Wanita cantik bak seorang model dengan rambut ikal panjang berwarna cokelat. Wanita itu duduk di sofa sambil menyilang kakinya.
Chika mendatangi wanita itu. Sedangkan Bik Ela langsung menghubungi Theo dari dapur. Wanita itu menatap Chika tajam.
"Apa kamu lihat saya? dimana Tuan mu?" tanya wanita itu.
"Tuan? Maksudmu Theo?" tanya Chika heran.
"Berani sekali kamu ya memanggilnya dengan sebutan nama! Buatkan saya minuman yang segar sekarang!" perintah wanita itu.
Chika pergi ke dapur dan membuatkan minuman yang segar ala Chika. Chika membuatkan Es Sirup yang manis dengan es batu yang dingin. Chika mengantarkan minuman untuknya.
"Silahkan di minum" ucap Chika lembut. Walau batin Chika sudah tidak karuan.
Jantungnya berdetak sangat kencang. Dalam hatinya bertanya-tanya siapakah wanita yang ada di depan matanya.
"Kenapa kamu melihat saya?" Wanita itu mengangkat gelas yang berisi sirup coco pandan.
Setelah menyeruput es yang ada di tangannya. Belum juga tertelan semua ke tenggorokannya, wanita itu sudah menyemburkan es itu tepat ke wajah Chika. Berbarengan dengan datangnya Theo.
"Minuman apa ini?! Rasanya terlalu manis sekali! Buatkan yang lain!" perintah Wanita itu.
Mendengar suara teriakan Theo langsung masuk dengan cepat dan melihat wajah istrinya basah.
"Kamu tidak apa-apa?" menghampiri Chika dan memastikan bahwa Chika tidak apa-apa. Theo memutar balik tubuhnya dan berhadapan dengan wanita tadi.
"Sandara!" Theo memanggil nama wanita itu.
"Theo, aku sangat merindukan mu!" Wanita itu langsung memeluk Theo.
"Lepaskan!" perintah Theo sambil berusaha melepaskan tangan yang sedang melingkari tubuhnya.
"Dia istriku! bukan pembantuku!" Theo mengenalkan Chika ke wanita itu.
"Putri, kamu tidak apa-apa?" mengeluarkan sapu tangan yang ada di saku dan mengelap air yang ada di wajah Chika.
Sandara jijik melihat pemandangan yang ada di depan matanya. Baginya Theo hanya bersandiwara di depannya.
Sandara menarik tangan Theo yang sedang menghapus air di wajah Chika. Namun Theo tetap melanjutkannya hingga wajah Chika tidak lagi basah.
"Bik Ela! Bik Tina!" teriak Theo.
Baru ini Chika melihat Theo teriak dengan wajah kesal. Bik Ela dan Bik Tina langsung menghampiri mereka.
"Tolong bawa Putri ke kamar dan ganti pakaiannya ya" ucap Theo.
Chika di antar Bik Ela dan Bik Tina ke kamarnya.
"Untuk apa lagi kamu kesini?" tanya Theo.
"Kamu kenapa seperti ini? Aku sangat merindukanmu Theo. Tidak ada lelaki lain selain kamu Theo" ucap Sandara.
"Cih! setelah kamu meninggalkan aku demi pria lain. Kamu mengatakan itu? Maaf, aku sudah menemukan penggantimu yang lebih baik darimu!" Theo melipat kedua tangannya dan meletakkannya di dada bidangnya.
"Kamu tidak perlu berpura-pura sayang. Aku tahu kamu bahagia melihatku pulang kesini" Sandara memeluk Theo kembali.
Theo segera melepaskan pelukan Sandara dan menarik sandara ke depan pintu.
"Lebih baik kamu pergi sekarang! Aku muak melihatmu!" ucap Theo sambil mendorong Sandara.
"Dan jangan kembali lagi kesini!" lanjutnya.
"Aku tidak akan melepaskan mu Theo! aku akan membuatmu memohon dan kembali padaku!" seketika hujan turun.
Theo menghiraukan Sandara dan mendatangi Chika yang ada di kamarnya. Belum sempat sampai kamar Chika sudah berada di tangga melihat Theo mengusir wanita itu.
Chika telah mengetahui semua tentang hubungan Theo dengan mantan kekasihnya itu. Chika merasa terharu dengan sikap Theo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments