bab 20

Aku jatuh cinta kepada dirinya

Sungguh-sungguh cinta oh apa adanya

Wildan memasuki rumahnya dengan lantunan lagu berjudul jatuh cinta.

"Jatuh cinta sama siapa?" Tanya Bu Nawang bersamaan dengan menyalanya lampu ruang tamu. Wildan mematung seketika.

"Ibu kok belum tidur?" Bukannya menjawab Wildan malah balik melempar pertanyaan.

"Dari mana?" Tanya Bu Nawang. Nampaknya ibu dan anak ini tak suka dengan tanya jawab, keduanya tak mau menjawab pertanyaan hanya mengajukan pertanyaan saja.

Belum sempat Wildan buka suara Bu Nawang sudah kembali bicara

"Ibu nggak suka ya lihat kamu pulang malam terus, ibu tahu kamu beberapa hari terakhir selalu pulang larut. Bahkan ibu pernah lihat kamu keluar rumah mengendap-endap di jam 12 malam. Mau kemana jam segitu keluar? Ibu nggak mau kamu hamilin anak orang ya Wil." Omel Bu Nawang panjang lebar.

"Astaga Bu. Nggak, aku nggak kayak gitu." Kilah Wildan

"Terus ngapain kamu jam segini baru pulang? Darimana?" Tanya Bu Nawang lagi

Wildan masih ragu hendak cerita soal Mirna. Ia baru mengenal wanita itu. Apalagi tadi Mirna sempat menolak ajakannya untuk menjalin hubungan lebih serius. Tidak mungkin ia mengatakan kalau dari kos Mirna di jam tengah malam begini. Bukan hanya dirinya yang dinilai jelek oleh ibunya, tapi juga Mirna. Ini nggak akan baik untuk kedepannya, pikir pria itu.

"Wildan. Jawab pertanyaan ibu." Ucap bu Nawang sekali lagi dan kali ini ucapannya lebih tegas dari sebelumnya

"Aku dari rumah temen kok Bu. Serius, aku nggak bohong." Ucap Wildan takut. Hanya itu yang sanggup keluar dari mulutnya, kebiasaannya yang tak pernah menyembunyikan apapun dari orang terdekatnya membuat ia kesulitan bohong.

"Usia kamu bukan lagi main-main Wildan. Masa kamu main-main sudah habis. Saatnya kamu memulai hidup baru, lembaran baru. Kamu nggak pengen punya keluarga, punya anak istri yang jadi pengobat lelahnya kamu."

"Iya ibu. Aku tahu. Aku bukannya nggak mau punya istri tapi memang aku belum bisa ke arah sana."

"Terserahlah Wil. Ibu capek denger alasan-alasan kamu yang buat ibu nggak masuk akal. Usia kamu sudah 30 tahun. Seharusnya kamu sudah punya anak. Kamu harus mempertimbangkan usia kamu juga wil. Kamu mau di usia kamu yang sudah kepala lima nantinya masih punya anak kecil? Nggak kan? Kamu mau di usia kamu yang sudah tua masih bekerja untuk pendidikan anakmu? Nggak kan? Seusia kamu harusnya sudah punya anak minimal satu. Kalau kamu masih kelayapan dan pulang tengah malam begini, ibu mau kamu kenalan sama teman mbak Shanum. Siapa tahu jodoh." Ucap Bu Nawang lalu pergi meninggalkan Wildan dengan perasaan kesal.

Wildan seketika terduduk di sofa. Seandainya saja ibunya tahu bahwa ia sudah menemukan tambatan hati pengganti Aina, seandainya saja ibunya tahu ia baru saja ditolak secara halus, seandainya saja ibunya tahu Wildan harus berjuang sedikit lebih keras untuk meyakinkan Mirna bahwa ia jatuh hati padanya. Wildan mengusap kasar wajahnya. Ia harus meyakinkan Mirna untuk menjalin hubungan lebih serius dan membawanya ke rumah untuk diperkenalkan pada ibunya, ia tak mau dikenalkan oleh teman kakaknya.

**

Keesokan harinya pukul 8 pagi nampak Vania tengah di rumah sakit bersama dengan seorang dokter muda yang sekaligus sebagai sahabat dari kecil. Wanita itu rutin memeriksakan kesehatannya selama setahun sekali.

Johan adalah dokter muda berusia 27 tahun yang jatuh hati pada Vania sejak usia remaja. Kedekatannya dari usia kanak-kanak membuat Johan terbiasa dengan hadirnya Vania dan saat menginjak remaja pria itu jatuh hati pada Vania namun hingga kini ia masih ragu untuk mengungkapkan perasaannya. Johan takut jika cintanya bertepuk sebelah tangan dan itu pasti akan membuat Vania perlahan lahan menjauh darinya. Itulah salah satu alasan Johan mengapa hingga kini ia masih menyimpan rasa itu sendirian.

Dan alasan Johan tak jujur mengenai perasaannya adalah Vania tengah gencar mendekati pria lain yang sama sekali tak meliriknya. Ya, sejauh itu Vania terbuka dengan sahabat kecilnya itu.

"Gimana hubungan kamu sama Wildan itu?" Tanya Johan di lobby rumah sakit saat tak sengaja berpapasan

"Ya nggak gimana-gimana, aku masih berusaha. Doain aku dong biar usahaku membuahkan hasil." Pinta Vania

"Kami cinta banget sama dia?"

"Banget jo."

"Cinta apa nafsu? Kamu harusnya nggak perlu ngejar dia yang nggak cinta sama kamu, yang nggak bisa menjalin hubungan lebih dari seorang teman. Kalau aku jadi kamu aku lebih baik pergi dari hidup dia. Dia udah jelas-jelas ngomong kalau kamu dianggap adik Van. Ya kamu harus terima. Jangan memaksakan kehendak begitu. Nggak semua di dunia ini bisa kamu dapatkan. Kamu harus lihat sekeliling kamu, buka mata hati kamu Van, ada seorang pria yang begitu mencintaimu tapi nggak pernah kamu lihat."

"Memang ada yang cinta sama aku? Orang tua aku aja yang katanya cinta sama aku nggak peduli sama aku. Kita tinggal satu atap tapi tak pernah bertemu."

Vania kehilangan sosok yang harusnya mencintai dirinya, orang tua masih lengkap tak lantas membuat wanita itu kelebihan kasih sayang, justru ia kurang perhatian dan juga kurang arahan dari orangtuanya. Itulah sebabnya ia seperti hilang kendali saat bertemu dengan Wildan. Menuruti semua keinginannya adalah jalan pintas yang dipilih orang tua Vania dengan dalih membahagiakan anak semata wayangnya yang kini berdampak tidak baik untuk dirinya sendiri. Ia menjadi wanita ambisius yang tidak bisa menerima penolakan apapun bentuknya.

"Kamu mau tahu siapa yang diam-diam cinta sama kamu?"

"Siapa?" Tanya Vania tak tertarik namun penasaran

"Kamu mau jauhin Wildan kalau kamu tahu orangnya?"

"Nggak bisa janji sih kalau itu. Emang siapa sih?"

"Aku." Jawab Johan dengan mata teduhnya

"Hah?"

Bersambung

Terpopuler

Comments

Syarifah

Syarifah

mb vania itu sama mas jordan aja. mas willl mending jujur aja sama ibu nawang deh

2022-02-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!