Kok kita udah sayang sayangan aja mir? Nikah aja yuk
Mirna tak dapat menyembunyikan senyumnya membaca pesan Wildan. Ia bahagia dengan hadirnya Wildan di kehidupannya, tapi lagi-lagi logikanya menyangkal bahwa tak seharusnya ia menaruh perasaan lebih pada pria itu. Entah mengapa Mirna merasa tak pantas bersanding dengan Wildan.
Tak lama kemudian mereka sampai dihalaman kos. Bambang memutuskan langsung pulang lantaran hari sudah malam. Mirna dan ayu membuka kunci pintu masing-masing, sedetik kemudian terdengar deru motor yang berhenti di halaman kos.
Turunlah dua prang pria yang memakai helm tertutup hingga wajah mereka tak dikenali oleh Mirna dan Ayu. Perhatian mereka kini teralihkan pada dia pria yang tengah membuka helm nya dan
"Jono, botol kecap." Gumam Mirna dan Ayu bersamaan. Entah kenapa Mirna dan Ayu tiba-tiba merapatkan tubuh mereka.
Jono datang dengan satu temannya. Entah dengan maksud apa ia datang dengan membawa teman. Mereka berjalan mendekat ke arah Mirna dan Ayu. Kedua wanita itu semakin erat menggenggam tangan satu sama lain.
"Hai mir." Sapa Jono seperti biasa
"Ngapain lagi kamu kesini. Kita sudah nggak ada urusan. Pergi. " Ucap Mirna
Jono menatap temannya dan memberi kode. Entah kode apa hanya mereka yang tahu. Pria itu berjalan dan mencekal tangan Ayu secara tiba-tiba. Pergerakannya yang cepat membuat wanita itu tak bisa melakukan apapun.
Ayu ditarik sedikit menjauh dari Mirna, ia meronta ronta ingin di lepaskan namun tak dihiraukan oleh pria itu. Ia tetap mencekal tangan Ayu dan meletakkannya di belakang.
"Lepasin gue bilang. Siapa sih lo gue teriak nih." Ancam Ayu.
Pria itu melihat kunci yang bertengger di lubang kunci pintu Ayu. Sudah terbuka rupanya, batin pria itu lalu membuka pintu dan melempar Ayu ke dalam ruangan yang tak seberapa besar itu dan menguncinya dari luar.
Ayu menggedor gedor pintu dan terus berteriak agar dibukakan pintu, namun hanya sia-sia saja. Pada kenyataannya ia hanya membuang waktu dan tenaga. Mirna semakin ketakutan, Jono terus memajukan langkahnya tanpa suara, hanya senyum licik yang ia tampilkan. Hingga Akhirnya Mirna sudah tak bisa melangkah kemana-mana. Tubuhnya sudah menempel pada pintu.
"Aku kesini untuk melakukan apa yang sudah pernah aku ucapkan. Kau tahu aku tak pernah main-main dengan apa yang keluar dari mulutku." Ucap Jono pelan namun sangat mengerikan.
"Jangan Jon. Aku mohon. Jangan lakukan apapun." Ucap Mirna bergetar menahan tangisnya.
Jono tak menggubrisnya, secara spontan ia meraup bibir Mirna dengan bibirnya. Mirna terkejut dan memberontak, ia memukul dada pria itu agar menjauh, bibir liar Jono sama dengan gerakan tangan Mirna yang juga liar agar ia bisa terlepas dari raupan bibir yang kasar dan sangat penuh dengan hasrat itu. Mirna sudah menangis sesenggukan, namun entah mengapa ia sangat lemah kali ini. Pukulan yang dilancarkan untuk menyerang Jono tak membuahkan hasil sama sekali. Tiba-tiba
Bugh
Satu pukulan di pundak Jono membuat penyatuan bibir tersebut terlepas dengan keras. Wildan dan Jono kini saling tatap dalam kebencian dan amarah yang sama-sama sedang di puncak. Teman Jono entah kemana perginya, setelah mengunci Ayu dikamar ia pergi atas perintah Jono.
"Siapa lo." Tanya Jono dengan gaya sok berani.
"Nggak penting. Mau ngapain lo tadi? Mau berbuat tidak senonoh?" Tanya Wildan dengan tatapan membunuh
"Eh lo bukan siapa-siapa dan kita nggak kenal ya sama lo. Mending pergi deh. Gue ada urusan yang harus gue selesaikan sama cewek gue. Dia ewek gue, kenapa lo?" Teriak Jono di akhir kalimat
Wildan tertawa lebar. "Heh adonan tepung, lo bukan lagi pacarnya. Lo hanyalah mantan, udah sisa, nggak kepakai." Jawab Wildan enteng.
Jono melancarkan aksinya, ia hendak memukul Wildan, namun dengan cepat tangan Wildan menangkap dan memelintir tangannya hingga Jono meringis kesakitan.
Ada perasaan amarah yang sangat besar di diri Wildan. Ia tak terima Mirna disentuh oleh pria bajingan yang kini sedang ia siksa.
"Jauhi Mirna atau gue kirim lo ke neraka saat ini juga." Ucap Wildan seraya memperkuat cengkraman di tangannya. Jono meringis kesakitan
"Nggak akan, gue nggak jauhi dia. Lo nggak ada hak ngelarang gue."
"Oh ya. Mirna punya gue sekarang. Itu artinya lo juga berurusan sama gue."
"Oh pacar baru ternyata. Kamu munafik Mirna, kamu menghina ku ketika aku mempunyai kekasih lain. Tapi lihat dirimu. Jual diri kamu?" Ucap Jono yang membuat Wildan kembali melayangkan satu pukulan keras di tengkuknya. Joni tersungkur tengkurap di lantai
"Pergi atau gue bunuh sekarang juga lo." Teriak Wildan menendang perut Jono.
"Tolong aku Mir. Mirna bukain kuncinya." Teriakan Ayu membuat Wildan lengah dan menoleh ke pintu kamar Ayu. Jono berdiri dan mengepalkan tangannya bersiap akan meninju kepala Wildan.
Bugh
bersambung
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Syarifah
bersambungnya nanggung thorrrr
2022-02-16
0