Chika hampir saja menyelesaikan Skripsinya. Ketika ia sedang menikmati Es teh manis, Seseorang menghampirinya. Iya, tidak lain orang yang selalu muncul tiba-tiba di hadapan Chika.
"Kamu? Kenapa kamu terus sih?" tanya heran Chika.
"Lagi skripsi ya neng? mau aku bantu gak?" tanya balik orang itu. Chika kembali heran, kenapa dia bisa tahu jika saat ini Chika sedang sibuk mengerjakan skripsi.
Lagi-lagi pelayan mengantarkan sepiring Red Velvet dan lagi-lagi Chika melongo melihat sepiring Red Velvet. Pelayan itu langsung pergi agar tidak mendapat pertanyaan dari Chika.
"Heran deh, setiap kesini ada aja acara ini itu lah. Emang ini Cafe gak rugi apa tiap kesini ngasih beginian" kata Chika.
"Ya udah nikmati aja. Namanya juga pemberian. Ya kalau rugi kan dia gak akan ngasih kamu terus" Orang itu memberikan senyum manisnya.
Orang itu selalu menatap Chika.
"Chika Putri, oh jadi nama kamu Chika Putri. Kalau dalam waktu dekat ini kamu, aku jadikan putri mau?" tanya Orang itu. Chika menghentikan jari lentik nya yang sedang mengetik.
"Gimana? Gimana? Gimana maksud kamu?" tanya Chika.
"Iya, dalam waktu dekat kamu jadi putri dan aku jadi pangeran berkuda. Dalam sehari kita merayakan pesta dan setiap hari aku akan memperlakukan kamu seperti Putri" ucap Orang itu.
"Gak ngerti ah aku. Otak aku tidak sampai sana" kata Chika.
"Oke, lebih tepatnya maukah kamu menikah denganku?" ucapan orang itu membuat Chika tersedak Es Teh Manis.
"Kamu sehat? atau jangan-jangan kamu Psikopat? Kenal juga engga sama aku. Main langsung ajak nikah. Ya aku gak akan mau lah" tolak Chika.
"Ya udah 3 tahun kan kita kenal. Kita selalu bertemu secara tiba-tiba, bukankah itu artinya kita jodoh?" kata orang itu.
"Aku tidak kenal siapa kamu. Mana mungkin aku mau menikahi denganmu? Bagaimana jika nanti setelah menikah kamu melakukan kekerasan padaku? atau kamu menjadikan aku istri kedua, ketiga atau ke empat" tanya Chika.
"Hahahaha kamu itu lucu ya. Aku bukan orang yang seperti itu. Kamu bisa pegang janjiku, aku tidak akan menyakitimu sedikitpun. Aku akan menunggumu sampai kamu lulus" ucapnya.
"Tidak ada salahnya kamu membuka hati sedikit saja. Aku akan mengobati luka di hati kamu. Aku tahu di hati kamu masih ada cowok itu kan? Akan aku tunggu sampai kamu berhenti mencintai dia dan mencintaiku" lanjutnya lagi.
Orang itu selalu melemparkan senyumannya ke Chika. Memang sih orang itu lebih tampan dari Alvaro. Dia juga memiliki tubuh yang tinggi, atletis dan putih. Hanya saja hati Chika hanya memilih Alvaro. Sulit untuk membuka hati untuk orang lain. Walaupun orang tersebut tahu bahwa hanya Alvaro yang ada di hatinya dan juga, dia lah yang menyaksikan Chika dengan Alvaro. Dia juga yang menghapus air mata Chika dan selalu ada meski Chika tidak membutuhkannya.
Chika tidak tahu lagi harus berkata apa. Chika membutuhkan waktu untuk memutuskan. Tapi dia bingung harus menjawab apa. Menikah? itu bukannya terlalu cepat? Apa ucapannya bisa di pegang? bagaimana jika ternyata dia orang jahat? bagaimana jika nyatanya dia memiliki istri yang banyak?
"Aku mau" spontan ucapan Chika. Chika pun kaget ketika ia mengatakan hal tersebut.
"Oke, besok aku akan ke rumahmu bersama keluargaku untuk melamar mu" ucap orang itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments