Seminggu sudah Chika bekerja di Yayasan Pesona School. Chika berperan sebagai Guru Kinder garten atau biasa di sebut Guru TK di Yayasan Pesona School.
Chika sangat menyukai anak-anak. Itulah yang membuat Chika memilih bekerja sebagai Guru TK. Selain itu, menjadi seorang Guru adalah Impian Chika sejak kecil. Ia terinspirasi dari seorang guru nya semasa ia sekolah.
***
Di kediaman Ebrahim
"Alvaro, bagaimana perkembangan EBH Grup di Jakarta?" tanya Ayah Putra.
"Setau aku sih masih stabil yah" jawab Alvaro.
"Kalau begitu, ayah ingin kamu menjalani EBH Grup yang ada di jakarta" pinta sang ayah.
"Tapi yah, bukankah ayah baru memintaku untuk menjalani EBH Grup yang ada di Sumatera?" tanya Alvaro.
"Itu kenapa ayah memintamu kembali ke jakarta. Ayah ingin kamu menjalani EBH Grup yang ada disini" Alvaro terdiam.
***
Kembali lagi ke Yayasan Pesona School.
Chika terlihat sedang asik belajar dan bermain bersama anak-anak. Sesekali beberapa murid menghampiri dimana Chika berada untuk menunjukan hasil menggambar mereka. Sesekali Chika juga di buat tertawa karena tingkah laku mereka.
Setelah jam belajar selesai, bel berbunyi dengan nyaring. Anak-anak mulai merapikan meja dan tas mereka. Setelah itu, salah satu murid memimpin untuk berdoa.
Suasana sekolah yang tadinya ramai seketika menjadi sepi. Chika bersama kedua teman barunya asik melihat anak-anak yang senang ketika orang tuanya menjemput mereka. Melambaikan tangan dan Tersenyum. Begitulah ketika ada anak yang berbalik kebelakang dan melambaikan tangannya ke mereka.
"Huh, aku pusing deh sama Airin. Dia tidak seaktif temannya yang lain. Hanya duduk dan melakukan yang dia inginkan saja. Bahkan ketika Rachel mengajaknya bermain, Airin selalu mendorongnya agar menjauh darinya" Gita mencurahkan keluh kesahnya.
"Anak-anak itu memang memiliki karakter yang berbeda-beda. Mungkin nanti terbiasa dengan teman-temannya" jawab Chika.
"Iya sih, eh Chika. Kita nongkrong yuk. Enaknya dimana ya?" tanya Gita.
"Di Cafe Olivier aja yuk. Red Velvet Nya recommended banget loh" Rika memberikan saran.
Kali ini Chika mengikuti kemana temannya main. Sejak sekolah Dasar hingga Kuliah Chika tidak pernah ikut temannya main kemanapun. Kali ini Chika mulai menikmati indahnya pertemanan.
Saat mereka hendak keluar sekolah terdengar suara tangisan anak kecil. Chika dan juga temannya menghentikan langkahnya dan mencari dimana sumber suara tersebut.
Rika menemukan seorang anak gadis yang belum juga di jemput oleh orang tuanya. Rika mendekati anak tersebut dan menanyakan alasan belum di jemput. Namun anak tersebut malah menangis kencang.
Gita yang menemukan Rika dan anak gadis tadi yang di kenal dengan nama Shafa Airin. Gita dan Chika menghampiri keduanya.
"Kenapa dia Rika?" tanya Gita.
"Aku juga gak tau. Aku tanya dia malah nangis" Rika bingung. Chika mencoba mendekati anak tersebut dan memeluknya.
"Anak cantik, anak hebat" Chika menepuk-nepuk pundak Airin. Seketika Airin berhenti menangis.
"Sudah menangis Nya?" Chika melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya. Airin menganggukkan kepalanya.
"Kalau sudah, coba ibu lihat senyum manis Airin?" pinta Chika.
"Kita tunggu mama Airin sama-sama ya. Mungkin mama sudah ada di jalan" Airin tersenyum dan menghapus sisa air mata Nya.
"Hebat, Airin suka berhitung?" Airin membalasnya dengan menganggukkan kepalanya.
"Kalau begitu kita hitung sampai sepuluh ya" Chika dan Airin mulai menghitung perlahan.
Begitu hitungan ke sembilan, sebuah mobil mini cooper terparkir di depan sekolah. Airin bangun dan berlari sambil berteriak "Mama!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments