Hari pertama Chika berstatus mahasiswa. Chika mengambil jurusan pendidikan anak usia Dini. Chika tidak ingin sia-siakan kesempatan yang telah di berikan. Chika ingin dapat lebih cepat menyelesaikan pendidikannya agar dapat membantu sang ayah.
Di kampus Chika lebih fokus untuk belajar, belajar dan belajar. Bahkan teman sekelasnya yang baru sering sekali mengajak Chika jalan. Tapi, Chika tidak pernah mau ikut mereka.
Ada salah satu senior Chika yang sepertinya jatuh cinta pada Chika. Dia bernama Zain Ahmad. Sejak awal masa orientasi mahasiswa, pandangan Zain terpaku pada satu gadis yaitu Chika.
Terlihat jelas bagaimana Zain memperlakukan Chika. Bahkan teman-teman Zain menyadari perasaan dia dengan ke Chika. Itu juga membuat semua cewek-cewek di kampus iri pada Chika. Terutama Angel sang mantan dari Zain. Angel masih berharap agar dapat kembali lagi bersama Zain. Hanya saja hati Zain sudah tertutup untuk Angel. Sejak Zain memergoki Angel bersama laki-laki lain di dalam apartemen nya.
Angel menyesal, namun rasa sesal itu tidak dapat membuat Zain kembali. Siapa yang tidak suka pada Zain? Semua cewek di kampus tergila-gila padanya. Selain memiliki paras yang tampan, Zain juga terlahir dari keluarga kaya. Sifatnya yang lembut mampu membuat para cewek-cewek di kampus meleleh.
Chika berjalan di koridor kampus sambil menatap langkah kakinya. Namun, langkahnya harus terhenti saat ia melihat ada tiga pasang kaki yang berdiri menghalangi jalannya.
"Kak Angel, maaf saya harus segera ke kelas" kata Chika. Angel tetap tak memberikan jalan untuk Chika.
Angel mendorong Chika ke tembok. Chika semakin bingung dan takut. Ia tidak mengerti maksud dari kondisi seperti ini. Ia merasa bahwa dirinya tak pernah membuat kesalahan. Bahkan dirinya gak pernah bergaul dengan senior di kampusnya.
"Heh! Gue peringati ya! Gak usah ganjen jadi cewek!" Angel memberi peringatan pada Chika dengan telunjuk yang mengarah ke wajah Chika.
"Maksud Kak Angel apa ya?" Chika semakin bingung.
"Gue kasih tahu ya ke lo! Zain itu~" belum sempat menyelesaikan omongannya Chika sudah di tarik oleh seseorang yang tidak lain adalah Zain.
"Jangan dengarkan perkataan mereka!" ucapnya sambil menarik Chika.
Chika melepaskan genggaman Zain sambil berkata "Aku bisa pergi sendiri kak. Maaf, aku sudah terlambat" Chika pergi meninggalkan Zain.
Zain menghampiri Angel di tempat tadi. Begitu ia bertemu dengan Angel, Zain langsung menarik tangannya.
"Apa yang sudah lo lakuin ke Chika?" Zain kesal pada Angel.
"Gue gak apa-apain dia. Gue cuma bilang agar dia gak ganjen. Beraninya dia godain kamu" jawab Angel.
"Itu bukan urusan lo! Urusan kita juga sudah selesai. Jadi lo gak perlu urusin hidup gue!" kata Zain.
"Zain tunggu! Beri gue satu kesempatan lagi Zain. Sekali ini saja! Gue janji gak akan mengulangnya lagi" ucap Angel sambil menarik tangan Zain.
Zain pergi tak menghiraukan omongan Angel. Zain kembali ke kelas dengan suasana hati yang masih kesal.
***
Pulang kuliah Chika seperti biasa mampir ke Cafe langganannya. Walau hanya memesan es teh manis. Setidaknya di tempat itu Chika bisa menenangkan perasaannya.
Sampai saat ini Chika masih belum dapat melupakan Alvaro. Semakin Chika mencobanya maka semakin erat rasa cintanya dan rasa sakitnya kembali muncul saat ia merindukan Alvaro.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments