"Tega.."
Itu lah kata yang keluar dari mulut Nina, kini air
mata nya sudah tak mampu di bendung, seperti ada yang menusuk dalam hatinya. badan nya seakan lemah tak bertulang.
Bruk......
Nina menjatuhkan tubuhnya ke lantai bersama map-map yang sudah jatuh terlebih dulu.
kini seakan dunia nya hancur. penantian bertahun-tahun kini tinggal lah penantian cinta nya tak terbalas dan hanya patah hati yang dia dapatkan.
"Nin.." Viko segera memapah Nina untuk berdiri dan membantunya duduk di kursi.
"Boleh aku lihat fotonya?"
Diki memberikan hape nya pada Nina
"Arif, mahasiswa Bidan itu_" ucap Nina lirih tapi Viko masih bisa mendengar nya
"Kamu kenal calon istrinya Arif?" tanya Viko
"Emm..aku pernah bertemu dengannya dirumah Arif, tapi saat aku tanya dia hanya bilang tetangga kos saja dan tidak bilang kalau mereka pacaran."
"Nin sebaiknya kamu lupakan Arif. dari dulu aku sudah bilang kan sama kamu, kalau suka katakan. kalau tidak lupakan. Arif itu bukan lelaki yang mudah jatuh cinta, sejak di tinggal Norma sampe sekarang aku belum pernah lihat Arif membuka hatinya lagi. kalau sekarang tiba-tiba dia menikah pasti karena Arif benar-bener mencintai gadis itu" ucap Viko
Nina yang masih menangis dan belum bisa menerima kenyatan.
Di tempat lain
Ane dan orang tua nya berpamitan pulang setelah rangkaian acara sidang nikah.
***
Arif kembali melangkahkan kakinya ke ruang kerja, dan langsung di sambut rekan-rekan kerja nya. semua memberi ucapan selamat karena pimpinannya sebentar lagi akan melepas masa lajang tak terkecuali Viko dan Nina
"Selamat ya bro, gila ya! gak ada angin gak ada hujan main nikah aja gak ngomong-ngomong. perasaan kamu gak punya cewek kok tiba-tiba bisa dapat cewek gimana ceritanya?" tanya Viko sembari goda Arif
Belum sempat menjawab pertanyaan Viko, Nina pun menghampiri Arif
"Kamu tega Rif" ucap Nina dengan mata berkaca-kaca
"Kenapa gak terus terang kalian pacaran waktu aku ke rumah kamu tempo hari? kenapa kalian bilang cuma tetangga karene dia kos di samping rumah kamu." ucap Nina. kali ini air mata nya tak dapat di bendung di depan Arif
"Iya itu benar, dia kuliah di akbid dekat rumahku dan kos di samping rumahku dan kami memang gak pacaran" jawab Arif
"Tunggu, tunggu, calon kamu ini masih mahasiswa? berarti usianya pasti terpaut jauh sama kamu?" tanya viko
"Iya, kami terpaut tujuh tahun"
"Kamu bilang gak pacaran tapi tiba-tiba nikah?" sahut Nina
"Kami memang tidak pernah pacaran, karena Ane dari awal aku dekati sudah membuat jarak sama aku dia gak mau pacaran sama Polisi, karena dia takut, katanya banyak polisi playboy makanya kami gak pacaran. sekitar hampir 2 bulanan mungkin, aku usaha kenal terus langsung aku lamar." jawab Arif
"What..? dua bulan langsung kamu lamar tanpa pacaran?" Viko kaget
"Segitu cintakah kamu sama dia Rif?" ucap Nina lirih
"Iya, dari awal aku ketemu. aku sudah merasa ada yang lain dengan gadis ini"
"Apa kamu tidak pernah melihatku Rif?" tanya Nina
"Kita dari awal kenal di Akpol teman kan Nin?" Arif yang pura-pura tidak tau perasaan Nina
"Apa kamu bener-bener tidak tau perasaan ku? dari masa kita masih belajar di Akademi kepolisian sampe kamu tugas di luar kota dan kembali ke kota ini. aku selalu menyimpan rasa untuk kamu" ucapan Nina di iringi isak tangis
Viko sebagai sahabat mereka dapat merasakan kesedihan Nina
"Maafkan aku Nina kalau dari awal kita kenal aku selalu menganggapmu teman dan rekan kerja." ucap Arif
"Tidak bisa kah kamu melihat diriku Rif? aku selalu ada buat kamu, tapi kamu tidak meliahat sedangkan wanita itu baru kamu kenal selama dua bulan. tidak kah kamu mau mempertimbangkan perasaanku?"
"Apa maksud kamu Nin? aku sebentar lagi menikah. sekarang kamu bilang seperti ini. lalu kamu mau aku gimana?"
"Lihat aku Rif, tinggalkan dia" Nina menangis sejadi-jadinya
"Tolong jangan seperti ini. ini kantor tidak baik kamu bersikap seperti ini" ucap Arif
"Aku harus gimana Rif? aku mencintai kamu"
"Maaf aku tidak bisa membalas cinta kamu, aku menunggu calon istriku ini sudah cukup lama dan sekarang Alloh mempertemuakan kami lagi. Kalain tau kan selama ini aku gak mau pacaran dan dekat dengan cewek mana pun? kalian tau alasannya?" tanya Arif
"Karena Norma kan? cinta pertama kamu yang tiba-tiba menghilang?" jawab Viko
"Bukan, kamu salah Vik. selama ini aku memang mencari calon istriku ini.
tujuh tahun yang lalu saat aku tugas di purwodadi, aku pertama kali ketemu dengan dia dan saat itu dia masih SMP.
aku yang kebetulan membeli air mineral tapi lupa gak bawa dompet dan tiba -tiba dia bayari air mineral aku, saat itu aku merasa ada yang aneh dalam hatiku dan berharap kelak kalau dia dewasa bisa ketemu lagi. dan Alloh mendengar doa itu kami di pertemukan lagi. pertama milihat dia aku langsung yakin dia gadis kecil itu dan ternyata benar karena itu tidak butuh waktu lama untukku menikahinya." jelas Arif kepada Viko dan Nina
Nina yang sedih karena melihat Arif menikahi wanita lain berusaha tegar dan menerimanya
"Nin maaf kalau selama ini aku tidak menyadari perasaan kamu dan maaf aku tidak bisa membalas cinta kamu" ucap Arif
"Okay, aku hanya berharap kamu bahagia" jawab Nina kembali senyum. walaupun hatinya sakit tapi dia berusaha tetap tersenyum.
Kita memang tidak bisa memaksakan seseorang untuk menjadi jodoh kita. Nina cukup berbesar hati untuk menirima kenyataan. Arif ternyata bukan jodoh nya.
Walaupun demikian Nina tetap tidak bisa melupakan cinta nya untuk Arif. Nina lebih memilih menyimpan rasa cinta itu sendiri.
Ada yang mengatakan cinta itu tidak harus memiliki, tapi taukah kalian sakit nya melihat orang yang kita cintai bahagia dengan orang lain?
pun demikian kita harus yakin dan percaya Alloh menciptakan kita hidup berpasang-pasangan. jika orang yang kita cintai ternyata memilih orang lain. berarti dia bukan jodoh yang di pilih Alloh untuk kita.
Segera move on, iklaskan. insyaalloh Alloh akan kirim jodoh yang lebih baik untuk kita.
Ingat apa yang menurut kita baik belum tentu baik di mata Alloh, tapi apa yang Alloh kasih untuk kita sudah pasti itu yang terbaik.
Percayalah jodoh adalah cerminan kita, kalau kita mau dapat jodoh yang baik maka perbaiki dulu diri kita.
Pernikahan Ane dan Arif tinggal satu minggu, keluarga Ane mengurus rangakaian akhad nikah yang akan di gelar di kediaman Ane. tapi Ane lupa belum mengundang teman-temannya.
"Kok aku bisa melupakan mereka sih.." gumam Ane
Segera Ane Ambil ponsel dan mengirim chat undangan pernikahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
Anonymous
hadeuhhh 7 Thun,,lma juga yaa,,,driq jga kenl 6 Thun g'pcran lgsung di halalin
2022-07-31
0
Rohmah Drwskincare
suka sama tipe pria sprti bang Arif
2022-07-19
0
Jack Jr.
hhahaha tega apa nya jls" arief gx ngerespon kmu nya ajh yg terlalu berharap makanya berharap itu secukupnya sedih seperlunya jan berlebihan
2022-06-15
1