Terlalu Cantik Menjadi Pembantu

Pagi sekali, Bening menghentikan angkutan umum yang akan membawanya ke persimpangan di mana rumah megah milik nyonya Rahma berdiri kokoh. Ia sudah begitu semangat, ia juga sudah memakai seragam yang ditutupinya dengan Jaket. Nilam membantunya membawa koper sampai ke depan gang kontrakan.

"Kamu yakin, Ning?" tanya Nilam.

"Yakin, Lam. Aku sudah tidak sabar mau kerja." Bening menyahut dengan senyum di wajahnya.

"Ya sudah, kalau niatmu udah begitu bulat. Aku gak bisa nahan kamu. Itu sudah keputusanmu. Nanti kalo aku udah jadi orang kantoran, aku bakal hubungi kamu, aku bantu kamu kerja yang sama kayak aku ya."

Bening tersenyum lagi, walau Nilam sudah jadi orang Jakarta sungguhan baik cara berpakaian hingga cara berbicara, setidaknya sahabatnya itu masih perhatian dan peduli kepadanya. Bening mengangguk lalu memeluk erat Nilam yang membalasnya sambil mengusap punggung Bening.

"Kamu jaga diri ya, Lam."

"Pasti, ada Toni. Aku pasti baik-baik aja." Nilam menjawab dengan yakin. Bening hanya mengangguk, entah mengapa, firasatnya mengenai Toni tak begitu baik. Namun, ia berharap itu hanyalah pikiran yang salah. Mungkin dia yang terlalu sayang kepada Nilam hingga jadi sedikit curiga kepada kekasih sahabatnya itu.

"Ya sudah, aku pergi ya. Angkotnya sudah dekat."

Nilam mengangguk lagi lalu melepaskan jemarinya dari jemari Bening yang sudah akan naik ke dalam angkot. Nilam melambai, ia merasa kehilangan Bening. Namun, ia yakin Bening akan baik-baik saja di tempat kerjanya.

Bening sampai kurang lebih dua puluh menit kemudian. Ia berhenti tepat di persimpangan lalu kembali melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Ditatapnya kanan dan kiri, suasana masih cukup sepi karena selain hari yang memang masih cukup pagi, juga karena itu kawasan elit. Banyak petugas keamanan yang akan mengusir pedagang asongan atau pemuda-pemuda pengangguran yang suka nongkrong di pinggir jalan.

Orang kaya butuh ketenangan, mereka tidak suka suasana ramai dan berisik. Bening terus berjalan sembari menyeret koper yang tak seberapa besar. Di gerbang pertama rumah megah itu ia disambut seorang staff keamanan yang memakai seragam.

"Pelayan baru ya?" tanyanya ramah.

"Betul, Pak. Kemarin sudah bertemu nyonya Rahma dan hari ini sudah mulai bekerja."

Satpam itu mengangguk seolah paham lalu mengantar Bening menuju ke dalam. Beberapa satpam yang masih tergolong muda bersiul usil. Bening tak menyahut, hanya memberi senyum kecil tanda perkenalan.

"Gak cocok jadi pembantu, lebih cocok jadi model."

"Lebih cocok lagi jadi bini gue." Yang satu lagi menimpali.

"Hush! Bicara itu dijaga toh! Kedengaran nyonya kalian bisa dipites jadi pepes!" Satpam yang lebih tua yang sedang berjalan bersama Bening mengomeli kedua juniornya itu. Keduanya langsung tutup mulut dan segera kembali ke pos masing-masing.

"Nanti kita ketemu lagi ya!" Mereka berseru lagi dengan Bening yang hanya menanggapinya dengan senyum sementara lelaki di sampingnya hanya menggeleng-gelengkan kepala.

"Kamu benar toh mau jadi pelayan di sini?" tanya lelaki itu.

"Benar, Pak."

Bening harus mendapatkan lagi pertanyaan itu dan dia tidak bosan menjawabnya dengan jawaban yang sama. Akhirnya lelaki itu tak lagi banyak bertanya. Ketika telah sampai di depan pintu utama, ia segera memanggil pelayan paling tua di sana.

"Ini ya orang yang akan menggantikan Hesti kemarin?" tanya wanita paruh baya yang seragamnya beda sendiri dengan Bening dan pelayan lain.

"Iya, Bu. Nama saya Bening."

"Saya sudah tahu, kemarin sudah mendengarnya dari pak Diman. Ya sudah, sekarang kamu ikut saya. Saya tunjukkan kamar kamu juga apa saja tugas dan peraturan yang ada di rumah ini."

"Ya sudah kalo begitu saya balik lagi ke depan." Bapak satpam juga pamit.

"Itu namanya pak Cokro, kamu mesti hafal satu-satu nama orang-orang yang kerja di sini. Terus satu lagi, di rumah ini ada beberapa hal yang tidak boleh kamu lakukan. Apalagi kalau itu berhubungan dengan nyonya besar."

Bening mengangguk paham.

"Ayo, tak tunjukkan kamarmu."

Bening mengikuti langkah perempuan itu. Mereka melewati lorong belakang, tempat dimana kamar pelayan berjajar mirip kontrakan. Kamar Bening adalah bekas punya pelayan sebelumnya yang bernama Hesti yang sudah berhenti. Seorang pelayan muda keluar dari kamar sebelah. Ia menatap Bening dari atas sampai bawah.

"Baru lagi, Bu Tuti?" tanyanya sinis.

"Iya, gantiin Hesti."

"Nanti kayak yang sebelum-sebelumnya, dicerewetin dikit minta berhenti."

"Makanya lambemu itu jangan keterlaluan, Sih!"

Pelayan bernama Asih itu melengos sebentar lalu tersenyum menyeringai.

"Anak baru mah memang mesti diuji nyali dulu, Bu."

Lalu dia segera pergi meninggalkan Bening dan bu Tuti.

"Jangan ambil hati, Asih memang culas. Mulutnya lebih dari orang yang gaji dia. Apalagi kalau orang baru lebih cantik dari dia. Hesti yang mukanya gak secantik kamu aja dibikin gak betah di sini, apalagi kamu yang cantik dan sebenarnya gak cocok jadi pembantu. Meski tahan-tahan ya di sini."

Bening hanya mengangguk saja, dia niatnya kerja bukan cari musuh. Belum apa-apa dia sudah mendapat lawan saja di rumah itu. Bening cuma bisa mengeluh di dalam hati.

Terpopuler

Comments

harmawati fathindy

harmawati fathindy

Semangatttt bening

2023-12-16

0

Efrida

Efrida

biasa mbabu byk di 1 rmh mjkn pst ada yg jahat....

2023-12-10

0

Lisa aulia

Lisa aulia

selalu begitu...

2023-11-11

0

lihat semua
Episodes
1 Cita-citaku Kandas
2 Sebening Namanya
3 Wacana ke Jakarta
4 Meminta Restu Untuk Merantau
5 Bergandengan Tangan
6 Membuka Celengan
7 Pergi Untuk Kembali
8 Terlampau Bebas
9 Bertemu Nyonya
10 Tak Seperti Harapan
11 Profesi Rendahan!
12 Terlalu Cantik Menjadi Pembantu
13 Hari Pertama yang Membuat Emosi
14 Urusan Kita Belum Selesai!
15 Putera Bungsu
16 Masalah yang Selalu Sama!
17 Nyonya yang Ceriwis
18 Egois
19 Cemburu Sosial
20 Revi Sela Aryani
21 Bening Gadis Baik
22 Tak Ada Ketenangan di Rumah
23 Muak!
24 Meminta Bening
25 Tatapan Permusuhan
26 Mengapa Harus Kamu?!
27 Aku Suka Kau
28 Raja Yang Terluka
29 Hak Seorang Suami
30 Jangan Menggoda, Suamiku!
31 Sekretaris Seksi Menggoda
32 Membeli Rahim Bening
33 Membuat Keputusan
34 Aku Akan Menikahinya!
35 Aku Tidak Merebutnya
36 Ini Mengejutkan!
37 Jangan Restui Mereka!
38 Jangan Lawan Batu dengan Batu
39 Dipaksa Dewasa Oleh Keadaan
40 Pemuda yang Menyesal
41 Satu Set Perhiasan
42 Kembang Perawan
43 Ahad Syahdu
44 First Touch
45 Ku Panggil Dia Sayang
46 Menunda Selamanya
47 Dipisah?
48 Bening Mau Kuliah?
49 Gara Aproved!
50 Surat Medis yang Terlupakan
51 Coba Waktu Bisa Kita Ulang
52 Daftar Kuliah
53 Isu Memakai Pelet!
54 Berlututlah Kepada Bening!
55 Sekarat!
56 Gara's Baby Inside!
57 Nyonya dan Tuan Besar yang Berbahagia
58 Bahagianya Sampai ke Desa
59 Kedatangan Bening ke Perusahaan
60 Revi Siuman dan Kejujuran Gara
61 Hilang Cinta Tinggal Matinya
62 Oh, Indahnya Dicintai
63 Pengumuman
64 Antar Jemput
65 Kembali ke rumah Gara
66 Kenangan yang Cukup Jadi Kenangan, Tak Perlu diulang!
67 Rumah Baru Untuk Bening
68 Ospek!
69 Si Bebek Sawah
70 Mengusik Bening, Berhadapan dengan Gara!
71 Check Up!
72 Rahimmu, Bukan Hatimu!
73 Memperingatkan Revi
74 Jongos Artis!
75 Bertemu Sahabat Lama
76 Mencari Pembenaran
77 Suami Revi, Suami Bening
78 Tudingan Pelakor?
79 Issues
80 Adu Domba
81 Bad Skenario!
82 Obsesi dan Gila Ternyata Beda Tipis!
83 Perfect Wedding
84 Dipanah Asmara
85 Membicarakan Perceraian
86 Gelisah!
87 Satu Hotel!
88 Satu Tamparan!
89 Pengumuman Novel Baru Besok
90 Merayu dan Mengancam Gara
91 Hot Video
92 Talaknya Sudah Jatuh
93 Bukan Suami, Tapi Sudah Jadi Mantan
94 Sidang
95 Happiness
96 Entah Cinta Entah Obsesi
97 Rekaman CCTV
98 Hanya Diam
99 Sembilan Bulan
100 Abimanyu Sailendra
101 Kemesraan Ini, Janganlah Cepat Berlalu
102 Bening Adalah Pelakor
103 Surat Penangkapan
104 Mama Muda
105 Mbak Tidak Capek?
106 Mari Berlibur
107 Bolivia!
108 Salar De Uyuni
109 Rencana Adik Buat Abi
110 Nasihat Papa
111 Marhaban Ya Ramadhan
112 Pengen Kue Lupis
113 Tiga Tespack Season Dua
114 Tambah Cucu Baru
115 Sudah Satu Bulan
116 Bumil Kelelahan
117 Pengumuman
118 Suami Ngidam?
119 Mahasiswi dan Seorang Ibu
120 Katanya Seorang Puteri
121 Perbincangan Pagi
122 Minta Restu Mama
123 Gadis Desa Seperti Bunda
124 Mentari
125 Empat Puluh Hari di Desa
126 Namanya Mentari Ninggara
127 Empat Puluh Hari Seperti Setahun
128 Sepuluh Hari Terakhir di Desa
129 Jumpa Teman Lama
130 Lelaki Setia
131 Nomor dan Pesan Baru
132 Lepas Empat Puluh Hari
133 Home Sweet Home
134 Back To Kampus!
135 Nekat
136 Pembatalan Meeting
137 Bebal Memang
138 Perkenalan
139 Anak Bapak Tidak Profesional!
140 Dua Anak Cukup
141 Dua Anak Cukup, Tiga Kebobolan
142 Sweetheart
143 Sidang
144 Wisuda
145 Family time
146 Novel Baru
147 Menanti Hari Kelahiran
148 Novel Baru
149 Novel Ini Diplagiatin!
150 Novel Bilik Penyesalan diplagiat juga
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Cita-citaku Kandas
2
Sebening Namanya
3
Wacana ke Jakarta
4
Meminta Restu Untuk Merantau
5
Bergandengan Tangan
6
Membuka Celengan
7
Pergi Untuk Kembali
8
Terlampau Bebas
9
Bertemu Nyonya
10
Tak Seperti Harapan
11
Profesi Rendahan!
12
Terlalu Cantik Menjadi Pembantu
13
Hari Pertama yang Membuat Emosi
14
Urusan Kita Belum Selesai!
15
Putera Bungsu
16
Masalah yang Selalu Sama!
17
Nyonya yang Ceriwis
18
Egois
19
Cemburu Sosial
20
Revi Sela Aryani
21
Bening Gadis Baik
22
Tak Ada Ketenangan di Rumah
23
Muak!
24
Meminta Bening
25
Tatapan Permusuhan
26
Mengapa Harus Kamu?!
27
Aku Suka Kau
28
Raja Yang Terluka
29
Hak Seorang Suami
30
Jangan Menggoda, Suamiku!
31
Sekretaris Seksi Menggoda
32
Membeli Rahim Bening
33
Membuat Keputusan
34
Aku Akan Menikahinya!
35
Aku Tidak Merebutnya
36
Ini Mengejutkan!
37
Jangan Restui Mereka!
38
Jangan Lawan Batu dengan Batu
39
Dipaksa Dewasa Oleh Keadaan
40
Pemuda yang Menyesal
41
Satu Set Perhiasan
42
Kembang Perawan
43
Ahad Syahdu
44
First Touch
45
Ku Panggil Dia Sayang
46
Menunda Selamanya
47
Dipisah?
48
Bening Mau Kuliah?
49
Gara Aproved!
50
Surat Medis yang Terlupakan
51
Coba Waktu Bisa Kita Ulang
52
Daftar Kuliah
53
Isu Memakai Pelet!
54
Berlututlah Kepada Bening!
55
Sekarat!
56
Gara's Baby Inside!
57
Nyonya dan Tuan Besar yang Berbahagia
58
Bahagianya Sampai ke Desa
59
Kedatangan Bening ke Perusahaan
60
Revi Siuman dan Kejujuran Gara
61
Hilang Cinta Tinggal Matinya
62
Oh, Indahnya Dicintai
63
Pengumuman
64
Antar Jemput
65
Kembali ke rumah Gara
66
Kenangan yang Cukup Jadi Kenangan, Tak Perlu diulang!
67
Rumah Baru Untuk Bening
68
Ospek!
69
Si Bebek Sawah
70
Mengusik Bening, Berhadapan dengan Gara!
71
Check Up!
72
Rahimmu, Bukan Hatimu!
73
Memperingatkan Revi
74
Jongos Artis!
75
Bertemu Sahabat Lama
76
Mencari Pembenaran
77
Suami Revi, Suami Bening
78
Tudingan Pelakor?
79
Issues
80
Adu Domba
81
Bad Skenario!
82
Obsesi dan Gila Ternyata Beda Tipis!
83
Perfect Wedding
84
Dipanah Asmara
85
Membicarakan Perceraian
86
Gelisah!
87
Satu Hotel!
88
Satu Tamparan!
89
Pengumuman Novel Baru Besok
90
Merayu dan Mengancam Gara
91
Hot Video
92
Talaknya Sudah Jatuh
93
Bukan Suami, Tapi Sudah Jadi Mantan
94
Sidang
95
Happiness
96
Entah Cinta Entah Obsesi
97
Rekaman CCTV
98
Hanya Diam
99
Sembilan Bulan
100
Abimanyu Sailendra
101
Kemesraan Ini, Janganlah Cepat Berlalu
102
Bening Adalah Pelakor
103
Surat Penangkapan
104
Mama Muda
105
Mbak Tidak Capek?
106
Mari Berlibur
107
Bolivia!
108
Salar De Uyuni
109
Rencana Adik Buat Abi
110
Nasihat Papa
111
Marhaban Ya Ramadhan
112
Pengen Kue Lupis
113
Tiga Tespack Season Dua
114
Tambah Cucu Baru
115
Sudah Satu Bulan
116
Bumil Kelelahan
117
Pengumuman
118
Suami Ngidam?
119
Mahasiswi dan Seorang Ibu
120
Katanya Seorang Puteri
121
Perbincangan Pagi
122
Minta Restu Mama
123
Gadis Desa Seperti Bunda
124
Mentari
125
Empat Puluh Hari di Desa
126
Namanya Mentari Ninggara
127
Empat Puluh Hari Seperti Setahun
128
Sepuluh Hari Terakhir di Desa
129
Jumpa Teman Lama
130
Lelaki Setia
131
Nomor dan Pesan Baru
132
Lepas Empat Puluh Hari
133
Home Sweet Home
134
Back To Kampus!
135
Nekat
136
Pembatalan Meeting
137
Bebal Memang
138
Perkenalan
139
Anak Bapak Tidak Profesional!
140
Dua Anak Cukup
141
Dua Anak Cukup, Tiga Kebobolan
142
Sweetheart
143
Sidang
144
Wisuda
145
Family time
146
Novel Baru
147
Menanti Hari Kelahiran
148
Novel Baru
149
Novel Ini Diplagiatin!
150
Novel Bilik Penyesalan diplagiat juga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!