Seperti biasa, Humaira datang langsung mengganti pakaiannya dengan baju yang berbahan minim. Ia tampak sangat cantik malam ini dengan balutan mini dress warna hitam.
"Jane kemarilah..."
Mami memanggil Humaira untuk masuk keruangannya. Wanita itu menurut dan mengikuti langkah kaki sang mami menuju ruangannya.
"Ini?!"
Mami mengeluarkan uang sejumlah 26 juta untuk Humaira.
"Apa ini mam?"
Tanya Humaira bingung melihat uang sebanyak itu di sodorkan untuknya.
"6 juta hasil traksaksimu tadi malam, dan lebihnya bonus untukmu yang sudah 2 tahun bekerja padaku"
Humaira masing bingung, ia tidak mau langsung menerima uang itu begitu saja.
"Apa aku di pecat mam?"
"Hehehehe, untuk apa aku memecatmu?! Kau bintang disini. Kau aset berhargaku. Cepat ambil ini, tanganku sudah hampir patah memegang ini"
Canda sang mami.
Humaira mengambil uang itu tanpa ragu lagi. Ia percaya semua kata sang mami yang selama ini sangat banyak membantu dirinya.
"Kau butuh berapa banyak lagi?"
"Masih banyak mam, aku berencana membawa Danu berobat keluar negeri. Tabungan ku baru mencapai 46 juta dengan ini. Tapi Aku yakin pasti bisa membawa anakku berobat"
Humaira menunjuk uang yang ada di genggamannya.
Sang mami tersenyum, itu lah mengapa ia sangat menyukai Humaira. Semangatnya berjuang untuk sang anak tak pernah meredup walau telah berjalan 2 tahun.
"Aku yakin kau pasti bisa. Nah lihatlah, sepertinya tamu itu mencarimu lagi"
Ucap sang mami sambil melihat ke arah lantai bawah.
Humaira pun ikut melihat ke lantai bawah.
Gadis tersenyum , bukan karena ia akan menerima jackpot lagi malam ini, tapi karena mengingat kejadian beberapa malam yang lalu. Baru pertama kali dalam melakukan pekerjaannya, ia di tolak oleh pelan**annya.
Dia datang lagi rupanya. Tamu yang nggak bisa di tebak...
*****
Dika mendatangi lagi kafe itu. Terlihat Ia sedang mencari-cari keberadaan Humaira. Wajahnya membius mata para wanita yang melihatnya. Tubuh tinggi yang proporsional menyempurnakan wajah tampannya. Gaya berpakaiannya yang casual merupakan tampilan terbaik di kafe itu malam ini.
"Lihat deh, lelaki itu datang lagi, aah... dia ganteng banget?!"
Ujar Maiya yang sangat terpesona oleh ketampanan Dika.
"Jangan mimpi, lelaki itu yang kemarin nyariin kak Jane?!"
Ungkap Riska mematahkan semangat Maiya.
"Huh, Jane lagi Jane lagi!!"
Maiya berkata sambil memutar bola mata jengah
"Kau lupa, kak Jane itu primadona disini?!"
"Apa sih hebatnya dia? Belum tahu aja nyobain goyang gue?! Gue yakin tu cowok bakal kelepek-kelepek?!"
Ucap Maiya membanggakan dirinya.
"Kalau goyang lu hebat, kenapa para tamu lebih sering nyariin kak Jane coba?! Nih denger ya, sebelum minta di goyang, orang milih tampang dulu. Dan lu butuh oplas dulu kayaknya, hihihihi... "
Ejek Ruby sambil terkekeh.
"Anjiir, mulut lu nggak ada saringannya ya?!"
Maiya mulai tersulut emosi. Ia segera berdiri dan terlihat menantang Ruby yang sudah mengejeknya.
Ruby pun tak mau kalah, ia pun berdiri dan siap menerkam Maiya.
"Lu kira gue takut sama lu?!"
Tantang Ruby balik.
Berapa wanita malam yang belum mendapat tamu berkumpul menyaksikan pertengkaran mereka. Keributan itu pun terdengar sampai ke ruang sang mami.
"Kalian sudah tidak mau kerja lagi?! Ada apa berkumpul disini?!"
Suara sang mami menghentikan dua wanita yang siap menerkam satu sama lain.Kerumunan itu pun perlahan bubar menyisakan Maiya dan Ruby.
Jane yang berada di belakang mami mendapat pandangan sinis dari Maiya. Wanita itu tahu kalau Maiya selama ini tidak menyukai dirinya. Namun demi bertahan hidup ia mengabaikan semua tatapan kebencian padanya.
"Jane pergilah temui tamumu, dia sudah transfer kau malam ini"
Ujar sang mami setelah melihat layar hapenya.
"Oke mam"
Jane melintasi Maiya yang menatap penuh kebencian terhadap dirinya. Wanita itu tidak terintimidasi oleh tatapan rekan kerjanya, ia terus melangkah mendekati Diki yang sedari tadi menunggu kehadirannya.
"Maaf menunggu lama tuan"
Diki langsung merangkul pinggang Humaira, dan menggiringnya duduk di sebelah lelaki itu.
"Kamu ingin kita kemana?"
"Hehehe..., harusnya itu pertanyaan ku untuk mu tuan"
"Bagaimana jika ke tempat waktu itu"
"Boleh yuk?!"
Dika lalu membawa Humaira keluar dari kafe menuju parkiran. Sebuah mobil sedan berwarna silver yang terparkir rapi sudah menunggu disana. Lelaki itu membukakan pintu untuk Humaira layaknya tuan putri.
Mendapat perlakuan seperti itu tentu saja membuat Humaira sangat senang.
"Nggak naik moge lagi tuan?"
"Aku takut kamu masuk angin sebelum melayaniku"
Humaira terkekeh mendengar candaan Dika. Wanita itu menatap ke arah Dika yang sedang menyetir.
"Jadi malam ini tuan nggak ragu lagi rupanya"
Dika membalas tatapan Humaira dengan senyum hangat yang menawan.
"Akan aku berikan servis terbaik untukmu"
Sekali lagi Humaira terkekeh dengan ucapan Dika.
"Hehehe..., bukannya seharusnya kata-kata itu yang aku ucapkan tuan"
"Benarkah? Bagiku kamu tuan putriku jadi aku yang akan ngasi kamu pelayanan terbaikku"
"Baiklah, aku akan dengan senang hati menerimanya tuan"
Ucap Humaira tersenyum lalu kembali menatap ke depan.
Rintik hujan membasahi mobil yang mereka tumpangi malam itu. Humaira memeluk kedua lengannya yang terasa dingin oleh Ac mobil yang mengarah padanya.
"Dingin?"
Tanya Dika yang melihat Humaira memeluk lengannya sambil melihat pemandangan melalui jendela di sampingnya.
"Sedikit"
Jawab Humaira kembali menatap ke arah Dika.
Pemuda itu mengecilkan Ac mobilnya, lalu menepikan mobilnya. Jaket yang sedang ia gunakan dilepas dan dipakaikan kepada Humaira.
Harum banget...
Humaira tidak menolak perlakuan manis yang di lakukan Dika padanya.
Tiba-tiba ponsel Dika berdering ketika ia mulai menjalankan lagi mobilnya. Ada panggilan video call dengan nama Cindy tertera disana. Humaira melihat hape yang berdering itu terletak di dasboad mobil, nama Cindy terlihat jelas disana. Dika yang melihat nama yang tertera itu membiarkan ponselnya berdering begitu saja.
"Nggak di angkat?"
Tanya Humaira.
"Nggak penting"
"Tante, adik, kakak, teman atau pacar, siapa tahu penting. Angkat aja..."
Dika meraih ponselnya lalu menolak panggilan itu. Namun, sekali lagi ponsel itu berdering. Dika lalu menonatifkan ponselnya hingga suasana sunyi dan tenang kembali mengisi ruangan dalam mobil itu.
Humaira terkekeh, gadis itu paham saat ini Dika tidak ingin di ganggu saat sedang bersama dengannya.
Lima belas menit kemudian mereka pun sampai ke hotel terakhir kali mereka datangi. Di kamar yang sama, Dika mempersilahkan Humaira melakukan apapun senyamannya. Wanita itu tak menolak tawaran yang di berikan padanya. Ia meletakkan tasnya dan duduk di atas tempat tidur sambil menikmati minuman yang diberikan Dika padanya.
Sesekali mereka berciuman walau sambil memegang gelas kaca ditangan mereka. Rasa manis minuman semakin manis saat dirasakan Dika dari bibir seksi Humaira. Jantung lelaki itu berdebar tiap kali bertatap mata dan bersentuhan dengan Humaira.
Akhirnya mereka pun meletakkan gelas di atas nakas setelah gejolak hasrat mulai tak terbendung lagi. Dika perlahan melepaskan kancing bajunya satu persatu, lalu membelai tubuh indah Humaira dengan lembut dan menggoda.
Sentuhan-sentuhan itu membuat Humaira melenguh. Lenguhan-lenguhan itu terdengar sangat menggoda di telinga Dika. Lelaki itu segera menyambar bibir Humaira dan menciumnya tanpa memberi kesempatan wanita itu untuk bernapas dengan normal.
Tubuh Humaira tidak menyisakan sehelai benang pun setelah Dika melepaskan semuanya. Bukit kembarnya terlihat begitu menantang dan menggoda di mata Dika. Lelaki itu segera melahap bukit kembar itu dan meremasnya dengan lembut. Tubuh Humaira menggeliat merasakan sensasi-sensasi indah yang di lancarkan Dika padanya. Lalu pergulatan panas pun di mulai, dan menjadi malam yang indah untuk Dika, namun bagi Humaira menjadi malam yang kelam seperti malam sebelum-sebelumnya.
✨Beri dukungan untuk aku dong😘
* Like 👍
* Komen
* favorit ❤️
*Rate⭐⭐⭐⭐⭐
*Hadiah
*Vote, Terima kasih 🤗
✨Baca juga Dream Destiny, bagi yang suka kisah romansa istana 😂.
Terima kasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
🍇🍇selllaa🍇🍇
mulai seru
2022-05-27
0
☘👑ᴛͪᴀͦᴜᷤғͭɪͤᴋᷝ ʜɪᴅᴀʏᴀᴛ A͜͡ⁿᵘ
nah nah... hayo.. awas hum, nanti jatuh cinta..🤭🤭🤭
2022-04-19
2
.
bingung mau komen apa🤣 semangat momy
2022-03-11
2