Pindahan

Humaira dan Umi mengepak barang-barang mereka yang penting-penting saja. Kunci rumah kontrakan telah di serahkan pada pemilik rumah. Banyak tetangga kembali bergunjing melihat Humaira yang mengangkut barang-barangnya. Apalagi melihat Umi dan Danu, tatap mata yang penuh rasa jijik terlihat jelas di wajah mereka. Namun ada juga beberapa yang merasa kasihan melihat Danu yang cacat.

Humaira memantapkan hatinya meninggalkan rumah itu. Tatapan cemoohan untuk dirinya, Umi dan Danu cukup hari itu saja pikirnya. Setelah tinggal di rumah baru nanti, mereka akan membuka lembaran baru.

Tomy telah meringankan bebannya untuk menanggung biaya pengobatan Danu, memberikan harapan bagi untuk lepas dari jeratan dosa perlahan-lahan. Humaira berniat untuk membuka usaha kecil-kecilan dari tabungan yang selama ini ia kumpulkan. Meski statusnya mungkin simpanan bos kaya, namun apa yang di lakukannya dengan Tomy tidak lebih dari sekedar teman ngobrol atau tukang pijit pelepas lelah.

Tiba di rumah barunya, Humaira terpana seakan tak percaya.

"Hum, beneran ini rumah baru kita?"

Bisik Umi ikut terpana melihat rumah besar yang akan menjadi tempat tinggal mereka kini.

"Silahkan nona..."

Ajak Romi menuju ke dalam rumah itu.

Humaira menggendong Danu dalam dekapannya dan melangkah masuk ke dalam rumah itu. Kamar Danu ternyata sudah di siap kan terhubung dengan kamar Humaira dan Umi.

"Danu cuka, Danu cuka ibu..."

Danu sangat antusias melihat gambar-gambar di kamar yang berukuran 3x3 meter. Kamarnya di hiasi beberapa gambar kartun Tayo ciri khas anak-anak. Tempat tidur berbentuk mobil dengan kasur lembut dan empuk membuat anak kecil itu menepuk-nepuk senang dengan tangannya.

"Danu suka kamarnya?"

"Iya... Danu cuka, Tayo da Tayo..."

Humaira dan Umi merasa senang melihat ekspresi Danu yang tak henti tertawa.

"Nona ini kunci rumahnya dan maaf saya harus segera kembali ke kantor bapak"

Romi menyerahkan kunci rumah ke tangan Humaira setelah barang-barang mereka selesai di angkut ke dalam rumah.

"Terima kasih pak Romi"

Humaira mengambil kunci rumahnya dari tangan Romi.

"Kalau begitu saya permisi"

Romi pun pamit undur diri.

Humaira dan Umi segera merapikan barang bawaan mereka setelah membaringkan Danu di tempat tidurnya.

Beberapa alas kaki, tas-tas Humaira dan pakaian saja yang mereka bawa. Selebihnya semua mereka tinggalkan di kontrakan karena Tomy memerintahkan untuk tidak membawa barang-barang perabot mereka. Rumah yang di berikan Tomy sudah lengkap dengan semua fasilitas elektronik serta perabot rumah tangga. Humaira tidak perlu lagi kerepotan melengkapi isi rumahnya.

Apa aku boleh berangan ya Allah..., apa aku boleh bermimpi untuk masa depan yang lebih baik?

"Hum, kemari lah...?!"

Ujar Umi menghampiri Humaira yang tertegun di depan pintu kamarnya setelah selesai mengemasi barang-barangnya.

Humaira mengikuti langkah kaki Umi menuju dapur mereka. Disana Umi membuka lemari-lemari kitchen set yang di penuhi aneka makanan cepat saji serta bumbu-bumbu instan. Lalu membuka kulkas besar dua pintu untuk menunjukkan stok sayur dan makanan yang mereka punya. Humaira ternganga, tuan pendiamnya ternyata begitu memperhatikan dia dan keluarganya.

"Lihat ini Hum, ada 3 karung beras disini..."

Umi menunjukkan lagi 3 tumpuk karung beras di pojok lemari.

"Alhamdulillah... semoga rejeki tuan Tomy semakin lancar dan ia selalu di beri kesehatan oleh Allah swt, aamiin..."

"Aamiin..."

Jawab Umi.

*****

Beberapa hari berlalu semenjak kepindahan Humaira, Wanita itu bagai ditelan bumi keberadaannya. Humaira yang sudah lama tidak menginjakkan kaki ke kafe Exsy tempatnya bekerja dulu membuat Dika mencoba mendatangi rumahnya. Namun setelah datang ke kontrakannya, rumah itu sudah di isi oleh penghuni lain. Tak ada yang tahu keberadaan wanita itu. Bahkan para tetangga hanya tahu hari itu Humaira mengangkut barang-barangnya itu saja.

Dika tertuju pada Tomy sang abang yang pasti telah melakukan sesuatu pada Humaira. Dika mencurigai lelaki itu telah menyembunyikan Humaira darinya.

"Halo, Assalamualaikum kak?"

"Waalaikumsalam Dik..."

"Abang ada kak?"

"Ada... kebetulan abangmu baru aja pulang. Ada apa Dik?"

"Dika kesana aja kak buat ngomonginnya langsung"

"Oh... oke"

"Kluk"

"Siapa sayang?"

Tanya Tomy ketika memasuki kamarnya.

"Dika, katanya ada yang mau di omongin sama kamu pa, dan dia lagi perjalanan menuju kesini"

Jawab Nia.

"Pasti ini tentang wanita itu"

Ujar Tomy sedikit serius.

"Bicarakan baik-baik sayang, bagaimana pun Dika adik kita"

Saran Nia menatap teduh Tomy.

"Tentu sayang..."

Jawab Tomy dengan tatapan lembut.

"Apa hadiah dariku sudah di berikan?"

Tanya Nia memastikan.

"Sudah dan dia terlihat sangat senang"

"Oh... sukurlah..."

Nia tersenyum senang mendengar hadiah darinya di sukai oleh seseorang.

"Kalau begitu lakukan langkah selanjutnya sayang"

Ujar Nia kepada sang suami.

"Jangan terlalu lelah sayang, kau harus memikirkan kesehatanmu"

"Kita harus cepat sayang, aku nggak tahu berapa lama lagi sisa umurku"

"Jangan bicara seperti itu?! Kita sudah sepakat kau tidak akan mengatakan hal seperti itu"

Ujar Tomy serius, tidak suka mendengar perkataan sang isteri yang akan pergi selamanya.

"Hah, baiklah..., tapi kau jangan sia-siakan waktu yang ada sayang"

Tomy membuka kemejanya dan bersegera mandi. Ia tidak ingin memperpanjang pembicaraan kepada sang isteri yang nantinya akan memicu pertengkaran di antara mereka.

Di lantai bawah, Dika sudah menunggu di ruang santai keluarga. Kali ini Dika bertekad membeberkan kelakuan abang iparnya meski mengetahui resiko apa yang akan terjadi kedepannya. Beberapa lama menunggu akhirnya Tomy datang sambil mendorong Nia yang duduk di kursi Roda.

"Sudah makan Dik?"

Tanya Nia menyapa sang adik.

"Sudah kak, aku kesini karena ada hal penting yang ingin aku bicarakan sama abang. Namun karena kakak juga belum tidur jadi lebih baik juga kalau kakak mengetahuinya"

Ucap Dika serius.

Nia dan Tomy saling berpandangan. Nia lalu menggenggam tangan suaminya agar tetap sabar menghadapi Dika yang sedang emosi.

"Katakanlah..."

Ucap Tomy santai kepada Dika.

"Kak, abang punya wanita simpanan. Dan wanita itu adalah seseorang yang aku cintai..."

Nia menatap serius Tomy sang suami. Tomy menganggukkan kepala dan menggenggam lembut tangan sang isteri.

"Kakakmu sudah tahu..."

"Apa?!"

Betapa terkejutnya Dika mendengar penuturan Tomy.

"Kakakmu yang meminta aku untuk mendekati Jane alias Humaira"

"Apa?! Jadi kakak yang minta abang mendekati Jane agar aku menjauh darinya?"

"Masih ada wanita yang lebih baik dari dia Dik"

"Apa kakak tahu abang tiap malam selalu bersamanya bahkan tidur dengannya?!"

"Cukup Dika!!"

Suara tegas Tomy mengisi ruangan besar hingga bergema, membuat Nia memejamkan kedua matanya.

"Jadi kakak meminta abang mendekati Jane tapi kakak nggak tahu abang sendiri yang mulai selingkuh bersama Jane?!"

"Aku bilang CUKUP!!"

Sekali lagi suara barito Tomy menggemakan seluru ruangan disekitarnya.

"Biar aku saja sayang..."

Ujar Nia lembut mencoba menenangkan Tomy.

Dika kebingungan dengan sikap sang kakak yang begitu tenang mengetahui suaminya berselingkuh. Pemuda itu mencoba berpikir keras apa yang terlewati yang tidak ia ketahui.

"Aku bukan hanya menderita diabetes melitus, tapi juga mengidap kanker rahim stadium 4 Dik, mungkin usiaku tidak lama lagi..."

Jedeeer!!! Bagai tersambar petir jantung Dika terasa tersengat aliran listrik setelah mendengar penuturan sang kakak tercinta.

✨Beri dukungan untuk aku dong😘

* Like 👍

* Komen

* favorit ❤️

*Rate⭐⭐⭐⭐⭐

*Hadiah

*Vote, Terima kasih 🤗

✨Baca juga Dream Destiny, bagi yang suka kisah romansa istana 😂.

Terima kasih 🙏

Terpopuler

Comments

☘👑ᴛͪᴀͦᴜᷤғͭɪͤᴋᷝ ʜɪᴅᴀʏᴀᴛ A͜͡ⁿᵘ

☘👑ᴛͪᴀͦᴜᷤғͭɪͤᴋᷝ ʜɪᴅᴀʏᴀᴛ A͜͡ⁿᵘ

tengahnya dirimu thor...😢😢😢
disatu sisi kau buat Humairah bahagia, tapi disisi lain kau buat aku menderita..😭😭😭😭😰

2022-04-19

2

🦈Bung𝖆ᵇᵃˢᵉ

🦈Bung𝖆ᵇᵃˢᵉ

semangat kak

2022-03-03

1

Merry

Merry

Semakin dibuat penasaran nih...
Kan bener humaira bakalan jadi iatri pengganti

2022-03-02

1

lihat semua
Episodes
1 Wanita Malam
2 Cibiran
3 Tamu Malam
4 Penasaran
5 Dia Lagi
6 Kenangan Dan Kerinduan
7 Tamu Kasar
8 Who Are You
9 Kalah Cepat
10 Perdebatan
11 Rebutan Booking
12 Keibaan Hati
13 Rindu Tak Berbalas
14 Cemburu
15 Pertemuan Yang Menguras Hati
16 Diserang
17 Misi
18 Pindahan
19 Rasa Yang Menyesakkan Dada
20 Perlakuan Manis
21 Rencana Nia
22 Debaran
23 Bolehkah Jatuh Cinta
24 Kilas Balik
25 Cemburu
26 Galau Yang Berakhir Kenikmatan
27 Berbagi Suami
28 Khilaf Yang Di Sengaja
29 Teror
30 Kebakaran
31 Aji Mumpung
32 Kemarahan Dika
33 Ancam Mengancam
34 Sindiran Menyayat Hati
35 Wanita Pilihan
36 Godaan
37 Menghindari Dosa
38 Janji Suci
39 Malam Panas
40 Bucin
41 Firasat
42 Hujan Air Mata
43 Hujan Masih Berlanjut
44 Depresi
45 Penyingkiran
46 Ultimatum Tomy
47 Move On
48 Ngidam
49 Nyaris Kehilangan
50 Gibran Baahir
51 Jatuh Cinta
52 Tanda-Tanda
53 Cerai
54 Terancam
55 Pantang Menyerah
56 Kantor Baru
57 Siapa Dia
58 Panik
59 Pulang Ke Rumah
60 Dia Milikku
61 Lamaran
62 Kebohongan
63 Naif
64 Bujuk
65 Insiden Malam Pertama
66 Penangkapan Rima
67 Bulan Madu Yang Tertunda
68 Masa-Masa Indah
69 Prahara Rumah Tangga
70 Terlalu Baik, Part 1
71 Terlalu Baik, Part 2
72 Liburan
73 Aneka Rasa
74 Gibran Hilang
75 Idol Korea
76 Pertemuan Pertama
77 Cinlok
78 Penyesalan
79 Pembalasan Humaira
80 Perdebatan Dua Sepupu
81 Rahasia Humaira
82 Posesif
83 Kemunculan Orang Tak Terduga
84 Asal Usul Humaira
85 Introgasi
86 Curhat Momongan
87 Kadatangan Dua Tamu
88 Lamaran Tak Terduga
89 Ya
90 Dan Mereka Melakukannya
91 Kabur
92 Penyekapan
93 Penyiksaan
94 Sarapan Di Surga Dan Neraka
95 Kehilangan Dika Dan Yasmin
96 Pertolongan Datang
97 Kesedihan Dika
98 Hukuman
99 Berita Bahagia
100 Berita Duka (End)
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Wanita Malam
2
Cibiran
3
Tamu Malam
4
Penasaran
5
Dia Lagi
6
Kenangan Dan Kerinduan
7
Tamu Kasar
8
Who Are You
9
Kalah Cepat
10
Perdebatan
11
Rebutan Booking
12
Keibaan Hati
13
Rindu Tak Berbalas
14
Cemburu
15
Pertemuan Yang Menguras Hati
16
Diserang
17
Misi
18
Pindahan
19
Rasa Yang Menyesakkan Dada
20
Perlakuan Manis
21
Rencana Nia
22
Debaran
23
Bolehkah Jatuh Cinta
24
Kilas Balik
25
Cemburu
26
Galau Yang Berakhir Kenikmatan
27
Berbagi Suami
28
Khilaf Yang Di Sengaja
29
Teror
30
Kebakaran
31
Aji Mumpung
32
Kemarahan Dika
33
Ancam Mengancam
34
Sindiran Menyayat Hati
35
Wanita Pilihan
36
Godaan
37
Menghindari Dosa
38
Janji Suci
39
Malam Panas
40
Bucin
41
Firasat
42
Hujan Air Mata
43
Hujan Masih Berlanjut
44
Depresi
45
Penyingkiran
46
Ultimatum Tomy
47
Move On
48
Ngidam
49
Nyaris Kehilangan
50
Gibran Baahir
51
Jatuh Cinta
52
Tanda-Tanda
53
Cerai
54
Terancam
55
Pantang Menyerah
56
Kantor Baru
57
Siapa Dia
58
Panik
59
Pulang Ke Rumah
60
Dia Milikku
61
Lamaran
62
Kebohongan
63
Naif
64
Bujuk
65
Insiden Malam Pertama
66
Penangkapan Rima
67
Bulan Madu Yang Tertunda
68
Masa-Masa Indah
69
Prahara Rumah Tangga
70
Terlalu Baik, Part 1
71
Terlalu Baik, Part 2
72
Liburan
73
Aneka Rasa
74
Gibran Hilang
75
Idol Korea
76
Pertemuan Pertama
77
Cinlok
78
Penyesalan
79
Pembalasan Humaira
80
Perdebatan Dua Sepupu
81
Rahasia Humaira
82
Posesif
83
Kemunculan Orang Tak Terduga
84
Asal Usul Humaira
85
Introgasi
86
Curhat Momongan
87
Kadatangan Dua Tamu
88
Lamaran Tak Terduga
89
Ya
90
Dan Mereka Melakukannya
91
Kabur
92
Penyekapan
93
Penyiksaan
94
Sarapan Di Surga Dan Neraka
95
Kehilangan Dika Dan Yasmin
96
Pertolongan Datang
97
Kesedihan Dika
98
Hukuman
99
Berita Bahagia
100
Berita Duka (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!