BAD WIFE
"Kok enggak di buka buka ya? Aneh, ini pintunya terbuka sedikit. Apa aku masuk aja ya?"
Hanum berdiri di depan pintu masuk, dan masih sedikit meragu. Pintunya juga terbuka sedikit tak terkunci. Namun seseorang menghubungi agent, dan ia di minta untuk memberi pelayanan kebersihan pada langganan vvip. Apakah ini tandanya, orangnya sudah tau kalau ada house keeper yang membersihkan kamar, ruangan ini?
"Permisi! Bersih - bersih!" sapa Hanum dengan bernada.
"Permisi, House keeper. Pak apa anda di dalam, dua puluh menit lalu sambungan telepon genggam bapak menghubungi agent kami?"
Berkali kali Hanum memanggil dengan pintu terbuka lebar, ia memasukan troly kebersihan. Dan segera melaju berharap tuan rumah di dalam. Meletakkan beberapa alat, dan memegang benda kecil untuk menyedot kotoran dan debu.
"Kayaknya ruangan ini kosong deh! orang kaya mah bebas, semewah ini gak ada orang." ucap Hanum yang tiba saja ingin keluar, bermaksud menghubungi managernya.
Namun pesan manager segera bersihkan dan cepat keluar adalah tugasnya. Karena nomor 501 adalah langganan tetap vvip yang memakai jasa kami. Jujur saja, ini adalah hari pertamakali Hanum bekerja, sementara pegawai yang biasa, yakni mbak Najim sedang cuti di rumahkan karna sakit. Maka lantai dan nomor ini juga, termasuk Hanum yang menggantikan selama mbak Najim belum masuk.
Hanum mulai membersihkan dari Vacuum Cleaner. Melipat bagian sofa bed, dan ini adalah kamar terakhir yang harus ia bersihkan. Sudah lelah ia bekerja selama delapan jam, Hanum tersenyum karena akan segera selesai.
"Kau sudah datang juga, ssssssh! Lama sekali sih! Kau tau tubuhku sudah panas. Hanya menunggumu?!"
Sapaan dari pria terdengar sangar di belakang Hanum. Ia mulai bingung akan kata panas, apakah ia juga harus menyedot cleaner atau ia meminta ke ruangan lain. Maklum Hanum tak pernah masuk membersihkan bagian kamar inti. Hanum menoleh, ia menutup mata karena kaget dan gelagapan.
"Maaf Mas! Eeh, kak ! Pak saja deh. Saya .."
"Hadeuh, kenapa yang datang gendut begini sih? Katanya yang di kirim wanita body goals, cantik, tinggi. Kau ini, wajahnya juga jelek sekali. Tompelmu itu apa tidak bisa di kondisikan, di pindahkan gitu! buruk sekali pandanganku."
Belum sempat Hanum bicara menjelaskan, ia sudah malu dengan pernyataan pria itu. Apa lagi saat ini Hanum memegang pipinya yang semu merah. Fisiknya selalu saja di perhatikan dan dibuat bahan ejekan setiap kali ia mulai bekerja.
"Maaf, pak. Saya yang bertugas hari ini, mbak Najim yang biasa sedang cuti " jelas Hanum.
"Ah! Gilaaaaaa!! aku akan minta ganti rugi untuk ini!" mendekat langkah ke hadapan Hanum.
Hanum tersentak kaget, menjatuhkan benda kerjanya. Melihat tatapan pria itu kesal dengan wajah memerah seperti menahan sesuatu.
"Kayaknya gak masuk akal deh pak! Hanya saya gendut, apalagi mempermasalahkan face saya jelek karna tompel. Anda tidak bisa berlaku begitu pada atasan saya. Lihat ruangan bapak, sudah saya bersihkan!" jelas Hanum semakin berjalan mundur.
"Sudah jangan banyak bicara!"
"Tunggu bapak sakit? mau saya ambilkan obat, atau air putih?"
"Jangan banyak tanya!Cih! kalau bukan rasa panas, yang tak tertahankan. Aku tidak akan memakaimu gendut!"
"Haaaahk! Anda mau pak, Tunggu jangan!"
BUUUGH!!
Hanum menjatuhkan benda Vacuum Cleaner yang harganya puluhan juta, dan melakukan perlawanan ketika tangannya di sentuh. Ia tidak peduli, karna di dalam otaknya ia harus ganti rugi. Bekerja dengan penampilan gendut dan jelek.
"Hey! Beraninya kau menendangku, Genduuut?" teriak pria itu mengejar Hanum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 302 Episodes
Comments
Uthie
Kaya nya langsung suka diawal baca ini 👍🤗
2023-09-26
1
nani gur home
mampir aku
2022-06-26
0
DIRA
Mampir dari group sosmed kak
2022-05-16
0