjuti secara pribadi juga.

“Baik Bos,” Kai menyanggupi perintah Bosnya ini, seseorang yang paling ia hargai dan hormati.

“Dua hari lagi, aku dan yang lain akan melakukan misi, kau urus pekerjaan disini, dan untuk wanita itu …”

Tangan Adam terhenti sejenak, saat ia membahas mengenai Alice, mata wanita itu yang menunjukkan kesedihan dan kesepian muncul lagi di kepalanya.

Jujur saja, ketika melihat wajah dan mata itu, sesuatu yang aneh seperti terbakar dalam dadanya, rasa sakit dan rasa benci, kesedihan mata itu mengingatkan Adam dengan segala kesedihan dan luka yang ia kubur dalam-dalam di hatinya.

Dan itu benar-benar mengusiknya.

Akan tetapi, dia masih belum bisa menyingkirkan Alice dari sisinya, dia juga tidak memiliki alasan untuk menyingkirkan nya, untuk sejenak dia harus bertahan melihat mata menyedihkan itu.

Hanya sampai semua urusannya tuntas, dan dia tak akan membutuhkan jembatan keluarga Brown lagi.

“Iya Bos? ada apa dengan wanita itu?” Kai memperhatikan, Bosnya yang tiba-tiba terhenti dan terdiam sejenak seperti memikirkan dan terhanyut.

“Tidak ada, nanti saat Sazu pergi bersamaku, bawa wanita itu ke kediamanku, kita masih membutuhkannya, jadi dia tidak boleh mati dalam waktu dekat!”

Adam memberikan perintahnya lagi, melanjutkan kembali apa yang sedang ia lakukan.

Kai lagi-lagi menurut dan menyanggupi semua perintah Bosnya, Kai yakin, cerita Sazu mengenai Bosnya memiliki ketertarikan sendiri kepada Alice adalah salah.

Kai yakin, mengapa Bosnya melindungi Alice hanya karena mereka masih membutuhkan Alice sebagai penyambung Bos mereka dengan keluarga Gordon Brown.

Setelah itu Kai segera pergi dan Adam melanjutkan pekerjaannya, dia harus memeriksa keuangan perusahaan secara detail, dan itu bukanlah pekerjaan yang mudah, karena begitu banyak data yang harus ia periksa kebenaran dan kekuatan data sendiri.