Tamu Malam

"Kau sudah datang? Cepat lah berganti pakaian, sudah ada tamu yang mencarimu"

Ujar mami sambil menunjuk seseorang di lantai bawah dengan dagu nya.

Humaira melihat lelaki hidung belang yang di tunjuk oleh sang mami.

"Tidur?"

"Menemani karaoke, dia sudah membongking ruang VIP selama 3 jam"

"Baiklah..."

"Jane kau akan di temani Ruby"

"Oke mam"

Humaira segera mengganti pakaiannya dengan atasan ketat berpadu rok mini. Ia langsung menghampiri lelaki yang kira-kira berusia 48 tahunan itu.

"Malam om, lama yah?"

Sapa Humaira pada tamu pertamanya. Wanita itu langsung mengambil posisi duduk tepat disamping lelaki itu. Dan Ruby mengambil posisi di sebelahnya.

Lagu demi lagu dinyanyikan pria itu, Humaira dengan sabar dan penuh senyum menemani lelaki itu. Seperti kebanyakan tamu yang datang, mereka rata-rata melepaskan stres dan penat dalam diri mereka.

Pelukan dan ciuman yang mendarat di tubuh Humaira sudah biasa terjadi. Bila tamu meminta lebih, maka tarif yang dikenakan tidak akan sama dengan hanya menemani karaoke saja.

3 Jam berlalu, Humaira beristirahat sejenak untuk melayani tamu berikutnya.

"Jane, tidur. Mau terima?"

Tanya mami pada Humaira yang sedang meluruskan pinggangnya.

"Ruby apa kau mau?"

Tanya Jane pada Ruby teman kerjanya.

Belum sempat Ruby menjawab pertanyaan Humaira, sang mami lebih dulu menyela.

"Dia meminta mu Jane"

Kata mami menunggu jawaban dari Humaira.

"Yang mana mam?"

Jane bangun dari tempatnya rebahan, lalu melihat ke lantai bawah. Ruangan yang di beri pembatas kaca itu memudahkan mereka untuk melihat tamu yang datang di lantai bawah.

Bukankah itu pemuda yang ada di halte tadi. Apa dia membuntuti ku?

"Apa dia tahu syaratnya mam?"

"Minimal hotel bintang 3 dan dia sudah membayar mu dengan transfer ke rekeningku"

Sang mami menunjukan jumlah uang yang masuk ke rekeningnya melalui notif di smartphonenya.

"10 juta?"

Humaira cukup terkejut, pemuda yang terlihat lebih muda darinya memiliki uang sebanyak itu untuk bermain-main.

"Untuk 2 jam. Kau pandai-pandailah mengulur waktu agar tidak bermain lama. Kalau bisa buat dia kelelahan, tapi jangan sampai ia memuntahkan miliknya lebih awal. Kau mengerti maksud ku?"

Jelas sang mami.

"Dia yang terakhir malam ini. Dan mungkin akan selesai lewat tengah malam nanti"

Pinta Humaira setelah menghitung waktu jam kerjanya.

"Baiklah"

Humaira mengganti pakaiannya dengan pakaian sebelumnya. Ia akan ke hotel tempat di mana dia akan melakukan transaksi pada tubuhnya.

"Hai tuan, apa kita akan langsung ke hotel?"

Sapa Humaira dengan akting senyum menggoda.

Pemuda itu memandangi Humaira dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Kamu mau langsung ke sana?"

"Aku terserah tuan aja"

"Oke, kita langsung kesana"

Lelaki itu langsung menghabiskan minumannya dan pergi sambil memeluk pinggang Humaira.

"Nggak apa kan naik motor gede?"

"It's oke tuan"

Humaira lalu naik di atas motor gede itu dan memeluk pinggang pemuda itu dari belakangan. Mereka terlihat seperti orang yang sedang berpacaran. Pemuda itu langsung melaju ke hotel bokingannya.

*****

Sesampainya di hotel, di dalam kamar yang hanya di tempati oleh mereka berdua, Humaira menuangkan minuman dan memberikannya kepada pemuda itu.

"Siapa namamu?"

"Hehehe..., anda lucu. Aku kira tuan sudah tahu karena sudah membokingku"

"Aku cuma melihat dan langsung memintamu pada boss mu"

"Semua orang memanggil ku Jane"

"Nama asli?"

"Anggap saja begitu tuan. Tapi bukannya anda pemuda yang di halte tadi?"

"Kamu ingat aku, apa kamu juga jatuh cinta pada pandangan pertama?"

Humaira terdiam sesaat, ia mencoba mencerna baik-baik maksud dari perkataan pemuda itu. Lalu wanita itu tersenyum, semakin lama senyumnya itu melebar, lalu ia pun terkekeh.

"Jangan bilang tuan jatuh cinta padaku"

Jleb, perkataan Humaira langsung tertancap di hati pemuda itu. Jelas sekali terlihat jika ia benar-benar jatuh cinta pada Humaira dengan wajahnya yang mulai memerah karena malu.

"Tuan boleh mencintaiku selama 1 jam 46 menit 27 detik"

Kata Humaira sambil melirik arlojinya.

"Aahh, aku nggak ingin membuang waktu percuma. Tapi, nggak bisa ya kamu ngasi bonus waktu untukku Jane?"

Pemuda itu mencoba tawar menawar dengan Humaira.

"Time is money, tuan tahu sistem kerja ku kan?"

Pemuda itu langsung meletakkan gelasnya di atas nakas. Ia segera menarik tangan Humaira hingga wanita itu jatuh di atas tubuhnya yang telah terbaring di atas ranjang. Dengan gesit ia meraih wajah Humaira dan mencium bibir wanita itu dengan rakusnya.

Humaira segera melepaskan ciuman itu. Ia terkekeh melihat semangat pemuda itu bagai kobaran api yang menyala.

"Apa aku belum mengatakan kalau aku nggak suka permainan kasar tuan?"

Pemuda itu terdiam sesaat. Terlihat ia sedang berusaha membuat strategi untuk menaklukkan permainan malam ini.

Humaira yang paham dan telah terbiasa akan pandangan yang menatap dirinya, perlahan mulai melepaskan pakaiannya satu demi satu.

Dengan gayanya yang menggoda ia pun melepaskan pakaian pemuda itu dengan perlahan. Satu persatu kancing baju ia lepaskan dari kaitnya. Membelai tubuh pemuda itu dengan lembut dan menggoda.

Debaran jantung yang keras terasa saat Humaira membelai dada bidang pemuda itu. Wanita itu tersenyum, lalu perlahan ia naik atas tubuh pemuda itu dan menduduki area tepat dimana batang tumpul berada.

Ahh... sial, kenapa dia sangat cantik dan menggoda seperti ini sih?! Ini bukan kali pertama aku tidur dengan perempuan. Tapi jantung sialan kenapa berdebar dengan keras ?!

Tiba-tiba pemuda itu mendorong tubuh Humaira hingga wanita itu terduduk di atas ranjang. Ia segera bangun dan berlari ke arah kamar mandi dengan menutup pintu itu rapat-rapat.

Seketika Humaira bingung, lalu tidak lama wanita itu terkekeh dan berjalan perlahan mendekati kamar mandi.

"Sepertinya anda sedang ragu tuan? Tapi anda sudah membeli tubuhku malam ini, dan itu nggak bisa dibatalkan"

Kata Humaira sambil bersandar di dinding kamar mandi yang terbuat dari kaca.

"Pakai pakaianmu. Aku nggak akan membatalkan, tapi kita nggak perlu melakukan, aku... kita mengobrol santai saja"

"Jangan tarik kata-katamu tuan"

Humaira berjalan mengambil bajunya yang berserakan di lantai. Ia pun mengenakan kembali semua pakaiannya.

"Aaah, kau mengagetkanku"

Kata Humaira ketika tiba-tiba dipeluk oleh pemuda itu dari belakang. Pemuda itu lalu mencium tengkuk indah Humaira.

"Anda sudah membatalkan acara kita bercumbu tuan"

"Aku tahu. Aku cuma ingin meluk kamu seperti ini"

"Siapa kamu sebenarnya?"

"Dalam berhubungan kita nggak boleh menanyakan hal yang bersifat privasi bukan?"

"Untukku apa nggak ada pengecualian?"

"Nggak ada pengecualian"

Tegas Humaira. Wanita itu tidak akan mau jatuh dalam permainan cinta yang membuatnya jadi seperti sekarang ini.

Pemuda itu membawa Humaira duduk di ranjang yang nyaris bergoyang malam itu. Tetapi, pada akhirnya mereka hanya mengobrol santai hingga Humaira tersenyum dan akhirnya tertawa. Tidak di sangka mengobrol dengan lelaki yang usianya jauh lebih muda darinya bisa membuatnya tertawa lepas.

Tak terasa waktu kontrak mereka sudah habis. Pemuda itu lalu mengantar Humaira pulang meski wanita itu sudah menolaknya.

"Disini saja, aku akan berjalan dari disini"

"Nggak sampai dirumah?"

"Cukup disini saja tuan"

Humaira terlihat meminta untuk tidak mengantarkannya terlalu jauh.

Mengingat wanita itu selalu menjadi bahan cemoohan orang-orang sekitar, pemuda itu pun mengiyakan. Dalam hatinya merasa kasihan juga sedih melihat wanita secantik itu harus berjuang di jalan yang tidak ingin di lewati oleh siapa pun.

✨Beri dukungan untuk aku dong😘

* Like 👍

* Komen

* favorit ❤️

*Rate⭐⭐⭐⭐⭐

*Hadiah

*Vote, Terima kasih 🤗

✨Baca juga Dream Destiny, bagi yang suka kisah romansa istana 😂.

Terima kasih 🙏

Terpopuler

Comments

☘👑ᴛͪᴀͦᴜᷤғͭɪͤᴋᷝ ʜɪᴅᴀʏᴀᴛ A͜͡ⁿᵘ

☘👑ᴛͪᴀͦᴜᷤғͭɪͤᴋᷝ ʜɪᴅᴀʏᴀᴛ A͜͡ⁿᵘ

uhuk..uhuk..

2022-04-19

1

.

.

🤭

2022-03-11

3

manda_

manda_

😂😂😂

2022-03-07

3

lihat semua
Episodes
1 Wanita Malam
2 Cibiran
3 Tamu Malam
4 Penasaran
5 Dia Lagi
6 Kenangan Dan Kerinduan
7 Tamu Kasar
8 Who Are You
9 Kalah Cepat
10 Perdebatan
11 Rebutan Booking
12 Keibaan Hati
13 Rindu Tak Berbalas
14 Cemburu
15 Pertemuan Yang Menguras Hati
16 Diserang
17 Misi
18 Pindahan
19 Rasa Yang Menyesakkan Dada
20 Perlakuan Manis
21 Rencana Nia
22 Debaran
23 Bolehkah Jatuh Cinta
24 Kilas Balik
25 Cemburu
26 Galau Yang Berakhir Kenikmatan
27 Berbagi Suami
28 Khilaf Yang Di Sengaja
29 Teror
30 Kebakaran
31 Aji Mumpung
32 Kemarahan Dika
33 Ancam Mengancam
34 Sindiran Menyayat Hati
35 Wanita Pilihan
36 Godaan
37 Menghindari Dosa
38 Janji Suci
39 Malam Panas
40 Bucin
41 Firasat
42 Hujan Air Mata
43 Hujan Masih Berlanjut
44 Depresi
45 Penyingkiran
46 Ultimatum Tomy
47 Move On
48 Ngidam
49 Nyaris Kehilangan
50 Gibran Baahir
51 Jatuh Cinta
52 Tanda-Tanda
53 Cerai
54 Terancam
55 Pantang Menyerah
56 Kantor Baru
57 Siapa Dia
58 Panik
59 Pulang Ke Rumah
60 Dia Milikku
61 Lamaran
62 Kebohongan
63 Naif
64 Bujuk
65 Insiden Malam Pertama
66 Penangkapan Rima
67 Bulan Madu Yang Tertunda
68 Masa-Masa Indah
69 Prahara Rumah Tangga
70 Terlalu Baik, Part 1
71 Terlalu Baik, Part 2
72 Liburan
73 Aneka Rasa
74 Gibran Hilang
75 Idol Korea
76 Pertemuan Pertama
77 Cinlok
78 Penyesalan
79 Pembalasan Humaira
80 Perdebatan Dua Sepupu
81 Rahasia Humaira
82 Posesif
83 Kemunculan Orang Tak Terduga
84 Asal Usul Humaira
85 Introgasi
86 Curhat Momongan
87 Kadatangan Dua Tamu
88 Lamaran Tak Terduga
89 Ya
90 Dan Mereka Melakukannya
91 Kabur
92 Penyekapan
93 Penyiksaan
94 Sarapan Di Surga Dan Neraka
95 Kehilangan Dika Dan Yasmin
96 Pertolongan Datang
97 Kesedihan Dika
98 Hukuman
99 Berita Bahagia
100 Berita Duka (End)
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Wanita Malam
2
Cibiran
3
Tamu Malam
4
Penasaran
5
Dia Lagi
6
Kenangan Dan Kerinduan
7
Tamu Kasar
8
Who Are You
9
Kalah Cepat
10
Perdebatan
11
Rebutan Booking
12
Keibaan Hati
13
Rindu Tak Berbalas
14
Cemburu
15
Pertemuan Yang Menguras Hati
16
Diserang
17
Misi
18
Pindahan
19
Rasa Yang Menyesakkan Dada
20
Perlakuan Manis
21
Rencana Nia
22
Debaran
23
Bolehkah Jatuh Cinta
24
Kilas Balik
25
Cemburu
26
Galau Yang Berakhir Kenikmatan
27
Berbagi Suami
28
Khilaf Yang Di Sengaja
29
Teror
30
Kebakaran
31
Aji Mumpung
32
Kemarahan Dika
33
Ancam Mengancam
34
Sindiran Menyayat Hati
35
Wanita Pilihan
36
Godaan
37
Menghindari Dosa
38
Janji Suci
39
Malam Panas
40
Bucin
41
Firasat
42
Hujan Air Mata
43
Hujan Masih Berlanjut
44
Depresi
45
Penyingkiran
46
Ultimatum Tomy
47
Move On
48
Ngidam
49
Nyaris Kehilangan
50
Gibran Baahir
51
Jatuh Cinta
52
Tanda-Tanda
53
Cerai
54
Terancam
55
Pantang Menyerah
56
Kantor Baru
57
Siapa Dia
58
Panik
59
Pulang Ke Rumah
60
Dia Milikku
61
Lamaran
62
Kebohongan
63
Naif
64
Bujuk
65
Insiden Malam Pertama
66
Penangkapan Rima
67
Bulan Madu Yang Tertunda
68
Masa-Masa Indah
69
Prahara Rumah Tangga
70
Terlalu Baik, Part 1
71
Terlalu Baik, Part 2
72
Liburan
73
Aneka Rasa
74
Gibran Hilang
75
Idol Korea
76
Pertemuan Pertama
77
Cinlok
78
Penyesalan
79
Pembalasan Humaira
80
Perdebatan Dua Sepupu
81
Rahasia Humaira
82
Posesif
83
Kemunculan Orang Tak Terduga
84
Asal Usul Humaira
85
Introgasi
86
Curhat Momongan
87
Kadatangan Dua Tamu
88
Lamaran Tak Terduga
89
Ya
90
Dan Mereka Melakukannya
91
Kabur
92
Penyekapan
93
Penyiksaan
94
Sarapan Di Surga Dan Neraka
95
Kehilangan Dika Dan Yasmin
96
Pertolongan Datang
97
Kesedihan Dika
98
Hukuman
99
Berita Bahagia
100
Berita Duka (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!