***
Terdengar suara moge Arif dari kejauhan Ane segera melihat ke arah moge yang dikendari Arif.
Ane dan Bu Imah yang sedang duduk di luar menungu Arif langsung tersenyum melihat Arif turun dari Moge nya.
"Assalamualikum" Arif mengucapkan salam
"Walaikumsalam"
"Ane udah nungguin lho dari tadi" goda Bu Imah
"Bentar ya Abang mandi dulu"
"Iya, silahkan Bang" jawab Ane
"Bu, Arif makan di luar dulu sama Ane ya" pamit Arif
"Iya, hati -hati ya nak" jawab Bu Imah
Bu Imah yang ikut senang melihat putranya dekat dengan Ane.
Sepanjang perjalanan mereka terus ngobrol di selingi tawa. hati mereka seakan sudah tidak bisa di bohongi lagi. ada rasa nyaman yang beda setiap bersama.
sampai di tempat makan ayam penyet kesukaan Ane mereka berhenti dan memarkirkan motor nya di tepi jalan.
"Bang ayam penyet dua ya" pesen Arif
sambil menunggu pesanan mereka Ane memberanikan diri untuk bertanya
"Bang, kenapa Abang perhatian sama Ane?padahal kita kenal juga belum lama?"
"Kita kenal sudah tujuh tahun Ne" Arif melihat Ane
"Itu kan Ane masih kecil Bang. jadi gak di hitung"
"Langsung aja Ane mau tanya sama Bang Arif!Abang suka ya sama Ane?" tanya Ane santai
"Kalau iya gimana?" Arif senyum
"Sebaiknya Abang lupain" Ane tertunduk
"Kenapa?" Arif mengerutkan dahinya
"Ane gak mau kita saling menyakiti, Ane nyaman sama Abang. tapi hanya sebatas ini jangan lebih" ucap Ane
Arif yang masih bingung dengan perkataan Ane berusa menyakinkan kalau dirinya tidak seperti yang ada di pemikiranya.
"Abang tidak seperti mantan adik yang dulu"
"Ane tau itu Bang, tapi maaf Ane bener - bener takut untuk kenal Abang lebih dari ini. gini Bang Ane perjelas saja Ane gak mau pacaran. Ane gak bisa seperti cewek- cewek di luar sana yang menganggap pacaraan itu harus melakukan ini itu" tegas Ane
"Emang Abang mau minta melakuakan apa Ne!?" Arif noyor kepala Ane lembut
"Ne, Abang tau kisah Ane, intinya Abang pun gak akan meminta Ane melakukan dosa seperti itu. abang akan menjaga kehormatan Ane." jelas Arif
"Tapi cerita di luar Polisi itu.." Ane tidak melanjutkan perkatan nya.
Arif yang melihat tingkah Ane merasa semakin jatuh cinta dengan gadis ini.
Arif hanya senyum melihat Ane
"Dek Ane, tolong percaya! tidak semua polisi playboy kok, ada juga polisi yang goodboy"
Ane hanya diam tidak menjawab.
"Dek Abang akan buktikan bukan hanya dengan kata-kata"
Pesanan ayam penyet mereka datang, dan keduanya langsung melahap makanannya. hanya sesekali di selingi omongan ringan.
Entah kenapa Ane yang awalnya mau terang-terangan melarang Arif untuk jatuh cinta pada nya justru sekarang Ane yang merasa ada getaran yang lain.
****
Sampai di kos Siska yang tau Ane baru pulang makan malam sama Arif merasa gerah dan gak terima pasalnya selama ini Ane selalu bilang kalau mereka tidak pacaran tapi kenapa Arif hanya mau pergi sama Ane
"Kak, sebenarnya kakak sama Bang Arif itu pacaran gak sih? tanya Siska agak kesal
"Enggak" jawab Ane singkat dan melangkah ke kamar seolah enggan untuk menanggapi Siska.
Siska yang seolah tidak percaya mengikuti Ane ke kamar nya
"Lalu kenapa Bang Arif hanya mau pergi sama kak Ane? kenapa bahkan Bang Arif seolah gak mau ngobrol sama Siska?"
Kalau memang kalian gak pacaran pasti sikap Bang Arif gak akan kayak gitu?" Siska kesal
"Hugh.." Ane menarik nafas, sebenarnya malas menanggapi ocehan Siska karena dia tau kalau Siska menyukai Arif.
"Dek Siska, kamu tanya aku jawab. kalau gak puas dengan jawaban aku silahkan tanyakan langsung ke Bang Arif."
"Huggg.." Siska yang kesal dengan jawaban Ane langsung balik badan sambil menghentakan satu kaki nya.
Siska merasa Ane berbohong dah ingin mengambil Arif darinya.
lha kan memang Arif bukan siapa-siapa nya Siska kenapa Siska harus merasa seperti itu ya hehehee.....
Ane yang kesal dengan tingkah teman kos nya yang baru, mengeluarkan hapenya dari tas dan kirim pesan ke wa grub teman-teman nya. Ane menceritakan apa yang dilakukan anak baru yang bernama Siska.
Dan teman-teman Ane pun merasa kesal dengan sikap Siska.
"(Penasaran aku, kayak apa sih tu si Siska? pede banget ya bilang gitu ke kamu.)" chat Nur
"(Minta di tabok kali tu mulut Siska)" Yeni emosi
"(Cantik, tinggi, putih orang nya. yang jelas kalau di bandingkan aku ya kalah lah aku hehehe...)" Ane menyadari kalau dirinya tak secantik Siska
Obrolan chat Ane dan teman - teman nya berakhir lantara waktu sudah malam Ane yang memang kecapekan pun tidur
Keesokan harinya Ane yang baru bangun kaget melihat Siska sudah menunggu nya di tepi tempat tidur Ane dengan pakain Olahraga dan rambut panjang nya di ikat di atas.
"Kalau memang kak Ane gak ada hubungan apa-aps sama Bang Arif, ayo temani Siska untuk mendekati bang Arif." ucap Siska memaksa
"Maksud kamu?" Ane yang baru bangun tidur bingung dengan ucapaan Siska
"Kak Ane sendiri kan yang bilang. kalau tidak ada hubungan apa-apa sama Bang Arif?
sekarang aku ingin minta bukti. sekarang kak Ane, bangun temani aku joging. biasanya jam segini Bang Arif joging. dan Bang Arif gak mau ngobrol kalau Siska sendiri.
bantu Siska dekat dengan Bang Arif" ucap Siska
"Maksud kamu ini apa sih Sis? kamu mau aku jadi comblang kamu gitu?" tanya Ane dengan nada agak keras
"Bisa dibilang kayak gitu" sahut Siska
"Kamu pikir, kamu ini siapa sih...kok malah ngatur - ngatur aku?"
"Aku mau minta bukti" jawab Siska
"Terus penting nya apa aku ngasih kamu bukti? kamu itu bukan siapa-siapa aku, terus untuk apa aku kasih bukti ke kamu?"
Ane yang kesal keluar kamar dan meninggalkan Siska sendiri di kamar.
Siska pun tampak semakin kesal dengan Ane yang gak mau bekerjasama
Ane yang kesal memutuskan duduk di taman tidak jauh dari kosnya sembari mencari bubur ayam
"Bang bubur satu, sama teh hangat satu ya!" ucap Ane
Setelah pesanan bubur datang, Ane yang lagi kesal lantara sikap Siska langsung menyantap bubur di hadapannya.
"Bubur ayam satu Bang" pesen Arif duduk disamping Ane
"Tumben pagi-pagi udah sarapan bubur? gak ajak-ajak lagi" ucap Arif sambil memandang Ane
Ane yang masih kesel cuma diam gak merespon
"Abang kok malah dicuekin?" ucap Arif yang merasa dari tadi Ane cuma diam
"Lagi kesel?" jawab Ane singakat
"Kesel? sama abang?" tanya Arif heran
"Bukan" Ane yang tetap menyantab bubur nya
"Lalu kenapa marah nya sama Abang?"
Entah perasaan apa yang di rasakan Ane tapi ada perasaan kesal ketika Siska memintanya jadi mak comblang.
Apakah memang kesal lantara diminta tolong jadi mak comblang apakah kesal lantara cemburu....?
like
coment
vote
terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
Azifah Elha
minta di tabok 1 rt tu si siska 🙄🙄
2022-06-10
0
Siti Masitoh
baguus ceritanya
2022-06-08
1
Bundanya Robby
🤣🤣🤣🤣🤣punya temen baru malah somplak ya ane...
2022-06-07
0