Sementara Nazim membawa Hanum ke salon kecantikan. Hanum mulai melihat lihat perlengkapan kecantikan apa saja yang ada di gerai Story. Nazim mulai mengenalkan sebuah herbal, make up dan sebuah pakaian untuk menutup lemak di bagian pinggangnya.
"Mbak untuk apa bawa aku kesini, aku tuh udah bilang ga akan bisa kurus."
"Hanum, kita wanita. Aku sama sepertimu, tapi setelah aku bercerai dari suami bule. Aku berubah dan mulai menjaga pola makan. Diet ketat sih gak harus. Tapi setidaknya buat pria yang mencemooh kita menyesal!"
Hanum mulai di dandani sebuah make up, dan pakaian casual yang terlihat dirinya lebih ramping. Jujur saja karna Hanum saat ini selalu memakai pakaian gombrong. Bahkan tubuhnya terlihat sangat lebar, benar saja Hanum sangat elegan dan cantik ketika Nazim mendandani.
"Gimana, baguskan?"
"Cantik mbak. Makasih ya! Yes, Hanum janji akan buat pria itu menyesal. Gara gara dia, hidup Hanum berantakan. Berbohong pada mama dan papa membuat Hanum semakin bersalah."
Penjelasan Hanum membuat Nazim memberikan sebotol herbal. Ia meminta Hanum rutin, dan efeknya emang berbeda beda. Ada yang tumbuh banyak jerawat, kusam ataupun semakin lebar. Tapi itu hanya akan bertahan dan merubah selama tiga bulan tergantung imun tubuh menerima dari herbalnya.
"Mbak yakin ini berhasil?"
"Yes! semoga berhasil, untuk kamu dan untuk wanita yang selalu di bully karna fisik big. Jadi aku mau kamu telaten ya rutin minum herbalnya. Meski pahit tujuh kali lipat dari buah pare. Tetap saja, cantik itu mahal dan butuh proses." jelas Nazim, membuat Hanum memeluk rasa terimakasih.
***
DI RUMAH.
"Lho, apa kak Lisa sudah kembali?" tanya Hanum pada asistennya.
Terlihat jelas, jika Hanum melihat sang kakak sedang beradu mulut. Hanum meletakkan barang dan tas nya. Lalu dengan tak sengaja, ia beranjak pada wajah sang ibu.
"Pokoknya Lisa ga mau di jodohin ya pah!"
"Lisa, tapi ayah sudah janji mengenalimu pada teman ayah. Jika salah satu putri ayah, harus menikah dengan putranya. Lagi pula anak paman Jhoni adalah teman ayah dan teman mama kamu juga."
"Jadi ini alasan papa pinta aku pulang ke indonesia, karna aku harus di nikahkan. Pokoknya aku ga mau. Aku ga mau perjodohan itu terjadi, papa harus batalin."
"Nak, setidaknya pendekatan dulu. Kamu harus mengenalnya!"
Hanum menatap sang mama, lalu ia mencoba bertanya pada sang mama. Tatapan Lisa kembali pada Hanum dengan wajah sendu, sadar sedang di bicarakan.
"Maafkan aku dik! aku harus kembali ke paris. Jika ayah sudah bicara untuk membatalkan perjodohan, aku akan kembali."
Jujur saja Lisa sang kakak, sangat keras kepala. Tidak sedikit bahkan sering sekali sang papa selalu beradu argumen tak ada yang mau mengalah.
"Kak, kamu akan meninggalkanku. Bukankah kamu baru sampai?" tanya Hanum.
"Pokoknya setelah perjodohan berhenti. Aku baru akan temani kamu, dan aku ga mau papa buat aturan untuk masa depanku. No!"
"Tapi kak, setidaknya jangan lagi ke paris. Rumah ini terasa sepi, aku mohon."
"Jika bukan karna paman Jhoni. Kita tidak bisa hidup semewah ini, setidaknya kamu turuti permintaan papa Lisa!"
"Tidak mau. Aku bilang ya tidak, papa jangan memaksa aku dong. Aku punya privasi, dan pilihan hidupku hanya ingin dengan kekasihku seorang. Ayah belum kenal dengannya, jadi aku yakin pilihanku terbaik."
Mendengar nada keras itu, membuat Papa Arman memegang dada, lalu dengan kilat mama mendekat dan Hanum berbicara lembut.
"Pah, lagi pula aku tidak magang lagi. Pekerjaan sebagai pengganti mbak nazim sudah selesai. Bagaimana jika papa kenalkan aku dengan putra paman Jhoni. Setidaknya aku akan gantikan kak Lisa."
"Apa, tapi kamu baru lulus sekolah Hanum. Bagaimana dengan rencana kuliahmu. Pernikahan itu bukan untuk main main. Papa tidak ingin semua jadi permainan."
"Pah, lagi pula salah satu anak papa kan. Hanum gantikan kak Lisa, lihat saja face dan postur aku dengan kak Lisa. Jika aku yang di sodorkan, belum tentu putra paman akan menerimanya. Aku gadis gendut, jelek dan lemak kotak kotak serta tompel ini sangat membuat pria lain ilfill. Dengan begitu janji papa telah terpenuhi, ketika anak dari paman Jhoni menolak kan?"
"Hanum, kenapa kamu merencanakan semua ini. Papa tidak terpikir dengan cara seperti itu, papa yakin itu akan jadi boomerang untukmu. Bagaimana jika kelak pria itu menyetujuinya?"
Semua terdiam, lalu entah kenapa Hanum sedikit gugup. Lalu ia senyum untuk mencairkan suasana.
"Jika ia menerima, Hanum yakin dia akan cepat memutuskannya pah. Mengingat fisik Hanum."
Papa Armand segera memeluk putri bungsunya, seraya ia bicara untuk meminta Hanum percaya diri. Jika putrinya bukanlah gadis yang buruk rupa. Kecantikan Hanum sedikit tersembunyi di balik tubuh gempalnya. Meski sang papa telah membantu herbal tetap saja tak kunjung mengurangi bobot tubuh Hanum.
Sementara sang mama, ia tak ingin anaknya benar benar diet ketat tak sedikit pun tidak memakan nasi. Karna itu memicu stres dan itu pernah terjadi pada Hanum.
"Setidaknya aku menyelamatkan kak Lisa Pah! Mah. Ijinkan Hanum menggantikannya, sebagai bentuk kasih sayang Hanum dan papa tidak perlu merasa bersalah balas budi lagi."
"Setidaknya anak kita membuat pernyataan dan perjanjian yang kau buat Armand." lirih Rita sang istri pada suaminya.
Hal itu juga membuat Armand memeluk Hanum. Ada rasa kehangatan dan sejuk bagi Hanum saat mendapat pelukan dari sang papa. Namun tidak dengan Lisa yang masih egois, ia merasa lega karna dirinya tak perlu lagi di jodohkan. Belum lagi fans setia di sosmednya, jujur saja Lisa cantik terkenal dari berbagai endorse yang memintanya.
Armand memeluk putrinya, ia merasa tak menyangka jika putri bungsunya harus berbeda. Sudah banyak cara yang harus ia rubah agar bobot Hanum tak semakin besar, sehingga perkataan Hanum membuat hatinya sakit. Namun tak di sangka, Armand merasakan sesuatu pada indra penciumannya.
"Tunggu! Hanum, kenapa kamu bau parfum pria?" tanya Papa.
Hal itu membuat semua mata terdiam, lalu membuat gelagap bergetar kala sang papa menanyakan hal aneh. Jujur saja Hanum tak mungkin bicara jika ia telah bertemu dengan seseorang dan mengatakan kejadian beberapa jam lalu ia bertemu dengan pria yang telah merusaknya.
'Tidak, aku katakan nanti saja. Aku harap semesta menolongku! maafkan aku Pah! Mah.'
"Katakan pada papa, apa yang kau lakukan Hanum?"
"Aku melakukan apa? Maksud papa..?" berlaga tak mencium parfum, ketika Hanum mencium baju lengannya.
"Papa mencium aroma parfum pria yang tak asing, dari wanginya itu sangat mahal dan langka. Ada apa dengan kamu Hanum?"
Sesaat membuat wajah gadis bertubuh gempal itu terdiam. Hanum teringat kembali bertemu pria menyebalkan tadi, tapi janjinya meski ia tak ingin. Ia akan memberi perhitungan pada pria itu, untuk membalas sakit hatinya karna cacian.
Hingga dimana Alfa datang membawa satu kotak paket coklat dan bunga lily, ketika Hanum berada di teras seorang diri. Hanum cukup terkejut kenapa pria itu berada di sini saat ini.
"Kau putri pak Armand? cukup bagus kau dandan. Apa kau ingin pentas ondel ondel?" ledek Alfa dengan senyum kepuasan.
"Jika kau bertamu hanya untuk memaki, maka pergilah. Dan satu hal yang harus kau ingat! aku bisa kembali pada tubuh asliku." cetus Hanum segera masuk ke dalam rumah.
Meski saat ini Alfa merasa aneh dan jijik melihat wanita gendut. Phobia Alfa sungguh membuat dirinya badmood, apalagi harus kembali bertemu wanita tadi.
To Be Continue!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 302 Episodes
Comments
ela12
Bully nanti jadi cantik
2022-04-25
0
Ninik Purwasih
papa, Lisa!
2022-04-24
1
sitha arya
hanum ga kaya berarti tapi dia berkecukupan hanya karna nikah dari kalangan keluarga sahabat
2022-04-11
0