Selesai sarapan dari warung Mbah Ros, Ane pulang ke kos
Tanpa di sadari Arif yang dari tadi juga memperhatikan Ane di warung bahkan terkesan di cuekin sama Ane ikut pulang dan jalan di belakang Ane. karena rumah Arif dan kos Ane memang searah dan bertetangga.
"Kenapa dari tadi diam? tanya Arif yang sadar dari tadi di warung berusaha ngajak ngobrol tp dicuekin sama Ane.
Ucapan Arif membuat langkah Ane terhenti dan melihat kebelakang di mana Arif ada di belakang Ane.
"Abang ngomong sama saya lagi??" tanya Ane
"Ya siapa lagi??" jawab Arif
"Apa sebelumnya kita kenal??" Ane yang masih heran dengan pria yang tidak di kenal tapi dari tadi terus bicara sama Ane
"Gak juga sih..." jawab Arif sambil senyum
"Kalau gitu kita kenalan aja dulu biar kenal?" Arif mengulurkan tangan
Ane masih diam dan hanya melihat ke arah Arif
"Ane......" sambil membalas uluran tangan Arif
"Arif..." memperkenalkan diri
Lalu Ane melangkah kembali menuju kos. merasa Arif masih saja mengikuti Ane kembali berhenti.
"Udah kan kenalan nya?" sambil menoleh kebelakang
"Udah..." Arif mengangguk
"Lantas kenapa masih mengukuti Ane?? tatap Ane heran
"Siapa yang ngikuti?" terang Arif sambil mengangkat tangan dan bahu nya
"Ini apa ?" sahut Ane
"Oow...Dek Ane jangan salah sangka dulu. Abang emang mau pulang dan kebetulan rumah Abang searah sama kos Dek Ane. terang Arif menjelaskan sambil senyum
"Emang di mana rumah Abang?" sambil kembali jalan
"Samping kos Dek Ane.." Arif yang masih senyum - senyum
"What...? jadi Abang ini anak Bu Imah yang baru pindah dari Bandung? tanya Ane sedikit kaget
"Jadi Ane tau berita tentang Abang yang baru pindah?" sedikit senyum penasaran
"Gimana gak tau, semua cewek - cewek yang di bahas anak Bu Imah yang baru pindah dari Bandung." jelas Ane
"Termasuk kamu? "tanya Arif
"Ya gak lah..." jawab Ane singkat
"Iya juga gak papa" Arif yang senyum - senyum seolah ada rasa sama Ane
percakapan berhenti saat Ane sampai pintu gerbang kos
***
Sampai di kos Ane kembali merasa sepi, bingung mau apa
lalu mengeluarkan hp dari saku celananya
melihat ada beberapa chat grub dari teman - taman yang sudah rame membicarakan pacar masing - masing
Sebenernya mereka memang sudah memiliki pacar masing - masing tapi tetap saja kalau melihat ada Polisi ganteng masih suka heboh.
"(Ane you okay?)" chat Nur menanyakan kabar Ane di grub obrolan
"(I' am okay..)" bales Ane
"(Kamu sendirian dikos apa gak mending pulang Ne?)" tanya Wawa
"(Nanti kalau aku udah siap pasti pulang kok)" jawab Ane
"(Udah tau mau ganti judul apa?)" tanya Yeni
"(Udah lah gak sah bahas KTI lagi)" bales Ane
Ane yang seperti nya memang gak ada niat buat melanjutkan kuliah lagi
"(Terus rencana kamu apa Ne?)" tanya Nur
"(Gak ada rencana, udah lah gak sah bahas aku)" Ane yang memang gak ingin membahas dirinya karena dia sendiri belum tau mau apa
Ane yang sedang membuka beranda medsos facebook nya melihat ada lowongan pekerjaan sebagai SPG produck minuman di swalayan
"Dari pada bengong di kos apa lebih baik cari kesibukan ini ya" guman Ane dalam hati
Dan malam ini lagi - lagi Ane merasa sepi di kos sendiri.
Tiba - tiba ada panggilan masuk di hp nya.
Dret...dret...
Getar hp Ane, antara ragu mau di jawab apa tidak karena itu panggilan dari papa nya.
Ane menggeser tombol jawab di ponsel nya
"Assalamualaikum pa..." Ane memberi salam
"Walaikumsalam...gimana kuliah nya Ne? kapan ujian akhirnya?" tanya papa Ane penasaran
"Emm...belum tau pa ini masih usaha, masih bimbingan sama Dosen?" jawab Ane ragu karena membohongi papa nya tapi Ane juga belum berani berterus terang perihal dirinya yang gak lulus dan harus mengulang ujian tahun depan.
"Ya..sudah cepat istirahat. jangan tidur malam - malam" pesan papa Ane
"Iya pa.." jawab Ane dan memutus sambungan telephon nya
Ane menangis sejadi - jadi nya, ada perasaan takut, bersalah dan menyesal telah membohongi papa nya.
Keesokan harinya saat matahari mulai menampakan cahanya dari timur. Ane lagi - lagi termenung sendiri di teras kos nya.
Arif yang memang mempunyai kebiasaan lari pagi menghampiri Ane yang sedang termenung di teras.
"Anak gadis pagi - pagi udah ngalamun.." goda Arif membuat lamunan Ane buyar
"Eh..Bang Arif, ada apa?" tanya Ane
"Abang yang harus nya tanya, adik kenapa pagi - pagi dah bengong?" Arif mendekat dan mencondongkan badan nya kedepan. mengimbangi Ane yang duduk di bawah
"Eh...anu...gak papa kok.." Ane yang tampak glagepan menjawab Arif karena jarak Arif lumayan dekat Ane
"Abang boleh ikut duduk?" tanya Arif
"Silahkan..." Ane mengijinkan
"Kamu yakin gak papa?" tanya Arif
"I'am okay...kenapa emang nya?" Ane yang berusaha menutupi kesedihan nya
"Okay....dari kemarin gak sengaja Abang perhatiin kamu, tiap pagi termenung sendiri di sini" Arif mencoba memberanikan diri untuk bertanya
"Ya terus ? mau ngapain lagi?" aku sendiri bingung mau ngapain" jawab Ane datar
"Kamu sendiri di sini?" tanya Arif
"Emmm..." Ane mengangguk sebagai jawaban
"Kalau boleh Abang tau, kenapa gak pulang seperti yang lain nya?" tanya Arif penasaran
Untuk sesaat Ane diam, dan berfikir apa iya dia harus menceritakan masalahnya sama orang yang baru di kenal .
"Haiii....kok malah bengong?" Arif memecah lamunan Ane
"Emm...gak berani pulang" jawab Ane singkat
Arif semakin bingung dan mengerutkan dahi nya.
"Kenapa gak berani pulang?" Arif yang masih saja penasaran
"Ane sudah mengecewakan papa dan mama" Ane tertunduk sedih menahan air mata nya
karena setiap ingat kalau dia sudah mebohongi mama dan papa nya hati nya terasa sakit.
"Okay...jadi kamu gak berani pulang karena merasa bersalah" Arif yang seakan mengerti dan tau masalah Ane.
"Emmm..." Ane mengangguk
"Abang memang gak tau, masalah Dek Ane sebenarnya apa. tapi.. yang Abang tau seperti apa pun kesalahan anak orang tua pasti akan memaafkan. asal Dek Ane bener - bener minta maaf dan menyesali semua nya." Arif berusaha memberi nasehat
"Ane tau kok bang, tapi Ane belum siap aja untuk pulang" jawab Ane
"Boleh Abang tau masalah nya? siapa tau bisa kasih solusi? atau setidak nya mengurangi beban pikiran kamu" ucap Arif ingin mendengarkan masalah Ane
Setelah terdiam sejenak Ane mulai bicara
"Harusnya Ane kemarin wisuda bereng teman - teman angkatan Ane, tapi..." Ane tertunduk sedih seakan ragu melanjutakan kata - katanaya
"Tapi...? Arif mencoba menyakinkan dan menatap wajah Ane
"Ane gagal" jawab Ane dengan wajah masih tertunduk sedih
"Gagal?" tanya Arif berusaha memahami
"Ane gak lulus ujian akhir, dan gak bisa ikut wisuda tahun ini" Ane menjelaskan dengan wajah masih tertunduk sedih
"Emm...." sahut Arif
Ane mengkat wajahnya dan bertanya pada Arif
"Emmm...? maksud Abang?" Ane melihat arah Arif
"Masih bisa di coba tahun depan kan? jawab Arif enteng
"Iya bang...Ane tau, tapi Ane sudah membuat mama dan papa kecewa. mereka sangat berharap Ane segera lulus dan jadi bidan. tapi sebenernya Ane juga ragu bisa melanjutkan lagi atau tidak" jelas Ane
"Kenapa?" tanya Arif
"Akh...sudahlah kok malah Ane jadi curhat sama Abang" Ane merapikan kerudungnya yang sebernya tidak berantakan
"Gak papa kok kalau mau curhat" jawab Arif senyum
Matahari sudah mulai terliahat panas, Arif yang harus ke kantor pun pamit pulang.
"Abang pulang ya Ne...mau persiapan ngantor" pamit Arif
"Iya Bang, maksih ya" sahut Ane
Entah ada apa dengan Ane, yang biasa nya jarang terbuka sama kaum Adam lebih tepat nya saat pernah di sakiti orang yang di cintai. sejak saat itu Ane selalu menutup diri dari laki - laki terlebih Polisi.
tapi entah kenapa dengan Arif beda rasanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
👓❀☆𝔻𝕪𝕒𝕟ᵃʳ𝔸𝕣𝕚𝕤𝕜𝕒ꙭ❣🕶
skwkwk ngakak weh 😅😅 seru critnya
2022-07-12
1
🍌 ᷢ ͩ𓆉︎ᵐᵈˡ❤️⃟Wᵃf⒋ⷨ͢⚤𝐀⃝🥀ᶫᶦᵃ
wah pasti ane sedih banget nih kalo gk lulus dan harus ngulang lagi di tahun depan.
2022-07-12
1
꧁❧❤️⃟Wᵃf ʜꙷɪᷧɑⷮɑͧтᷡʰᵉᵉʳᵅ❦꧂
ada juga yang mau ngobrol sama ane ya si arief semoga bisa jadi sahabat buat ane.
2022-07-12
1