SEGENGGAM LUKA
BAB 5 | DANAR YANG GILA
~TEH IJO~
Jihan hanya mampu menelan ludahnya saat mendengar erangan panjang dari Danar. Ia yakin permainan mereka telah usai. Jihan memilih meninggalkan tempat itu dan beranjak ke kamarnya. Suara erangan Danar masih memutar di kepalanya, bahkan Jihan masih bisa mengingat dengan jelas setiap penyatuan tubuhnya bersama Danar.
Mas Danar tak pernah sampai sekuat itu. Apakah Pita lebih memuaskan daripada aku? Ah, tidak mungkin! Aku lebih bisa memuaskan mas Danar daripada Pita yang bodoh itu
Pita yang kelelahan langsung tertidur, tetapi tidak dengan Danar yang masih belum merasa puas oleh pelayanan Pita. Karena Pita sangat sangat pasif tidak bisa mencoba berbagai gaya seperti yang Jihan lakukan.
Mendadak mata Danar terbelalak saat mengingat nama Jihan. Ia baru menyadari jika malam ini Jihan sedang ada di rumahnya. Dengan langkah pelan, Danar berjalan keluar kamar. Ia segera langsung menuju ke kamar Jihan.
Jihan yang belum tertidur merasa sangat terkejut saat Danar masuk kedalam kamarnya hanya mengenakan kimono saja. "Mas Danar!"
Danar segera menghujani Jihan dengan berbagai kecupan. Mulai dari bibir, leher, dada hingga terhenti di perut Jihan.
Jihan menggeliat merasakan sensasi yang menggetarkan tubuhnya. Tangan Danar pun tidak ingin tinggal diam untuk memainkan bagian sensitif milik Jihan.
Hingga akhirnya penyatuan keduanya terjadi lagi. Jihan memang sangat mengakui jika Danar adalah lelaki kuat. Setelah menghajar istrinya ia masih kuat untuk menghajar dirinya lagi.
"Mas Danar nekat banget sih? Gak takut ketahuan sama Pita?" bisik Jihan di sela-sela permainannya.
"Kamu tau gak sih Ji, sepertinya milikku sudah merasa candu dengan milikmu yang terasa menggigit. Berbeda dengan Pita yang sudah terasa hambar."
Jihan terkekeh. Napasnya naik turun, tubuhnya pun bergetar hebat. Danar yang sudah tidak tahan lagi akhirnya mencapai puncak, meskipun tidak mengerang panjang tetapi sudah membuat Jihan merasa sangat puas.
Pagi ini, Pita sedikit malas untuk bangun. Badannya terasa sangat sakit akibat permainan Danar tadi malam. Pita melirik Danar yang sudah siap dengan pakaian kerjanya membuat Pita terheran.
"Pukul berapa Bang?" tanya Pita.
"Pukul 7," jawab Danar singkat.
Pita gelagapan saat mendengar bahwa sekarang sudah pukul tujuh pagi sementara dirinya belum menyiapkan sarapan untuk suaminya.
"Mau kemana?" tanya Danar saat melihat Pita sibuk memungut pakaiannya di bawah lantai.
"Aku mau masak lah, Bang. Kan Abang mau kerja," tutur Pita.
Namun hal itu segera dicegah oleh Danar "Tidak usah, aku langsung berangkat kerja aja. Nanti sarapan di caffe aja. Kamu istirahat aja."
Danar yang menatap dirinya dalam pantulan cermin besar sudah terlihat oke pun segera berlalu keluar dari kamarnya.
Pita masih terdiam dengan sikap Danar yang terlihat cuek. Apakah pelayanan tadi malam tidak memuaskan? Pita memaksa untuk mencari tahu salahnya dimana.
Danar dan Jihan berangkat satu mobil karena memang satu tujuan. Jihan menggelengkan kepala saat tangan Danar mengelus paha Jihan yang sengaja dia tampilan sedikit terbuka. "Kenapa? Mas Danar masih kurang?" goda Jihan.
"Inget ini masih pagi," lirih Jihan lagi.
"Maunya gitu. Punya ku sekarang bawaannya idup terus kalau deket sama kamu. Tuh, kamu gak liat apa udah sesak gitu?" Danar memberi isyarat agar Jihan melihat sesuatu yang sudah menonjol.
Jihan tertawa pelan. Memang benda pusaka milik Danar sudah membesar hingga menyembul. "Ji, gimana dong? Aku gak bakalan fokus kerja kalau seperti ini." lirih Danar.
"Mas, aku udah cantik seperti ini masa harus ena-ena lagi, kan gak mungkin, Mas." kekeh Jihan.
"Sebentar aja Ji, pakai your mouth! Oke!"
Jihan menghembuskan napas kasarnya. Tak ingin menolak keinginan Danar, dengan patuh ia menuruti kemauan Danar. Demi untuk menghancurkan Pita, Jihan rela menjadi budak Danar, toh Jihan juga sangat menikmati caranya yang terbilang sangat gila. Selingkuh dengan suami sahabatnya sendiri.
...___...
Sesampainya di Cafe, Jihan segera menuju ruang kerjanya sementara Danar segera melajukan mobilnya untuk ke caffe induk. Karena Danar memantau pekerjaannya dari Caffe induk.
"Selamat pagi, Pak Danar. Ini ada undangan jamuan makan malam dari Pak Ilham pemilik restoran terbesar di kota ini." Raka selaku asisten Danar memberikan sebuah kartu undangan kepada Danar. Dengan cepat Danar segera membaca undangan tersebut. "Membawa pasangan?" gumam Danar.
"Iya, Pak. Saya dengar ini adalah peresmian cabang restoran yang ada di luar kota. Beliau ingin memperkenalkan restoran ala Jepang itu kepada kita semua, Pak," ujar Raka.
"Baiklah."
____
Terpaksa Pita harus bangkit dari tidurnya karena mengingat jika ia belum mengerjakan pekerjaan rumah. Setelah mandi Pita segera mencuci pakaian. Awalnya biasa saja namun mendadak Pita terdiam. Matanya sangat tajam saat melihat noda merah di kaos suaminya yang kenakan kemarin sore. Noda merah itu Pita amati dengan jeli.
"Noda lipstik siapa ini? Bahkan aku saja tidak pernah memakai lipstik." gumam Pita heran.
Pikiran Pita terus berputar, mengingat Danar adalah orang yang sangat mencintai dirinya. Namun, Pita berpikir kembali, jika ini adalah kaos yang di kenakan oleh Danar kemarin sore, berarti orang yang berinteraksi kepada dirinya adalah Jihan. Namun, Pita menepis dengan keras bahwa tidak mungkin Jihan akan menusuknya dari belakang.
Ponsel Pita berdering. Sebuah nama Danar tertulis di layarnya. Dengan bergegas Pita segera mengangkat teleponnya.
Pit, aku hanya ingin memberi kabar bahwa malam ini aku tidak bisa pulang karena harus keluar kota dadak. Kamu gak apa apa kan?
"Lho kok mendadak Bang?"
Abang juga tidak tahu. Ya sudah Abang cuma bilang itu saja agar kamu gak nungguin Abang. Nih, Abang juga mau siap siap.
Seketika ponsel dimatikan sebelah pihak oleh Danar. Hal itu membuat Pita merasa jika Danar sudah keterlaluan, tidak memberikan ruang untuknya berbicara terlebih dahulu.
"Mas Danar kenapa sih, akhir-akhir ini aneh deh," gerutu Pita.
Padahal Pita juga ingin menanyakan tentang noda di kaos Danar. Namun, Pita harus menunggu hingga Danar kembali pulang. Bahkan Danar juga tidak mengatakan akan berapa lama di luar kota.
Merasa bosan di rumah, Pita berniat untuk jalan-jalan sekedar menghirup udara segar. Sudah lama dirinya tidak pernah jalan-jalan, apalagi Danar yang akhir-akhir ini juga sangat sibuk dan tak pernah membawanya jalan-jalan.
____
"Mas Danar jahat tahu!" Jihan yang sedari tadi berada di samping Danar merasa geli atas alibi Danar kepada istrinya.
"Emang kita mau keluar kota?" tanya Jihan.
"Kalau kamu mau," ujar Danar santai.
Danar sengaja memilih Jihan untuk menemani acara perjamuan dari salah satu kenalannya, karena menurut Danar Jihan lebih cocok daripada istrinya yang sekarang terlihat sangat kucel.
Di waktu yang bersamaan, Pita tengah memasuki sebuah mall terbesar di kotanya. Hanya sekedar jalan-jalan dan singgah untuk menikmati kopi cappucino adalah niat awalnya dari rumah.
Disaat itu juga mata Jihan menangkap sosok Pita sedang memasuki tempat dimana ia dan Danar juga sedang menikmati secangkir cappucino. "Mas, itu Pita." Jihan menunjuk ke arah dimana Pita berada. Danar segera membalikkan badan dan sangat terkejut.
"Pita?" gumamnya.
"Mas Danar mending pergi deh, aku takut Pita tahu kalau Mas Danar disini." Jihan merasa sangat panik, ia tidak akan pernah bisa membayangkan bagaimana jika Pita akan menjambak rambutnya dan memaki dirinya.
Dengan cepat Danar melipir ke toilet untuk menghindar Pita. Disaat itu juga Pita melihat Jihan lalu dengan penuh senyuman, Pita segera menghampiri Jihan.
"Hai Ji! Kamu disini juga," sapa Pita
Jihan tersenyum tipis melihat Pita yang telah berada di depan. "Hai juga Pita. Wah gak nyangka ya kita bisa jumpa disini."
Pita segera menarik sebuah kursi. Keningnya mengernyit melihat sebuah cangkir yang berada di depan Jihan. Berarti Jihan tidak sedang sendiri, batin Pita.
"Kamu ada temennya," tanya Pita.
Jihan yang menyadari cangkir bekas Danar merasa salah tingkat. "Oh itu… tadi ada temen aku disini, tapi udah pulang," alibi Jihan.
🍃🍃 BERSAMBUNG 🍃🍃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Lina Bt
iki yg Namanya susu di balas air tuba
2022-12-06
0
Imaz Handayani Iskandar
astagfirullah thor aku sampe gmtr thor,koq jahat banget😭
2022-04-22
1
Nayla Syifa
kapan ini ketahuan nya,ih kasihan ma Pita
2022-02-15
0