Bab.9 (First night with you)

Malam ini seluruh kota di terpa hujan badai. Langit seolah mengerti jika sepasang pengantin baru akan memulai langkah besar di saat hati tak bertaut, namun takdir memaksa mereka untuk menjalani semuanya.

Elisa baru saja selesai mandi dan memakai pakaian tidurnya. Ia kaget saat tiba-tiba saja Reynald masuk ke dalam kamar. Suasana tiba-tiba saja menjadi canggung antar keduanya. "A-adik sama teman kamu sudah pulang?"

"Iya, baru saja." Reynald tiba-tiba saja merasakan tubuhnya memanas saat melihat Elisa memakai lingerie seksi di hadapannya, meski bukan cinta tapi hasratnya tetap menggebu sebagai seorang laki-laki.

"Oh begitu ... lebih baik sekarang kamu mandi ini sudah malam." Setelah mengatakan hal itu, Elisa melangkah melewati Reynald menuju ranjang ukuran king size yang ada di ruangan itu.

Reynald melangkah menuju kamar mandi. Ia berusaha menahan rasa gugupnya, sampai akhirnya masuk kedalam, ia menyadarkan tubuhnya di dinding kamar mandi. "Kenapa tiba-tiba aku merasa panas seperti ini."

...~...

Di luar sana, Elisa masih merasa tegang dengan situasi yang biasa di sebut kebanyakan orang sebagai malam pertama. "Apa yang harus aku lakukan, aku benar-benar tidak siap untuk di sentuh oleh pria itu."

Tiba-tiba saja ia ingat Viola memberikannya wine kepadanya, kalau saja ia merasa tidak sanggup untuk melalui semuanya secara sadar. Ia membuka laci meja lampu tidur yang ada di sampingnya, ia langsung menyunggingkan senyumnya saat melihat botol minuman beralkohol itu.

"Dengan ini aku tidak perlu melalui semuanya secara sadar, ayolah El kamu sudah melangkah sejauh ini, jadi sekarang kamu tidak perlu ragu." Elisa menghembuskan napas panjang lalu membuka botol minuman itu dan langsung meneguknya beberapa kali, perutnya terasa mual saat merasakan minuman itu untuk pertama kalinya.

"Kenapa pahit sekali." Ia meletakkan minuman itu di atas nakas, sejenak ia berpikir ingin menyerah namun lagi-lagi logikanya bekerja, ia tidak boleh lemah dan harus melakukannya malam ini juga. Akhirnya ia memutuskan untuk meneguk minuman itu berkali-kali hingga akhirnya tubuh Elisa terasa ringan dan sulit berkonsentrasi.

Klek.

Pintu kamar mandi terbuka. Reynald keluar dari kamar mandi dengan jubah mandinya. Ia mengeryit heran saat melihat Elisa melangkah mendekat dengan langkah sempoyongan. Semakin dekat, ia bisa mencium bau Alkohol yang kian pekat. "Kamu mabuk?"

Dengan wajah memerah dan mata sayu Elisa terseyum lalu mengalungkan tangannya di leher sang suami. "Kamu milik ku malam ini, kita harus melakukannya sekarang, tubuhku terasa terbakar." Elisa mendekatkan wajahnya dan langsung mendaratkan ciuman di bibir Reynald.

Mata Reynald mulai terpejam, menikmati sensasi yang baru pertama kali ia rasakan. Tangannya serta merta mengalung indah di pinggang ramping sang istri, sekujur tubuhnya menegang. Dalam hati ia berkata jika dengan cara ini kamu ingin menikmatinya, maka aku tidak akan ragu lagi.

Tangan Reynald mulai menggerayang menelusup masuk kedalam baju satin tipis yang di pakai Elisa. Bagian tubuhnya yang lain mulai menegang saat tanpa sadar me*emas gundukan kenyal yang tak terbalut apapun.

Begitu juga tangan Elisa yang mulai melepas pengait jubah mandi yang di pakai Reynald. Dalam keadaan setengah sadar ia merasakan tubuhnya terbakar, hasratnya membuncah dan terus melakukan hal baru yang begitu agresif.

Malam yang kian pekat dengan rintik hujan mengiringi. Reynald menggedong tubuh sang istri hingga ke atas tempat tidur. Ia membaringkan tubuhnya perlahan dan melanjutkan aktivitas panas mereka, tanpa sadar tak ada lagi sehelai benang pun melekat di tubuh keduanya.

Dengan posisi di bawah sang suami, Elisa beberapa kali mengeluarkan rintihan dan erangan kecil yang membuat Reynald semakin menggila. Di situasi ini, sejenak mereka bisa melupakan apa dan bagaimana hubungan mereka yang sebenarnya.

Reynald berhenti sejenak, ia menatap wajah Elisa yang mulai berkeringat. Sudah saatnya untuk sampai ke inti permainan mereka, ia merasa ragu saat akan melakukannya, namun Elisa lagi menggila.

"Kenapa kamu berhenti, ayo lakukan lagi." Elisa meraih tangan Reynald, lalu memasukkannya kedalam mulut. Ia memainkan jari kekar itu layaknya sedang menikmati permen lollipop di dalam mulutnya.

Keraguan Reynald akhirnya sirnah sudah. Ia meregangkan paha sang istri dan menghentak bagian bawah perut berkali-kali sampai akhirnya tembus juga, ia cukup kaget saat melihat ternyata Elisa masih perawan. Berarti ini juga yang pertama kali baginya, batin Reynald.

"Ummmhh, aaaahh." eluhan yang terdengar lirih dari mulut Elisa, ia terlihat sangat menikmati tanpa perduli rasa perih yang mengiringi.

Reynald yang awalnya melakukan semua secara perlahan kini mempercepat gerakan, ia semakin menggila sampai akhirnya cairan hangat itu mengalir ke bagian dalam tubuh Elisa. Ia menjatuhkan diri di samping Elisa dengan peluh membasahi wajahnya yang nampak lelah.

Dengan napas yang masih tersengal-sengal, ia menoleh untuk melihat sang istri. Mereka saling menatap satu sama lain. Karena masih dalam pengaruh minuman tadi, Elisa tersenyum kepada sang suami lalu berkata-- "Aku mau lagi, ayo lakukan lagi."

"A-apa lagi?" Reynald nampak tak percaya saat wanita di sampingnya itu merengek-rengek untuk meminta lagi. Ternyata Alkohol bisa merubah sisi kepribadian seseorang dalam waktu singkat.

...**...

Cahaya matahari pagi, menembus kaca jendela yang tak tertutup tirai. Mata Elisa mulai mengerjap perlahan, ia bangkit dari posisinya dan duduk di tepi ranjang. "Ahk, kepala ku sakit sekali." Ia melangkah turun dari atas tempat tidur tanpa menoleh ke samping di sama Reynald sedang tertidur.

Sepertinya ia lupa kalau malam tadi baru saja bermain kuda-kudaan hingga berkali-kali dengan seorang pria yang sudah resmi menjadi suaminya. Pengaruh minuman itu memang luar biasa, entah apa yang dia katakan saat mengingat semua kejadian malam tadi.

Baru saja ia hendak melangkah, rasa nyeri yang teramat sangat ia rasakan di bagian sensitifnya. "Aw sakit!" pekik Elisa tanpa sadar. Ia terduduk di atas lantai, matanya tiba-tiba saja membulat saat melihat tubuhnya polosnya di penuhi jejak kepemilikan dari bagian dada hingga ke lengan. "Kyaaa!!!!"

Teriakan Elisa membuat Reynald terbangun dari tidurnya. Ia bangkit dari posisinya, mencari keberadaan Elisa. Sontak ia langsung beranjak saat melihat Elisa terduduk di atas lantai.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Reynald saat berada di hadapan Elisa.

Elisa yang tadi sibuk memperhatikan tubuhnya sendiri, mulai menegapkan kepala, melihat pria yang ada di hadapannya. "Aaaakkkk." Lagi-lagi Elisa berteriak saat melihat Reynald tanpa memakai busana.

Ya, sepertinya Reynald terlalu panik saat melihat Elisa terduduk di lantai hingga ia lupa jika tak memakai apapun. "Kenapa kamu berteriak? Mengagetkan saja."

"Pakai baju mu sana! Jangan berdiri di hadapan ku," ucap Elisa seraya menutup matanya dengan kedua tangan.

Bersambung 💓

Jangan lupa like+komen+vote+hadiah juga ya readers 🙏😊

Terpopuler

Comments

Ani Mak NitaAdelia

Ani Mak NitaAdelia

🤣🤣

2024-03-28

0

Yoo anna 💞

Yoo anna 💞

🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭

2023-03-11

0

Agustina Kusuma Dewi

Agustina Kusuma Dewi

aiihhssss..kenapa pk mabok sih

2022-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 (Hari kepulangan)
2 Bab.2 (Surat wasiat)
3 Bab.3 (Trauma masa kecil)
4 Bab.4 (Tawaran gila)
5 Bab.5 (Hari tersial)
6 Bab.6 (Menerima tawaran)
7 Bab.7 (Mengunjungi makam Mama)
8 Bab.8 (Pernikahan)
9 Bab.9 (First night with you)
10 Bab.10 (Mulai akrab)
11 Bab.11 (Saling membutuhkan)
12 Bab.12 (Ponsel baru dari istri)
13 Bab.13 (Mulai penasaran)
14 Bab.14 (Berbagilah dengan ku)
15 Bab.15 (Long time no see)
16 Bab.16 (Masalalu yang menyedihkan)
17 Bab.17 (Menginap)
18 Bab.18 (Kamu bisa percaya padaku)
19 Bab.19 (Aku ingin waktu berhenti saat ini juga)
20 Bab.20 (Aku suami mu)
21 Bab.21 (Aku cemburu?)
22 Bab.22 (Aku bukan anak pembawa sial)
23 Bab.23 (Kamu baik-baik saja?)
24 Bab.24 (Dengan cara ku)
25 Bab.25 (Mungkinkah aku meminta kisah ini selamanya?)
26 Bab.26 (Liburan)
27 Bab.27 (Tugas pertama mata-mata Jack)
28 Bab.28 (Inilah cara ku)
29 Bab.29 (Sadar diri)
30 Bab.30 (Apa kamu akan melepaskan aku?)
31 Bab.31 (Positif and posesif)
32 Bab.32 (Bertanggung jawab)
33 Bab.33 (Ngidam perdana)
34 Bab.33 (Publikasi)
35 Bab.34 (Aku hanya laki-laki biasa)
36 Bab.35 (Pengakuan)
37 Bab.36 (Gara-gara drama series)
38 Bab.37 (Mimpi yang ingin aku lanjutkan)
39 Bab.38 (Hadiah untuk adik ipar)
40 Bab.39 (Akhir dari perjanjian, suami sewaan)
41 Bab.40 (Mengapa terjadi)
42 Bab.41 (Aku bertahan sekuat hatiku)
43 Bab.42 (Bertahanlah, ku mohon)
44 Bab.43 (Aku berharap kamu mati saja)
45 Bab.44 (Untuk Elisa, anak kesayangan Papa)
46 Bab.45 (Kapan?)
47 Bab.46 (Antara hidup dan mati)
48 Bab.47 (Setelah apa yang sudah terlewati)
49 Bab.48 (Kenapa harus seperti ini?)
50 Bab.49 (Nama untuk bayi kita)
51 Bab.50 (Bahagianya Baby R)
52 Bab.51 (Selamanya tidak akan terganti)
53 Bab.52 (Kesedihan Tasya)
54 Bab.53 (Kisah-kisah baru)
55 Bab.54 (Penderitaan Sofia)
56 Bab.55 (Tidak percaya diri)
57 Bab.57 (Kita pacaran?)
58 Bab.58 (Pesta kecil-kecilan)
59 Bab.59 (I love you more)
60 Bab.60 (Terror)
61 Bab.61 (Kekhwatiran)
62 Bab.62 (Menginap)
63 Bab.63 (Ketahuan)
64 Bab.64 (Aku tidak akan melepaskan mu)
65 Bab.65 (Do you love me?)
66 Bab.66 (one year)
67 Bab.67 (Happy anniversary)
68 Bab.68 (Mengetahui rencana pesta)
69 Bab.69 (Rencana Sofia)
70 Bab.70 (Persiapan)
71 Bab.71 (Aku sudah menunggu sejak lama)
72 Bab.72 (Momen mengharuskan dan menyesakkan)
73 Bab.73 (Penculikan part.1)
74 Bab.74 (Karena aku mencintaimu)
75 Bab.75 (Kabar baik atau buruk?)
76 Bab.76 (Keputusan)
77 Bab.77 (Rencana liburan)
78 Bab.78 (Rencana liburan part.2)
79 Bab.79 (Kisah pagi hari sepasang suami istri)
80 Bab.80 (Perjalanan)
81 Bab.81 (Kejutan tidak terduga)
82 Bab.82 (Tiga pria yang akhirnya bertemu)
83 Bab.83 (Hari pertama di Melbourne)
84 Bab.84 (Penyelamat hidup)
85 Bab.85 (Ketemu)
86 Bab.86 (Bertahan selamanya)
87 Bab.87 (Aku pikir tidak akan sesakit ini)
88 Bab.88 (Jalan-jalan Melbourne part.1)
89 Bab.89 (Jalan-jalan Melbourne part.2)
90 Bab.90 (Jalan-jalan ke Melbourne part.3)
91 Bab.91 (Lamaran dadakan)
92 Bab.92 (Kembali pulang)
93 Bab.93 (Meminta izin)
94 Bab.94 (Pertemuan)
95 Bab.95 (Bertemu calon mertua)
96 Bab.96 (Persiapan)
97 Bab.97 (Memaafkan)
98 Bab.98 (Kamu masih sahabatku)
99 After One Night Mistake
100 Pelayan Dokter Amnesia
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab.1 (Hari kepulangan)
2
Bab.2 (Surat wasiat)
3
Bab.3 (Trauma masa kecil)
4
Bab.4 (Tawaran gila)
5
Bab.5 (Hari tersial)
6
Bab.6 (Menerima tawaran)
7
Bab.7 (Mengunjungi makam Mama)
8
Bab.8 (Pernikahan)
9
Bab.9 (First night with you)
10
Bab.10 (Mulai akrab)
11
Bab.11 (Saling membutuhkan)
12
Bab.12 (Ponsel baru dari istri)
13
Bab.13 (Mulai penasaran)
14
Bab.14 (Berbagilah dengan ku)
15
Bab.15 (Long time no see)
16
Bab.16 (Masalalu yang menyedihkan)
17
Bab.17 (Menginap)
18
Bab.18 (Kamu bisa percaya padaku)
19
Bab.19 (Aku ingin waktu berhenti saat ini juga)
20
Bab.20 (Aku suami mu)
21
Bab.21 (Aku cemburu?)
22
Bab.22 (Aku bukan anak pembawa sial)
23
Bab.23 (Kamu baik-baik saja?)
24
Bab.24 (Dengan cara ku)
25
Bab.25 (Mungkinkah aku meminta kisah ini selamanya?)
26
Bab.26 (Liburan)
27
Bab.27 (Tugas pertama mata-mata Jack)
28
Bab.28 (Inilah cara ku)
29
Bab.29 (Sadar diri)
30
Bab.30 (Apa kamu akan melepaskan aku?)
31
Bab.31 (Positif and posesif)
32
Bab.32 (Bertanggung jawab)
33
Bab.33 (Ngidam perdana)
34
Bab.33 (Publikasi)
35
Bab.34 (Aku hanya laki-laki biasa)
36
Bab.35 (Pengakuan)
37
Bab.36 (Gara-gara drama series)
38
Bab.37 (Mimpi yang ingin aku lanjutkan)
39
Bab.38 (Hadiah untuk adik ipar)
40
Bab.39 (Akhir dari perjanjian, suami sewaan)
41
Bab.40 (Mengapa terjadi)
42
Bab.41 (Aku bertahan sekuat hatiku)
43
Bab.42 (Bertahanlah, ku mohon)
44
Bab.43 (Aku berharap kamu mati saja)
45
Bab.44 (Untuk Elisa, anak kesayangan Papa)
46
Bab.45 (Kapan?)
47
Bab.46 (Antara hidup dan mati)
48
Bab.47 (Setelah apa yang sudah terlewati)
49
Bab.48 (Kenapa harus seperti ini?)
50
Bab.49 (Nama untuk bayi kita)
51
Bab.50 (Bahagianya Baby R)
52
Bab.51 (Selamanya tidak akan terganti)
53
Bab.52 (Kesedihan Tasya)
54
Bab.53 (Kisah-kisah baru)
55
Bab.54 (Penderitaan Sofia)
56
Bab.55 (Tidak percaya diri)
57
Bab.57 (Kita pacaran?)
58
Bab.58 (Pesta kecil-kecilan)
59
Bab.59 (I love you more)
60
Bab.60 (Terror)
61
Bab.61 (Kekhwatiran)
62
Bab.62 (Menginap)
63
Bab.63 (Ketahuan)
64
Bab.64 (Aku tidak akan melepaskan mu)
65
Bab.65 (Do you love me?)
66
Bab.66 (one year)
67
Bab.67 (Happy anniversary)
68
Bab.68 (Mengetahui rencana pesta)
69
Bab.69 (Rencana Sofia)
70
Bab.70 (Persiapan)
71
Bab.71 (Aku sudah menunggu sejak lama)
72
Bab.72 (Momen mengharuskan dan menyesakkan)
73
Bab.73 (Penculikan part.1)
74
Bab.74 (Karena aku mencintaimu)
75
Bab.75 (Kabar baik atau buruk?)
76
Bab.76 (Keputusan)
77
Bab.77 (Rencana liburan)
78
Bab.78 (Rencana liburan part.2)
79
Bab.79 (Kisah pagi hari sepasang suami istri)
80
Bab.80 (Perjalanan)
81
Bab.81 (Kejutan tidak terduga)
82
Bab.82 (Tiga pria yang akhirnya bertemu)
83
Bab.83 (Hari pertama di Melbourne)
84
Bab.84 (Penyelamat hidup)
85
Bab.85 (Ketemu)
86
Bab.86 (Bertahan selamanya)
87
Bab.87 (Aku pikir tidak akan sesakit ini)
88
Bab.88 (Jalan-jalan Melbourne part.1)
89
Bab.89 (Jalan-jalan Melbourne part.2)
90
Bab.90 (Jalan-jalan ke Melbourne part.3)
91
Bab.91 (Lamaran dadakan)
92
Bab.92 (Kembali pulang)
93
Bab.93 (Meminta izin)
94
Bab.94 (Pertemuan)
95
Bab.95 (Bertemu calon mertua)
96
Bab.96 (Persiapan)
97
Bab.97 (Memaafkan)
98
Bab.98 (Kamu masih sahabatku)
99
After One Night Mistake
100
Pelayan Dokter Amnesia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!