Putera Bungsu

Hujan di luar turun bersamaan dengan langkah kaki Bening juga Asih menuju sebuah ruangan luas dengan banyak lukisan. Bening tak tahu jika ada ruangan ini. Sebuah tempat yang cukup jauh dari rumah utama, melewati lorong panjang dan gelap. Lukisan yang sudah jadi dan belum selesai terpampang begitu saja. Entah siapa pelukisnya, yang jelas lukisan-lukisan itu sangat indah.

Lelaki tampan putra bungsu nyonya Rahma dan tuan Wibowo itu memandang tajam Asih lalu sejurus kemudian ia menatap Bening cukup lama. Seperti sedang mengingat, tapi kemudian wajahnya kembali garang.

"Kalian berdua tidak ada kerjaan selain berkelahi?" tanyanya tanpa senyum sama sekali.

"Dia yang mulai duluan, Tuan Gara." Asih berkata dengan cepat sambil menunjuk Bening yang hanya diam tak membela diri.

"Benarkah? Yang terlihat mencari ulah justru kau." Tuan muda berkata santai sambil menilik Asih tajam membuat nyali gadis itu menciut seketika.

"Benar, Tuan. Dia yang menjambak rambut saya pertama kali. Saya hanya membela diri." Ia masih berusaha membela diri dengan memberi keterangan palsu.

Bening menoleh, jelas itu fitnah. Namun, Bening tetap diam, hanya menggeleng kecil melihat Asih. Ia kembali melihat ke depan. Ternyata pandangannya dan tuan muda itu malah bertemu. Bening segera menundukkan wajahnya.

"Kau, kenapa tidak membela dirimu?" tanya tuan muda itu menatap Bening.

Bening Kembali mengangkat wajahnya. "Tidak ada yang perlu saya bela, Tuan. Tidak ada saksi yang melihat pertengkaran itu."

Tuan muda itu tersenyum kecil mendengar jawaban Bening. Sebenarnya, dia sudah bisa menilai bahwa di sini, yang bersalah jelas adalah Asih. Dia memang ingin melihat sejauh mana kedua pembantu ibunya itu membela diri mereka. Namun, ia justru melihat sesuatu yang lain dari sosok pembantu baru itu, sikapnya yang tenang mengisyaratkan kepasrahan sekaligus pembelaan diri tanpa harus bertegang urat dengan Asih di depannya. Sungguh cara yang elegan.

"Kau, Asih, keluar dari sini. Sekali lagi aku melihatmu mencari ulah lagi dengan para pembantu baru di rumah ini, aku pastikan kau tidak akan bekerja lagi di sini."

Asih terkesiap. Ia mengepalkan tangan tetapi tidak bisa melampiaskan kekesalannya saat ini.

"Baik, Tuan. Saya kembali." Ia melangkah keluar setelah sempat berbalik menatap Bening yang tidak menghiraukan tatapan mengancamnya.

Kini, tinggal Bening dan tuan muda itu. Bening masih menunduk, tidak berani melihat tuan muda yang sedang berusaha ia ingat di mana pernah ia melihatnya dulu.

"Siapa namamu?" tanya tuan muda.

"Bening, Tuan."

"Bening? Nama yang bagus. Aku seperti tak asing, seperti pernah melihatmu sekilas."

Bening mengangkat wajahnya, ternyata ia satu pikiran dengan tuan muda itu. Tuan muda menatap Bening intens. Wajah cantik tanpa sapuan make up tebal, tatapan mata yang teduh dan menenangkan. Gadis itu sedang mekar di usianya yang baru tujuh belas tahun. Darah muda Anggara Dewa berdesir melihat Bening saat ini. Meski ia masih bersikap dan berwajah garang, tapi melihat Bening yang tak banyak bicara dan tenang itu seperti menghipnotis dirinya sendiri saat ini.

"Darimana asalmu?" tanya Gara lagi. Ia sendiri tak paham, mengapa harus bertanya ini itu kepada pembantu baru. Hal yang pernah dilakukannya selama ini.

"Banjar, Tuan."

Gara tampak mengingat kemudian dia baru terkenang kejadian saat istrinya tak sengaja bertabrakan dengan seorang gadis di koridor rumah sakit saat mereka pergi ke Banjar untuk kepentingan proyek. Namun, Gara tak mau mengatakan itu kepada Bening. Ia hanya cukup untuk mengingatnya saja.

"Kembalilah bekerja, jangan lagi ada masalah."

Bening mengangkat wajahnya, ada senyum lega tanpa sengaja terukir di bibirnya yang ranum. Gara tanpa sadar jadi menggigit bibirnya sendiri melihat bibir yang memikat itu.

"Apa saya tidak jadi dipecat, Tuan?"

"Kau mau dipecat?" tanya Gara balik.

Bening segera menggeleng. "Terima kasih, Tuan. Saya kembali."

Tanpa senyum, Gara mengangguk, membiarkan Bening keluar dari ruangan pribadinya. Gara kemudian ikut keluar, dia melihat Bening yang berjalan setengah berlari dengan langkah riang. Hati Gara berdesir lagi. Ia segera mengenyahkan pikiran nakal yang seketika datang.

Terpopuler

Comments

Muj Ran

Muj Ran

kalian bertemu di rumah sakit saat adikmu di operasi dulu Bening

2024-04-12

0

Efrida

Efrida

oo gara nakal 😂😂😂😂

2023-12-10

1

Yuli

Yuli

sorry tuan muda bening tidak menggoda, tapi justrus andalah yang tergoda 🤣🤣🤣

2023-12-01

4

lihat semua
Episodes
1 Cita-citaku Kandas
2 Sebening Namanya
3 Wacana ke Jakarta
4 Meminta Restu Untuk Merantau
5 Bergandengan Tangan
6 Membuka Celengan
7 Pergi Untuk Kembali
8 Terlampau Bebas
9 Bertemu Nyonya
10 Tak Seperti Harapan
11 Profesi Rendahan!
12 Terlalu Cantik Menjadi Pembantu
13 Hari Pertama yang Membuat Emosi
14 Urusan Kita Belum Selesai!
15 Putera Bungsu
16 Masalah yang Selalu Sama!
17 Nyonya yang Ceriwis
18 Egois
19 Cemburu Sosial
20 Revi Sela Aryani
21 Bening Gadis Baik
22 Tak Ada Ketenangan di Rumah
23 Muak!
24 Meminta Bening
25 Tatapan Permusuhan
26 Mengapa Harus Kamu?!
27 Aku Suka Kau
28 Raja Yang Terluka
29 Hak Seorang Suami
30 Jangan Menggoda, Suamiku!
31 Sekretaris Seksi Menggoda
32 Membeli Rahim Bening
33 Membuat Keputusan
34 Aku Akan Menikahinya!
35 Aku Tidak Merebutnya
36 Ini Mengejutkan!
37 Jangan Restui Mereka!
38 Jangan Lawan Batu dengan Batu
39 Dipaksa Dewasa Oleh Keadaan
40 Pemuda yang Menyesal
41 Satu Set Perhiasan
42 Kembang Perawan
43 Ahad Syahdu
44 First Touch
45 Ku Panggil Dia Sayang
46 Menunda Selamanya
47 Dipisah?
48 Bening Mau Kuliah?
49 Gara Aproved!
50 Surat Medis yang Terlupakan
51 Coba Waktu Bisa Kita Ulang
52 Daftar Kuliah
53 Isu Memakai Pelet!
54 Berlututlah Kepada Bening!
55 Sekarat!
56 Gara's Baby Inside!
57 Nyonya dan Tuan Besar yang Berbahagia
58 Bahagianya Sampai ke Desa
59 Kedatangan Bening ke Perusahaan
60 Revi Siuman dan Kejujuran Gara
61 Hilang Cinta Tinggal Matinya
62 Oh, Indahnya Dicintai
63 Pengumuman
64 Antar Jemput
65 Kembali ke rumah Gara
66 Kenangan yang Cukup Jadi Kenangan, Tak Perlu diulang!
67 Rumah Baru Untuk Bening
68 Ospek!
69 Si Bebek Sawah
70 Mengusik Bening, Berhadapan dengan Gara!
71 Check Up!
72 Rahimmu, Bukan Hatimu!
73 Memperingatkan Revi
74 Jongos Artis!
75 Bertemu Sahabat Lama
76 Mencari Pembenaran
77 Suami Revi, Suami Bening
78 Tudingan Pelakor?
79 Issues
80 Adu Domba
81 Bad Skenario!
82 Obsesi dan Gila Ternyata Beda Tipis!
83 Perfect Wedding
84 Dipanah Asmara
85 Membicarakan Perceraian
86 Gelisah!
87 Satu Hotel!
88 Satu Tamparan!
89 Pengumuman Novel Baru Besok
90 Merayu dan Mengancam Gara
91 Hot Video
92 Talaknya Sudah Jatuh
93 Bukan Suami, Tapi Sudah Jadi Mantan
94 Sidang
95 Happiness
96 Entah Cinta Entah Obsesi
97 Rekaman CCTV
98 Hanya Diam
99 Sembilan Bulan
100 Abimanyu Sailendra
101 Kemesraan Ini, Janganlah Cepat Berlalu
102 Bening Adalah Pelakor
103 Surat Penangkapan
104 Mama Muda
105 Mbak Tidak Capek?
106 Mari Berlibur
107 Bolivia!
108 Salar De Uyuni
109 Rencana Adik Buat Abi
110 Nasihat Papa
111 Marhaban Ya Ramadhan
112 Pengen Kue Lupis
113 Tiga Tespack Season Dua
114 Tambah Cucu Baru
115 Sudah Satu Bulan
116 Bumil Kelelahan
117 Pengumuman
118 Suami Ngidam?
119 Mahasiswi dan Seorang Ibu
120 Katanya Seorang Puteri
121 Perbincangan Pagi
122 Minta Restu Mama
123 Gadis Desa Seperti Bunda
124 Mentari
125 Empat Puluh Hari di Desa
126 Namanya Mentari Ninggara
127 Empat Puluh Hari Seperti Setahun
128 Sepuluh Hari Terakhir di Desa
129 Jumpa Teman Lama
130 Lelaki Setia
131 Nomor dan Pesan Baru
132 Lepas Empat Puluh Hari
133 Home Sweet Home
134 Back To Kampus!
135 Nekat
136 Pembatalan Meeting
137 Bebal Memang
138 Perkenalan
139 Anak Bapak Tidak Profesional!
140 Dua Anak Cukup
141 Dua Anak Cukup, Tiga Kebobolan
142 Sweetheart
143 Sidang
144 Wisuda
145 Family time
146 Novel Baru
147 Menanti Hari Kelahiran
148 Novel Baru
149 Novel Ini Diplagiatin!
150 Novel Bilik Penyesalan diplagiat juga
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Cita-citaku Kandas
2
Sebening Namanya
3
Wacana ke Jakarta
4
Meminta Restu Untuk Merantau
5
Bergandengan Tangan
6
Membuka Celengan
7
Pergi Untuk Kembali
8
Terlampau Bebas
9
Bertemu Nyonya
10
Tak Seperti Harapan
11
Profesi Rendahan!
12
Terlalu Cantik Menjadi Pembantu
13
Hari Pertama yang Membuat Emosi
14
Urusan Kita Belum Selesai!
15
Putera Bungsu
16
Masalah yang Selalu Sama!
17
Nyonya yang Ceriwis
18
Egois
19
Cemburu Sosial
20
Revi Sela Aryani
21
Bening Gadis Baik
22
Tak Ada Ketenangan di Rumah
23
Muak!
24
Meminta Bening
25
Tatapan Permusuhan
26
Mengapa Harus Kamu?!
27
Aku Suka Kau
28
Raja Yang Terluka
29
Hak Seorang Suami
30
Jangan Menggoda, Suamiku!
31
Sekretaris Seksi Menggoda
32
Membeli Rahim Bening
33
Membuat Keputusan
34
Aku Akan Menikahinya!
35
Aku Tidak Merebutnya
36
Ini Mengejutkan!
37
Jangan Restui Mereka!
38
Jangan Lawan Batu dengan Batu
39
Dipaksa Dewasa Oleh Keadaan
40
Pemuda yang Menyesal
41
Satu Set Perhiasan
42
Kembang Perawan
43
Ahad Syahdu
44
First Touch
45
Ku Panggil Dia Sayang
46
Menunda Selamanya
47
Dipisah?
48
Bening Mau Kuliah?
49
Gara Aproved!
50
Surat Medis yang Terlupakan
51
Coba Waktu Bisa Kita Ulang
52
Daftar Kuliah
53
Isu Memakai Pelet!
54
Berlututlah Kepada Bening!
55
Sekarat!
56
Gara's Baby Inside!
57
Nyonya dan Tuan Besar yang Berbahagia
58
Bahagianya Sampai ke Desa
59
Kedatangan Bening ke Perusahaan
60
Revi Siuman dan Kejujuran Gara
61
Hilang Cinta Tinggal Matinya
62
Oh, Indahnya Dicintai
63
Pengumuman
64
Antar Jemput
65
Kembali ke rumah Gara
66
Kenangan yang Cukup Jadi Kenangan, Tak Perlu diulang!
67
Rumah Baru Untuk Bening
68
Ospek!
69
Si Bebek Sawah
70
Mengusik Bening, Berhadapan dengan Gara!
71
Check Up!
72
Rahimmu, Bukan Hatimu!
73
Memperingatkan Revi
74
Jongos Artis!
75
Bertemu Sahabat Lama
76
Mencari Pembenaran
77
Suami Revi, Suami Bening
78
Tudingan Pelakor?
79
Issues
80
Adu Domba
81
Bad Skenario!
82
Obsesi dan Gila Ternyata Beda Tipis!
83
Perfect Wedding
84
Dipanah Asmara
85
Membicarakan Perceraian
86
Gelisah!
87
Satu Hotel!
88
Satu Tamparan!
89
Pengumuman Novel Baru Besok
90
Merayu dan Mengancam Gara
91
Hot Video
92
Talaknya Sudah Jatuh
93
Bukan Suami, Tapi Sudah Jadi Mantan
94
Sidang
95
Happiness
96
Entah Cinta Entah Obsesi
97
Rekaman CCTV
98
Hanya Diam
99
Sembilan Bulan
100
Abimanyu Sailendra
101
Kemesraan Ini, Janganlah Cepat Berlalu
102
Bening Adalah Pelakor
103
Surat Penangkapan
104
Mama Muda
105
Mbak Tidak Capek?
106
Mari Berlibur
107
Bolivia!
108
Salar De Uyuni
109
Rencana Adik Buat Abi
110
Nasihat Papa
111
Marhaban Ya Ramadhan
112
Pengen Kue Lupis
113
Tiga Tespack Season Dua
114
Tambah Cucu Baru
115
Sudah Satu Bulan
116
Bumil Kelelahan
117
Pengumuman
118
Suami Ngidam?
119
Mahasiswi dan Seorang Ibu
120
Katanya Seorang Puteri
121
Perbincangan Pagi
122
Minta Restu Mama
123
Gadis Desa Seperti Bunda
124
Mentari
125
Empat Puluh Hari di Desa
126
Namanya Mentari Ninggara
127
Empat Puluh Hari Seperti Setahun
128
Sepuluh Hari Terakhir di Desa
129
Jumpa Teman Lama
130
Lelaki Setia
131
Nomor dan Pesan Baru
132
Lepas Empat Puluh Hari
133
Home Sweet Home
134
Back To Kampus!
135
Nekat
136
Pembatalan Meeting
137
Bebal Memang
138
Perkenalan
139
Anak Bapak Tidak Profesional!
140
Dua Anak Cukup
141
Dua Anak Cukup, Tiga Kebobolan
142
Sweetheart
143
Sidang
144
Wisuda
145
Family time
146
Novel Baru
147
Menanti Hari Kelahiran
148
Novel Baru
149
Novel Ini Diplagiatin!
150
Novel Bilik Penyesalan diplagiat juga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!