Hari-hari semakin berlalu, bulan dan tahun berjalan begitu cepat. Chika sudah berada di Semester akhir.
Sejak kejadian beberapa tahun lalu, Chika memilih untuk cuek dan lebih fokus menyelesaikan kuliahnya.
"Chika!" teriakan seseorang.
"Iya kak?" tanya Chika sambil melirik ke segala arah.
"Kenapa?" tanya balik seseorang.
"Gak apa-apa kak. Oh iya, selamat ya atas kelulusan kakak" ucap Chika pada Zain.
"Chika!" lagi-lagi Zain memanggil Chika.
"Ada yang ingin aku katakan padamu" lanjutnya.
"Oh, ada apa ya kak? Bilang aja" tanya Chika.
"Kita ketemuan sore ini di Cafe langganan kamu ya" kata Zain
Chika bingung, sejak kapan Zain tahu dirinya sering pergi ke Cafe itu.
***
Menjelang sore, Chika sudah bersiap-siap untuk pergi ke Cafe. Sebelum pergi, ia sempat ragu. Sebab belum saatnya ia bisa menikmati duduk-duduk di Cafe. Biasanya Chika ke Cafe dua minggu sekali. Saat ada sisa uang jajan dan dirinya baru saja kemarin habis dari Cafe itu.
"Cukuplah untuk beli es teh manis" batin Chika sambil menghitung uangnya. Chika pun berangkat ke Cafe itu.
Sesampainya di Cafe. Chika lebih dulu sampai daripada Zain. Chika langsung memesan es teh manis untuk dirinya. Setelah lima menit menunggu, Zain datang melambaikan tangan dan tersenyum.
Suasana masih terasa hening. Belum ada kata-kata yang keluar dari mulut Zain. Chika masih menunggu dengan hati yang berdebar.
Seperti biasa, setiap Chika datang pasti ada sepasang mata yang selalu mengamatinya. Dari kejauhan orang tersebut memandangi Chika sambil tersenyum.
Setelah lama menunggu, Zain akhirnya membuka mulutnya dan berkata.
"Chika"
"Sebenarnya aku suka sama kamu"
"Sejak aku melihat kamu, aku langsung jatuh cinta pada kamu"
"Tapi, aku tidak memaksamu untuk membalas cintaku" lanjutnya.
Chika terdiam mematung mendengarnya. Ia tidak tahu harus berkata apa. Bukan ini yang ia harapkan. Chika hanya ingin lulus dengan cepat. Ia tidak memikirkan perasaan suka, sayang ataupun cinta. Selain hal itu mungkin hati Chika masih tertutup untuk orang lain.
"Aku tidak memintamu untuk jawab sekarang. Aku akan menunggu mu"
"Chika, kamu dengar aku?" tanya Zain. Chika tersadar dari lamunan Nya.
"Ah, iya apa kak?" tanya Chika lagi.
"Aku suka sama kamu Chika, sejak awal kamu masuk kampus. Aku jatuh cinta saat pertama kali melihatmu" Zain mengatakan hal itu lagi. Chika hanya bisa tersenyum.
"Kakak gak minta Chika jawab sekarang. Kakak akan menunggu jawaban dari Chika. Tapi kakak tidak bisa menunggu lama. Sebab, kakak harus kembali ke kota kelahiran kakak" lanjutnya.
Zain merantau ke kota jakarta untuk melanjutkan kuliah. Zain aslinya tinggal di bali bersama orang tuanya dan setelah lulus kuliah, Zain harus kembali lagi untuk melanjutkan usaha ayahnya.
"Maaf"
"Kakak tidak perlu menunggunya"
"Aku sangat minta maaf banget sama kakak"
"Maaf, aku tidak bisa membalas cinta kakak. Aku masih harus fokus sama kuliah aku" kata Chika sambil tertunduk.
"Kakak siap menunggu kamu lulus Chika" jawabnya.
"Maaf kak, Chika tidak bisa. Maaf jika Chika sudah menyakiti hati kakak"
"Aku yakin masih ada yang mau menerima kakak. Yang sudah menunggu kakak di luar sana" kata Chika.
Zain sedikit kecewa, cintanya tak terbalas. Setidaknya Zain sudah mengatakannya. Zain juga tidak bisa memaksakan Chika. Baru kali ini dirinya di tolak oleh perempuan. Tiga kali berpacaran, dengan mudah Zain mendapatkan mereka walau akhirnya memang terasa pahit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments