Regina keluar dari ruang kerja Antonio lalu pamit pergi pulang ke rumah kedua orang tuanya. Saat Regina keluar dari rumah Antonio, tiba-tiba hujan lebat turun. Membuat sekujur tubuhnya basah kuyup, Regina mencoba berteduh di halte. Ia buka isi tasnya, ternyata ponselnya basah membuat Regina frustasi.
"Aduh, semua kontak ada di dalam ponsel semua lagi. Bagaimana aku menghubungi Melvin," ucap Regina sedikit panik.
Tiba-tiba datang sebuah taksi, menghampiri Regina. Tanpa berpikir panjang, Regina masuk ke dalam mobil lalu memberi tahu alamat rumah kedua orang tua Regina. Regina di dalam mobil entah mengapa merasakan kegelisahan jika mengingat Melvin. Apa itu cinta? Atau rasa tidak enak hati? Entahlah hanya Regina yang mengetahui isi hatinya.
Sampai di depan rumah almarhum kedua orang tua Regina. Badan yang basah kuyup, ia melangkahkan kakinya. Rumah sangat sepi karena tidak ada satu orang pun di sana. Regina melangkahkan kakinya masuk ke dalam. Rumah besar nan mewah tanpa penghuni, rumah yang tidak terurus. Terpancar dari wajahnya Regina sedikit sedih.
"Nona Regina," panggil Orang tersebut.
"Ya Tuhan, Mang Dirman!" seru Regina sambil menangis.
"Nona sudah pulang?" tanya Mang Dirman.
"Iya, Mang. Bagaimana kabarnya, Mang?" Regina meraih tangan Mang Dirman, karena bahagia.
"Baik, Non. Mang Dirman kangen, Non. Sudah lama tak bertemu."
"Mang Dirman sudah tidak kerja di rumah ini?" tanya Regina.
"Mang Dirman cuma seminggu sekali Non, ke sini, buat periksa keamanan rumah," terang Mang Dirman.
"Kabar si Mbok bagaimana, Mang?"
"Baik, Non."
"Besok pagi, Mbok suruh datang ke rumah ini ya, Mang. Bantuin aku bersih-bersih rumah," titah Regina.
"Ya sudah, Non. Masuk saja dulu, ini sudah malam, Mang Dirman mau pulang dulu," pamitnya.
"Hati-hati, Mang!" seru Regina sambil melambaikan tangannya.
Ya Tuhan, Mang Dirman sama Mbok Nah masih ada, aku nggak bakal kesepian lagi, gumam Regina di dalam hatinya sambil membuka pintu rumah.
Saat memasuki rumah, Regina menghidupkan lampunya. Semua serba putih karena di tutupi dengan kain putih, agar barang-barang tidak ada yang kotor ataupun rusak. Regina menaiki anak tangga membuka kamarnya. Regina membuka isi lemari, ternyata di dalam lemarinya masih ada pakaiannya. Regina mencoba mengganti pakaiannya di walk in closet. Regina mencoba merebahkan tubuhnya di atas ranjang hingga terlalap.
***
Regina merasa nyaman di pagi hari itu ia mencoba membuka matanya, tetapi enggan membuka matanya. Regina tetap memaksakan diri untuk bangun dari tidurnya. Regina masuk ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya, lalu turun ke bawah. Saat di bawah Regina tercengang, Mbok Nah dan Mang Dirman sudah berada di sana sedang membersihkan debu-debu yang menempel.
"Mbok Nah!" teriak Regina dengan antusias. "Mbok, Regina rindu," lanjutnya.
"Mbok juga kangen, sama Non Regina," jawab Mbok Nah sambil memeluk Regina.
"Ayo, Non. Sarapan pagi dulu, nanti nasi gorengnya dingin, mah nggak enak," titah Mang Dirman.
Mbok Nah dan Mang Dirman, mereka berdua adalah salah satu kepercayaan orang tua Regina dalam mengurus rumah. Tak tanggung-tanggung mereka berdua bekerja dari Regina semasih Bayi. " Non, hari ini mau ke mana?" tanya Mbok Nah.
"Aku mau beli ponsel baru, Mbok. Ponselku mati, semalam terkena hujan. Mbok butuh sesuatu?" Regina berbalik bertanya.
"Tidak, Non. Mbok hanya ingin bicara saja, nanti Mbok mau pulang ke rumah, kalau sudah sore," jawabnya.
"Baik, Mbok. Terima kasih, masih mau kerja di sini," ucap Regina.
"Mbok dari Tuan tidak ada, Mbok tetap kerja, Non. Sama Tuan Antonio, Mbok nggak boleh berhenti, walaupun cuma seminggu sekali, Mbok memeriksa keadaan rumah, Non," terangnya.
Waktu terus berputar, pukul 11.00 menjelang siang. Regina sudah berdandan cantik, ia memakai barang branded-nya dahulu. Ternyata masih bisa dipakai, karena Mbok Nah selalu merawatnya. Tadinya Regina akan bersiap ke mall mencari ponsel baru, tetapi jika pergi sendirian Regina merasa kesepian. Regina baru ingat, pakaiannya masih ada di kosan belum sempat diambilnya. Tiba-tiba terlintas Regina menemui Rumi di rumahnya.
Tak butuh waktu lama Regina sampai di rumah Rumi. Rumi melihat Regina yang turun dari mobil mewahnya, ia langsung berteriak kegirangan. "Regina!" teriaknya sambil berlari.
"Apa si, Rum. Lebay deh," ejek Regina.
"Kamu dari mana saja, aku merindukanmu." Rumi memeluk Regina dengan erat.
Bersambung.....
Happy reading guys,
Jagan lupa memberi like, komentar, vote & gift.
Stay tune terus ya guys, jangan lupa tekan tanda favorit agar kalian tidak ketinggalan.
Terimakasih atas dukungan kalian.
1 like pun sangat berarti untukku ❤❤❤
Duh, baca ya karya Yanktie Ino, nenek gaul ♥️😂🙏🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
🎤ImaEdg🎧
katanya tidak ada orang 🤔
2022-05-05
1
Um_bell29
kabar baik Rum, Regina mau balas lelaki lacknat itu
2022-04-23
1
Lenkzher Thea
Lanjut ka semangat, 👍❤💪💪
2022-03-12
2