SEGENGGAM LUKA
BAB 6 | KECURIGAAN PITA
~TEH IJO~
SELAMAT MEMBACA
Pita dan Jihan tidak bisa bercerita lebih lama karena Jihan sengaja undur diri lebih awal. Pita yang awalnya hendak menanyakan bekas noda lipstik yang berada di baju suaminya pun tak tersampaikan. Pita sendiri merasa Jika Jihan sedang menghindari dirinya.
Setelah berhasil lolos dari Pita, Jihan segera masuk kedalam mobil milik Danar yang berada di parkiran. Danar pun juga baru saja sampai di dalam mobil dengan deru napas yang memburu
"Itu ngapain sih Mas, Pita kesini?" keluh Jihan.
"Mana aku tahu. Kamu kan tahu kalau aku udah ngabarin dia untuk keluar kota. Mana tahu kalau mau kesini."
Danar pun segera menancap pedal gasnya. Sebelum pulang ke rumah, Jihan meminta Danar untuk singgah ke sebuah butik. Ia ingin tampil semaksimal mungkin dalam acara jamuan malam nanti. Jihan ingin membuktikan bahwa dirinya lebih cantik daripada Pita.
Danar selalu menuruti semua kemauan Jihan untuk membeli kebutuhannya. Jihan merasa Danar benar-benar sudah terhipnotis oleh kecantikan saat ini. Tidak sia-sia kedatangan dari Surabaya meninggalkan karir yang sedang naik demi untuk menghancurkan Pita.
Selangkah demi selangkah, Jihan sudah bisa menarik Danar dalam genggamannya, tinggal menunggu waktu untuk menyingkirkan Pita dari sisi Danar.
"Mas kita singgah di rumah dulu ya. Kan aku harus dandan dulu," pinta Jihan.
"Oke, Aku juga ingin istirahat sebentar. Capek rasanya," ujar Danar.
Mobil pun kembali melesat membelah jalanan yang mulai padat, mengingat ini adalah jam pulang kerja.
Sesampainya di rumah di kontrakan Jihan, Danar segera memejamkan mata untuk tidur sejenak. Danar juga berpesan kepada Jihan agar membangunkan dirinya saat waktu telah menunjukkan pukul 7 malam.
___
Disisi lain Pita merasa ada yang aneh. Setelah dari Mall, Pita berniat untuk mengunjungi caffe milik Danar yang tidak jauh dari Mall. Di sana Pita menanyakan Danar kepada Raka, mengapa mendadak Danar harus keluar kota. Apakah ada masalah yang serius, pikir Pita.
Namun, saat itu dada Pita bagai disambar petir ketika mendengar penjelasan Raka, bahwa sebenarnya Danar tidak ada agenda keluar kota, melainkan acara dinner bersama salah seorang kolagen mereka.
"Jadi Bang Danar bohongi aku?" Sepanjang perjalanan pulang ke rumah pikiran Pita berputar mengapa Danar tega membohongi dirinya. Apakah ada sesuatu yang sedang disembunyikan olehnya? Pita masih tidak tahu apa yang sedang disembunyikan oleh suaminya.
"Aku yakin Bang Danar sedang menyembunyikan sesuatu. Awas aja kalau aku sampai tahu apa yang sedang kamu sembunyikan, Bang!"
***
Saat ini Jihan berjalan dengan anggun melewati karpet merah yang sudah digelar secara rapi. Tangannya menempel pada lengan Danar. Siapa saja yang memandang pasti akan mengira bahwa Jihan adalah istri dari Danar, karena malam ini mereka mengenakan pakaian couple bercorak batik khas Yogyakarta.
Kedatangan Danar disambut baik oleh Ilham beserta sang istri. Bahkan istri Ilham terpesona oleh kecantikan Jihan saat ini.
"Ham, kenalin ini Jihan. Manager caffe yang ada di alun-alun," kata Danar saat memperkenalkan Jihan kepada Ilham.
"Oh, aku kira istri baru. Biasanya orang yang udah sukses itu pasti akan nambah istri," ledek Ilham.
"Kalau ngomong di filter dong, kan aku jadi gak enak nih sama istri kamu," ujar Danar.
Istri Ilham tidak begitu menanggapi Jihan, karena ia yakin jika yang sedang bersama dengan Danar saat ini adalah seorang penyusup rumah tangga Danar dengan Pita. Diam-diam Istri Ilham membidikan kamera untuk mengambil foto Jihan.
Danar meninggalkan Jihan saat Ilham mengajaknya untuk menyambut tamu lainnya.
Sementara itu, istri Ilham langsung menghampiri Jihan yang duduk seorang diri.
"Kamu hebat ya bisa menggeser posisi istri Danar. Padahal selama ini Danar tidak pernah mengajak istrinya ke acara seperti ini lho."
"Yah, mungkin Danar sadar jika istrinya sudah tidak menarik." Jihan tetap berusaha untuk tidak tegang.
"Darimana kamu tahu tidak menarik? Aku yang mengenalnya saja tidak tahu akan hal itu?"
Jihan terdiam. Tidak mungkin ia mengatakan bahwa Pita adalah sahabatnya, lalu Danar adalah cinta pertamanya yang tidak tergapai.
"Hanya menebak saja."
Istri Ilham semakin yakin jika Jihan bukan wanita baik-baik. Bagaimana bisa Danar mengkhianati Pita yang tulus mencintai dirinya. Seharusnya Danar tidak melakukan ini pada Pita, mengingat pengorbanan besar yang telah diambil oleh Pita.
"Oh… semoga saja itu hanya tebakan saja karena kamu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Pitaloka."
Dada Jihan naik turun menahan amarahnya. Tangannya meremas gaun yang ia pakai. Jika Jihan tidak mengingat sedang berada dimana dan siapa wanita yang sedang berada di sampingnya, mungkin Jihan akan langsung menyakar wajah istri Ilham. Namun, Jihan harus menahan diri untuk tidak terpancing amarahnya.
Sementara itu istri Ilham yang mengenal Pita setelah menikah dengan Danar merasa geram atas kelakuan Jihan yang sangat keterlaluan.
"Mas Danar pulang yuk!" bisik Jihan dengan perasaan kesalnya. Danar yang baru saja menghampiri Jihan langsung menakutkan kedua alisnya, merasa heran.
"Lho kan acara belum selesai Ji. Lagian kalau kita pulang apa kata teman-temanku yang lainnya? Kamu kenapa, sih? Kok kayak bete?"
Jihan memanyukan bibirnya lalu menghentakkan kaki dengan kesal. Jihan pun berlalu menuju sebuah meja yang telah tersedia.
Danar semakin tidak mengerti dengan sikap Jihan, padahal Pita tidak pernah bersikap seperti ini kepada dirinya.
Danar mengikuti Jihan ke sebuah meja di mana ia duduk. Namun, langkahnya terhenti pada Aishah, istri Ilham yang dengan sengaja menumpahkan minuman di baju Danar.
"Astaga Danar, maaf aku tidak sengaja. Maafkan aku." Aishah berpura-pura menyesali keteledorannya.
"Ah, tidak apa-apa. Bisa dibersihkan kok. Aku ke toilet sebentar ya," pamit Danar.
Aishah mengangguk pelan kemudian ia tersenyum lebar menatap kepergian Danar. Mata Aishah segera mencari keberadaan Jihan yang tidak punya urat malu. Wanita seperti Jihan harus segera dibasmi dalam muka bumi agar tidak menyebarkan virus pelakornya.
"Nungguin Danar ya? Duh kasihan banget! Danarnya udah pulang duluan."
Jihan menatap Aishah dengan penuh kebencian. Sebenarnya apa yang diinginkan oleh wanita ini yang selalu memojokkan dirinya.
"Sebenarnya mau kamu apa sih? Kamu juga mengincar Danar?"
Bukannya marah, Aishah malah tertawa kecil. "Maaf aku tak serendah itu! Aku wanita bermoral tidak seperti kamu wanita murahan." tekan Aishah sambil menunjuk dada Jihan dengan sinis.
"Sebelum kamu menyesal, jauhi Danar!" ancam Aishah yang kemudian meninggalkan Jihan dengan perasaan dongkol.
"Sebenarnya siapa sih dia?" gumam Jihan.
Terpaksa Jihan harus meninggalkan acara tersebut karena ucapan Aishah yang mengatakan jika Danar sudah pulang.
"Pulang kemana coba? Sedangkan Mas Danar sudah bilang kepada Pita jika malam ini tidak pulang, karena alasan keluar kota." Jihan mencoba untuk menghubungi nomor Danar, tetapi tidak diangkat.
"Danar kemana sih? Di telepon dari tadi gak diangkat!" gerutu Jihan sepanjang perjalanan.
🍃🍃 BERSAMBUNG 🍃🍃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Maria Magdalena Indarti
jihan tega bgt sm sahabat. dasar pelakor
2025-01-24
0
Linda Napitu
gemesss
pengen vabik2 jihan
2022-03-15
6
SRimestini
semoga Aisah pahlawan pita
2022-03-06
5