Tibalah di awal acara, Theo lebih dulu berada di atas panggung yang di hiasi bunga yang segar dan wangi. Dengan lampu-lampu yang menghiasi dan menambah warna cerah pada panggung.
Begitu MC memberi aba-aba agar mempelai wanita memasuki ruang. Pintu terbuka lebar, beberapa lampu di redup kan dan tersisa lampu yang menyorot ke mempelai wanita dan mempelai pria.
Mempelai wanita pun memasuki ruangan dengan langkah yang perlahan. Selangkah demi selangkah, penampilan Chika bagaikan putri di negeri dongeng yang akan menari dengan sang pangeran. Dengan gaun putih yang mewah, Chika tersenyum.
Dia tidak mengira bahwa pernikahannya akan semewah ini. Mungkin karena dia belum terlalu mengenal siapa Theo. Sayangnya, dia menikah dengan seseorang yang belum ia cintai.
"Ya tuhan, indah banget harum pula. Sebenarnya dia siapa tuhan?" kata Chika dalam hati.
"Make up, gaun, dekorasi, sikapnya dan semua ini. Dia benar-benar menjadikanku seperti seorang putri hari ini" batin Chika lagi sambil melangkah dan berhenti di sebelah Theo.
Mereka mengikrarkan janji suci di depan para tamu. Tak terasa air mata Chika keluar dan mengalir di atas pipinya.
Theo mencium kening Chika. Bibir mereka saling bersentuhan. Lalu, Theo berlutut dan mencium punggung tangan Chika. Setelah itu, Theo menuntun Chika yang kini menjadi istrinya ke pelaminan.
Acara berjalan sangat lancar. Banyak tamu dari keluarga besar Theo dan rekan bisnis Papa Ben juga rekan bisnis Theo. Teman-teman Theo pun hadir ke acara Theo yang terbilang sangat mendadak.
"Selamat ya Theo, walau lu udah menikah, lu masih mau kan ketemu gue tiap gue butuh?" tanya seseorang yang memeluk Theo.
"Butuh?" tanya Chika dalam hati.
"Wei, masih ngarep aja lu. Udah kali, Theo udah nikah masih aja" canda salah satu temannya Theo.
***
Selesai acara, Theo meminta izin untuk membawa Chika pulang ke rumahnya. Mama Maya dan Papa Heru mengizinkannya. Karena mereka sudah resmi menikah.
Sepanjang perjalanan suasana di dalam mobil terasa sepi. Tidak ada yang membuka obrolan. Sampai Chika yang lebih dulu membuka obrolan.
"Terima kasih ya untuk hari ini. Padahal aku tidak mengharapkan pesta yang mewah" ucap Chika.
"Aku sudah bilang, aku akan memperlakukanmu seperti seorang Putri. Sesuai dengan namamu, kamulah Putri dalam hidupku" kata Theo.
"Kalau aku lihat, kamu itu orang kaya. Kenapa kamu mau menikah denganku? bahkan kamu saja tidak mengenal baik padaku" Theo mengusap kepala Chika sambil tersenyum.
Setelah setengah jam perjalanan mereka sampai di kawasan elit di jakarta. Chika makin penasaran pada Theo yang kini menjadi suaminya.
Sampailah mereka di sebuah rumah yang tidak terlalu besar di lahan yang sangat luas. Terdapat air mancur yang menari-nari di halaman depan. Mobil berhenti tepat di depan tangga yang mengarah ke pintu utama.
Theo membuka pintu lebih dulu. lalu, Theo membukakan pintu untuk Chika. Setelah Chika keluar mobil, Theo menggandeng tangan Chika. Ketika sudah sampai di depan rumah, sudah ada pelayan yang membukakan pintu.
"Selamat datang di istana Tuan Putri" ucap Theo menyambut kehadiran sang istri.
"Bik Ela, Pak Yanto, Bik Tina. Kenalkan, ini istri saya kalian bisa memanggilnya Chika" Theo memperkenalkan Chika kepada pelayannya. Para pelayan menunduk hormat ke Chika sehingga membuatnya sungkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments