Perempuan cantik itu menghampiri Chika dan teman-temannya. Sambil menggandeng tangan mungil Airin.
"Bu, maaf saya telat menjemput Airin. Terima kasih sudah menemani anak saya" ucap Mama Sabrina.
"Tidak apa-apa Bu, kebetulan kami juga belum pulang" jawab Gita.
***
Setelah selesai, mereka melanjutkan pergi ke Cafe tersebut. Chika akhirnya bisa merasakan pergi bersama teman-temannya untuk menghilangkan penat.
"Aku pesan Es teh manis sama Croissant Cokelat ya" kata Chika yang langsung duduk di tempat favorit nya. Uniknya tempat tersebut selalu di tutup untuk umum dan hanya saat Chika berkunjung saja tempat itu terbuka.
"Loh, tumben ya nih tempat di buka. Biasanya ada bacaan kalau tempat ini sudah di booking orang" Chika gak mengerti apa yang dikatakan Rika. Sebab setiap dia ke Cafe pasti dia duduk disini.
Setelah mereka memesan minum dan cake. Mereka duduk di tempat favorit Chika. Sambil menunggu, mereka bercerita tentang kejadian hari ini dan tertawa.
Tak lama seorang pelayan mengantarkan pesanan mereka. Pelayan tersebut menundukkan kepalanya seperti memberi hormat kepada Chika.
"Permisi Bu, ini pesanan ibu dan teman-teman ibu. Apa sudah lengkap semua?" tanya pelayan tadi. Gita dan Rika melongo heran ketika Chika di panggil ibu.
"Ah, iya sudah" jawab Chika terbata-bata.
"Kalau begitu saya permisi ya Bu" ucap pelayan tadi.
Setelah pelayan tadi pergi Gita dan Rika saling menatap Chika. Chika menjadi salah tingkah melihat kedua temannya seperti itu.
"Aku juga tidak tahu. Mungkin karena wajah aku seperti ibu-ibu" ucapnya yang seakan mengerti tentang tatapan kedua temannya itu.
Setelah asik berbincang dan tertawa bersama. Mereka bertiga saling mengumpulkan uang untuk membayar pesanan mereka masing-masing.
Gita bagian yang menyerahkan ke kasir. Setelah lama di kasir, Gita kembali dengan membawa uang yang tadi di kumpulkan.
"Loh, kok di balikin lagi? Kamu traktir kita ceritanya hari ini?" tanya Rika. Lagi-lagi Gita melirik ke arah Chika yang sedang menikmati sisa Es Teh manis sambil melipat satu kaki.
"Kenapa lagi?" tanya polos Chika yang lagi-lagi di buat gak ngerti sama mereka.
"Nih aku kembalikan uang kamu sama uang Rika" kata Gita. Sambil mengembalikan uang mereka.
"Kamu traktir kita? Baik sekali. Sepertinya karena dapat bonus dari Kepsek.
"Justru kita yang di traktir kamu Chika" jawab Gita.
Chika makin bingung lagi. Traktir? tapi uangnya sendiri di balikin. Bahkan uang yang di berikan Chika hanya cukup untuk membayar pesanannya sendiri.
"Iya, tadi kata kasirnya. Sudah di bayar sama Ibu Putri. Kamu kan namanya Chika Putri. Berarti di bayarin kamu" kata Gita.
"Kan banyak yang namanya Putri, Gita. Bisa aja kan Putri yang lain" tetap positif thinking walaupun dirinya sendiri kebingungan.
"Orang mbak kasirnya nunjuk ke kamu kok" Gita sedikit pusing. Sehingga pelayan yang melihat mereka menghampiri mereka.
"Maaf Bu, kami di perintahkan oleh Bapak. Jika suatu waktu Ibu kesini. Semua pesanannya di Gratiskan dan menjadi tanggungan Bapak" pelayan itu menjelaskannya.
"Bapak? bapak ku mah kan pelit mbak. Yang ada aku di marahin kalau main-main ke Cafe" Chika membuat pelayan tadi tersenyum.
"Maaf Bu, maksud saya Pak Theo Owner kami" pernyataan Chika menjawab keheranan Chika sejak awal.
"Oh, terima kasih ya Mbak" Chika tersenyum pada pelayan tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments