Saat ini semua orang dirumah Ane sibuk mendekorasi rumahnya, menyulapnya dengan indah, bunga dan lampu-lampu yang terlihat megah. sebenarnya hanya akhad nikah yang di hadiri kelurga besar dan beberapa kerabat dekat namun karena Ane anak satu-satunya, acara pun di buat dengan meriah.
"Ane.." suara ke empat sahabat Ane yang kompak berteriak memanggil Ane dan berlari memeluk Ane
"Tak kirain bohongan. e..ternyata beneran sepertinya" ucap Wawa
"Gak mungkin juga kan aku bohong sama kalian" jawab Ane tampak bahagia dengan kedatangan sahabat nya.
"Kangen banget lho aku sama kamu Ne" ucap Nur
"Sama, aku juga kangen banget sama kalian. tapi kok bisa pada kompakan gini datang nya. kalian gak kerja?"
"Demi kamu, kita rela ijin Ne" sahut Yeni
"Terimaksih ya, dihari bahagiaku ada kalian"
"Tapi tunggu deh Ne, gimana ceritanya tiba-tiba kamu bisa nikah sama Bang Arif?" Nia penasaran
Ane mengajak teman-teman nya kekamar dan menceritakan kisahnya bertemu Arif 7 tahun yang lalu
"Tak kira cerita seperti itu hanya ada di drakor aja, ternyata dunia nyata juga ada ya" sahut Yeni
"Aku iri deh Ne sama kamu, gak dapat ijazah tapi dapat ijab sah" ucap Nia
Wkwwkkwk....tawa pun pecah, kamar Ane terasa rame, penuh dengan kebahagian.
"Ane" suara Bu Vina masuk kamar dan membawakannya minuman serta cemilan untuk sahabat Ane yang jauh-jauh datang dari luar kota.
"Sini ma, biar Ane bantu"
"Tente.." teman- teman Ane bersalam satu persatu sama bu Vina
"Ceria banget kalian, cantik-cantik, tante jadi ingat jaman muda tante.
"Iya tante, tante juga cantik, Ini lho nte, kita lagi iri banget sama Ane bisa dapat calon suami idaman para Bidan hehehe...." ucap Wawa
"Hhahaha...kalian ini bener-bener lucu ya, bisa aja buat lelucon nya. terimaksih ya sudah menjadi teman untuk Ane" ucap Bu Vina
"Iya sama-sama Tante, kami juga seneng bersahabat dengan Ane." jawab Nur
"Ya sudah di lanjutkan ngobrolnya Tante ke dapur dulu ya"
Suasana dikamar Ane begitu rame dengan kedatangan teman-teman nya.
Di tempat lain Arif yang seharusnya bahagia juga, tapi terlihat sedang murung, Arif memikirkan kata-kata Viko. selama ini bertahun-tahun dia berusaha mencari kabar Norma, tapi kenapa saat Norma didepan matanya malah dia tidak menanyakan apa-apa? bahkan tidak mau mendengarkan alasan Norma menghilang.
"Apa aku keterlaluan? apa seharusnya aku mendengarkan alasan Norma?" gumam Arif
"Aaaagggg......semua ini membuat Arif bingung.
Tok...tok....
"Rif" panggil Bu Imah
"Iya ma, masuk" jawab Arif mempersilahkan Ibu nya masuk
"Kenapa anak mama kok tampak murung, harusnya kan bahagia besok mau nikah sama Ane." ucap Bu Imah
"Ma, apa keputusan Arif untuk menikah terlalu terburu-buru ya?"
Bu Imah mengerutkan kening nya
"Maksud kamu apa nak? jangan main-main Arif!besok hari pernikahan kalian" ucap Bu Imah mulai bingung dengan ucapan Anak nya.
"Arif, menikah dengan Ane adalah pilihanmu sendiri, ingat lah nak, bagaimana kamu meyakinkan hati Ane yang sebenarnya ragu sama kamu. jangan kamu pernainkan hati Ane anakku. mama tidak mengajari anak mama seperti ini. jangan permainkan hati wanita Anakku" tegas bu Imah
"Maafin Arif ma, bukan seperti itu maksud Arif" Arif tertunduk
"Lantas maksud kamu apa nak? tanya Bu Imah
"Mama ingat Norma? ucap Arif
"Norma, Norma pacar kamu SMA yang meninggalkan kamu itu?" tanya Bu Imah.
Arif memang selalu menceritakan apapun sama Bu Imah hingga Bu Imah tau semua yang terjadi dengan anak laki-lakinya ini.
"Iya ma, kemarin malam Arif ketemu Norma di Minimarket dekat sini"
"Terus apa hubungan nya kamu ketemu Norma terus sekarang kamu berfikir apa kamu terlalu terburu-buru menikah?"
"Entah lah ma, sejak ketemu Norma kembali pikiran dan hati Arif gak tenang. bahkan ada perasaan menyesal kenapa kemrin saat ketemu Norma, Arif tidak mau mendengarkan alasan Norma pergi waktu itu.
"Anakku Arif, itu ujianmu menjelang pernikahan. biasanya memang seperti itu, setan berusaha menggoda. jangan turuti bisikan setan anakku perbanyak dzikir." ucap Bu Imah
" Iya ma"
"Arif, apa pun alasan Norma jangan sampai menggoyahkan kenyakinanmu. ingat nak kalau dia memang mencintaimu, saat itu dia tidak akan ada alasan apapun untuk pergi begitu saja. dan setelah sekarang kamu menemukan wanita yang baik-baik dia kembali. dengan alasan apapun itu tetap salah nak.
jangan sakiti Ane ya Rif" pesan Bu Imah sambil menepuk bahu Arif dan melangkah keluar meninggalkan Arif untuk berfikir apa yang Ibu nya sampaikan.
Arif memikirkan apa yang Ibu nya sampaikan, segera Arif berigstifar mengusap wajahnya dengan kedua tangan nya.
"Ya Alloh apa yang telah aku pikirkan? kenapa sampai aku meragukan pilihanku? Tidak, ini tidak benar, aku sendiri yang mengejar Ane. benar kata mama, tidak seharusnya aku ragu" gumam Arif berusaha meyakinkan dirinya sendiri dan melupakan Norma.
Dret..dret....
Pesan masuk dari nomer yang tidak dikenal
"(Arif, tolong beri aku kesempatan untuk menjelaskan, aku mohon Rif. aku mau kita bertemu satu kali ini saja. setelah mendengar alasanku dan kamu tetap marah, aku terima Rif. tolong sekali ini saja. Norma)"
Membaca chat dari Norma membuat hati Arif semakin bingung.
"Apa yang harus aku lakukan ya Alloh, haruskah aku memberi kesempatan pada Norma untuk menjelaskan kepergianya waktu itu?" gumam Arif yang tampak bingung dan menyandarkan kepalanya pada sandaran kasur nya.
"(Sudahlah, itu semua sudah menjadi masa lalu dalam hidupku dan aku tidak mau mengungkit itu kembali. aku pun sudah melupakannya)" bales Arif
"(Aku akan tetap menunggumu di sini sampai kamu datang. kamu berhak untuk tidak datang tapi aku pun berhak untuk menunggumu disini. aku ada di cafe tempat pertama kali kita kencan)" chat Norma
Norma adalah perempuan yang cukup keras kepala jika dia sudah berkehendak dan Arif faham sifat Norma itu.
Setelah berfikir cukup lama Arif ingin mengabaikan pesan dari Norma tapi dirinya kini mulai gelisah memikirkan kalau Norma pasti akan tetap menunggunya kalau sudah bilang seperti itu. dan itu semua membuat Arif tidak tega membayangkan Norma yang menggu dirinya.
Arif berdiri dan menyambar jaket kulit hitam nya, mengambil kunci mogenya dan melangkah keluar mencari bu Imah untuk berpamitan
"Ma, Arif mau pergi sebentar"
"Mau kemana Rif?"
"Ada perlu sebentar ma"
"Apa urusan kerjaan? tapi kamu kan lagi cuti?" mamanya seakan sudah curiga
"Norma ingin bicara sebentar sama Arif ma"
"Hemm...Arif ingat jangan sakiti Ane nak" Bu Imah menarik nafas
"Iya ma, Arif janji. Arif hanya ingin tau sebenarnya kenapa dia menghilang begitu saja"
"Apapun alasannya, jangan berfikir untuk kembali lagi sama Norma nak. ingat besok kamu menikah. ingat Ane Rif" tekan bu Imah
" iya Ma"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
FA Iz
seru
2022-06-18
1
Tin Tin
jangan sampai Arif khilaf kasian ane Thor kok ikut tegang
2022-06-17
1
Bundanya Robby
hmmmm sedihnya aku
2022-06-07
1