Pisah Kamar

Pisah Kamar

Alisa berlari setelah keluar dari taxi, ia langsung menuju kamar si kembar.

Farel berdiri di sisi ranjang berpagar, milik si kembar.

“Apa yang mas lakukan?” Wajah Alisa berkeringat dan napas terengah-engah saat tiba di kamar si kembar.

“Kenapa?

Apa aku tidak bisa melihat mereka?”

tanya Farel, tatapan itu jelas tatapan kemarahan.

“Tidak, Mas tidak pernah mau melihat mereka, lalu kenapa sekarang-”

“Apa kamu menuduh ku!” teriak Farel membuat kedua anak kembar itu menangis, karena terkejut mendengar suara keras Farel.

“Mas, apa yang kamu lakukan?”

Alisa menggendong Akmal dan Desi menggendong Aminah.

“Justru aku yang harus bertanya itu padamu,

dari mana kamu?”

tatapan itu membuat Alisa terkejut.

‘Apa Mas Farel tahu kalau aku bertemu dengan lelaki itu tadi?’

Alisa membatin.

“Kenapa diam?”

“Mas bisa tidak gak usah teriak-teriak, anak-anak jadi menangis mendengar suara Mas.”

Alisa memberikannya pada Bu Retno, wanita yang membantu merawat kedua baby kembar itu, lalu Alisa mengajak Farel untuk bicara di kamar.

“Ha, sekarang katakan, kamu dari mana?

Apa kamu punya selera yang sama dengan kakakmu, sama-sama suka selingkuh atau kalian berbagi satu lelaki?”

“Apa?

Mas menuduhku?"

“Ini bukan tuduhan, tapi lihat ini,”

Ia menunjukkan pada Alisa. Tetapi Alisa sedikitpun tidak terkejut, karena ia tidak melakukan kesalahan.

“Aku kasihan pada kamu Mas, kamu ini orang yang gampang di Pengaruhi, kamu hanya menilai orang dari segi sudut pandang kamu sendiri.

Dengan Mas menuduh seperti ini, aku merasa kasihan sama Mbak Ratna, mungkin Mas melakukan hal yang sama padanya."

“Iya, kamu akan membelanya karena kamu adiknya, tapi kalau kamu orang lain, kamu tidak akan melakukan itu.”

“Aku percaya pada Mbak Ratna kalau dia tidak akan melakukan hal yang hina seperti yang kamu tuduhkan, dan keluargamu tuduhkan kepadanya,

tapi coba pikirkan tuduhan mu padanya.

Apakah sudah tepat?

Apa kamu sudah menyelidiki dan sudah mencari tau?

aku pikir tidak, karena kamu juga menuduhku, hanya karena teman polisi mu itu tadi melihatku di pemakaman.

Sedikit aku katakan padamu mas, aku yakin, teman polisi yang mengirim ini padamu pasti orang yang tidak menyukaimu, kalau ia temanmu dia tidak melakukan itu padamu, harusnya kamu tahu, dalam pekerjaan itu selalu ada persaingan dan saling menjatuhkan, aku berharap Mas Farel tidak terperangkap dalam dua hal itu,"

ujar Alisa.

“Tidak usah menceramahi ku, aku tahu mana teman baik dan mana yang tidak,”

ujar Farel masih mempertahankan sikap egonya.

“Baiklah, aku senang mendengarnya, tetapi aku tidak senang jika Mas menuduhku melakukan hal yang macam-macam dengan lelaki lain, harusnya kamu bertanya dulu dan mencari tahu dulu sebelum menuduh.”

“Aku rasa tidak perduli aku mencari tahu, karena aku memang tidak perduli, walau kamu berselingkuh dengan pacar kakakmu.”

Alisa merasa sangat geram dengan tuduhan yang di lakukan Farel, tetapi ia tetap bersikap sangat tenang dan bisa mengendalikan emosinya.

“Baiklah Mas, iya silahkan dengan prinsip mu, aku terima, bukannya seharusnya kamu tidak usah marah, aku jalan dengan siapa saja, dan bertemu dengan siapa?”

“Iya aku tidak perduli, tetapi jangan selingkuh dengan pria itu, kamu boleh melakukan dengan semua pria di muka bumi ini, tapi jangan lelaki itu," ujar Farel.

“Oh baiklah,"

jawab Alisa santai.

“Satu hal lagi … jangan tidur satu ranjang denganku,” ucapnya seperti anak kecil.

“Ok Baik nanti aku akan membeli satu ranjang."

“Jangan tidur satu kamar denganku," ucap Farel lagi.

“Ok," jawab Alisa masih dengan sikap santai.

Entah kenapa Alisa merasa senang saat Farel yang meminta agar tidak satu kamar dengannya, karena sejujurnya ia tidak pernah ingin tidur satu ranjang dengan mantan kakak iparnya.

Tadinya, ia ingin meminta tidur beda ranjang saat pertama ia datang di rumah itu dua bulan yang lalu.

Tetapi, ia takut Farel marah makanya ia menahan diri, tetapi, selalu ketakutan saat tidur dengan Farel, karena ia belum siap untuk melakukan tugasnya sebagai istri, ia belum siap melayani Farel sebagai suami, apa lagi melihat sikap egois Farel, Alisa semakin tidak suka.

‘Iya ampun, baguslah kalau kamu memintaku beda kamar, itu yang aku inginkan selama ini’

ucap Alisa dalam hati, ia merasa senang.

Sesuai permintaan Farel, Alisa tidur di kamar yang terpisah, ia memilih kamar si kembar jadi kamarnya, dengan begitu ia lebih leluasa menjaga dan menghabiskan banyak waktu bermain dengan kedua bayi lucu yang mengemaskan itu.

Alisa juga tidak begitu merasa tertekan lagi, kalau ibu mertuanya selalu mengoceh setiap kali ia ikut makan bersama dengan keluarga itu, maka Alisa tidak mau makan bergabung dengan keluarga suaminya, ia malah makan di luar.

Bahkan sudah hampir satu minggu ia tidak pernah bertatap muka dengan Farel, karena ia banyak menghabiskan waktu di kamar bermain dengan si kembar.

Sebelum Farel bangun, Alisa sudah berangkat, saat Farel pulang kerja, kamar Alisa sudah terkunci dan tidur dengan si kembar.

Pagi itu ibu mertuanya kembali bikin darah tingginya naik, saat Alisa memasukkan kedua bayi itu ke kereta dorong dan ingin membawa jalan-jalan pagi.

“Kamu percuma datang ke rumah ini sebagai istrinya Farel, kamu tidak mengurusnya, kamu tidak ada bedanya sama Ratna kakakmu, bisanya hanya menghabiskan gaji suami.”

“Farel yang minta Bu, dia tidak mau aku urusi,”

ujar Alisa dengan suara lembut dan sopan.

“Masa iya kalau suamimu minta seperti itu kamu langsung setuju, terus kamu apa gunanya jadi istrinya, apa tugasmu hanya mengurus anak kakakmu?”

“Ibu, anak itu cucu ibu juga, kan?”

“Tidak, mereka bukan cucuku, sampai kapanpun aku tidak akan menganggap mereka jadi bagian keluargaku.”

“Terserah Ibulah, akan aku buktikan tuduhan kalian pada Mbak Ratna hanya Fitnah, dia bukan tipe wanita seperti itu.”

“Iya lakukan, jika hal itu kebenaran aku menendang mu dan kedua anak itu dari rumah ini,”

ucap Ibu mertuanya dengan kejam.

“Iya, akan aku buktikan, aku yakin mbak Ratna bukan orang yang seperti kalian tuduhkan.”

“Satu hal lagi, aku akan mencarikan wanita untuk mengurus putraku, karena kamu tidak bisa melakukannya.”

“Lakukanlah, tetapi satu hal yang aku ingin katakan pada Ibu, jika ibu melakukan itu, karier dan harga mas Farel akan di pertanyakan nantinya," ucap Alisa, ia selalu mengelus dada setiap kali bicara dengan ibu mertuanya.

Bersambung....

Hai kakak... Tolong bantu ya dengan cara like komen karya ku ini,biar makin semangat menulisnya,dan baca juga karyaku yang lain,mudah mudahan kakak suka dengan semua karya ku..

Terima kasih...

Terpopuler

Comments

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Alisa is the best, harus tegas jgn mau diperbudak oleh keluarga toxic

2023-03-16

0

Rice Btamban

Rice Btamban

lanjutkan

2022-05-29

0

Santi Haryanti

Santi Haryanti

jahat semua.. tapi lucu fareel kyk merajuk gittu

2022-05-24

0

lihat semua
Episodes
1 Dipaksa menikah
2 Bencilah Aku Sebanyak yang Kamu Mau
3 Anak yang Tidak Diharapkan
4 Bertahan demi si kembar
5 Antara Suami dan Mantan Kekasih
6 Kami Akan Melakukan Tes DNA
7 Batas Sebuah Kesabaran
8 Lelaki dari Masa lalu Ratna
9 Pisah Kamar
10 Ditampar Ibu Mertua
11 Mendapat Petunjuk
12 Apa Kamu Selingkuh dengan Kakakku?
13 Karena aku tidak bisa memberinya anak
14 Dicibir Tetangga
15 Hubungan yang Semakin Menjauh
16 Lelaki yang Sudah Mati Rasa
17 Ditinggal di Pinggir Jalan
18 Farel di tuduh melakukan kejahatan
19 Saat baby Akmal di lempar ke lantai
20 Sikembar yang Malang
21 Pengumuman
22 Di Suruh Melarikan Diri
23 Sebuah Janji Untuk Sikembar
24 Penolakan dari Istri
25 Membalas Atau Berdiam Diri
26 Di Balik Sikap Dingin Alisa
27 Di Paksa Berpisah
28 Di Talak Di Depan Orangtuanya
29 Rahasia Besar Yang Di Ungkap Alisa
30 Menyesal
31 Dulu Di Tolak Sekarang Ingin Di Rebut
32 Janda Perawan
33 Jangan Membela Siapapun
34 Bisikan Rindu Dari Pemilik Cinta di Masa Lalu
35 Masuk Penjara
36 Berdamai Dengan Hati
37 Uang Tidak Mengenal Saudara
38 Semua Karena Harta
39 Aku Tunggu Jandamu
40 Suamiku Bukan Impoten
41 Di Paksa Bercerai
42 Sengsara Di Penjara
43 Pelukan Hangat Untuk Alisa
44 Saat Semua Orang Membenci Suaminya
45 Karena Cinta Atau Kasihan
46 Akan Berjuang
47 Benih-Benih Cinta
48 Pura-Pura Baik Pada Keluarga
49 Tekanan Di Dalam Penjara.
50 Ada Dalang Besar
51 Bertemu Mantan Kembali
52 Bantuan Dari Mantan Kekasih
53 Alat Penyadap
54 Nyawa Dalam Bahaya
55 Obsesi Faisal
56 Pelukan Hangat Dari Istriku
57 Cinta Tulus Istriku
58 Keadilan Untuk Suamiku
59 Sulitnya Melawan Penguasa
60 Dimas Menolak Perjodohan
61 Menikah Dengan Mantan Kekasih
62 Farel Ditembak
63 Memasulkan Kematian
64 Tinggal Satu Rumah Kembali
65 Tidur Satu Ranjang
66 Tidak Dapat Restu
67 Diminta Berpisah
68 Pertemuan Dengan Farel
69 Ayo Kita Berpisah
70 Menikah Dua Kali Masih Perawan
71 Antara Bunda dan Istriku
72 Memberi Waktu Sendiri Untuknya
73 Merindukanmu
74 Ingin Melamarnya Secara Resmi
75 Akhirnya Dapat Restu
76 Gara - Gara Malam Pertama
77 Kabar Bahagia
78 Bertemu Ayah Kandung
79 Kehidupan Yang Baru
80 Kecelakaan
81 Disalahkan Ibu Mertua
82 Tinggal Di Apartemen Dengan Mantan Suami
83 Dijauhkan Dari Suami
84 Fitnah Itu Kejam
85 1
86 1
87 1
88 ap
89 w
90 q
91 e
92 1
93 er
94 ae
95 Dipaksa Berpisah
96 Menikah Kembali
97 Bulan Madu (Tamat)
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Dipaksa menikah
2
Bencilah Aku Sebanyak yang Kamu Mau
3
Anak yang Tidak Diharapkan
4
Bertahan demi si kembar
5
Antara Suami dan Mantan Kekasih
6
Kami Akan Melakukan Tes DNA
7
Batas Sebuah Kesabaran
8
Lelaki dari Masa lalu Ratna
9
Pisah Kamar
10
Ditampar Ibu Mertua
11
Mendapat Petunjuk
12
Apa Kamu Selingkuh dengan Kakakku?
13
Karena aku tidak bisa memberinya anak
14
Dicibir Tetangga
15
Hubungan yang Semakin Menjauh
16
Lelaki yang Sudah Mati Rasa
17
Ditinggal di Pinggir Jalan
18
Farel di tuduh melakukan kejahatan
19
Saat baby Akmal di lempar ke lantai
20
Sikembar yang Malang
21
Pengumuman
22
Di Suruh Melarikan Diri
23
Sebuah Janji Untuk Sikembar
24
Penolakan dari Istri
25
Membalas Atau Berdiam Diri
26
Di Balik Sikap Dingin Alisa
27
Di Paksa Berpisah
28
Di Talak Di Depan Orangtuanya
29
Rahasia Besar Yang Di Ungkap Alisa
30
Menyesal
31
Dulu Di Tolak Sekarang Ingin Di Rebut
32
Janda Perawan
33
Jangan Membela Siapapun
34
Bisikan Rindu Dari Pemilik Cinta di Masa Lalu
35
Masuk Penjara
36
Berdamai Dengan Hati
37
Uang Tidak Mengenal Saudara
38
Semua Karena Harta
39
Aku Tunggu Jandamu
40
Suamiku Bukan Impoten
41
Di Paksa Bercerai
42
Sengsara Di Penjara
43
Pelukan Hangat Untuk Alisa
44
Saat Semua Orang Membenci Suaminya
45
Karena Cinta Atau Kasihan
46
Akan Berjuang
47
Benih-Benih Cinta
48
Pura-Pura Baik Pada Keluarga
49
Tekanan Di Dalam Penjara.
50
Ada Dalang Besar
51
Bertemu Mantan Kembali
52
Bantuan Dari Mantan Kekasih
53
Alat Penyadap
54
Nyawa Dalam Bahaya
55
Obsesi Faisal
56
Pelukan Hangat Dari Istriku
57
Cinta Tulus Istriku
58
Keadilan Untuk Suamiku
59
Sulitnya Melawan Penguasa
60
Dimas Menolak Perjodohan
61
Menikah Dengan Mantan Kekasih
62
Farel Ditembak
63
Memasulkan Kematian
64
Tinggal Satu Rumah Kembali
65
Tidur Satu Ranjang
66
Tidak Dapat Restu
67
Diminta Berpisah
68
Pertemuan Dengan Farel
69
Ayo Kita Berpisah
70
Menikah Dua Kali Masih Perawan
71
Antara Bunda dan Istriku
72
Memberi Waktu Sendiri Untuknya
73
Merindukanmu
74
Ingin Melamarnya Secara Resmi
75
Akhirnya Dapat Restu
76
Gara - Gara Malam Pertama
77
Kabar Bahagia
78
Bertemu Ayah Kandung
79
Kehidupan Yang Baru
80
Kecelakaan
81
Disalahkan Ibu Mertua
82
Tinggal Di Apartemen Dengan Mantan Suami
83
Dijauhkan Dari Suami
84
Fitnah Itu Kejam
85
1
86
1
87
1
88
ap
89
w
90
q
91
e
92
1
93
er
94
ae
95
Dipaksa Berpisah
96
Menikah Kembali
97
Bulan Madu (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!