Menjelang pernikahan, Chika lebih sering diam di kamar. Sesekali keluar kamar untuk membantu sang mama masak dan beberes rumah.
Mama Maya, senang sekali melihat nasib Chika saat ini. Setelah wisuda dengan nilai yang memuaskan, kini Chika akan di nikahi oleh orang yang mencintai anaknya itu.
Mama Maya, Chika dan juga Papa Heru sedang asik menonton TV. Momen yang akan di rindukan. Karena setelah menikah Chika akan langsung di bawa tinggal bersama sang suami.
"Chika, mama senang besok kamu akan menikah dengan orang yang mencintaimu. Mama tahu, bahwa kamu belum mencintai Theo" ucapnya membuat Chika terkejut.
"Mama?" kata Chika terheran-heran.
"Kemarin saat pertama Nak Theo datang ke rumah, nak Theo mengatakan hal itu" kata Mama Maya.
"Hal itu?" tanya Chika heran.
*** Flashback ***
Theo bersama keluarganya datang ke rumah Chika untuk melamar Chika. Sesuai dengan perkataan Theo saat berada di Cafe. Sepulang Theo dari Cafe, Theo langsung mengatakan keinginannya untuk menikahi Chika kepada orang tuanya.
Begitu sampai di rumah Chika, Theo mengenalkan dirinya dan keluarganya pada Mama Maya dan Papa Heru. Setelah memperkenalkan dirinya, Theo menjelaskan maksud kedatangan dirinya dan kedua orang tuanya.
Setelah menjelaskan maksud kedatangannya, Theo menjelaskan kondisi hubungan Theo dan Chika yang sebenarnya.
"Sebelumnya saya mohon maaf sudah tiba-tiba datang ke kediaman om dan tante. Jadi saya kesini berniat untuk melamar anak om dan tante yaitu Chika Putri" ucap Theo.
"Dan saya berniat untuk menikahi Chika atau sering saya panggil Putri. Memang hubungan kami terbilang baru. Saya sering bertemu dengan Putri termasuk kemarin. Sebelum saya kesini, saya sudah mengatakannya pada Putri" ucapnya lagi
"Memang kami belum kenal dekat bahkan kami hanya bertegur sapa saat bertemu. Saya mulai jatuh cinta saat pertama melihat Putri. Saya selalu memperhatikan Putri dari kejauhan saat kami sama-sama berada di tempat yang sama" jelasnya lagi. Membuat kedua orang tuanya pun terkejut dengan pernyataan Theo.
"Nak Theo, pernikahan bukanlah sebuah permainan. Butuh kepastian dan keyakinan dalam diri kalian masing-masing. Pernikahan itu suatu acara yang sakral, yang hanya sekali seumur hidup. Jadi, papa dan mama ikut dengan keputusan Chika" kata Papa Heru.
"Mohon maaf sebelumnya, kami juga baru tahu jika mereka belum saling kenal banget" kata Papa Ben.
"Karena menurut cerita dari istri saya, anak saya itu sangat mengagumi anak bapak dan ibu. Setiap hari Theo selalu menceritakan tentang anak kalian" lanjutnya.
Kedua orang tua Chika pun mengerti dan menyerahkan segala keputusannya pada anaknya. Karena yang akan menjalani bahtera rumah tangga ya mereka. Pahit manisnya pernikahan itu karena pilihan mereka.
***
"Iya ma, memang dia itu selalu saja ada di saat Chika sedang menikmati kesendirian. Entah itu saat Chika ngerjain tugas atau apapun. Chika pun baru tahu namanya saat dia datang kesini" ucapnya.
"Tapi apa kamu yakin nak? Pernikahan itu bukan main-main loh" Mama Maya meyakinkan Chika kembali.
Chika pun yakin dengan keputusannya. Memang keputusan yang gila. Dimana setiap orang menikah bersama orang yang saling mencintai sedangkan Chika tidak mencintai Theo sama sekali.
"Aku yakin ma, dia sudah berjanji untuk tidak menyakitiku dan aku mencoba untuk mempercayai nya. Bahkan yang saat pacaran begitu manis bisa saja saat menikah kisahnya menjadi pahit. Jadi sama saja kan?" kata Chika.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments