Di kantor Arif memikirkan perkataam taman - taman Ane kemrin malam, apa bener Ane gak mau sama Polisi?
"Kalau gak bisa Polwan, setidak nya jadi istri Polisi juga gak papa" tiba - tiba Arif ingat perkatan Ane kecil tujuh tahun yang lalu.
"Terus kenapa sekarang dia gak mau sama Polisi?" guman Arif dalam hati
"Apa sekarang udah gak suka sama Polisi?" Arif yang masih asyik dengan lamunan nya sendiri.
Di tempat lain Ane sibuk menawarkan barang dagangan nya
"Ini apa ada yang rasa coklat mbak susu nya?" tanya seorang pembeli
"Oow...iya ada buk, biar saya carikan" jawab Ane sambil berusaha mencari stok susu yang rasa coklat
"Ini buk, mau yang ukuran berapa gram?" tanya Ane ke pembeli
"Yang ini aja gak papa mbak" jawab pembeli
"Baik mari saya antar ke kasir" Ane sambil berjalan ke arah kasir
Ane kembali menata susu - susu di rak susu nya.
"Ane....." panggil Tias
"Eh..Mbak Tias" jawab Ane bingung
Tias adalah tetangga Ane, sontak Ane gugup takut kalau apa yang di lihat Tias sampe ke telinga Pak Edi. papa nya Ane
"Kamu kok kerja disini?" tanya Tias heran
"Enggak kok Mbak, hanya iseng saja buat ngisi waktu liburan" jawab Ane sedikit ragu takut Tias tidak mempercayai alasan Ane
"Oww.........." jawab Tias seakan percaya apa yang di sampaikan Ane
Ane yang baru keluar mall karena jam kerja nya sudah selesai
"Ane............." panggil Arif dari parkiran depan Mall
"Bang Arif " ucap Ane berjalan menuju tempat Arif memarkirkan motor nya
"Sudah mau pulang ?? tanya Arif
"Iya Bang, tapi kenapa Abang di sini?? tanya Ane heran
"Mau pulang bareng Abang? Arif berusaha mengajak Ane pulang bareng
"Emmm....jangan bilang Abang sengaja nunggu Ane? tanya Ane senyum
"Iya, Abang sengaja. soalnya Abang juga pas pulang sekalian aja kita kan searah" Arif yang sebenarnya memang ingin segera bertemu Ane berusah ngeles.
"Oow.... gitu" jawab Ane yang seolah percaya dan gak mau tanya - tanya lebih jauh
"Ayo naik" ajak Arif sembari memberi helm.
Sepanjang jalan Ane hanya diam, perasaan nya kacau. ada perasaan takut yang menyelimuti
"Ane sudah makan?" tanya Arif memecah lamuanan Ane
"Belum Bang" jawab Ane kembali diam
"Makan dulu yuk, Abang juga belum makan" ajak Arif
"Emm....boleh" jawab Ane singkat
"Mau makan apa?" tanya Arif
"Apa aja Bang" jawab Ane
"Ayam bakar suka gak? tanya Arif
"Suka sih...Bang" jawab Ane
Arif melajukan motornya dan berhenti di sebuah rumah makan ayam bakar
Setelah memesan Ane pun kembali diam
"Adik kenapa? tanya Arif
"Eeemmm... gak papa bang" jawab Ane
"Kenapa Abang perhatiin dari tadi diam? Arif yang masih bertanya - tanya dengan sikap Ane yang berubah jadi pendiam
Setelah menarik nafas Ane baru menjawab" Tadi di mall Ane bertemu tetangga Ane di Purwodadi" Ane kembali diam
"Terus masalahnya apa? tanya Arif
"Ane takut kalau tetangga Ane tadi bilang sama orang tua Ane" jelas Ane
"Sepertinya Ane harus segera pulang" ucap Ane
"Kapan rencana pulang?" tanya Arif
"Besok Bang, Ane gak tenang" jawab Ane
"Mau Abang antar?" tawar Arif
"Gak usah Bang, besok kan Abang kerja" jawab Ane
"Abang kebetulan libur kok besok" Arif masih berusaha mau mengantar Ane
"Gak usah Bang, Ane pulang sendiri aja. takut papa dan mama salah sangka nanti malah" jelas Ane
"Salah sangka gimana? abang gak papa kok di salah sangkai...." Arif sambil senyum
"Abang ini......" ucap Ane
"Kemarin malam kok teman - teman Ane bilang kalau Ane gak suka sama Polisi. apa itu benar?" tanya Arif penasaran
"Eemmmm....." sambil menganggukan kepala mengiyakan
"Setau abang dulu Ane pernah bilang mau jadi istri Polisi?" apa udah berubah pikiran? goda Arif
"Hahh......Ane? bilang gitu..? kapan? ngarang akh abang...!" Ane menggelengkan kepala
"Beneran kamu itu, pernah bilang gitu sama Bang Arif" ucap arif
"Mungkin Abang bilang gitu karena rata - rata Polisi itu idaman Bidan. tapi maaf Ane gak kok." jelas Ane
"Boleh tau alasan nya?" Arif berusaha mencari tau
"Bang Arif ini kenapa? jangan bilang suka sama Ane ya....?" Ane tertawa seakan tidak mungkin kalau Arif suka pada dirinya
"Kalau iya gimana?" sahut Arif
"Hhaaahhh.....jelas gak mungkin lah" jawab Ane
perbincangan pun terputus saat pesenan mereka tiba dan Ane yang berusaha mengalihkan obrolan dan langsung melahap makanan nya.
Selesai makan Ane hendak segera ke kasir untuk membayar makanannya. ya ini lah Ane, paling gak suka kalau dibayari orang apalagi laki - laki.
"Ane tunggu...biar saya saja" Arif sambil membuka dompet nya
"Gak bang Ane saja" Ane tetap menyerahkan uang nya di kasir dan Arif mengambilnya kembali
"Ambil...." ucap Arif menyerahkan uang Ane
"Biar Ane saja Bang..." Ane memaksa
"Abang ini laki - laki sudah berpenghasilan gak pantes kalau Ane yang bayar" jelas Arif
"Santai Bang Aman kok...." ucap Ane sambil mengulurkan tangan nya ke kasir memberikan uang nya. dan kembali ditahan Arif
"Maaf gimana ini? siapa yang bayar?" ucapan penjaga kasir
"Saya saja mbak, jawab Arif sambil melihat ke arah Ane
"Dulu kamu sudah pernah traktir saya, sekarang ijinkan saya traktir kamu. okay...!!" tegas Arif
Ane bingung sambil berusaha mengingat.
aku traktir Bang Arif? kapan??" ucap Ane tidak faham dengan ucapan Arif. karena Ane merasa ini pertama kali mereka berdua makan bersama.
***
Sesampai di depan kos, Bu Imah yang sedang nyapau halaman melihat putranya pulang bareng Ane mahasiswa yang kos di samping rumah nya
"Arif dan Ane pulang bareng?" tanya Bu Imah sambil senyum
"Eh...iya Buk, tadi gak sengaja ketemu di jalan waktu pulang" jelas Ane yang sedikit gugup melihat bu Imah
"Oow....iya, sengaja juga gak papa" goda Bu Imah yang sebenarnya sudah tau anak nya menyimpan hati dengan gadis kecil ini
Pun Arif hanya senyum - senyum
"Bu Imah, Ane masuk ke dalam dulu ya" ucap Ane
"Oohh...iya nak Ane silahkan" jawab Bu Imah
Arif dan Bu Imah, yang saling pandang dengan senyum, karena Bu Imah tau Arif dari dulu paling gak suka dekat dengan cewek. sekalipun dirinya sudah jadi Polisi tapi Arif tetap saja dingin kalau di dekati cewek.
Melihat putra nya seperti nya menemukan tambatan hati tentu saja Bu Imah senang, apa lagi bu Imah tau persis Ane anak yang baik dan sopan.
***
Tok....tok....
Assalamualaikum" Arif mengetok pintu
"Walaikumsalam." jawab Ane membuka pintu
"Abang Arif....ada apa Bang?" tanya Ane
"Gak ada apa - apa mau ngobrol bentar sama adik bisa? tanya Arif
"Iya bisa Bang, silahkan duduk" Ane menunjuk kursi di teras depan kos
"Melanjutkan obrolan kita tadi siang aja sih Dek" ucap Arif
"Obrolan tadi siang? soal apa ya Bang? tanya Ane mengerutkan dahi
"Enggak, Abang cuma penasaran kenapa adik gak suka Polisi?"
"Oow...bukan gak suka bang, kalau gak suka Ane gak mau ngobrol sama Abang dong, ini buktinya kita ngobrol" ucap Ane senyum
"Tapi kata teman - teman Ane? tanya Arif
"Maksud nya bukan gak suka sama Polisi tapi maksudnya gak mau pacaran lagi sama Polisi" jelas Ane
"Lagi? Arif penasaran
"Huum" Ane mengangguk
"Jadi Dek Ane pernah pacaran sama Polisi? Arif penasaran
"Pernah waktu Ane masih SMA" jawab Ane
"Lalu? Arif semakin penasaran
"Lalu? lalu..apa? ane mengangkat bahunya
"Seperti yang Abang lihat sekarang" jawab Ane lagi
"Kalau boleh tau kalian kenapa putus?" tanya Arif
"Maaf ya Ane, kalau Abang tanya nya masalah pribadi seperti ini" imbuh Arif
"Okay....gak papa kok Bang" Ane senyum
Setelah terdiam beberapa saat Ane mulai menceritakan kisah nya pada Arif
"Dulu saat Ane kelas dua SMA Ane dekat dengan kakak kelas Ane saat itu, Tegar nama nya.
Jadi singkat cerita Ane bilang Ane nanti setelah lulus mau daftar Polwan, terus dia tanya kenapa? Ane bilang kalau Ane suka aja lihat seragam Polisi" Ane yang berusaha mengingat - ingat masa lalu nya.
Dan Arif sempat senyum mendengar cerita Ane karena itu sudah pernah disampaikan pada dirinya sewaktu Ane masih SMP dulu.
"Dan saat Tegar lulus dari SMA tegar pun daftar Polisi alasan nya biar Ane seneng bisa lihat Tegar jadi polisi" Ane melanjutkan ceritanya
"Jujur seneng banget waktu lihat Tegar berhasil jadi Polisi, dari awal pendaftaran sampe mau berangkat pendidikan, jemput dari pendidikan ikut mengantarkan sewaktu Tegar jadi Bintara magang di Pekalongan. ibarat dari Awal mulai karir nya selalu Ane dampingi. mata Ane berkaca - kaca
"Sampai saat Ane lulus SMA, Ane juga mau daftar polwan kan awal nya, tapi papa dan mama bener - bener gak kasih ijin, karena mereka lebih suka melihat Anak mereka jadi bidan.
Seketika pupus sudah cita - cita Ane. tapi saat itu Ane masih bisa mengatasi kekecewaan Ane lantara, ya Udah sih.. gak jadi Polwan jadi istri Polisi juga gak papa heehehe...dengan pede nya dulu Ane bilang gitu" jelas Ane yang berusaha tegar
"Gak kebayang sama sekali di benak Ane kalau Tegar bakal berubah setelah jadi Polisi. mamang sih...sudah banyak cerita di luaran sana Polisi itu playboy lah apa lah tapi di mata Ane Tegar selalu menjadi goodboy dan pasti tidak seperti Polisi yang dimaksud orang - orang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
꧁᭕༺𝐚𝐬𝐭𝐲᭄꧂
oalah ternyata arief itu temen kecil waktu ane kecil apakah ane tidak mengenali temen nya itu.
2022-07-12
2
Abcdefuck!
si bang Arif kepo bener👀
2022-07-12
2
Bundanya Robby
oh GT toh ceritanya ane....💔💔
2022-06-07
1