Siang itu, Humaira memutuskan untuk berbelanja bulanan di sebuah Mall. Ia juga ingin membeli beberapa pakaian yang simpel dan sedikit tertutup. Semenjak melayani Tomy, Humaira tidak memerlukan lagi baju-baju yang seksi. Baju-baju itu hanya membuat dirinya semakin canggung, apalagi tuan seperti Tomy tidak membutuhkan rayuan dan godaan dalam melayaninya.
Beberapa pakaian casual menjadi pilihan Humaira, tak lupa wanita itu juga memilihkan baju untuk Danu dan Umi. Humaira juga memilih beberapa sepatu yang bertapak lebih rendah seperti flat, kitten heels, dan slingback.
Tangan Humaira yang penuh dengan paper bag mulai. kesulitan menerima panggilan telpon ketika ponselnya berdering. Saat mengambil smartphone dalam tasmya beberapa paper bag nya jatuh di lantai.
"Halo mam...?"
"Jane bagiamana kabar mu?"
"Aku baik mam..."
Humaira berusaha membereskan barang-barangnya sambil berbicara di telepon. Seorang lelaki datang membantu membereskan paper bag yang jatuh ke lantai itu. Humaira yang melihat lelaki itu sedikit terkejut.
"Sukurlah..., apa kau masih melayani tuan pendiam itu?"
"Masih mam..."
"Waah, dia benar-benar orang kaya. Kau beruntung sekali Jane"
Lelaki itu berjalan sambil membawa barang-barang di ikuti oleh Humaira.
"Begitulah mam, dia juga sangat baik... "
Ucap Humaira memuji lelaki yang sedang dibicarakan dengan sang mami.
Mendengar kata baik yang di ucapankan Humaira, lelaki itu melirik sekilas. Ia mengeratkan pegangannya pada pada tali paper bag.
"Benarkah, wah... aku senang sekali mendengarnya. Lalu bagaimana dengan pemuda itu?"
"Ah... masih seperti itu mam, dan dia baru saja bertemu denganku saat ini"
"Baiklah Jane, lain kali aku akan menelponmu lagi. Aku harus segera pergi ke suatu tempat. Ada seseorang yang menungguku. Semoga kau berhasil mendapatkan salah satunya. Kulihat mereka serius padamu"
"Ah, jangan memaksa ku mam? Oke mam hati-hati"
"Kluk"
Panggil pun berakhir.
"Terima kasih"
Ucap Humaira sambil mengambil paper bag nya dari tangan lelaki itu.
"Bisa kita bicara sebentar ?"
Sepertinya, dia bakal terus mengikutin kalau aku nggak membicarakan masalah ini sampai tuntas.
"Baiklah..."
Mereka lalu duduk di sebuah kafe di dalam Mall itu.
Dika memesan minuman jus untuk mereka berdua.
"Jane... aku ingin kita menjalin hubungan yang serius"
"Jangan bercanda berlebihan"
"Sungguh aku serius, aku ingin kita menikah..."
"Astaga...kita hanya bertemu berapa kali, dan kita nggak mengenal satu sama lain"
"Permisi pak, ini minumannya..."
Ujar pelayan kafe menghentikan percakapan mereka.
"Terima kasih"
Ucap Dika pada pelayan itu. Pelayan pun undur diri setelah minuman di letakkan di meja.
"Aku tahu, kita bisa mengenal lebih setelahnya. Aku jatuh cinta padamu Jane"
Ungkap Dika penuh harap.
"Tapi aku nggak ya?! Mungkin tuan hanya terobsesi padaku, dan aku ingin tuan tahu.. tuan bukanlah tipeku dan juga aku nggak akan mencintai siapapun. Bagiku nggak ada yang namanya cinta lagi dalam kamusku"
Tegas Humaira, sambil mengumpulkan paper bag nya, lalu berdiri bersiap meninggalkan Dika.
"Tunggu Jane?!"
Dika mencoba menahan kepergian Humaira dengan memegang lengannya.
"Aku nggak akan menyerah...?!"
"Lepaskan Dik?! Carilah wanita yang lebih baik dari aku. Denganku kau nggak akan bahagia?!"
Ujar Humaira kepada Dika yang masih menahan dirinya. Saat Humaira mencoba untuk melepaskan diri dari Dika, tanpa sengaja wanita itu melihat sosok laki-laki yang sangat ia benci.
Jantung Humaira berdegub dengan kencang, terlihat wajahnya mendadak pucat dan gugup. Humaira membenarkan posisinya mendekati Dika dan berlindung di balik tubuh pemuda itu, menghindar dari jangkauan pandang sosok lelaki yang selama ini menghancurkan hidupnya.
Kenapa harus bertemu lagi...
Dika yang merasa sikap Humaira berubah, segera mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Pemuda itu melihat sekitar apa yang membuat wanita itu mendadak pucat.
"Kamu nggak apa-apa?"
Dika menanyakan keadaan Humaira sambil mengajak wanita itu duduk kembali di kursinya.
"Minumlah..."
Humaira menerima minuman yang di sodorkan Dika padanya. Wanita itu berharap rasa paniknya segera hilang.
Dika tidak menanyakan apa pun pada Humaira, membiarkan wanita itu tenang lebih dulu, untuk mengatakan sendiri apa yang sebenarnya terjadi.
Sepasang kekasih berjalan melintasi mereka. Namun sang wanita menghentikankan langkahnya sambil menarik lengan pasangannya. Wanita itu melihat dengan seksama Humaira yang berusaha menghindar dari pandangan mereka.
"Wah...lihat ini. Bukankah dia mantan isterimu sayang?!"
Ucap seorang wanita yang berhenti tepat di depan Humaira dan Dika.
Dika yang mendengar ucapan wanita itu langsung beralih memandang Humaira yang mulai tersulut emosi. Lelaki itu langsung paham kenapa Humaira bersikap seperti itu.
"Cih, hanya mantan... untuk apa kau besar-besarkan. Sudah lah ayo kita pergi?!"
"Gembel di polesi bagaimana pun juga ya tetap gembel?!"
Ucap wanita itu sinis yang melihat gaya berpakaian Humaira yang jauh berbeda dengan dulu.
"Tolong jaga ucapan anda?!"
Ujar Dika yang tidak suka wanita itu menjelekkan Humaira.
Humaira membalik badannya menatap penuh kebencian terhadap kedua pasangan itu. Sang mantan suami sesaat terkejut melihat wajah Humaira yang jauh berbeda dengan yang dulu.
"Ehem... sudah lah, ayo kita pergi. Aku akan membelikan mu tas yang kau inginkan... "
"Bener ya?! Duh...punya kekasih yang baik dan kaya seneng banget?!"
Ucap wanita itu sambil melirik sinis Humaira.
Humaira tahu ucapan wanita itu hanya menyindir dirinya.
Dulu Humaira tidak pernah tahu yang namanya berdandan karena dirinya hanya fokus mengurus suami yang ternyata sedang asik selingkuh di luar sana.
Dadanya sakit melihat tingkah wanita yang menikmati harta peninggalan kedua orang tuanya. Humaira yang dulu lugu mudah sekali tertipu akan perkataan manis sang suami yang meminta tanda tangannya dengan alasan akan melakukan investasi. Humaira yang di buai dengan perlakukan sayang dan cinta palsu membubuhkan tanda tangan begitu saja tanpa membaca lagi isi surat yang di sodorkan oleh sang suami.
Dalam sekejap harta berpindah tangan. Dalam sekejap perlakukan manis berubah menjadi penganiyaan. Humaira baru menyadari setelah selingkuhan suaminya menginjakkan kaki di rumah mereka.
"Dasar pencuri!!"
Gumam Humaira pelan dengan tatapan penuh kebencian.
"Apa kau bilang?!"
Perkataan Humaira ternyata di dengar sang wanita hingga ia menjadi marah.
"Eh, kau yang nggak bisa jagain suami kenapa aku yang di salahin?!"
"Kalau bukan karena kau yang menggoda, tentu nggak akan terjadi?! Menikmati harta milik orang lain bukannya itu disebut pencuri?!"
Ucap Humaira geram.
" Heh, denger ya?! Kami bukan pencuri tapi kau yang memberikannya dengan suka rela?!"
"Dengan cara menipu?!"
"Kami nggak nipu ya, tapi kau aja yang kelewat bego?! Gimana rasanya jadi gembel?! Enak??"
Dika langsung menahan tubuh Humaira yang ingin bergerak maju.
"Sebaiknya kalian pergi dari sini atau aku panggil keamanan?!"
Ujar Dika.
"Cih, hebat ya kau bisa membuat si berondong ini memihakmu?! Pakai apa? Pelet?! Apa jangan-jangan kau sudah tidur dengannya?!"
Sindir wanita itu dengan pandangan sinis ke arah Humaira.
Wajah Humaira merah antara malu dan bercampur amarah. Benar Dika tertarik padanya dan mereka pernah tidur bersama. Mereka tidak mengetahui kalau selama ini Humaira menjual dirinya untuk bertahan hidup.
"Sudah hentikan. Ayo aku jenuh melihat pemandangan disini?!"
Ajak mantan suami Humaira.
"Sama yang, aku juga eneg disini?!"
Mereka pun berlalu meninggalkan Humaira dan Dika.
Humaira terduduk lemas. Hatinya terasa sakit oleh perlakuan ke dua orang itu padanya. Padahal waktu sudah ia lewati beberapa tahun. Namun rasa sakit itu tak pernah hilang dari dalam hatinya.
Dika yang melihat wajah Humaira begitu kacau berinisiatif mengantarkan wanita itu pulang.
"Kamu bisa berjalan? Ayo aku akan mengantarkan mu pulang"
Kali ini Humaira tidak dapat menolak karena tubuhnya masih bergetar setelah bertemu dengan mantan suaminya beserta selingkuhannya.
✨Beri dukungan untuk aku dong😘
* Like 👍
* Komen
* favorit ❤️
*Rate⭐⭐⭐⭐⭐
*Hadiah
*Vote, Terima kasih 🤗
✨Baca juga Dream Destiny, bagi yang suka kisah romansa istana 😂.
Terima kasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
☘👑ᴛͪᴀͦᴜᷤғͭɪͤᴋᷝ ʜɪᴅᴀʏᴀᴛ A͜͡ⁿᵘ
dukung.. dukung..😂😂😂
semangat thor..
2022-04-19
1
🏘⃝Aⁿᵘ Yu
kirain bakal terjadi pertumpahan keringat
2022-03-02
1
@🎯™HannaPertwi 𝕸y💞 🌽
jadi gitu critanya
2022-03-01
1