Cibiran

# Jangan lupa arahin jempol kamu untuk favorit❤️ kan novel aku karena favorit itu ga bayar ya guys 😉. Terus kalau udah selesai baca, like dan komen yang seru-seru oke... 😘

*****

Sejenak Humaira menyandarkan dirinya di balik pintu. Menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Kemudian ia ke dapur mendekati Umi.

"Kak ini susunya"

"Danu sudah bangun, dia mencarimu"

Kata Umi sambil meraih belanjaan dari tangan Humaira.

"Anak ibu sudah bangun ya?"

Humaira tersenyum hangat sambil mendekati putranya.

Perlahan ia mengangkat tubuh ringkih itu dan memangku di atas kedua pahanya.

"Danu cayang ibu. Ibu pelgi, ibu kemana?"

Danu mengangkat kedua tangannya minta di bangunkan dari tempat tidurnya.

"Ibu beli susu buat Danu, Danu mau?"

"Danu mau cucu, Danu cayang ibu"

"iya, ibu juga sayaaaaang sama Danu"

Humaira memeluk tubuh mungil putranya dengan hangat dan penuh kasih sayang.

"Nah, ini susu buat Danu yang pintar"

Ujar Umi menyodorkan sebotol susu untuk Danu.

Danu meraih botol susu itu dengan kedua tangannya. Dan meminumnya seperti orang yang sedang kehausan.

"Pelan-pelan sayang, anak ibu haus ya?"

Tanya Humaira lalu mencium pipi buah hatinya.

"Danu aus..."

Kata bocah itu lalu melanjutkan lagi meminum susunya.

"Tidur lah Hum, sejak pagi kau belum istirahat. Aku akan menjaga Danu"

Saran Umi yang melihat lingkaran hitam di mata Humaira yang mulai nampak.

"Ibu boleh tidur di samping Danu?"

Tanya Humaira pada putranya.

"Ibu tidul, ibu cini tidul cama Danu..."

Humaira meletakkan lagi di tempat tidurnya. Ia pun merebahkan diri di samping putranya.

Tempat tidur Danu tidak memiliki ranjang, hanya kasur yang langsung terletak di lantai begitu saja. Humaira sengaja mengatur tempat tidur itu tidak tinggi. Untuk mempermudah Danu melatih kakinya sambil duduk di tempat tidur.

Ukuran tubuh Danu tidak normal. Di usinya Danu yang memasuki 4 tahun, bocah itu seperti balita yang berusia 2 tahun. Dengan segala kekurangan yang dimiliki oleh putranya itu, Humaira sangat menyayangi putranya. Danu adalah anugerah terbaik yang ada di hidupnya. Humaira selalu bersyukur dengan segala keadaan yang ia miliki.

Tidak perlu orang lain tahu ia bahagia atau tidak di kehidupannya. Ia hanya ingin orang-orang yang bersamanya selalu bahagia, itu saja.

*****

Adzan maghrib berkumandang, Humaira segera berwudhu dan membentang sajadahnya. Kembali uraian air mata membasahi pipinya di setiap doa yang ia panjatkan. Kembali ia mengadu keluh kesahnya kepada yang Maha Kuasa.

"Kau belum makan sejak pagi, makan dulu Hum.. "

Humaira menganggukkan kepala, ia pun mengambil piring dan bersiap untuk makan di meja makan.

"Danu sudah mandi kak?"

Tanya Humaira sambil memasukan nasi kepiring.

"Ia sudah wangi, dia lagi minum susu"

Jawab Umi lalu membentangkan sajadahnya. Wanita itu juga tidak ingin melewatkan maghribnya.

Humaira bergegas makan setelah itu ia membersihkan piring kotor sisa makanannya.

Ia menyempatkan diri bermain sebentar dengan anaknya. Setelah Umi selesai beribadah, baru lah Humaira bersiap untuk pergi ke tempat kerjanya.

Humaira selalu turun setelah maghrib. Karena letak kerjanya lumayan jauh, ia terpaksa mengerjakan waktu isyanya mendekati subuh. Jam kerja Humaira dibatasi hingga pukul 1 malam. Setelah sampai dirumah barulah ia mengerjakan isya ketika dirinya telah bersih.

"Bu...bu...hati-hati jagain suaminya, di tempat kita ini ada maling suami loh?! Kalau ndak bisa jagain dengan bener bisa-bisa di gotong pulang sama itu..."

Sindir salah seorang ibu-ibu ketika Humaira berjalan melintasi mereka.

"Sayang banget cantik-cantik tapi kerja nggak bener?!"

"Ngapain harus sayang sama wanita begitu, habis pakai sepah di buang cuih?!"

"Memang ya, kalau ndak mau susah ya gitu, tinggal ngangkang udah dapet duit banyak"

"Duit haram bu, haram. Mau banyak bijimane tetap haram?!"

"Pokoknya jangan deket-deket, ntar kena penyakit anu, kelar hidup kita"

"Ndak takut apa sama dosa?!"

"Perempuan kayak gitu mana ingat dosa jeng?!"

"Amit-amit jabang bayi?! Dunia sudah mulai hancur karena ulah yang beginian"

"Ibu, udah dong?! Emang ibu nggak dosa apa ngomongin orang?!"

Seorang remaja putri keluar dari pintu dan menasihati ibunya yang sedang bergunjing dengan ibu-ibu yang lain.

"Eh, kamu diem aja. Sana masuk..."

Gadis itu segera masuk dengan wajah cemberut.

Humaira tidak memperdulikan kata-kata tajam yang lontarkan untuk dirinya. Baginya semakin banyak orang mempergunjing dirinya, semakin banyak dosa yang ia buat berpindah pada orang itu. Entah benar atau tidak, Humaira hanya yakin buah kesabaran akan manis rasanya.

Wanita itu menunggu driver dari aplikasi sebuah smartphone di halte yang terletak ujung gang rumahnya. Pandangan lelaki sekitar terus tertuju pada Humaira. Walau wanita itu tidak menggunakan pakaian minim, namun bentuk tubuhnya yang seksi tetap terlihat jelas, padaha hanya sekedar kaos oblong dan celana jeans yang ia pakai saat itu.

Perawatan yang di berikan oleh sang mami untuknya, mengubah fisik Humaira yang dulu hanya seorang wanita lusuh tanpa daya tarik kini menjadi wanita yang bisa meluluhkan jantung para lelaki.

"Ngapain lihatin dia sampai kayak gitu, dia itu wanita malam, kamu mau kena anu?"

Kata salah seorang pemuda yang menasihati temannya. Tetapi sang teman masih saja menatap Humaira dengan takjub.

"Dari mana kau tahu dia itu wanita malam ?"

"Semua warga dekat-dekat sini udah pada tahu kali, bila mana ada wanita cantik tentu informasi identitasnya langsung di obrak-abrik"

Jelas pemuda itu pada temannya.

"Udah lama dia tinggal disini?"

"Lu mau ngapain, dia udah ada anak di luar nikah. Lu mau dapet paketan? Mana bekas orang banyak lagi.. hiiii....?!"

Pemuda itu menggeliat karena tubuhnya bergetar sendiri atas respon jijik membayangkan wanita yang telah di jamah oleh banyak orang.

"Apa beda cewek yang lu pacarin sama wanita malam yang lu tidurin?"

Pemuda yang di tanyain pertanyaan itu menggeleng.

"Sama-sama bolong, nggak ada bedanya kan?"

"Njiir, cewek gua masih ting-ting men?!"

Bantah sang pemuda tidak terima.

"Kata siapa? Udah nyoba belom? Nggak tahu pastikan?! Gue bukan mau jelek-jelekin cewek lu", memang nggak semua cewek seperti yang gue omongin dan bersyukur kalo emang masih ting-ting. Tapi jaman sekarang ini udah kebanyakan cewek rasa janda men?!"

"Ih..udah ah, ngomong ma lu nggak pernah menang gue"

Ujar pemuda itu terlihat sedikit kesal.

"Terserah, gue cabut dulu?!"

"Kemana? Masa lu ninggalin gue ?!"

"Bilang Jojo gue nggak bisa ikut nongki bareng, ada urusan mendesak?!"

Kata pemuda itu sambil meraih helmnya.

"Urusan apaan, sok sibuk lu?!"

Akhirnya kedua pemuda itu menghentikan obrolannya ketika Humaira telah di jemput driver pesanannya.

Pemuda yang terus menatap Humaira itu, langsung menaiki sepeda motornya dan mengikuti mobil yang di tumpangi oleh wanita itu.

✨Beri dukungan untuk aku dong😘

* Like 👍

* Komen

* favorit ❤️

*Rate⭐⭐⭐⭐⭐

*Hadiah

*Vote, Terima kasih 🤗

✨Baca juga Dream Destiny, bagi yang suka kisah romansa istana 😂.

Terima kasih 🙏

Terpopuler

Comments

☘👑ᴛͪᴀͦᴜᷤғͭɪͤᴋᷝ ʜɪᴅᴀʏᴀᴛ A͜͡ⁿᵘ

☘👑ᴛͪᴀͦᴜᷤғͭɪͤᴋᷝ ʜɪᴅᴀʏᴀᴛ A͜͡ⁿᵘ

ya.. gak ada wanita yg mau bekerja begitu.. gak ada orang yang mau hidupnya bergelut dengan dosa..
situasi dan keadaan yg membuat orang terpaksa melakukan nya..

semangat Humairah abng padamu..🥰🥰

2022-04-19

2

arsaynaka

arsaynaka

lanjut thor

2022-03-21

1

Sutri Asih

Sutri Asih

gemez

2022-03-19

1

lihat semua
Episodes
1 Wanita Malam
2 Cibiran
3 Tamu Malam
4 Penasaran
5 Dia Lagi
6 Kenangan Dan Kerinduan
7 Tamu Kasar
8 Who Are You
9 Kalah Cepat
10 Perdebatan
11 Rebutan Booking
12 Keibaan Hati
13 Rindu Tak Berbalas
14 Cemburu
15 Pertemuan Yang Menguras Hati
16 Diserang
17 Misi
18 Pindahan
19 Rasa Yang Menyesakkan Dada
20 Perlakuan Manis
21 Rencana Nia
22 Debaran
23 Bolehkah Jatuh Cinta
24 Kilas Balik
25 Cemburu
26 Galau Yang Berakhir Kenikmatan
27 Berbagi Suami
28 Khilaf Yang Di Sengaja
29 Teror
30 Kebakaran
31 Aji Mumpung
32 Kemarahan Dika
33 Ancam Mengancam
34 Sindiran Menyayat Hati
35 Wanita Pilihan
36 Godaan
37 Menghindari Dosa
38 Janji Suci
39 Malam Panas
40 Bucin
41 Firasat
42 Hujan Air Mata
43 Hujan Masih Berlanjut
44 Depresi
45 Penyingkiran
46 Ultimatum Tomy
47 Move On
48 Ngidam
49 Nyaris Kehilangan
50 Gibran Baahir
51 Jatuh Cinta
52 Tanda-Tanda
53 Cerai
54 Terancam
55 Pantang Menyerah
56 Kantor Baru
57 Siapa Dia
58 Panik
59 Pulang Ke Rumah
60 Dia Milikku
61 Lamaran
62 Kebohongan
63 Naif
64 Bujuk
65 Insiden Malam Pertama
66 Penangkapan Rima
67 Bulan Madu Yang Tertunda
68 Masa-Masa Indah
69 Prahara Rumah Tangga
70 Terlalu Baik, Part 1
71 Terlalu Baik, Part 2
72 Liburan
73 Aneka Rasa
74 Gibran Hilang
75 Idol Korea
76 Pertemuan Pertama
77 Cinlok
78 Penyesalan
79 Pembalasan Humaira
80 Perdebatan Dua Sepupu
81 Rahasia Humaira
82 Posesif
83 Kemunculan Orang Tak Terduga
84 Asal Usul Humaira
85 Introgasi
86 Curhat Momongan
87 Kadatangan Dua Tamu
88 Lamaran Tak Terduga
89 Ya
90 Dan Mereka Melakukannya
91 Kabur
92 Penyekapan
93 Penyiksaan
94 Sarapan Di Surga Dan Neraka
95 Kehilangan Dika Dan Yasmin
96 Pertolongan Datang
97 Kesedihan Dika
98 Hukuman
99 Berita Bahagia
100 Berita Duka (End)
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Wanita Malam
2
Cibiran
3
Tamu Malam
4
Penasaran
5
Dia Lagi
6
Kenangan Dan Kerinduan
7
Tamu Kasar
8
Who Are You
9
Kalah Cepat
10
Perdebatan
11
Rebutan Booking
12
Keibaan Hati
13
Rindu Tak Berbalas
14
Cemburu
15
Pertemuan Yang Menguras Hati
16
Diserang
17
Misi
18
Pindahan
19
Rasa Yang Menyesakkan Dada
20
Perlakuan Manis
21
Rencana Nia
22
Debaran
23
Bolehkah Jatuh Cinta
24
Kilas Balik
25
Cemburu
26
Galau Yang Berakhir Kenikmatan
27
Berbagi Suami
28
Khilaf Yang Di Sengaja
29
Teror
30
Kebakaran
31
Aji Mumpung
32
Kemarahan Dika
33
Ancam Mengancam
34
Sindiran Menyayat Hati
35
Wanita Pilihan
36
Godaan
37
Menghindari Dosa
38
Janji Suci
39
Malam Panas
40
Bucin
41
Firasat
42
Hujan Air Mata
43
Hujan Masih Berlanjut
44
Depresi
45
Penyingkiran
46
Ultimatum Tomy
47
Move On
48
Ngidam
49
Nyaris Kehilangan
50
Gibran Baahir
51
Jatuh Cinta
52
Tanda-Tanda
53
Cerai
54
Terancam
55
Pantang Menyerah
56
Kantor Baru
57
Siapa Dia
58
Panik
59
Pulang Ke Rumah
60
Dia Milikku
61
Lamaran
62
Kebohongan
63
Naif
64
Bujuk
65
Insiden Malam Pertama
66
Penangkapan Rima
67
Bulan Madu Yang Tertunda
68
Masa-Masa Indah
69
Prahara Rumah Tangga
70
Terlalu Baik, Part 1
71
Terlalu Baik, Part 2
72
Liburan
73
Aneka Rasa
74
Gibran Hilang
75
Idol Korea
76
Pertemuan Pertama
77
Cinlok
78
Penyesalan
79
Pembalasan Humaira
80
Perdebatan Dua Sepupu
81
Rahasia Humaira
82
Posesif
83
Kemunculan Orang Tak Terduga
84
Asal Usul Humaira
85
Introgasi
86
Curhat Momongan
87
Kadatangan Dua Tamu
88
Lamaran Tak Terduga
89
Ya
90
Dan Mereka Melakukannya
91
Kabur
92
Penyekapan
93
Penyiksaan
94
Sarapan Di Surga Dan Neraka
95
Kehilangan Dika Dan Yasmin
96
Pertolongan Datang
97
Kesedihan Dika
98
Hukuman
99
Berita Bahagia
100
Berita Duka (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!