Seminggu sudah Chika putus dari Alvaro. Kini Alvaro sama sekali tidak menghubungi Chika. Bahkan kini Alvaro menghilang begitu saja. Tersisa luka dan rasa cinta yang masih tersimpan di dalam hati.
Chika selalu mencoba untuk melupakan sosok Alvaro. Tapi, tetap saja tidak bisa. Ada rasa penyesalan dalam diri Chika. Andai saja saat itu ia tetap pertahankan hubungannya. Mungkin ia masih bisa bersama dengan Alvaro. Satu sisi Chika tidak ingin jika dirinya di duakan.
Chika selalu berharap agar Alvaro kembali lagi bersama Nya. Tapi, apa boleh buat? Alvaro saja sudah menghilang begitu saja. Menurutnya ia lebih bahagia dengan perempuan itu. Chika pun tidak bisa memaksakan hati orang lain.
Chika memesan Cokelat panas dan croissant keju.
Bugh~
"Maaf, maaf saya tidak sengaja" Chika memungut Croissant Nya yang terjatuh ke lantai.
"Kamu?" Chika bertemu lagi dengan orang yang waktu itu memberikan sapu tangannya.
"Maaf, saya tidak sengaja" Chika mengucapkannya lagi.
"Iya, tidak apa-apa" orang itu tersenyum pada Chika dan berlalu.
Chika duduk di sudut Cafe tersebut. Tempat favorit Chika sejak pertama datang ke Cafe tersebut.
***
Dari kejauhan nampak sepasang mata yang terus menatap ke arah Chika. Chika tidak menyadari itu.
Tak lama, seorang pelayan mengantarkan Red Velvet ke meja Chika. Chika yang masih menyendiri heran. Sebab, ia tidak memesan Red Velvet. Tapi mengapa pelayan itu mengantarkan Red Velvet ke mejanya.
"Maaf mbak, saya tidak pesan ini" ucapnya. Sejenak pelayan tersebut bingung untuk menjawabnya.
"Di Cafe kami setiap sabtu sore memberi sepotong Cake untuk yang hendak berkencan secara acak dan kebetulan hari ini kakak terpilih untuk mendapatkan Red Velvet spesial dari kami" pelayan tersebut menjelaskan sesuai apa yang ada di otaknya.
"Selamat menikmati Red Velvet kami kak" ucapnya lagi.
"Oh, iya. Terima kasih ya" Chika masih penuh kebingungan. Sejak pertama ia datang ke Cafe itu tidak pernah ada hal yang seperti ini atau mungkin karena ia baru mendapatkannya sekarang jadi ia baru tahu.
Chika masih saja menatap Red Velvet yang ada di depannya. Dia khawatir jika ternyata pelayan itu salah ngantar makanan yang seharusnya ke orang lain malah ke dirinya. Takutnya dirinya di haruskan membayar sepotong kue itu dan Chika tidak membawa uang lebih. Karena setiap ia ingin menikmati menu di Cafe tersebut ia harus berhemat dan mengumpulkan duit untuk dapat pergi ke Cafe itu.
Chika tidak menyadari bahwa di depannya sudah ada seseorang yang sedang duduk sambil menatap dirinya yang masih melamun melihat Cake yang ada di depannya.
"Kue itu untuk di makan. Bukan untuk di lihat saja" ucapnya.
"Kamu?" Chika langsung melihat noda yang ada di bajunya yang belum hilang akibat tumpahan cokelat panas yang Chika bawa tadi.
"Maaf, nodanya tidak bisa hilang ya? Kalau kamu kesini untuk minta ganti rugi. Saya mohon beri saya waktu ya. Nanti saya janji deh bakal saya ganti" kata Chika memohon.
Chika menatap ponselnya yang berdering. "Aku harus pergi" katanya.
"Kamu belum menghabiskan kue ini. Biar aku suruh pelayan membungkusnya" Chika menunggu pelayan tersebut membungkus kue untuk Chika.
Setelah kue selesai di packing dengan rapi. Chika keluar dari Cafe itu sambil membawa Red Velvet. Lelaki yang tadi berada di depan Chika tersenyum melihat Chika.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
golddiamond
red Velvet...hmmm...aku suka itu
2022-12-29
0
revasya alzila
kayanya bagus ceritanya
2022-04-07
1