Theo mengantarkan Chika ke kamarnya. Chika merasa ragu untuk melangkah naik ke atas tangga. Secara perlahan Chika melangkahkan kakinya. Hingga sampai di depan pintu kamar.
"Masuklah" Theo meminta Chika untuk masuk ke dalam kamar.
"Kamarku di sebelah sana dan yang di sana ruang kerjaku. Aku akan tetap menjagamu hingga kamu memberikan hatimu untukku sepenuhnya. Aku janji tidak akan menyentuhmu. Jika kamu mencari ku, aku di ruang kerja" kata Theo sambil tersenyum. Chika menganggukkan kepalanya.
"Istirahatlah, kamu pasti sangat lelah hari ini. Jika kamu perlu sesuatu katakan saja pada Bik Ela atau Bik Tina" ucap Theo.
***
Sudah seminggu Theo dan Chika menikah. Chika selalu kalah cepat dengan Bik Tina. Sehingga saat Chika bangun, menu sarapan sudah tertata di meja makan.
Begitupun saat sarapan. Theo lebih dulu mengambil bagian untuk Chika dan untuk dirinya. Setelah sarapan Chika kembali ke kamarnya dan Theo pergi ke ruang kerja.
Tok, Tok, Tok.
Chika masuk ke ruang kerja Theo. Selama lima belas menit Chika berdiri di depan Theo. Sedangkan Theo masih sibuk dengan komputernya.
"Kenapa princess?" tanya Theo menghentikan senam jarinya.
"Begini" Chika kembali terdiam.
"Iya kenapa?" Theo bertanya kembali.
"Apa aku boleh kerja?" tanya Chika.
"Kerja? untuk apa sayang? Semua milikku adalah milikmu juga. Jadi untuk apa lagi?" tanya Theo.
"Aku ingin mengisi kesibukkan ku saja" jawab Chika.
"Baiklah, lakukan apapun yang kamu inginkan" kata Theo sambil melemparkan senyum manisnya.
"Apa kamu sudah menemukan pekerjaan?" tanya Theo.
"Sudah, aku di terima kerja di Yayasan Pesona School. Kebetulan juga tidak terlalu jauh dari sini" kata Chika.
"Baiklah, jika kamu ingin bekerja di sana" Theo mengizinkan Chika untuk bekerja.
"Kapan mulai masuk kerja? Aku akan mengantarkan mu" tanya Theo.
"Besok, aku sudah mulai kerja"
"Baiklah, jika kamu tidak keberatan. Sekali lagi terima kasih sudah mengizinkanku kerja" kata Chika.
"Kamu istriku, aku sangat mencintaimu. Apapun akan aku berikan, apapun akan aku lakukan. Aku akan tetap berjuang agar kamu bisa mencintaiku" kata Theo.
Theo melanjutkan pekerjaannya. Chika kembali ke kamarnya dan mempersiapkan keperluan untuk dibawanya besok.
Saat makan siang, Theo pergi menemui klien. Chika sudah berada di meja makan. Semua pelayan memperlakukan Chika dengan sangat baik.
Setelah selesai makan, Pak Yanto membawa beberapa tas belanjaan.
"Nyonya, maaf. Ini ada kiriman dari Tuan Muda untuk anda" kata Pak Yanto.
Chika meraih tas belanjaan yang di antar oleh Pak Yanto. Tak lama ponsel Chika berdering, panggilan dari Theo.
Theo memberikan keperluan Chika untuk besok. Beberapa setelan pakaian kerja, Tas, Sepatu dan alat Make Up.
Setelah membawa pemberian Theo, Chika kembali turun dan menonton TV di ruang TV sambil di temani Bik Ela.
"Bik, sebenarnya pekerjaan Theo itu apa ya?" tanya Chika ke Bik Ela.
"Loh, Non kan istrinya. Masa tidak tahu suaminya kerja apa?" canda Bik Ela.
"Tuan Theo, melanjutkan bisnis papanya. Apa itu ya namanya? Yang kerjanya tuh sama artis-artis gitu" Bik Ela bertanya balik.
"Apa ya Bik? Chika juga gak tau tuh" jawab Chika.
"Pokoknya, banyak artis-artis gitu. Apalagi kalo lagi Tuan Theo gak ke kantor, Banyak artis main kesini" kata Bik Ela. Chika sebenarnya masih kurang paham maksud dari Bik Ela
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments