Setelah hampir satu minggu Ane berfikir dan memantabkan hati dengan shalat istiqaroh kini dia sudah mempunyai jawaban.
Ane yang saat ini masih di rumah orang tua nya menghampiri Pak Edi yang sedang duduk di teras
"Pa, Ane sudah mendapat jawaban dari lamaran Bang Arif, meskipun Ane belum terlalu lama kenal tapi entah kenapa Ane sepertinya sudah yakin dengan Bang Arif pa. dari yang Ane tau kali ini Ane yakin Bang Arif InsyaAlloh jodoh yang Alloh kirim untuk Ane."
"Lalu kuliah kamu bagaimana nak?"
"Karena Ane tinggal nyusun KTI saja, insyaalloh Ane bisa pa, nanti Ane akan sampaikan pada Bang Arif kalau Ane bersedia menerima lamaran Bang Arif. namun hanya akhad nikah dulu untuk resepsi Ane mau nya setelah Wisuda saja pa. karena untuk resepsi butuh persiapan waktu"
"Hemmm.. baik kalau itu mau Ane, papa setuju lagian kamu juga sudah dewasa sudah cukup umur untuk menikah. Terlebih nak Arif sudah cukup memenuhi kriteria untuk menjadi seorang suami buat kamu"
Setelah percakapan dengan papa nya. Ane yang saat ini dikamar mengambil hapenya dan menghubungi Arif
Dret...dret...
Suara getar hape Arif, panggilan masuk dari Ane
"Assalamualaikum"
"Walaikumsalam Ane"
"Emmm....Bang Arif, be_be_begini" Ane terlihat gugup dan suaranya terputus - putus
"Kenapa Ne?"
"Untuk jawaban dari lamaran Abang beberapa hari yang lalu. InsyaAlloh Ane sudah ada jawaban"
Kali ini ganti Arif yang sedang duduk di kursi kantornya mulai tegang dan ada peradaan cemas
"Jadi gimana dek?" Arif gugup
"Emmm....iya Bang"
"Iya? iya gimana dek?" Arif masih bingung
"Iya, Insyaalloh dengan menyebut Bismillah Ane terima Abang menjadi imam buat Ane" Jawab Ane sambil malu-malu dan menutup wajahnya dengan kedua tangan nya.
"Yessss.. Alhamdulilllah" terdengar suara Arif kegirangan mendengar jawaban Ane
Sampai Arif tidak sadar kalau jadi pusat perhatian rekan-rekan kerja kantor nya.
Hati Arif terasa lega mendengar jawaban Ane, Arif tidak menyangka kalau hatinya akan kembali bergetar setelah lama tidak pernah lagi merasakan cinta sejak Norma yang tiba-tiba menghilang tanpa ada penjelasan.
"Ada yang lagi bahagia ni" goda Vico
"Kenapa Rif? menang lotre? sahut Nina yang saat itu melihat Arif kegirangan tapi tidak tau penyebab kegirangannya.
Andai Norma tau hal yang membuat Arif bahagia saat ini pastinya dia akan gigit jari dan menangis cowok idamannya sebentar lagi menjadi milik orang lain.
***
Setelah mendengar lamarannya di terima, kini Arif membawa orang tua nya ke rumah Ane untuk melamar nya secara resmi. acara lamaran digelar dengan sederhana namun hikmat.
yang hanya di hadiri beberapa keluarga inti.
dan dari hasil lamaran kedua belah pihak sepakat untuk melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat.
Perasaan tidak percaya kadang masih ada, lantara tidak menyangka dia bisa kembali bertemu dengan gadis kecil yang tujuh tahun lalu tanpa sengaja membayari minumannya.
Tidak menyangka kalau sebentar lagi gadis kecil itu akan menjadi istrinya.
perbedaan usia di antara mereka memang lumayan jauh tapi itu bukan halangan buat mereka.
Mungkinkah itu yang dinamakan "jodoh"
sering kali kita tidak menyangka dengan cara apa kita akan dipertemukan dengan jodoh kita.
***
Dikantor
"Vik, bulan depan ada acara gak?" tanya Arif
"Belum tau sih, kebetulan belum lihat jadwal yang baru. gimana? mau ngajak aku kemana?" tanya vico
"Ke acara nikahan" jawab Arif singkat
"Nikahan? siapa yang nikah?"
"Aku lah.." jawab Arif singkat
"Wah, bisa ni sekarang bercanda nya, udah beneran ingin nikah ini orang" goda Viko yang belum menyadari kalau sahabat nya ini memang benar mau nikah.
Nina yang baru masuk ruangan dan mendengar sedikit pembicaraan mereka langsung ikut nimbrung.
"Siapa Vic yang mau nikah?" tanya Nina
"Tu si Arif udah pengen nikah katanya" jawab Vico
"Selama ini lihat dia pergi sama cewek aja gak pernah tiba- tiba bilang pengen nikah. cari calon dulu baru nikah Arif" goda vico lagi
"Kalau cari calon gak usah jauh-jauh, yang pasti-pasti aja" sahut Nina yang berharap Arif tau kalau dirinya menyimpan perasaan untuk nya
"Bener yu Rif! cari jodoh yang pasti-pasti aja, dan kalau udah ketemu jangan lama-lama macari anak orang. segera halalkan.
apa lagi usia kamu udah pantes buat menikah Rif, anak aku aja udah dua" ucap Vico
"Tenang saja, sebentar lagi aku susul" sahut Arif
"Susul? pasangan aja kamu belum ada kan?gimana mau nyusul?" Vico yang terus menggoda Arif karena selama kenal dengan Arif satu-satu nya wanita yang bisa menaklukan hati Arif cuma Norma yang sekarang entah menghilang kemana.
Dan Nina yang senyum-senyum ke pede'an merasa ada kesempatan karena Arif sudah maubuka hatinya untuk mencari pendamping hidup.
"Kalian ini malah pada gak percaya, lihat saja nanti" ucap Arif senyum lantara sekarang dirinya memang sudah punya calon pendamping walupun saat ini memang rekan-rekan nya belum ada yang tau.
"Sebagai sahabat tentunya aku sih berharap beneran Rif. tapi ingat hati-hati memilih pasangan jangan asal" saran Viko. karena sebagai orang yang udah lama kenal dengan Arif dirinya tentu tau selama ini banyak cewek-cewek yang mengejar dan mengidolakan sahabat nya ini. bagaimana tidak? ganteng, Polisi, perwira, sopan pembawaan nya kalem. cewek mana yang tidak tertarik?
"Iya, tenang aja yang pasti InsyaAlloh bisa jadi istri dan menatu yang baik buat orangtuaku" jawab Arif
"Satu lagi, yang bisa mengerti pekerjaan perwira polisi. jangan sampai jadi masalah nantinya kalau istri tidak bisa memahami pekerjaan suami. jadi carilah bhayangkari yang bisa mengerti akan tugas dan tanggung jawab bhayangkara." pesan Viko lagi
"Betul itu Rif, jangan asal aja pilih istri, apa lagi sama bidan-bidan yang selama ini familiar di lingkungan masyarakat kalau Polisi itu pasangan nya Bidan. Padahal kan gak semuanya kayak gitu " ucap Nina
"Terus mau nya sama siapa" goda Viko
"Sama-sama polri malah bagus kan? sama - sama sudah tau pekerjaan Polisi kayak gimana jadi gak ada masalah kedepannya
"Kamu maksudnya Nin? ucap Viko menggoda Nina lantara tau maksud Nina selama ini berusaha mendekati Arif
"Kalian ini apa-apain sih, nanti kalau sudah tiba saat nya aku pasti kenalin calon istriku" ucap Arif senyum, berusaha menghentikan omongan Nina dan Viko.
Selama ini bukan nya Arif tidak tau Nina berusaha mendekati nya tapi Arif hanya menganggap Nina sebagi rekan kerja.
Mendengar ucapan Arif Nina jadi takut kalau Arif benar-benar sudah memiliki calon istri.
"Kamu gak bener-bener udah ada calon istri kan Rif?"
Nina mulai cemas.....
Like
Coment
Vote
TerimakanySi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
maulana ya_manna
dah kepedean sekali si nina🙈....
kalau jatuh dari langit sakit nya luar binasa..... 🤦
2022-10-05
0
Hervin Yulaekah
jgn sampai masa lalu Arif yg nama norma datang kembali...
lanjut Thor semangat 💪💪
2022-06-08
0
Ummu LD Muhammad Alim
buat naomi gigit jari thoor
2022-03-28
2