Melamar? astaga! apa yang telah aku ucapkan tadi? Oh tidak! aku harus bagaimana? Aku saja tidak tahu namanya. Bagaimana aku mengatakan ke orang tuaku?
"Kamu tulis alamat rumah kamu ya! Nanti kamu berikan saja ke pelayan yang ada disini. Aku harus pergi untuk menyiapkan semuanya. Tunggu aku di rumah Putri!" Orang itu langsung pergi.
"Hey, tunggu. Nama kamu siapa?" tanya Chika berteriak. Tetapi orang itu tidak mendengarnya dan menghilang dari hadapan Chika.
Chika pun langsung pulang ke rumah. Dia bingung bagaimana mengatakannya. Apalagi dia belum tahu siapa namanya.
***
Chika baru saja selesai bertemu dengan dosen pembimbingnya. Setelah beberapa kali di revisi, akhirnya dosen pembimbing menyetujui Skripsi
Chika.
Chika dengan senang hati keluar dari ruang dosen. Kini Chika tinggal menyiapkan untuk jadwal sidang skripsi nya. Harapannya untuk lulus lebih cepat akhirnya tercapai.
Setelah menyelesaikan Skripsinya, Chika pulang dengan rasa bangga. Sampai di gang, Chika berlari sampai depan rumahnya. Terlihat pintu rumah yang terbuka Chika berlari dan berteriak "Ma, Pa! Chika berhasil!" sambil memegang skripsinya.
"Ma, Pa" Teriakan Chika yang kedua kalinya mengecil ketika Chika melihat ada tamu di rumahnya. Orang yang tidak asing ia lihat.
"Chika!" panggil sang mama dengan nada penuh tekanan.
"Mohon maaf, anak saya memang seperti ini" Mama Maya tersenyum malu.
"Oh, ini nak Chika yang biasa di ceritakan oleh anak saya. Lebih cantik dari yang di ceritakan Theo" kata Mama Ratna.
"Oh, namanya Theo bagus juga ya namanya" batin Chika.
"Apa Chika belum bertemu dengan kalian?" tanya heran Mama Maya.
"Belum jeng, saya baru dengar dari cerita anak saya. Saya percayakan pilihannya karena saya yakin pilihannya tidak akan pernah salah" jelas mama Ratna.
"Jadi begini, Nak Theo dan keluarganya datang kesini untuk melamar kamu. Mama dan Papa tidak bisa mengambil keputusan begitu saja. Itu semua ada di diri kamu sendiri. Bagaimana?" tanya Mama Maya.
"Aku sudah membicarakannya dengannya ma" jawab Chika.
"Jadi gini ma, pa. Tante dan om kemarin sebelum kesini saya sudah membicarakannya pada Putri. Kami sepakat untuk menikah setelah acara wisuda Putri. Kami mohon restu dari kalian semua" ucap Theo.
"Oh begitu, kami sebagai orang tua Chika akan merestui hubungan kalian. Jika memang Chika mau dan siap kenapa tidak?" jawab Papa Heru.
Orang tua Chika dan orang tua Theo telah menyetujui keputusan mereka dan dalam waktu dekat ini semua sudah harus selesai.
"Gimana? Gimana? apa tadi yang berhasil?" tanya Papa Heru sambil merangkul anak semata wayangnya.
"Skripsi Chika berhasil di setujui oleh dosen pembimbing Chika" ucap nya kembali sambil tersenyum.
"Wah selamat ya! Calon menantu mama memang hebat" mama Ratna memberi pujian pada Chika.
"Nanti kalau kamu sudah lulus apa rencana kamu?" tanya Papa Ben.
"Mau lanjut kuliah atau mau keliling dunia?" lanjutnya.
"Tidak om, Chika mau langsung kerja saja untuk bantu mama sama papa" jawab Chika.
"Loh, untuk apa lagi kerja? apapun yang kamu inginkan akan di penuhi oleh Theo. Soal mama dan papa kamu itu juga akan jadi tanggung jawab Theo" kata Papa Ben.
"Oh iya, jangan panggil om dong. Panggil Papa, kan kamu anak papa juga" lanjutnya Papa Ben.
"Aku ingin tetap kerja om, eh pa. Karena Chika juga ingin menjadi istri yang mandiri" kata Chika
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments